A. Batas Pemahaman Para Pengguna
4.4 Analisis Verifikatif
4.4.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan
4.4.1.3 Perhitungan Koefisien Determinasi
Melalui koefisien jalur yang telah diperoleh, selanjutnya dihitung koefisien
determinasi, yaitu besar kontribusi/pengaruh sistem pengendalian intern dan
pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah secara
bersama-sama. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur
terhadap matriks korelasi antara variabel penyebab dengan kualitas laporan
keuangan daerah.
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software SPSS.15 diperoleh
koefisien determinasi sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan
Tabel 4.63
Koefisien determinasi tingkat sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Model Summaryb ,856a ,733 ,727 ,29602 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), X2, X1 a. Dependent Variable: Y b.
Melalui nilai koefisien determinasi dapat diketahui bahwa secara
bersama-sama sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah memberikan
kontribusi (pengaruh) sebesar 73,3% terhadap kualitas laporan keuangan daerah
pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung.
Sisanya sebesar 26,7% merupakan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel yang
sedang diteliti seperti sistem akuntansi dan standar akuntasi pemerintah. Secara
visual jalur dari variabel independen terhadap kualitas laporan keuangan daerah
pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Diagram Dan Koefisien Jalur
Melalui diagram jalur tersebut dapat dihitung besar pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
X
1X
2Y
PYX1=0,657 rX1X2=0,774 PYX2=0,240 0,267Besar pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan
keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di
Pemerintah Kota Bandung.
Pengaruh langsung sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan daerah =
1 2 YX
(P ) = (0,657) x (0,657) = 0,432(43,2%).
Pengaruh tidak langsung sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan daerah melalui pengelolaan keuangan daerah=
1 YX P x 1 2 X X r x 2 YX P = (0,657) x (0,774) x (0,240) = 0,122(12,2%)
Jadi total pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan
keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di
Pemerintah Kota Bandung = 43,2% + (12,2%) = 55,4% dengan arah positif.
Artinya sistem pengendalian intern yang makin meningkat cenderung membuat
kualitas laporan keuangan daerah semakin baik.
Besar pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan
keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di
Pemerintah Kota Bandung.
Pengaruh langsung pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah =
2 2 YX
(P ) = (0,240) x (0,240) = 0,058(5,8%)
Pengaruh tidak langsung pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah melalui sistem pengendalian intern =
2 YX P x 1 2 rX X x 1 YX P = (0,240) x (0,774) x (0,657) = 0,122(12,2%).
Jadi total pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan
keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di
Pemerintah Kota Bandung= 5,8% + (12,2%) = 18%dengan arah positif. Artinya
pengelolaan keuangan daerah yang makin baik cenderung meningkatkan kualitas
laporan keuangan daerah.
4.4.2 Pengujian Hipotesis
Selanjutnya untuk membuktikan apakah sistem pengendalian intern dan
pengelolaan keuangan daerah memberikan pengaruh yang signfikan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah baik secara bersama-sama maupun secara
parsial, maka dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dimulai dari pengujian
secara bersama-sama dan dilanjutkan dengan pengujian secara parsial.
Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama.
Hipotesis Statistik:
Ho: YX1=YX2= 0 Sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
daerah.
Ha: YX1 YX20
Sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan
daerah secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Fhitung= 1 2 1 2 2 Y ( X X ) 2 Y ( X X ) (n k 1)R k(1 R ) (Pembulatan)
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software SPSS.15 diperoleh
nilai Fhitungpengaruh sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah
terhadap kualitas laporan keuangan daerah sebagai berikut.
Tabel 4.64
Uji Anova untuk uji pengaruh sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah
ANOVAb 19,964 2 9,982 113,909 ,000a 7,273 83 ,088 27,237 85 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2, X1 a.
Dependent Variable: Y b.
Berdasarkan tabel pengujian diatas dapat dilihat nilai Fhitung sebesar
113,909 dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Sementara dari tabel F
untuk tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas (2;83-2-1) diperoleh F0,05(2;83)=
3,15. Karena Fhitung(113,909) lebih besar dibanding Ftabel(3,15) maka pada tingkat
kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis
penelitian (Ha), sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
system pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah secara
daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota
Bandung.
