• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

3. Perhitungan PPh Pasal 21 Menurut Undang-Undang

PKP 7.280.052

PPh 21 Terutang

(5% x 16.669.608) 364.002

Sumber : Data hasil perhitungan pajak Penghasilan Pasal 21 oleh Perusahaan Daerah Air Minum

Tabel diatas menunjukkan data hasil perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang harus dipotong oleh masing-masing karyawan Perusahaan Daerah Air Minum.

3. Perhitungan PPh Pasal 21 Menurut Undang-Undang

Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam memecahkan rumusan masalah yang terdapat di BAB I adalah sbb:

a) Mengevaluasi Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21

Melakukan Perhitungan kembali PPh Pasal 21 yang dilakukan Oleh Perusahaan Daerah Air Minum dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, adapun perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dapat dilihat perhitungan di bawah ini.

Untuk menghitung PPh Pasal 21 karyawan A dengan status kawin dan memiliki dua tanggungan (K/2) yang bekerja pada kantor PDAM Kota Makassar dengan gaji pokok sebesar Rp 2.861.540, dan mendapatkan tunjangan istri sebesar Rp.286.154 didapatkan dari jumlah gaji pokok dikali 10% adapun tunjangan anak Rp 286.154, dan

tunjangan dari perusahaan sebesar Rp 1.250.000, tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan beras Rp 425.000, jabatan Rp2.500.000, transport Rp 700.000, perumahan Rp 900.000, representasi Rp 650.000, kesehatan Rp 243.091, dan tunjangan lain-lain Rp 79,00 dari semua tunjangan-tunjangan diatas ditambahkan dengan gaji pokok jadi jumlah keselurahan dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan yang jumlahnya sebesar Rp 10.102.018.

Perhitungan untuk biaya jabatan 5% dikali jumlah penghasilan bruto (5% x 10.102.018) = Rp 505.101, sedangkan untuk mendapatkan Iuran Jaminan Hari tua gaji pokok dikalikan dengan 2%. Jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua sebesar Rp 562.331. Jumlah Penghasilan Netto sebulan didapat dari penghasilan bruto Rp 10.102.018 dikurangi dengan jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua Rp 562.331 dan hasilnya Rp 9.539.687. Dan untuk penghasilan Netto setahun jumlah dari penghasilan netto sebulan dikali 12.

Perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu untuk diri Wajib Pajak sebesar Rp 54.000.000, wajib pajak kawin Rp 4.500.000, dan memiliki 2 tanggungan Rp 9.000.000, jadi jumlah PTKPnya adalah Rp 67.500.000.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yaitu penghasilan netto setahun Rp 114.476.244 dikurangi dengan PTKP Rp 67.500.000, yaitu sebesar Rp 46.976.244.

Perhitungan PPh Pasal 21 terutang tarif Pasal 17 ayat 1 dikalikan dengan penghasilan kena pajak (PKP), jadi PPh Pasal 21 terutang adalah Rp 2.348.812

Berdasarkan Perhitungan diatas dapat ditampilkan tabel dibawah ini:

Tabel 4.8

Data Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan A Menurut Undang-Undang Keterangan A Gaji Pokok 2.861.540 Tunjangan Istri 286.154 Tunjangan Anak 286.154 Tunjangan Perusahaan 1.250.000

Jumlah Gaji & Tunjangan 4.683.848

Tunjangan Beras 425.000 Tunjangan Jabatan 2.500.000 Tunjangan Transport 700.000 Tunjangan Perumahan 900.000 Tunjangan Representasi 650.000 Tunjangan Kesehatan 243.091 Tunjangan lain-lain 79,00

Jumlah Penghasilan Bruto 10.102.018

Biaya Jabatan

(5% x 10.102.018) 505.101

Iuran Jaminan Hari Tua 57.230

Jumlah Pengurangan (562.331)

