Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X
PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM
KEARSIPAN
(Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung,
pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara
Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / Dokumen)
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
Septia Sani Maulia
1006641
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
SEPTIA SANI MAULIA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSIPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X
PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM
KEARSIPAN
(Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung,
pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara
Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Bandung, 7 Juli 2014
Pembimbing,
Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 195905081987031002
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X
PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM
KEARSIPAN
(Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung,
pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara
Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen)
Oleh Septia Sani Maulia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Septia Sani Maulia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI...1 DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GRAFIK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1. Identifikasi Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.2.2. Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Metode Pembelajaran... Error! Bookmark not defined.
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
2.1.2. Metode Pembelajaran Demonstrasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3. Metode Pembelajaran Tugas dan Resitasi ...Error! Bookmark not defined.
2.2. Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4. Kerangka Berpikir... Error! Bookmark not defined. 2.5. Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Sumber Data... Error! Bookmark not defined. 3.4. Skenario Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 3.5. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7. Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 3.7.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.7.4. Perhitungan N-Gain ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
4.1.3. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Bandung.... Error! Bookmark not defined.
4.1.4. Tujuan SMK Negeri 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5. Data Keadaan Siswa Lima Tahun Terakhir ....Error! Bookmark not defined.
4.2. Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen .Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol . Error! Bookmark not defined.
4.3. Deskripsi Data... Error! Bookmark not defined. 4.3.1. Hasil Pre Test ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2. Hasil Post Test ... Error! Bookmark not defined. 4.4. Hasil Pengujian Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PADA STANDAR
KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN (StudiKuasiEksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanandan Penemuan
Kembali Surat/Dokumen) khususnya pada ranah psikomotor, yang disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang sesuai dengan materi pembelajaran. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada hasil belajar psikomotor antara siswa yang diberikan metode demonstrasi pada kelas eksperimen, dengan yang diberikan metode tugas dan resitasi pada kelas kontrol, pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen pada siswa kelas X AP di SMK Negeri 3 Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek dari penelitian ini adalah sebanyak 74 siswa yang terdiri dari 38 siswa kelas eksperimen (X AP 2), dan 36 siswa kelas kontrol (X AP 3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar psikomotor siswa dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas dan resitasi. Hal ini dapat terlihat dari perolehan rata-rata nilai N-Gain pada kelas eksperimen yaitu diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0.733019101 dan pada kelas control sebesar 0.692. Berdasarkan hasil nilai N-Gain dan hasil uji hipotesis dengan menggunakan Uji-t (T-Test) yang menyatakan bahwa thitung>ttabel, maka
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
THE APPLICATION OF DEMONSTRATION LEARNING METHOD TO WARD STUDENT’S PSYCHOMOTOR LEARNING OUTCOMES ON STANDARD
COMPETENCE MANAGING FILING SYSTEM
(Quasi-Experimental Study In Class X Ap 2 Smkn 3 Bandung, The Basic Competence Practice And Procedure Rediscovered Letter Storage / Documents)
SEPTIA SANI MAULIA particularly in the psychomotor domain, which is caused by the use of instructional methods used by teachers lacking in accordance with the learning materials. Therefore this study aimed to determine whether there are differences in psychomotor learning outcomes between students who are given a demonstration on methods of experimental class, with the given method on a class assignment and recitation of control, the Basic Competence Practice and Procedure Storage Rediscovery letter / document on AP class X students in SMK Negeri 3 Bandung.
The method used in this study was Quasi Experimental Design with design Nonequivalent Control Group Design. Subjects of this study were a total of 74 students consisting of 38 experimental class students (X AP 2), and 36 students of class control (X AP 3).
Septia Sani Maulia, 2014
PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar
Septia Sani Maulia, 2014PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia seperti tercantum dalam pembukaan Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka diselenggarakanlah kegiatan pendidikan. Bukan hanya sekedar mencerdaskan kehidupan bangsa, maju mundurnya sebuah bangsa pun bergantung pula pada kualitas pendidikan yang diperoleh oleh anak-anak bangsa itu sendiri.
