• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Rasio Profitabilitas

3.3 Perhitungan dan Analisis Rasio Keuangan

Berikut adalah perhitungan rasio-rasio keuangan yang akan dianalisis:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.

a. Current Ratio

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘œπ‘“ πΌπ‘›π‘£π‘’π‘ π‘‘π‘šπ‘’π‘›π‘‘ (𝑅𝑂𝐼) =Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘œπ‘“ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ (𝑅𝑂𝐸) = Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas

πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =Aktiva lancar Utang Lancar

28

Tabel 3.3 Current Ratio

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Rasio 2017 2,570,255,076,703 6,411,201,682,752 40%

2018 1,987,582,883,558 6,113,366,615,810 33%

2019 1,774,596,661,176 6,119,936,082,173 29%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Jika mengikuti prinsip pembelanjaan secara umum yaitu current ratio yang baik sebesar 200%, current ratio perusahaan dapat dikategorikan kurang baik. Namun, menurut Bambang Riyanto (2010,28) pedoman current ratio 2 : 1 hanya didasarkan pada prinsip β€œhati-hati”, yang artinya

itu bukanlah pedoman yang mutlak. Setiap utang lancar Rp. 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp. 0,40 pada tahun 2017, Rp. 0,33 pada tahun 2018, dan Rp. 0,29 pada tahun 2019.

Perusahaan masih mampu membayar kewajiban jangka pendeknya, walaupun tergolong rendah, terlebih tahun 2019. Setiap tahunnya current ratio perusahaan mengalami penurunan, hal ini disebabkan menurunnya

nilai aktiva lancar perusahaan sementara utang lancarnya berkisar tetap.

b. Cash Ratio

Tabel 3.4 Cash Ratio

Tahun Kas Efek Utang Lancar Rasio

2017 441,501,149,942 0 6,411,201,682,752 7%

2018 405,702,084,176 0 6,113,366,615,810 7%

2019 196,775,520,432 0 6,119,936,082,173 3%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020 πΆπ‘Žπ‘ β„Ž π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = Kas + Efek

Utang Lancar

Dari rasio diatas dapat diketahui bahwa kas sangat berpengaruh pada besar kecilnya rasio yang dihasilkan. Terlihat dari tahun 2019, terjadi penurunan rasio yaitu 3% dikarenakan kas perusahaan mengalami penurunan dan utang lancarnya berkisar tetap dari tahun sebelumnya.

Sementara pada tahun 2017 dan 2018 rasio yang dihasilkan sama yaitu 7%, karena kas perusahaan tergolong stabil pada kedua tahun tersebut.

2. Rasio Leverage

Rasio leverage adalah rasio yang mengukur berapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan perusahaan.

a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Tabel 3.5

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Tahun Total Utang Total Aktiva Rasio

2017 14,869,630,119,030 24,114,499,676,408 62%

2018 12,765,589,253,394 25,213,595,077,036 51%

2019 14,914,975,380,320 27,650,462,178,339 54%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Rasio ini menunjukkan bahwa penggunaan utang berbanding lurus dengan aktiva yang dihasilkan, artinya berapa besar utang perusahaan bertujuan untuk menghasilkan aktiva yang diharapkan. Namun, rasio ini juga memiliki resiko jika utang yang dimiliki terlalu besar karena belum pastinya aktiva yang dihasilkan dari utang tersebut.

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‘π‘œ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑 π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = Total Utang Total Aktiva

30

Performa terbaik dari ketiga tahun ialah tahun 2018, karena memiliki jumlah utang yang terkecil, namun menghasilkan aktiva yang baik, sehingga rasionya juga yang paling baik. Tahun 2019 juga dapat dikatakan baik meskipun utangnya sama besar dengan tahun 2017, tapi aktiva yang dihasilkan cukup besar. Pada tahun 2017, perusahaan masih menghasilkan aktiva yang belum terlalu baik dibanding utangnya.

b. Debt to Equity Ratio

Tabel 3.6 Debt to Equity Ratio

Tahun Total Utang Ekuitas Rasio

2017 14,869,630,119,030 9,244,869,557,378 161%

2018 12,765,589,253,394 12,765,589,253,394 100%

2019 14,914,975,380,320 12,735,486,798,019 117%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Semakin rendah rasio ini, maka semakin baik ekuitas dapat menjamin total utang perusahaan. Pada tahun 2017, setiap rupiah ekuitas digunakan untuk menjamin total utang sebesar Rp. 1,61. Tahun 2018 dan 2019, setiap rupiah ekuitas menjamin total utang sebesar Rp. 1,00 dan Rp. 1,17.