Penghasilan Netto Sebulan 9.539.687

Penghasilan Netto Setahun

(9.539.687 X 12) 114.476.244

PKP 46.976.244

PPh 21 Terutang

(5% x 46.976.244) 2.348.812

Sumber : Data yang diolah

Untuk menghitung PPh Pasal 21 karyawan B dengan status kawin dan memiliki dua tanggungan (K/2) yang bekerja pada kantor PDAM Kota Makassar dengan gaji pokok sebesar Rp 2.370.027, dan mendapatkan tunjangan istri sebesar Rp 237.003 didapatkan dari jumlah gaji pokok dikali 10% adapun tunjangan anak Rp 237.003, dan tunjangan dari perusahaan sebesar Rp 1.250.000, tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan beras Rp 425.000, transport Rp 700.000, perumahan Rp 800.000, kesehatan Rp 212.479, dan tunjangan lain-lain Rp 67,60 dari semua tunjangan-tunjangan diatas ditambahkan dengan gaji pokok jadi jumlah keselurahan dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan yang jumlahnya sebesar Rp 6.231.580.

Perhitungan untuk biaya jabatan 5% dikali jumlah penghasilan bruto (5% x Rp 6.231.580) = Rp 311.579 sedangkan untuk iuran jaminan hari tua gaji pokok dikali dengan 2%. Jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua sebesar Rp 358.976. Jumlah Penghasilan Netto sebulan didapat dari penghasilan bruto Rp 6.231.580 dikurangi dengan jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua Rp 358.976 dan hasilnya Rp 5.872.601. Dan untuk penghasilan Netto setahun jumlah dari penghasilan netto sebulan dikali 12.

Perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu untuk diri Wajib Pajak sebesar Rp 54.000.000, wajib pajak kawin Rp 4.500.000, dan memiliki 2 tanggungan Rp 9.000.000, jadi jumlah PTKPnya adalah Rp 67.500.000.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yaitu penghasilan netto setahun Rp 70.471.212 dikurangi dengan PTKP Rp 67.500.000, yaitu sebesar Rp 2.971.212

Perhitungan PPh Pasal 21 terutang tarif Pasal 17 ayat 1 yaitu 5% dikalikan dengan penghasilan kena pajak (PKP) , jadi PPh Pasal 21 terutang adalah Rp 148.560.

Berdasarkan Perhitungan diatas dapat ditampilkan tabel dibawah ini:

Tabel 4:9

Data Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan B Menurut Undang-Undang Keterangan B Gaji Pokok 2.370.027 Tunjangan Istri 237.003 Tunjangan Anak 237.003 Tunjangan Perusahaan 1.250.000

Jumlah Gaji & Tunjangan 4.094.033

Tunjangan Beras 425.000 Tunjangan Jabatan - Tunjangan Transport 700.000 Tunjangan Perumahan 800.000 Tunjangan Representasi - Tunjangan Kesehatan 212.479

Tunjangan lain-lain 67,60

Jumlah Penghasilan Bruto 6.231.580

Biaya Jabatan

(5% x 6.231.580) 311.579

Iuran Jaminan Hari Tua 47.400

Jumlah Pengurangan (358.976

Penghasilan Netto Sebulan 5.872.601

Penghasilan Netto Setahun

(5.872.601 X 12) 70.471.212

PTKP (K/2) (67.500.000)

PKP 2.971.212

PPh 21 Terutang

(5% x 2.971.212) 148.560

Sumber : Data yang diolah

Untuk menghitung PPh Pasal 21 karyawan C dengan status kawin dan memiliki dua tanggungan (K/2) yang bekerja pada kantor PDAM Kota Makassar dengan gaji pokok sebesar Rp 2.517.020, dan mendapatkan tunjangan istri sebesar Rp 251.702 didapatkan dari jumlah gaji pokok dikali 10% adapun tunjangan anak Rp 251.702, dan tunjangan dari perusahaan sebesar Rj p 1.250.000, tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan beras Rp 425.000, transport Rp 700.000, perumahan Rp 800.000, kesehatan Rp 221.634, dan tunjangan lain-lain Rp 76,00 dari semua tunjangan-tunjangan diatas ditambahkan dengan gaji pokok jadi jumlah keselurahan dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan yang jumlahnya sebesar Rp 6.417.134.

Perhitungan untuk biaya jabatan 5% dikali jumlah penghasilan bruto (5% x Rp 6.417.134) = Rp 320.857, sedangkan untuk iuran jaminan hari tua gaji pokok dikali 2%. Jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua sebesar Rp 50.340. Jumlah Penghasilan Netto sebulan didapat dari penghasilan bruto Rp 6.417.134 dikurangi dengan jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua Rp 371.197 hasilnya Rp 6.045.937. Dan untuk penghasilan Netto setahun jumlah dari penghasilan netto sebulan dikali 12.

Perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu untuk diri Wajib Pajak sebesar Rp 54.000.000, wajib pajak kawin Rp 4.500.000, dan memiliki 2 tanggungan Rp 9.000.000, jadi jumlah PTKPnya adalah Rp 67.500.000.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yaitu penghasilan netto setahun Rp 72.551.244 dikurangi dengan PTKP Rp 67.500.000, yaitu sebesar Rp 5.051.244.

Perhitungan PPh Pasal 21 terutang tarif Pasal 17 ayat 1 yaitu 5% dikalikan dengan penghasilan kena pajak (PKP), jadi PPh Pasal 21 terutang adalah Rp 252.562.

Berdasarkan Perhitungan diatas dapat ditampilkan tabel dibawah ini:

Tabel 4:10

Data Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan C Menurut Undang-Undang Keterangan C Gaji Pokok 2.517.020 Tunjangan Istri 251.702 Tunjangan Anak 251.702 Tunjangan Perusahaan 1.250.000

Jumlah Gaji & Tunjangan 4.270.424

Tunjangan Beras 425.000 Tunjangan Jabatan - Tunjangan Perumahan 800.000 Tunjangan Representasi - Tunjangan Kesehatan 221.634 Tunjangan lain-lain 76,00

Jumlah Penghasilan Bruto 6.417.134

Biaya Jabatan

(5% x 6.417.134 320.857

Iuran Jaminan Hari Tua 50.340

Jumlah Pengurangan (371.197)

Penghasilan Netto Sebulan 6.045.937

Penghasilan Netto Setahun

(6.045.937 X 12) 72.551.244

PTKP (K/2) (67.500.000)

PKP 5.051.244

PPh 21 Terutang

(5% x 5.051.244) 252.562

Untuk menghitung PPh Pasal 21 karyawan D dengan status kawin dan memiliki dua tanggungan (K/2) yang bekerja pada kantor PDAM Kota Makassar dengan gaji pokok sebesar Rp 2.683.560, dan mendapatkan tunjangan istri sebesar Rp 268.356 didapatkan dari jumlah gaji pokok dikali 10% adapun tunjangan anak Rp 268.356, dan tunjangan dari perusahaan sebesar Rp 1.250.000, tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan beras Rp 425.000, transport Rp 700.000, perumahan Rp 800.000, kesehatan Rp 232.006, dan tunjangan lain-lain Rp 28,00 dari semua tunjangan-tunjangan diatas ditambahkan dengan gaji pokok jadi jumlah keselurahan dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan yang jumlahnya sebesar Rp 6.627.306.

Perhitungan untuk biaya jabatan 5% dikali jumlah penghasilan bruto (5% x Rp 6.627.306) = Rp 331.365, sedangkan untuk iuran Jamninan hari tua gaji pokok dikali 2%. Jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua sebesar Rp 385.036. Jumlah Penghasilan Netto sebulan didapat dari penghasilan bruto Rp 6.627.306 dikurangi dengan jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua Rp 385.036 hasilnya Rp 6.242.270. Dan untuk penghasilan Netto setahun jumlah dari penghasilan netto sebulan dikali 12.

Perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu untuk diri Wajib Pajak sebesar Rp 54.000.000, wajib pajak kawin Rp 4.500.000, dan memiliki 2 tanggungan Rp 9.000.000, jadi jumlah PTKPnya adalah Rp 67.500.000.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yaitu penghasilan netto setahun Rp 74.907.240 dikurangi dengan PTKP Rp 67.500.000, yaitu sebesar Rp 7.407.240.

Perhitungan PPh Pasal 21 terutang tarif Pasal 17 ayat 1 yaitu 5% dikalikan dengan penghasilan kena pajak (PKP), jadi PPh Pasal 21 terutang adalah Rp 370.362.