Seperti kita ketahui, pendidikan di Indonesia di mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan juga pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan menengah atas di bagi menjadi dua bagian, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang mana pendidikan kejuruan ini lebih mengedepankan keterampilan dan keahlian siswa dalam bidang-bidang tertentu sehingga saat lulus dari sekolah menengah kejuruan tersebut, siswa telah memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing di dunia kerja.
2
Manajemen, dan lain-lain. Kelebihan SMK dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas lainnya adalah dimana siswa SMK ini diberikan pelajaran-pelajaran yang sifatnya produktif, yaitu pelajaran-pelajaran inti yang menonjolkan karakteristik khusus dari masing-masing kompetensi keahlian, dan tentunya sangat diperlukan di dunia kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sebagai contoh, pada kategori Bisnis dan Manajemen terdapat Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. Pada Kompetensi Keahlian ini dipelajari berbagai standar kompetensi seperti bagaimana dasar-dasar administrasi, bagaimana menangani pertemuan, mengelola peralatan kantor, menangani perjalanan bisnis, mengelola sistem kearsipan, dan lain sebagainya, dimana berbagai standar kompetensi tersebut sangat perlu untuk dikuasai siswa di SMK dalam rangka persiapan untuk memasuki dunia kerja terutama di bidang administrasi perkantoran. Sebagai contoh dalam standar kompetensi mengelola sistem kearsipan, terdapat berbagai macam kompetensi dasar diantaranya menentukan sistem kearsipan, menentukan kebutuhan alat dan bahan kearsipan, mengimplementasikan sistem kearsipan, dan memelihara sistem kearsipan. Di sini siswa di tuntut untuk dapat mengelola sistem kearsipan dengan sedemikian rupa sehingga sistem kearsipan yang ada di kantor dapat berjalan dan terlaksana dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang ada.
3
afektif, maupun psikomotor. Hal ini tentu saja berkaitan pula dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Antara materi dan metode yang digunakan oleh guru haruslah sesuai, karena tidak semua materi dapat disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode yang sama, begitupun sebaliknya.
4
Tabel 1. 1
Daftar Nilai Rata-rata Ulangan Harian
Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
Tahun Pelajaran 2012/2013 KKM : 75
No Kelas Rata-rata
1. X AP 1 63,7
2. X AP 2 53,3
3. X AP 3 59,4
4. X AP 4 69,5
5. X AP 5 62,3
6. X AP 6 64,4
Adapun rincian nilai ulangan untuk kelas ekperimen yaitu X AP 2 dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1. 2
Daftar Nilai Kelas X AP 2
Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
Tahun Pelajaran 2012/2013 KKM : 75
No Nama Nilai
1 Anisa Mutiara Salma 53
2 Anita Yomantin 50
5
4 Ayu Kusumawati 47
5 Dea Aidha Aprilia Lestari 30
6 Devi Pertiwi 37
7 Dini Nuryani 53
8 Fitri Indriani 60
9 Ira Juniarti 40
10 Ira Sumiratti 63
11 Lilis Wardiah 57
12 Marya 47
13 Mira Puspitasari 70
14 Nadya Judithia Poernama 40
15 Nur Fuji Andriyanti 40
16 R.A. Chriestine Afrianie Shoeviana 60
17 Ratna Sari 50
18 Resty Anwary Putri 47
19 Sally Rizky Puspita 80
20 Sanni An-Nisa 60
21 Sena Saibaniah 60
22 Shima Alisha Tantri 57
23 Sindy Widiawati 47
24 Siska Nur Irawan 73
7
Grafik 1. 1
Nilai Ulangan Harian KD Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen X AP 2
Tabel daftar nilai dan gambar di atas merupakan gambaran dari hasil belajar psikomotor siswa pada kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen. Dari tabel dan gambar di atas dapat terlihat jelas bahwa hanya ada 3 orang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM dari jumlah 38 orang siswa. Ini berarti masih ada 35 siswa yang belum mampu mencapai KKM. Hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian khusus bagi guru, bagaimana caranya agar semua siswa dapat memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan yang diharapkan, demi tercapainya tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Berdasarkan nilai rata-rata yang ada, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa orang siswa dan dapat diperoleh informasi bahwa materi mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen masih di rasa sebagai pelajaran yang sulit karena materi yang seharusnya diberikan dengan contoh prakteknya, hanya disampaikan dengan metode pemberian tugas dan resitasi. Sehingga dalam prakteknya, siswa lebih banyak melakukan eksplorasi sendiri dari materi yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Hal ini sudah jelas berdampak pada hasil belajar psikomotor siswa yang masih kurang maksimal.