Karena angka rasio perusahaan ini diatas maksimal angka 1, maka dapat diketahui bahwa perusahaan tidak dapat menjamin utang dengan ekuitas atau modal sendirinya dengan baik. Tetapi tahun 2018 lebih baik karena menurun cukup drastis dari periode lalu dan mendekati standar rasio baik.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas dan efesien perusahaan dalam mengelola aktivitas yang dimiliki perusahaan.

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‘π‘œ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =Total Utang Ekuitas

a. Total Assets Turnover

Tabel 3.7 Total Assets Turnover

Tahun Penjualan Total Aktiva Rasio

2017 4,668,495,942,494 24,114,499,676,408 0.19X 2018 5,490,311,128,559 25,213,595,077,036 0.22X 2019 6,987,804,620,572 27,650,462,178,339 0.25X Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Total asset turnover digunakan untuk mengukur efektivitas perputaran

semua aktiva dalam perusahaan. Pada tahun 2017 menunjukkan dana yang berputar dalam aktiva adalah 0,19 kali, tahun 2018 meningkat menjadi 0,22 kali dan tahun 2019 meningkat juga menjadi 0,25. Semakin besar rasio ini berarti semakin baik dan efesien perusahaan dalam menggunakan aktivanya.

Meskipun terjadi peningkatan efektivitas setiap tahunnya, namun kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya masih kurang efesien.

b. Inventory Turnover

Tabel 3.8 Inventory Turnover

Tahun Penjualan Persediaan Rasio

2017 4,668,495,942,494 382,345,120,866 12.2X 2018 5,490,311,128,559 67,645,533,383 81.1X 2019 6,987,804,620,572 60,265,792,900 115.9X Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Rasio ini untuk mengukur perputaran persediaan dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin efektif pengelolaan

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑𝑠 π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘›π‘œπ‘£π‘’π‘Ÿ = Penjualan Total Aktiva

πΌπ‘›π‘£π‘’π‘›π‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘¦ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘›π‘œπ‘£π‘’π‘Ÿ = Penjualan Persediaan

32

persediaan dan sebaliknya. Berdasarkan inventory turnover, maka dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 12,2 kali pada tahun 2017, 81,1 kali pada tahun 2018, dan 115,9 kali pada tahun 2019. Inventory turnover perusahaan dalam keadaan baik, hal ini ditunjukkan dari rasio

yang meningkat yang artinya peningkatan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaannya.

c. Average Collection Period

Tabel 3.9

Avarage Collection Period

Tahun Piutang Penjualan / 360 Rasio

2017 582,013,021,310 12,968,044,285 45 hari 2018 188,095,534,192 15,250,864,246 12 hari 2019 158,736,819,445 19,410,568,390 8 hari Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Average collection period perusahaan dalam keadaan baik karena dari tahun ke tahun rata- rata periode penagihan piutang semakin menurun.

Artinya periode penagihan piutang perusahaan semakin efektif. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang pada tahun 2017 adalah setiap 45 hari sekali, pada tahun 2018 adalah setiap 12 hari sekali, dan pada tahun 2019 adalah 8 hari sekali.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber yang dimiliki misalnya

π΄π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘”π‘’ πΆπ‘œπ‘™π‘™π‘’π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘‘ = Piutang Penjualan/360

aktiva, modal atau penjualan perusahaan.

a. Net Profit Margin

Tabel 3.10 Net Profit Margin

Tahun Laba Sesudah Pajak Penjualan Rasio 2017 (3,024,921,413,456) 4,668,495,942,494 -64,7%

2018 (3,532,729,249,240) 5,490,311,128,559 -64,3%

2019 (2,197,474,419,923) 6,987,804,620,572 -31,4%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Berdasarkan laporan laba rugi perusahaan telah mengalami kerugian mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 sehingga rasio yang didapat adalah negatif. Selain itu kuantatifnya juga tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak efektif, karena semakin tinggi net profit margin semakin baik operasi perusahaan.