Besarnya kontribusi atau pengaruh dari sistem pengendalian intern dan
pengelolaan keuangan daerah secara bersama-sama terhadap kualitas laporan
keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di
Pemerintah Kota Bandung sebesar 73,3%, sedangkan sisanya sebesar 26,7%
merupakan pengaruh faktor lain diluar kedua variabel tersebut seperti sistem
akuntansi dan standar akuntansi pemerintahan. Secara visual daerah penolakan
dan penerimaan Ho pada uji pengaruh dari sistem pengendalian intern dan
pengelolaan keuangan daerah secara bersama-sama terhadap kualitas laporan
keuangan daerah dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 4.3
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Simultan Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan
Daerah terhadap Kaulitas Laporan Keuangan Daerah
Berdasarkan gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena
Fhitung sebesar 113,909 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan
bahwa tingkat sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho F0,05(2;83)= 3,15 0 Fhitung= 113,909
secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung.
Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial
Karena dari hasil pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat
pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian secara parsial untuk
melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel independen, yaitu
sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah yang pengaruhnya
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Untuk menguji koefisien
jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, dengan
formula sebagai berikut:
ZXi i 2 Z.XY ii P t = 1-R ×C n-k-1a. Pengaruh Sistem pengendalian intern Terhadap kualitas laporan keuangan
daerah
Hipotesis:
Ho: ZX= 0 Sistem pengendalian intern tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Ha: ZX≠ 0: Sistem pengendalian intern memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Statistik uji:
Nilai statistik uji t sebesar 7,329 sama dengan nilai t yang terdapat pada
Dari tabel t dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 83 diperoleh nilai
sebesar 1,663. Karena thitung(7,329) lebih besar dibanding ttabel(1,663) maka pada
tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima
hipotesis penelitian (Ha), sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern secara parsial memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung. Secara
visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh tingkat inflasi
terhadap jumlah permintaan kredit dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 4.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial Pengaruh Sistem pengendalian intern Terhadap Kualitas laporan keuangan daerah
Berdasarkan gambar 4.5 diatas dapat dilihat bahwa Ho ditolak, karena
thitungsebesar 7,329 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa
sistem pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di
Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan
Mahmudi (2007:27), Untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho
0
t = 1,663
diperlukan proses dan tahap-tahap yang harus dilalui yang diatur dalam sistem
akuntansi pemerintah daerah. Sistem akuntansi di dalamnya mengatur tentang
sistem pengendalian intern (SPI), kualitas laporan keuangan sangat dipengaruhi
oleh bagus tidaknya sistem pengendalian intern yang dimiliki pemerintah daerah.
b. Pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan
daerah
Hipotesis:
Ho: ZY= 0 Pengelolaan keuangan daerah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Ha: ZY≠ 0: Pengelolaan keuangan daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah
Statistik uji:
Nilai statistik uji t sebesar 2,678 sama dengan nilai t yang terdapat pada
tabel 4.7, selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel.
Dari tabel t dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 83 diperoleh nilai
sebesar 1,663. Karena thitung(2,678) lebih besar dibanding ttabel(1,663) maka pada
tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menerima Ho dan menolak
hipotesis penelitian (Ha), sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan daerah secara parsial memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung. Secara
keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah dapat dilihat pada
grafik berikut:
Gambar 4.5
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Sistem pengendalian intern Terhadap Kualitas laporan keuangan daerah
Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa Ho diterima, karena
thitungsebesar 2,678 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa
pengelolaan keuangan daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan
AsetDaerah di Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan Mahmudi (2007:27), Kualitas dari hasil (outcame) pengelolaan
keuangan daerah sangat dipengaruhi oleh seberapa bagus pengelolaan pada setiap
tahap, baik tahap perencanaan, implementasi maupun pelaporan.
Daerah Penolakan Ho Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho
0
t = 1,663
188
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
1. Sistem Pengendalian Intern pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung cukup baik. Hal ini telah didukung dengan unsur sistem pengendalian intern dilingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung telah dipraktekkan walaupun belum sesuai dengan kriteria yang ada.
2. Prinsip pengelolaan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah di Pemerintah Kota Bandung berjalan cukup baik. Hal ini telah diberlakukannya prinsip pengelolaan keuangan daerah di lingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung walaupun belum berjalan optimal.
3. Kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah di Pemerintah Kota Bandung cukup baik. Hal ini didukung dengan kualitas laporan keuangan daerah telah dilakukan secara relevan, andal dan dapat dibandingkan sehingga kualitas laporan keuangan
dilingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung sudah berjalan cukup baik.