8
oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif.
Hasil belajar atau nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya siswa belajar serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses belajar mengajar di kelas. Penilaian hasil belajar siswa yang dicantumkan dalam rapot, bisa berbentuk angka juga berbentuk huruf. Hasil belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah dipelajarinya, akan tetapi juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di tempat dia belajar. Para guru diharapkan dan harus mampu menciptakan pembelajaran dengan efektif, menyenangkan, tercipta suasana dan iklim pembelajaran yang kondusif, terdapat interaksi balajar-mengajar yang bagus, sehingga keberhasilan belajar dan prestasi dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran (Nawawi, 1989:117).
9
murid, karena proses belajar-mengajar dan pembelajaran yang efektif adalah bila guru mampu memfungsikan seluruh panca indera murid.
Seperti yang telah diungkapkan di awal, tidak setiap metode pembelajaran tepat digunakan dalam mata pelajaran tertentu, dan tidak setiap mata pelajaran dapat tersampaikan dengan baik dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu. Perlu adanya keterkaitan dan kecocokan antara materi yang disampaikan dengan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi. Begitu pula kualitas efeknya terhadap pemahaman dan hasil belajar siswa yang ditimbulkan, tentunya akan berbeda.
Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Edgar Dale yang dikutip oleh Wibawa (1993:16) dan Rubiyo (2011:5), tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap pengalaman belajar seseorang. Edgar Dale mengemukakan bahwa pengalaman langsung diperlukan untuk membantu siswa belajar memahami, mengingat, dan menerapkan berbagai simbol abstrak. Kegiatan belajar akan terasa lebih mudah bila menggunakan materi yang terasa bermakna bagi siswa ataupun mempunyai relevansi dengan pengalamannya. Untuk mendekatkan siswa terhadap pengalaman langsung dan pemahaman proses pengelolaan sistem kearsipan maka dapat menggunakan berbagai jenis metode maupun media pembelajaran. Dan dalam hal ini, proses pembelajaran pada kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen dapat menggunakan metode demonstrasi.
10
sistem kearsipan dengan efektif dan efisien. Mereka lebih cenderung menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi saat proses pembelajarannnya. Dalam menanggapi permasalahan tersebut, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana gambaran dari “Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Psikomotor Siswa Kelas X Pada Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen)”.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi permasalahan-permasalahan berikut:
1. Metode pembelajaran demonstrasi dapat mempengaruhi hasil belajar psikomotor siswa.
2. Hasil belajar psikomotor siswa di rasa belum maksimal dengan menggunakan metode pembelajaran tugas dan resitasi.
11
1.2.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan gambaran permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan pada hasil belajar psikomotor antara siswa yang diberikan metode demonstrasi dengan yang diberikan metode tugas dan resitasi pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen?
1.3. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh gambaran tentang penerapan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar psikomotor siswa pada standar kompetensi mengelola sistem kearsipan, dengan kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan pada hasil belajar psikomotor antara siswa yang diberikan metode demonstrasi dengan yang diberikan metode tugas dan resitasi pada Kompetensi Dasar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen.
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian Bagi Peneliti
12
1. Dapat mengaplikasikan materi yang didapat selama perkuliahan;
2. Mendapatkan gambaran yang jelas tentang pembelajaran mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen;
3. Dapat mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar psikomotor siswa dengan menerapkan metode demonstrasi.
Bagi Lembaga FPEB – Pendidikan Manajemen Perkantoran Manfaat bagi lembaga adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai indikator untuk memilih penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan.
Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa adalah sebagai berikut:
1. Siswa mendapat pengalaman dengan adanya penerapan metode pembelajaran yang berbeda;
2. Siswa mendapatkan gambaran nyata mengenai materi mengelola sistem kearsipan;
3. Dapat meningkatkan hasil belajar, terutama hasil belajar psikomotor.
Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai berikut:
13
Septia Sani Maulia, 2014PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed BAB III
DESAIN PENELITIAN
1.1. Objek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X Administrasi Perkantoran. Sedangkan sampel penelitian yang digunakan sebanyak dua kelas yaitu kelas X AP 2 dan kelas X AP 3 dengan jumlah peserta 74 orang dan masing-masing kelas berjumlah 38 dan 36 siswa. Kedua kelas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kemampuan akademis yang setara (homogen) pada batas nilai KKM yang sama yaitu sebesar 75.
1.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yang dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab-akibat. Dalam penelitian ini, peneliti harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua kelompok, yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak
mendapatkan perlakuan (Zainal Arifin, 2011:42)
Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dalam bentuk Nonequivalent Control Group Design. Dalam
47
setengah di beri perlakuan metode pembelajaran demonstrasi dan yang setengah lagi tidak. O1 dan O3 merupakan hasil belajar psikomotor siswa sebelum ada
perlakuan demonstrasi. O2 adalah hasil belajar psikomotor siswa setelah di beri
perlakuan selama kurang lebih satu bulan. O4 adalah hasil belajar psikomotor
siswa yang tidak di beri metode pembelajaran demonstrasi. Pengaruh metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar psikomotor siswa adalah (O2
-O1)-(O4-O3).
Gambar 3. 1
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group (Sugiyono, 2010:116)
Keterangan :
O = kelompok sampel
X = metode pembelajaran demonstrasi
O1 dan O3 = hasil belajar psikomotor siswa sebelum ada perlakuan
O2 = hasil belajar psikomotor siswa setelah diberikan metode
Demonstrasi
O4 = hasil belajar psikomotor siswa yang tidak diberikan
metode Demonstrasi
O1 X O2
48
Dengan adanya kelompok lain yang di sebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan. (Arikunto, 2010: 125).
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampling nonprobability judgement sampling (dikenal juga dengan purposive sampling) yaitu teknik
penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Sambas, 2010:15).
Farida Nursyahidah (2012) mengemukakan bahwa sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
1) Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian;
2) Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
49
4) Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang di beri perlakukan (experimental group). (Tersedia :
http://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf).
1.3. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan tes. Instrumen yang digunakan yaitu berupa daftar cocok (check list) mengenai materi mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen. Sebelum dilaksanakan pembelajaran, terlebih dahulu guru memberikan pretest, untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi tersebut. Setelah dilaksanakan pembelajaran (treatment), barulah siswa diberikan posttest, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar psikomotor siswa. Setelah dilakukan pretest, treatment, dan posttest pertama, kemudian dilakukan kembali pretest,
treatment, dan posttest yang kedua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana perbedaan/peningkatan hasil belajar yang terjadi setelah dilakukan dua kali pretest, treatment, dan posttest yang sama.
50
komponen yang diamati ini berasal dari standar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen, maka untuk instrumen ini tidak perlu dilakukan uji instrumen. Hal ini dikarenakan penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar sistem skoringnya sangat objektif sehingga dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi (Arikunto, 2009:146). Hal ini sejalan dengan pendapat Harjanto (2010: 278-279), yang mengemukakan bahwa standardized test (tes standar) adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni
proses validitas dan reliabilitas, sehingga tes tersebut benar-benar valid dan reliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu.
1.4. Skenario Pembelajaran
Berikut merupakan skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yang berkenaan dengan metode pembelajaran demonstrasi serta pemberian tugas dan resitasi.
Tabel 3. 1 dapat memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b) Mengemukakan tujuan apa yang
Fase Pemberian Tugas
a) Mengemukakan tujuan yang akan dicapai, yaitu siswa dapat
51
harus dicapai oleh siswa, yaitu siswa dapat memahami dan mempraktikkan prosedur
a) Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi, yang
dan surat keluar.
b) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa, diantaranya adalah berbagai buku sumber mengenai mengelola sistem kearsipan .
c) Menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. Langkah Pelaksanaan Tugas
a) Guru memberikan bimbingan/ pengawasan mengenai tugas yang diberikan.
b) Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. c) Tugas diusahakan/dikerjakan oleh
siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.