Pada tahun 2017 dan 2018 berarti laba sesudah pajak yang dicapai sebesar -64,7% dan -64,3% dari volume penjualan. Pada tahun 2019 rasio menurun, laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar -31,4% dari volume penjualan.

b. Return of Investment (ROI)

𝑁𝑒𝑑 π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘“π‘–π‘‘ π‘€π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘–π‘› =Laba Bersih Penjualan

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘œπ‘“ πΌπ‘›π‘£π‘’π‘ π‘‘π‘šπ‘’π‘›π‘‘ (𝑅𝑂𝐼) =Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

34

Tabel 3.11

Return of Investment (ROI)

Tahun Laba Sesudah Pajak Total Aktiva Rasio 2017 (3,024,921,413,456) 24,114,499,676,408 -12,5%

2018 (3,532,729,249,240) 25,213,595,077,036 -14,0%

2019 (2,197,474,419,923) 27,650,462,178,339 -7,9%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Untuk ketiga tahun periode perusahaan selalu mengalami kerugian dan rasio yang dihasilkan ialah negatif. Pada tahun 2017, rasio sebesar -12,5% menunjukkan bahwa penghasilan bersih yang diperoleh adalah sebesar 12,5% dari total aktiva. Pada tahun 2018 meningkat menjadi -14,0% dan tahun 2019 menurun menjadi -7,9%.

Semakin tinggi rasio yang di dapat maka semakin baik keadaan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan perusahaan tidak baik dan tidak efektif dalam mengelola investasinya pada jumlah aktiva untuk menghasilkan laba.

c. Return of Equity (ROE)

Tabel 3.12 Return of Equity (ROE)

Tahun Laba Sesudah Pajak Total Ekuitas Rasio 2017 (3,024,921,413,456) 9,244,869,557,378 -32,7%

2018 (3,532,729,249,240) 12,765,589,253,394 -27,6%

2019 (2,197,474,419,923) 12,735,486,798,019 -17,2%

Sumber: PT Smartfren Telecom Tbk, 2020

Perusahaan mengalami kerugian sehingga mempengaruhi rasio yang dihasilkan menjadi negatif. Pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tingkat return

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘œπ‘“ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ (𝑅𝑂𝐸) =Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas

(penghasilan) yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan sebesar -32,7%. Pada tahun 2018 tingkat return (penghasilan) yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan sebesar -27,6% dan tahun 2019 sebesar -17,2%. Semakin besar rasio ini semakin baik bagi perusahaan, maka kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba tidak baik.

Tabel 3.13

Rasio Keuangan PT Smartfren Telecom Tbk Periode 2017-2019

Sumber: Hasil Penelitian, 2020

36

Berikut ini adalah penyajian rasio keuangan PT Smartfren Telecom Tbk yang dihasilkan setelah dilakukan perhitungan dan analisis rasio keuangan dan juga penyajian standar rata-rata industri rasio keuangan menurut Kasmir (2011). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan adalah kurang baik, terlihat dari angka rasio yang dibawah rata-rata industri.

Meski begitu, kinerja perusahaan pada tahun 2017 dibanding tahun 2018 dan 2019 dapat dikatakan bertumbuh dan semakin membaik dari tahun ke tahun. Perusahaan masih banyak kekurangan dan masih butuh lebih banyak pembenahan. Terlebih pada rasio profitabilitas, yakni sebagai tolak ukur laba yang dapat dihasilkan perusahaan, yang ketiga tahun periode semua adalah negatif. Menunjukkan bahwa meskipun perusahaan telekomukasi ini memiliki penjualan yang baik dan banyak dikonsumsi masyarakat, beban usaha yang terlampau besar dapat membuat kinerja perusahaan tidak seimbang.

Sebagai informasi tambahan, perusahaan dapat terus beroperasi meskipun selalu mengalami kerugian dari tahun 2011 hingga sekarang adalah karena mendapat suntikan/bantuan dana dari perusahaan induknya, yaitu Sinar Mas Group.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait