• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Perhitungan jumlah mikroba

Banyak tersedia metode untuk menganalisa jumlah mikroorganisme dalam suatu sampel, diantaranya adalah plate count (spread count, pourplate, spiral plate), membran filtration, Most Probable Number (MPN), menghitung secara langsung dengan Petroff Hausser ataupun cara lainnya. Secara mendasar terdapat dua cara perhitungan jumlah mikroba yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Ada berapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup

Menurut yang saya teliti atau saya kerjakan di PT. TIRTA SUKSES PERKASA ada dua perhitungan jumlah mikroba, antara lain:

2.3.1 Metode Pourplate atau Colony Count

Metode pourplate menggunakan, cara berdasarkan pada teori yang menyatakan bahwa satu sel bakteri akan menghasilkan satu koloni dan berdasarkan pada dugaan bahwa jumlah cawan sesuai dengan jumlah bakteri semula. Menurut Harti (2015) Metode Cawan Tuang menggunakan prinsip mencampur sejumlah suspensi bahan atau seri pengenceran pada media agar yang dicairkan, lalu dituang pada cawan petri steril secara aseptik, biarkan padat, lantas diinkubasi. Metode pourplate merupakan media tuang yang memakai pipet volume. Media Potato Dextrose Agar yang dimana media digunakan untuk mendeteksi khususnya jamur, seperti yeast dan mold pada suhu 250C dan media PA yang dimana media ini digunakan untuk mendeteksi E.Coli dan pseudomonas pada suhu dibawah 270C. Metode pourplate sama dengan metode pengenceran Dilution Count yang dimana digunakan untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja (Anonim. 1983).

2.3.2 Metode Membran filter

Prinsip penentuan jumlah mikroba dengan menggunkan membran filter adalah cara menyaring contoh melalui suatu membran filter steril. Dengan demikian sel mikroba dapat tertinggal pada permukaan membran. Kemudian pada membran filter tersebut diberikan medium yang cocok untuk pertumbuhan mikroba dapat diketahui dengan cara mnghitung jumlah mikroba (Muchtadi.

1980). Metode millipore membran filter adalah prosedur laboratorium berharga untuk deteksi dan enumerasi bakteri coliform dalam volume besar air dan makanan sampel dengan kepadatan coliform rendah (Diliello.1982).

Menurut Marrdingan (2003) merupakan metode perhitungan langsung sel bakteri dengan meletakkan suspensi bakteri ke dalam alat khusus yang disebut haemocytometer. Alat ini terdiri atas beberapa kotak yang telah diketahui luas dan volumenya. cara lain yang digunakan untuk menentukan jumlah sel adalah dengan menyaring suatu sampel dengan suatu saringan membran. Saringan tersebut diinkubasi pada permukaan media yang sesuai. Mikroorganisme yang tertahan pada permukaan saringan menyerap nitrisi dari media dan menghasilkan koloni.

Koloni-koloni tersebut berasal dari satu sel tunggal yang dapat hidup dengan baik.

(Hadioetomo.1990)

Membran adalah selaput semi permeabel yang melewatkan spesi tertentu dan menahan spesi yang lain berdasarkan ukuran spesi yang akan dipisahkan.

Spesi yang berukuran besar akan tertahan dan yang ukurannya lebih kecil akan dilewatkan. Membran dapat diklasifikasikan berdasarkan keberadaan (eksistensi), morfologi, fungi dan bentuk. Berdasarkan keberadaannya membran dapat dibedakkan menjadi dua golongan, yaitu membran alamiah yang terdapat di dalam jaringan tubuh organisme, berfungsi sebagai melindungi isi sel dari pengaruh lingkungan dan membantu proses metabolisme, membran sintetik yang dibuat dari polimer seperti polikarbonat, polipropilen, polietien, poliemida, nilon, selulosa, asetat dan polisupon. Bahan-bahan lain yang dapat digunakan keramik, gelas, logam dan lain-lain.

Membran juga dapat dibagi berdasarkan morfologinya menjadi dua golongan yaitu membran asimetrik yang mempunyai struktur pori yang tidak seragam dan membran simetrik yang mempunyai struktur pori yang seragam.

Membran mikrofiltrasi adalah membran yang memisahkan partikel berukuran mikron atau submikron (makromolekul lebih dari 500.000 g/mol). Membran berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: membran datar mempunyai penampang lintang dan bentuknya melebar dan membran tubular yang berbentuk pipa memanjang. Membran datar dapat terbagi menjadi tiga macam, yaitu membran datar yang terdiri dari satu lembar saja, membran datar tersusun dan membran spiral bergulung. Sedangkan pada membran tubular dibagi menjadi tiga macam, yaitu membran berongga diameter kurang dari 0,05 mm, membran kapiler dengan diameter 0,5-5,0 mm dan membran tubular dengan diameter lebih dari 5 mm. Membran juga dibedakan berdasarkan ukuran porinya, yaitu makropori adalah membran yang dengan ukuran pori yang lebih besar dari 50 nm, mesopori adalah ukuran pori berkisar 2-50 nm dan mikropori adalah ukuran pori yang lebih kecil dari 2 nm. Membran berdasarkan gaya penggeraknya dapat dibedakkan atas 4 kelompok, yaitu gaya penggerak berupa perbedaan

tekanan, perbedaan konsentrasi, perbedaan temperatur dan perbedaan potensial kimia.

Kinerja membran dalam pemisahan terutama dipengaruhi oleh karakteristik membran yang digunakan, selain itu juga dipengaruhi oleh disain proses dan aspek teknik kimianya. Karakteristik membran meliputi struktur dan ukuran pori serta sifat fisik mekanik dan kimia membran. Sifat-sifat kimia mebran yang penting adalah sifat hidrofilik atau hirofobik, ada atau tidak muatan ion, ketahanan terhadap suhu tinggi dan zat kimia tertentu, serta daya tarik terhadap pertikel umpan. Kandungan mineral yang terdapat dalam membran dan zat yang dapat larut dalam larutan yang dipisahkan perlu diperhatikan, sifat-sifat kimia membran terutam dipengaruhi oleh bahan yang digunakan untuk pembuatan membran. Membran yang dibuat dari selulosa dan turunannya pada umumnya mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi dari membran sintetis. Sebaliknnya membran sintetis umumnya lebih tahan terhadap pH dibandingkan membran selulosa. Masing-masing membran mepunyai kelebihan dan kekurangan.

Menurut Lay (1994) metode membran filter adalah prinsip teknik dengan melewatkan sejumlah volume sampel pada saringan dengan diameter pori lebih kecil dari pada sel mikroba. Hal ini yang menjadi keterbatasan teknik membran filter dan dapat berpengaruh kepada jenis sampel dan ukuran sampel yang akan di analis. Beberapa pengaruh tersebut, adalah: (1) viskositas atau kekentalan sampel, yaitu semakin kental cairan maka semakin sulit di filtrasi (2) Bahan-bahan yang terlarut dalam sampel, yaitu suatu bahan-bahan mikroskopis yang dapat menghambat pori-pori

Jadi, Perbedaan dari perhitungan jumlah mikroba dengan metode pourplate dan membran filter, yaitu:

1. Pourplate

- Merupakan teknik penanaman dengan cara mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan media pertumbuhan media.

- Media tuang yang memakai pipet - Sampel hanya 10 ml

- Yang digunakan metode ini dengan media TPC, PDA, dan PA

- Hasilnya tidak akurat 2. Membran filter

- Merupakan teknik dengan melewatkan sejumlah volume sampel pada sel mikroba dan berpengaruh kepada jenis sampel yang akan dianalisa

- Media padat yang memakai kertas saring - Sampel hanya 100 ml

- Yang digunakan metode ini dengan media TPC, PDA dan sumber - Hasilnya akurat (Anonim. 1983)

Dokumen terkait