Fase Mempertanggungjawabkan
Tugas
52
berhubungan dengan prosedur penyimpanan arsip.
b) Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan, serta memastikan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
c) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. Langkah Mengakhiri Metode
Demonstrasi
a) Evaluasi b) Tanya jawab c) Penutup
dari apa yang telah dikerjakannya. b) Ada tanya jawab/diskusi kelas. c) Evaluasi
53
1.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di olah. “Instrumen dalam penelitian dapat berupa test, pedoman wawancara,
pedoman observasi, dan kuesioner.” (Sugiyono, 2012:305).
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka instrumen tes yang digunakan berupa daftar cocok (check list). Pada awalnya guru melakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa terhadap materi. Setelah dilakukan beberapa pertemuan, guru memberikan posttest untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa.
Setelah dilakukan pretest, treatment, dan posttest pertama, kemudian dilakukan kembali pretest, treatment, dan posttest yang kedua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan/peningkatan hasil belajar yang terjadi setelah dilakukan dua kali pretest, treatment, dan posttest yang sama.
54
menggunakan standar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen, maka dalam penelitian ini tidak perlu dilakukan uji instrumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Harjanto (2010: 278-279), yang mengemukakan bahwa standardized test (tes standar) adalah tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni proses validitas dan reliabilitas, sehingga tes tersebut benar-benar valid dan reliabel untuk suatu tujuan dan bagi kelompok tertentu.
1.6. Alur Penelitian
55
Gambar 3. 2 Alur Penelitian
1.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik dengan uji parametrik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar psikomotor siswa yang diambil dari pretest dan posttest, serta nilai gain, yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang
Tes Awal Pelaksanaan Penelitian
Perizinan
Observasi/Wawancara
Identifikasi Masalah
Penetapan Instrumen dan Penyusunan Bahan Ajar
Kelompok Kontrol Tanpa Diberikan Metode Pembelajaran Demonstrasi
Kelompok Eksperimen Diberikan Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Tes Akhir
56
diberikan terhadap hasil belajar psikomotor siswa, baik pada pretest, treatment, dan posttest siklus pertama maupun yang kedua. Adapun langkah-langkah untuk mengolah hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.7.1. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Dalam hal ini yang digunakan adalah pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Harun Al Rasyid, 2005). Adapun proses pengujian Liliefors test menurut Sambas Ali Muhidin (2010, 93) adalah sebagai berikut:
a. Susunlah data dari yang terkecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.
b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
c. Dari frekuensi disusun frekuensi kumulatifnya.
d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. f. Menghitung theoritical proportion.
g. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.
57
Tabel 3. 2
Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X f fk Sn(Xi) Z F0(Xi)
Untuk melakukan perhitungan uji normalitas di atas menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010.
1.7.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memeriksa apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak untuk taraf signifikansi α. Uji statistika yang akan digunakan adalah Uji F. Kriteria yang
digunakannya adalah apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 menyatakan
varians skornya homogen.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a) Menentukan varians data
b) Menentukan derajat kebebasan (dk) dk1 = n1 - 1 dan dk2 = n2 - 2
c) Menghitung nilai F (tingkat homogenitas)
ℎ� � = �� �
Keterangan :
S2b = varian terbesar
S2k = varian terkecil
58
Jika Fhitung < Ftabel, maka data berdistribusi homogen.
Untuk melakukan perhitungan uji homogenitas tersebut menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010.
1.7.3. Uji Hipotesis
Jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t yang tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali M. (2006: 161) langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam rangka pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis
penelitian yang diajukan.
b) Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α (level of significance α).
c) Gunakan uji signifikansi yang tepat, dalam penelitian ini statistik uji yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata.