4. Secara parsial sistem pengendalian intern memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas laporan keuangan daerah sebesar 0,657% dibanding pengelolaan keuangan daerah yang memberikan pengaruh sebesar 0,240%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) di Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan sistem pengendalian intern dan pengelolaan keuangan daerah secara simultan memberikan pengaruh sebesar 73,30% terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) di Pemerintah Kota Bandung dan sisanya sebesar 26,70% dipengaruhi faktor lain seperti sistem akuntansi dan standar akuntansi pemerintahan.
5.2 Saran
1. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota
Bandung harus membuat SOP yang formal untuk prosedur pengelolaan keuangan dan aset daerah sehingga ada kejelasan struktur organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat. Disamping hal itu, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung harus memperbaiki kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, sehingga tidak adanya lagi belanja dilur mekanisme APBD.
2. Untuk mengatasi pemborosan keuangan daerah, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam hal pengadaan barang/jasa dengan menetapkan kualitas dan kuantitas barang/jasa yang digunakan sesuai standar, mengurangi pemborosan atau harga yang kemahalan, serta pemantauan yang ketat dan transparan.
3. Karena ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan kerugian daerah, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah di Pemerintah Kota Bandung harus melakukan perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesauaian terhadap peraturan perundang-undangan yang terbaru dan proses sosialisasi yang berkelanjutan, sehingga tidak ada lagi praktek-praktek yang menyimpang dan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
191
Andi Supangat. 2006. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Pustaka Bastian Indra. 2007.Audit Sektor Publik, Jakarta: Selemba Empat.
Gujarati, D. N. 2003.Basic Econometrics. 4th edition. New York: McGraw-Hill Harun Al Rasyid, 1994, Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala,
Bandung: program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran
I Gusti Agung Rai. 2010. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Selemba Empat.
Juanim, 2004, Analisis Jalur Dalam Riset Pemasaran, Bandung ; Universitas Pasundan
Jonathan Sarwono. 2005. SPSS Teori dan Latihan SPSS Teori dan Latihan. Bandung : Andi Yogyakarta.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi sektor publik. Yogyakarta : Penerbit Andi
Masyhuri dkk. 2009. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi II. BPFE- Yogyakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan. Fokusmedia.
Permendagri No. 4 Tahun 2008 Pedoman Pelaksanaan Reviu Atas Laporan Keuangan Daerah
.
Peraturan Pemerintah Repeblik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Nuansa Aulia.
Permendagri No.4 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Riduwan dan Akdon. 2006. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan Kedua. Alfabeta, Bandung.
Riduwan. 2003. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan Kesatu. Alfabeta, Bandung.
192 Media Komputindo, Gramedia, Jakarta
Soleh Chabib dan Rohcmansjah Heru. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bandung: Fokusmedia.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Keduabelas. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supranto, 2000, Metoda Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, Jakarta, Penerbit Erlangga
Team Redaksi Nuansa Aulia. 2005. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Bandung: Nuansa Aulia.
Umar, Husein, 2005, Metode Riset Bisnis, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Umi Narimawati, 2007, Teknik-teknik Analisis Multivariat. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Wasistiono, Sadu. 2010. Pengelolaan Keuangan Dan aset Daerah. Bandung : Fokusmedia. http://apriwandi.wordpress.com http://gebyur.files.wordpress.com http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/334/jiptummpp-gdl-s1-2009-anisnurlai-16677 PENDAHUL-N.pdf http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101086688.pdf http://imanph.files.wordpress.com/2009/02/peranan-penatausahaan-keuangan daerah-dalam-meningkatkan-efektivitas-pelaksanaan-apbd.pdf http://imanph.files.wordpress.com/2009/02/wawan-lia-jadi2.pdf http://www.cmi.no/publications/file/1857-local-government-finances-and-financial-management.pdf
193
http://dppkad.gorontalokab.go.id http://www.madani-ri.com
264
Data Pribadi
Nama : Sugita Hamdani
NIM : 21107095
Program Studi : Akuntansi Fakultas : Ekonomi
Tempat Tanggal Lahir : Manna, 29 April 1987
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. A. Yani No.27 Rt 05/02 Manna. Bengkulu Selatan Email : Gitacencen@yahoo.com
Data Pendidikan
Pendidikan Formal :
1. Tahun 1993-1994 : TK Bhayangkari Manna 2. Tahun 1994-2000 : SDN 05 Manna
3. Tahun 2000-2003 : Tsanawiyah Nahdhotul Muslimat Surakarta 4. Tahun 2003-2006 : SMA Bina Muda Cicalengka
5. Tahun 2007-Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung
Pendidikan Informal :