• Tidak ada hasil yang ditemukan

Atmadja WS, Kadi A, Sulistijo, Rachmaniar. 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta (ID): Puslitbang Oseanografi LIPI. hlm 32-35

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Batas maksimum cemaran logam dalam pangan. Jakarta (ID): Departemen Perindustrian RI. SNI 7387:2009. Begum SA, Faiaz M, Ahmed, Rahman MM. 2009. Effect of cooking temperature

and storage period on preservation of water soluble vitamin C content in

Citrus macroptera and Moringa oleifera Lunk. Asian Journal of Food and Agro-Industry 2(3): 255-261.

El-Baky HHA, El Baz FK, El Baroty GS. 2008. Evaluation of marine alga Ulva lactuca L. as a source of natural preservative ingredient. American-Eurasian Journal Agricultural and Environment 3(3): 434-444.

Fajar A, Ibrahim R, Dewi EN. 2014. Stabilitas ekstrak kasar pigmen klorofil, beta karoten, dan caulerpin alga hijau (Caulerpin racemosa) pada suhu peyimpanan yang berbeda. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 3(1): 1-10.

Fennema OR. Food Chemistry: Thirth Edition. New York (USA): Marcel Dekker, Inc. hlm 447-620

Fithriani D. 2009. Potensi antioksidan Caulerpa racemosa di perairan Teluk Hurun Lampung [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fitriana Y. 2013. Hubungan indeks massa tubuh pada usia 40-59 tahun dan asupan MUFA, PUFA dan kolesterol di Pulau Jawa [skripsi]. Jakarta (ID): Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul.

Handayani T, Sutarno, Setyawan AD. 2004. Analisis komposisi nutrisi rumput laut Sargassum crassifolium J. Agardh. Biofarmasi 2(2): 45-52.

Holdts SL, Kraan S. 2011. Bioactive compounds in seaweed: functional food application and legislation. Journal Appl Phycol.

Jacoeb AM, Nurjanah, Arifin M, Sulistiono. 2010. Deskripsi histologis dan

perubahan komposisi kimia daun dan tangkai semanggi (Marsilea crenata Presl., Marsileaccea) akibat perebusan. Jurnal

Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 9(2): 81-95.

Jinap S, Hajeb P. 2010. Glutamate. Its applications in food and contribution to health. Appetite 55: 1-10.

Jones AMP, Baker R, Ragone D, Murch SJ. 2013. Identification of pro-vitamin A carotenoid rich cultivars of breadfruit (Artocarpus, Moraceae). Journal of Food Composition and Analysis 31: 51-61.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Budidaya. http: www. kkp.go.id/. [18 Mei 2015].

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2015. Komoditas Rumput Laut Kian Strategis. http: www. kkp.go.id/. [18 Mei 2015].

17

Ma’ruf WF, Ibrahim R, Dewi EN, Susanto E, Amalia U. β01γ. Profil rumput laut Caulerpa racemosa dan Gracilaria verrucosa sebagai edible food. Jurnal Saintek Perikanan 9(1): 68-74.

Mandila SP dan Hidajati N. 2013. Identifikasi asam amino pada cacing sutra (Tubifex sp.) yang diekstrak dengan pelarut asam asetat dan asam laktat.

UNESA Journal of Chemistry 2(1): 103-109.

Marianingsih P, Amelia E, Suroto T. 2013. Inventarisasi dan identifikasi makroalga di Perairan Pulau Untung Jawa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Meliana, Roekistiningsih, Sutjiati E. 2014. Pengaruh proses pengolahan daun singkong (Manihot esculenta Crantz) dengan berbagai perlakuan terhadap kadar -karoten. Indonesian Journal of Human Nutrition 1(1): 23-34.

Nurjanah, Jacoeb AM, Nugraha R, Permatasari M, Sejati TKA. 2014. Perubahan komposisi kimia, aktivitas antioksidan, vitamin C dan mineral tanaman genjer (Limnocharis flava) akibat pengukusan. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 3(3): 185-195.

Nurjanah N, Jacoeb AM, Hidayat T, Shylina A. 2015. Bioactive compounds and antioxidant activity of Lindur Steam Bark (Bruguiera gymnorrhiza).

International Journal of Plant Science and Ecology 1(5): 182-189.