Berdasarkan Perhitungan diatas dapat ditampilkan tabel dibawah ini:

Tabel 4:11

Data Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan D Menurut Undang-Undang Keterangan D Gaji Pokok 2.683.560 Tunjangan Istri 268.356 Tunjangan Anak 268.356 Tunjangan Perusahaan 1.250.000

Jumlah Gaji & Tunjangan 4.470.272

Tunjangan Beras 425.000 Tunjangan Jabatan - Tunjangan Transport 700.000 Tunjangan Perumahan 800.000 Tunjangan Representasi - Tunjangan Kesehatan 232.006 Pembulatan 28,00

Jumlah Penghasilan Bruto 6.627.306

Biaya Jabatan 331.365

Iuran Jaminan Hari Tua 53.671

Jumlah Pengurangan (385.036)

Penghasilan Netto Sebulan 6.242.270 Penghasilan Netto Setahun

(6.242.270 x 12) 74.907.240

PTKP (K/2) (67.500.000)

PKP 7.407.240

PPh 21 Terutang

(5% x 4.995.960) 370.362

Sumber : Data yang diolah

Untuk menghitung PPh Pasal 21 karyawan E dengan status Tidak kawin dan tidak memiliki tanggungan yang bekerja pada kantor PDAM Kota Makassar dengan gaji pokok sebesar Rp 2.379.520, tidak memiliki tunjangan anak dan istri karena status yang belum kawin, dan tunjangan dari perusahaan sebesar Rp 1.180.000, tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan beras Rp 181.250, transport Rp 700.000, perumahan Rp 800.000, kesehatan Rp 181.738, dan tunjangan lain-lain Rp 30,00 dari semua tunjangan-tunjangan diatas ditambahkan dengan gaji pokok jadi jumlah keselurahan dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan yang jumlahnya sebesar Rp 5.425.538.

Perhitungan untuk biaya jabatan 5% dikali jumlah penghasilan bruto (5% x Rp 5.425.538) = Rp 271.277 sedangkan untuk iuran jaminan hari tua gaji pokok dikali 2%. Jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan hari tua sebesar Rp 318.867. Jumlah Penghasilan Netto sebulan didapat dari penghasilan bruto Rp 5.425.538 dikurangi dengan jumlah pengurangan biaya jabatan dan iuran jaminan

hari tua Rp 318.867 hasilnya Rp 5.106.671. Dan untuk penghasilan Netto setahun jumlah dari penghasilan netto sebulan dikali 12.

Perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu untuk diri Wajib Pajak sebesar Rp 54.000.000.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yaitu penghasilan netto setahun Rp 61.280.052 dikurangi dengan PTKP Rp 54.000.000, yaitu sebesar Rp 7.280.052.

Perhitungan PPh Pasal 21 terutang tarif Pasal 17 ayat 1 yaitu 5% dikalikan dengan penghasilan kena pajak (PKP), jadi PPh Pasal 21 terutang adalah Rp 364.002.

Berdasarkan Perhitungan diatas dapat ditampilkan tabel dibawah ini:

Tabel 4:12

Data Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan E Menurut Undang-Undang Keterangan E Gaji Pokok 2.379.520 Tunjangan Istri - Tunjangan Anak - Tunjangan Perusahaan 1.180.000

Jumlah Gaji & Tunjangan 3.559.520

Tunjangan Beras 181.250 Tunjangan Jabatan - Tunjangan Transport 700.000 Tunjangan Perumahan 800.000 Tunjangan Representasi - Tunjangan Kesehatan 184.738

Tunjangan lain-lain 30,00

Jumlah Penghasilan Bruto 5.425.538

Biaya Jabatan

(5% x 5.425.538) 271.277

Iuran Jaminan Hari Tua 47.590b

Jumlah Pengurangan (318.867)

Penghasilan Netto Sebulan 5.106.671

Penghasilan Netto Setahun

(5.106.671 x 12) 61.280.052

PTKP (TK) (54.000.000)

PKP 7.280.052

PPh 21 Terutang

(5% x 16.669.608) 364.002

4. Hasil Analisis Perhitungan PPh Pasal 21 Menurut Perusahaan Dan

Dokumen terkait