• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PENELITIAN

1.7. Teknik Analisis Data

1.7.4. Perhitungan N-Gain

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat di hitung dengan persamaan: (Hake, 1999).

= − � � � � � − � � �

Di sini dijelaskan bahwa g adalah gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua model, Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, Spost

adalah skor tes akhir, sedangkan Spre adalah skor tes awal. Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi; (2) jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan (3) jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.

Septia Sani Maulia, 2014PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed BAB V

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat dari proses pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan metode pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar psikomotor siswa antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan metode pembelajaran demonstrasi, dengan kelas kontrol yang diberikan perlakuan metode pembelajaran pemberian tugas dan resitasi yang diterapkan pada standar kompetensi mengelola sistem kearsipan, kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa setelah dilakukan perlakuan (treatment), nilai rata-rata yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas dan resitasi pada kelas kontrol.

1.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa metode pembelajaran demonstrasi lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran tugas dan resitasi untuk standar kompetensi mengelola sistem kearsipan, kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali

96

surat/dokumen kelas X di SMKN 3 Bandung, maka saran yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah, khususnya bagi para pengajar yang belum menerapkan metode pembelajaran demonstrasi, ada baiknya untuk menggunakan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada materi yang berkenaan dengan ranah psikomotor.

2. Guru dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dari standar kompetensi mengelola sistem kearsipan, kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, efektif, dan efisien, sehingga secara tidak langsung dapat berdampak baik pula pada hasil belajar siswa, khususnya yang berhubungan dengan ranah psikomotor.

Septia Sani Maulia, 2014PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin, Zainal (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mudjiono dan Dimyati (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Muhammad Ali. (2010), Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas V di MI NU KH. Mukmin Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2010 Halaman 77 –

86

Muhidin, Sambas Ali (2010). Statistika 2. Bandung: Karya Adhika Utama.

Nawawi, Hadari (1989). Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung.

Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Medan : FT. UNIMED.

Rasyad, Aminuddin (2002). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama. Jakarta: Bumi Aksara.

Riduwan, (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti. Bandung: Alfabeta.

Rubiyo, (2011), Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI Pada Sub Kompetensi Perbaikan/Servis Sistem Kopling di SMK Ma’arif 1 Nanggulan. Skripsi

98

Sarjana Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta. Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali M. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudijono, Anas (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suparno, A. Suhaenah (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Suyono dan Hariyanto (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset.

Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Tim Pengembang Ilmu Pendidian FIP UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2, Ilmu Pendidikan Praktis, Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama. Widoyoko, S. Eko Putro (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Sumber Internet:

---, (2011), Uji Normalitas Gain. [online]. Tersedia:

http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/uj-normalitas-gain.html

Aina Mulyana. (2011), Metode Demonstrasi. [online]. Tersedia:

http://ainamulyana.blogspot.com/2011/11/metode-demontrasi.html

Arikunto. (1990 : 133). Hasil Belajar. [online]. Tersedia: http//duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html

Farida Nursyahidah, (2012), Penelitian Eksperimen. [online]. Tersedia:

http://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf

Harinanto Gunawan. (2013), Ciri-ciri Belajar. [online]. Tersedia:

99

http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/slpx1352259791.pdf

Nurbaya T. (2012), Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Puisi Siswa Kelas VI SDN 4 Manurunge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. [online]. Tersedia:

http://jurnalarupalakka.blogspot.com/2012/09/efektivitas-penerapan-metode.html#.UutVvNJRQxo

Rohman Hipni, (2011), Definisi / Pengertian Metode Pembelajaran Menurut

Beberapa Ahli. [online]. Tersedia:

http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-definisi-metode-pembelajaran.html

Soetomo, (1993), Metode Demonstrasi dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa. [online]. Tersedia: http://www.infodiknas.com/metode-demonstrasi-dalam-upaya-

Dokumen terkait