Putera BA. 2015. Aktivitas antioksidan rumput laut Caulerpa sp. segar dan rebus [skripsi]: Bogor (ID). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pratama G. 2010. Pengaruh penggorengan terhadap karakteristik asam amino ikan buntal pisang (Tetraodon lunaris) dari perairan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

[RAD-PG] Rancangan Aksi Daerah Pangan dan Gizi. 2012. Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2011-2015.

Rahayu ES dan Pribadi P. 2012. Kadar vitamin dan mineral dalam buah segar dan manisan basah karika dieng (Carica pubescens Lenne & K.Koch).

Biosantifika 4(2): 89-97.

Ratana-arpon P dan Chirapart A. 2006. Nutritional evaluation of tropical green seaweeds Caulerpa lentillifera dan Ulva reticulata. Kasetsart J. (Nat. Sci.)

40:75-83.

Riberio EMG, Chitchumroonchokchai C, de Carvalho LMJ, de Moura FF, de Carvalho, Failla ML. 2015. Effect of style of home cooking on retention and bioaccessibility of pro-vitamin A carotenoids in biofortified pumpkin (Cucurbita moschata Duch.). Food Research International 1-30.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Kosasih P, penerjemah. Bandung (ID): Penerbit ITB. hlm 223-233.

Roe M, Church S, Pinchen H, Finglas P. 2013. Nutrient Analysis of Fruit and Vegetables. Surrey (UK): Independent Nutritionist. hlm 31-32. Salasa FFA. 2002. Teknologi Pengolahan Ikan dan Rumput Laut. Jakarta (ID):

18

Departemen Perikanan dan Ilmu Kelautan, Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Perikanan.

Salasa FFA. 2002. Teknologi Pengolahan Ikan dan Rumput Laut. Jakarta (ID): Departemen Perikanan dan Ilmu Kelautan, Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Perikanan. 19-22

Santoso J, Gunji S, Yoshie Y, Suzuki T. 2006. Mineral contents ofIndonesian seaweeds and mineral solubility affected by basic cooking. Food Sci. Technol. 12 (1): 59-66.

Sudirman S, Nurjanah, Jacoeb AM. 2014. Proximate compositions, bioactive compounds and antioxidant activity from large-leafed mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) fruit. International Food Research Journal 21(6): 2387-2391.

Tampubolon A, Gerung GS, Wagey B. 2013. Biodiversitas alga makro di lagun Pulau Pasigae, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 2(1): 35-43.

Triana V. 2006. Macam-macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia.

Jurnal Kesehatan Masyarakat 1(1): 40-47.

Utomo BSB. 2011. Prospek pengembangan teknologi pengolahan rumput laut di Indonesia. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011 1(1): 1143- 1151.

Winarso D. 2003. Perubahan karakteristik fisik akibat perbedaan umur macam otot, waktu dan temperatur perebusan pada daging ayam kampung.

J.Indon.Trop.Anim.Agric 28(3): 119-132.

Winarti C, Nurdjanah N. 2005. Peluang tanaman rempah dan obat sebagai sumber pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian 24(2): 47-55.

Walpole RE. 1992. Pengantar Statistik Edisi ke-3. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. hlm 35.

[WHO] World Health Statistics. 2012. Global Health Indicators. Geneva (CH): WHO Press. hlm 112.

19

21

Lampiran 1 Contoh perhitungan proksimat Caulerpa sp.

Perhitungan kadar air

Kadar air (%) =

00

Kadar air (%) =

00

Kadar air (%) = 75,13% Keterangan: A = Berat cawan kosong (g) B = Berat cawan yang diisi dengan sampel (g) C = Berat cawan dengan sampel yang sudah dikeringkan (g) Perhitungan kadar abu Kadar abu (%) =

00

Kadar abu (%) =

00

Kadar abu (%) = 1,1% Keterangan: A = Berat cawan porselen kosong (g) B = Berat cawan dengan sampel (g) C = Berat cawan dengan sampel setelah dikeringkan (g) Perhitungan kadar protein N (%) = 00 N (%) = 00 N (%) = 0,6192 % Kadar Protein (%) = N x FK Kadar Protein (%) = 0,6192 x 6,25 Kadar Protein (%) = 3,87% Perhitungan kadar lemak Kadar lemak (%) =

00

Kadar lemak (%) =

00 Kadar lemak (%) = 0,33%

Keterangan: W1 = Berat sampel (g)

W2 = Berat labu lemak kosong (g) W3 = Berat labu lemak dengan lemak (g)

Perhitungan kadar karbohidrat

Kadar karbohidrat (%) = 100% - (kadar air + kadar abu + kadar protein + kadar lemak)

Kadar karbohidrat (%) = 100% - (75,13 + 1,1 + 3,87 + 0,33) Kadar karbohidrat (%) = 19,57%

22

Lampiran 2 Kromatogram standard vitamin A Caulerpa sp.