59
Rumus Uji-t (t-test) :
� = �̅̅̅ − �̅̅̅
√ � − � + � − �� + � − � + �
(Sugiyono, 2006: 118)
Keterangan:
X1 : rata-rata skor gain kelompok eksperimen
X2 : rata-rata skor gain kelompok kontrol
N1 : jumlah siswa kelas eksperimen
N2 : jumlah siswa kelas kontrol
S21 : varians skor kelompok eksperimen
S22 : varians skor kelompok control
Kemudian hasil t hitung dihubungkan dengan t tabel. Cara untuk menghubungkan thitung adalah sebagai berikut:
1) Menentukan derajat kebebasan (dk) = N1 + N2 -2
2) Melihat tabel distribusi t untuk tes satu skor pada taraf signifikansi tertentu.
60
Apabila nilai thitung < ttabel atau thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1
diterima.
1.7.4. Perhitungan N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat di hitung dengan persamaan: (Hake, 1999).
= �� � − � � � � � − � � �
Di sini dijelaskan bahwa g adalah gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua model, Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, Spost
adalah skor tes akhir, sedangkan Spre adalah skor tes awal. Tinggi rendahnya gain
Septia Sani Maulia, 2014PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat dari proses pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan metode pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar psikomotor siswa antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan metode pembelajaran demonstrasi, dengan kelas kontrol yang diberikan perlakuan metode pembelajaran pemberian tugas dan resitasi yang diterapkan pada standar kompetensi mengelola sistem kearsipan, kompetensi dasar mempraktikkan tata cara penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa setelah dilakukan perlakuan (treatment), nilai rata-rata yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas dan resitasi pada kelas kontrol.
1.2. Saran
96
surat/dokumen kelas X di SMKN 3 Bandung, maka saran yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah, khususnya bagi para pengajar yang belum menerapkan metode pembelajaran demonstrasi, ada baiknya untuk menggunakan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada materi yang berkenaan dengan ranah psikomotor.
Septia Sani Maulia, 2014PENERAPAN METOD E PEMBELAJARAN D EMONSTRASI TERHAD AP HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA KELAS X PAD A STAND AR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas X AP 2 SMKN 3 Bandung, pada Kompetensi D asar Mempraktikkan Tata Cara Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat / D okumen
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohamad (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.
Arifin, Zainal (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mudjiono dan Dimyati (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Muhammad Ali. (2010), Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih Kelas V di MI NU KH. Mukmin Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2010 Halaman 77 – 86
Muhidin, Sambas Ali (2010). Statistika 2. Bandung: Karya Adhika Utama.
Nawawi, Hadari (1989). Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung.
Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Medan : FT. UNIMED.
Rasyad, Aminuddin (2002). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama. Jakarta: Bumi Aksara.
Riduwan, (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti. Bandung: Alfabeta.
98
Sarjana Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta. Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Somantri, Ating dan Sambas Ali M. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sudijono, Anas (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suparno, A. Suhaenah (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Suyono dan Hariyanto (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Tim Pengembang Ilmu Pendidian FIP UPI, (2007), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2, Ilmu Pendidikan Praktis, Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.
Widoyoko, S. Eko Putro (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber Internet:
---, (2011), Uji Normalitas Gain. [online]. Tersedia:
http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/uj-normalitas-gain.html
Aina Mulyana. (2011), Metode Demonstrasi. [online]. Tersedia:
http://ainamulyana.blogspot.com/2011/11/metode-demontrasi.html
Arikunto. (1990 : 133). Hasil Belajar. [online]. Tersedia: http//duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html
Farida Nursyahidah, (2012), Penelitian Eksperimen. [online]. Tersedia:
http://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf
Harinanto Gunawan. (2013), Ciri-ciri Belajar. [online]. Tersedia:
99
http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/slpx1352259791.pdf
Nurbaya T. (2012), Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Puisi Siswa Kelas VI SDN 4 Manurunge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. [online]. Tersedia:
http://jurnalarupalakka.blogspot.com/2012/09/efektivitas-penerapan-metode.html#.UutVvNJRQxo
Rohman Hipni, (2011), Definisi / Pengertian Metode Pembelajaran Menurut
Beberapa Ahli. [online]. Tersedia:
http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-definisi-metode-pembelajaran.html
Soetomo, (1993), Metode Demonstrasi dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa. [online]. Tersedia: http://www.infodiknas.com/metode-demonstrasi-dalam-upaya-