Contoh perhitungan kadar vitamin A Caulerpa sp. segar

Kadar vitamin A = = 0 = 81,38 mg/100g

23

24

25

Lampiran 5 Kromatogram standar vitamin B1Caulerpa sp.

Contoh perhitungan kadar vitamin B1Caulerpa sp. segar

Kadar vitamin B1 = = 0 = 0,47 mg/100g

26

27

28

Lampiran 8 Kromatogram standar vitamin E Caulerpa sp.

Contoh perhitungan kadar vitamin E Caulerpa sp. segar

Kadar vitamin E = = = 1,22 mg/100g

29

30

31

Lampiran 11 Kromatogram standar asam amino Caulerpa sp.

Contoh perhitungan methionin Caulerpa sp. segar

% asam amino = 00 = 00 = 0,037% (g/100g) = 37 mg/100g

32

33

34

Lampiran 14 Dokumentasi penelitian

Gambar 1 Sampel Gambar 2 Preparasi sampel

Gambar 3 Proses pengolahan perebusan sampel Caulerpa sp.

Gambar 4 Tanur Gambar 5 Oven

35

Lampiran 15 Kurva standar logam berat

y = 0,1686x - 0,0051 R² = 0,9999 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 A b s konsentrasi (ppm)

kurva standar Pb

abs Linear (abs) y = 0,125x + 0,0477 R² = 0,9998 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 A b s konsentrasi (ppm)

kurva standar Cd

abs Linear (abs)

36

Pembuatan larutan standar

Larutan stok 100 ppm Jenis logam Konsentrasi

(ppm) Stok (mL) HNO3 (mL) Panjang gelombang (nm) Pb 0,5 0,5 99,5 217 1 1 99 1,5 1,5 98,5 2 2 98 2,5 2,5 97,5 Cd 0,5 0,5 99,5 229 1 1 99 1,5 1,5 98,5 2 2 98 2,5 2,5 97,5 Hg 0,5 0,5 99,5 257 1 1 99 1,5 1,5 98,5 2 2 98 2,5 2,5 97,5

Perhitungan Logam Berat

Jenis logam Nilai regresi Abs Hasil

Pb y = 0,1686x – 0,0051 0,478 2,866 0,477 2,86 0,479 2,872 Cd y = 0,125x + 0,0477 ttd ttd Hg y = 0,1863x +0,0971 ttd ttd y = 0,1863x + 0,0971 R² = 0,9953 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 A b s konsentrasi (ppm)

kurva standar Hg

Abs Linear (Abs)

37

Lampiran 16 Perhitungan penurunan kadar vitamin

Vitamin A = 00 = 00 = 64,87% Vitamin B1 = 00 = 00 = 65,38% Vitamin E = 00 = 00 = 4,75%

38

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Boyolali, pada tanggal 5 Juli 1993. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan abah Totok Suharto ST dan umi Iswanti Amd. Pendidikan formal yang ditempuh penulis dimulai di SD Djama’atul Ichwan pada tahun 1999 hingga tahun 2005. Penulis melanjutkan pendidikan pada tahun yang sama di SMPIT Nur Hidayah Surakarta hingga tahun 2008 lalu melanjutkan pendidikannya di SMAN 2 Surakarta dan lulus pada tahun 2011. Tahun 2011 Penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan. Selama perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten Pengetahuan Bahan Baku Industri Hasil Perairan (2014), Teknologi Pengolahan Hasil Perairan I (2014), Teknologi Pengolahan Hasil Perairan II (2015). Penulis juga aktif sebagai anggota Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Himpunan Mahasiswa Surakarta dan sekitarnya (Ayumas) (sejak tahun 2011). Penulis pernah aktif dalam kepengurusan Himpunan Profesi (HIMPRO) Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan (HIMASILKAN) (2013-2014). Penulis juga aktif mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM GT) dan lolos didanai DIKTI pada tahun 2014.

Dokumen terkait