4.3. Line Balancing
4.4.3 Perhitungan Software
x = 86,11 % % Idle = 13,89 %
Nilai persen efisiensi lintasan sebesar 86,11%. Sehingga stasiun ini sudah bisa dikatakan efisien karena hanya menganggur sebanyak 13,89%.
4.4.3 Perhitungan Software
Buka WinQSB kemudian klik Facility Location and Layout. Klik file –
New Problem. Maka akan mucul Problem Specification. Klik problem type Line Balancing, masukkan judul masalahnya dan masukkan banyaknya
operasi yaitu 10 dengan hitungan waktu dalam detik. Klik OK.
Gambar 4.43 Problem Specification
Tampilan akan muncul line balancing task information. Masukkan semua data yang ingin di olah.
Gambar 4.44 Task Information
Klik Solve and Analyze – Solve The Problem. Maka akan muncul Line
Balancing Solution dengan metode pemecahan dengan Heuristic Procedure, primary heuristic yang digunakan Ranked Positional Weight Method dengan tie breaker random (acak). Klik OK.
Gambar 4.45 Line Balancing Solution
Tampilan akan langsung muncul line balancing solution. Di sini bisa dilihat banyaknya stasiun kerja, banyaknya operator, tugasnya, nama tugasnya, waktu tugasnya, waktu yang tidak digunakan dan persen menganggur.
Gambar 4.46 Hasil Line Balancing Solution
Hasil dari line balancing solution yaitu mengetahui total keseluruhan jumlah bnyaknya work station pada data perakitan produk kipas angin, selanjutnya klik Results - Show Line Summary, tampilan akan muncul kesimpulan dari line yang di olah.
Gambar 4.47 Line Balancing Summary
Klik Results – Show Line Layout in Graph. Tampilan akan mucul pembagian stasiun kerja dalam lintasan.
4.3.4. Analisis
Berdasarkan data tersebut agar dimengerti bagi penulis dan pembaca maka akan dipermudah dengan membuat suatu penilaian. Data didapat berdasarkan perhitungan atau pengolahan yang telah dilakukan baik manual dan software, maka berikut ini adalah analisis bagi perhitungan keduanya.
4.3.4.1 Analisis Perhitungan Manual
Analisis dari hasil data-data tabel, gambar dan rumus diolah dengan menggunakan kata-kata sehingga dapat dipahami. Analisis tersebut juga dapat dibaca sebagai pengertian terhadap nilai dari hasil-hasil perhitungannya. Analisis Perhitungan manual dibagi menjadi dua metode yaitu metode killbridge dan metode bobot posisi (Ranked Position Weight). Di bawah ini adalah analisis perhitungan manualnya sebagai berikut.
1. Metode Killbridge
Metode Killbridge digunakan hanya di hitung dengan menggunakan perhitungan manual. Pada langkah pertama yaitu menentukan predence diagram, dimana diagram ini untuk menggambarkan hubungan atau saling keterkaitan antara satu operasi dengan operasi lainnya. Dihasikan waktu siklus sebesar 42 detik yang didapat dari waktu produksi selama 7 jam dibagi jumlah produksi 600 unit, dengan banyaknya stasiun kerja menggunakan rumus yang ada terdiri dari 4 stasiun kerja. Kemudian dilakukan pengelompokan stasiun kerja yang ternyata terdiri dari 5 stasiun kerja karena kalau menggunakan rumus tidak melihat dari susunan operasi dan waktunya. Persen efisiensi stasiun kerja berbeda-beda pada setiap stasiun kerja. Stasiun kerja yang paling sedikit waktu menganggurnya adalah stasiun kerja 4. Persen efisiensi lintasan sebesar 92,26% yang berarti lintasan ini sangat efisien dan 7,74% sedikit menganggur.
2. Metode Bobot Posisi (Ranked Position Weight)
Perhitungan manual dengan metode Ranked Positional Weight (RPW) pertama-tama membuat diagram pendahulu kemudian dilanjutkan dengan pembuatan matriks bobot posisi dan setelah itu membuat tabel sebelum dan sesudah. Waktu siklus didaptkan dari waktu terbesar pada waktu pengerjaan produk yaitu sebesar 30 detik. Setelah itu dicari banyaknya stasiun kerja dan dilakukan pengelompokan masing-masing kelompok kerja yang terdiri dari 6 stasiun kerja. Stasiun 4 dan 5 yang sangat efektif karena tidak menganggur sedikit pun. Persen efisiensi lintasan dengan metode ini adalah 86,11% berarti lintasa ini cukup memanfaatkan waktu yang ada.
4.3.4.2 Analisis Perhitungan Software
Berdasarkan pengolahan software dengan menggunakan metode
Ranked Positional Weight (RPW) maka diketahui jumlah hasil line balancing solution. Stasiun lintasan sebanyak 6 buah stasiun. Dibutuhkan satu orang
operator pada masing-masing work station. Task name adalah nama operasi yang ingin di olah dan task time adalah waktu pengerjaan per operasi. Time
unassigned adalah waktu yang tidak dipergunakan dan % idleness adalah
persen waktu menganggur. Operasi pertama terletak di stasiun pertama dengan banyaknya operator sebanyak 1 orang dan nama operasi merakit dinamo ke rangka dengan waktu pengerjaan selama 20 detik. Waktu yang tidak digunakan sebesar 10 detik kemudian di dapatkan persen menganggur sebesar 33,33%. Begitu pula pembacaan untuk operasi-operasi selanjutnya.
Waktu siklusnya sebesar 30 detik dengan banyaknya work station 6 buah dan banyaknya operator yang dibutuhkan sebanyak 6 orang. Banyaknya waktu yang tersedia dalam detik adalah 180 detik dan total waktu pengerjaan selama 155 detik dan waktu menganggur selama 25 detik. Jadi, banyaknya persen waktu menganggur sebanyak 13,89%.
Line balancing in graph, menunjukkan banyaknya pembagian stasiun
kerja. Terdapat 6 stasiun kerja, pada stasiun pertama terdapat tugas yang pertama, pada stasiun kedua terdapat tugas keempat, pada stasiun tiga terdapat tugas ke dua dan lima. Stasiun empat terdapat tugas ke tiga, enam dan tujuh. Sedangkan pada stasiun lima terdapat tugas ke delapan dan pada stasiun ke enam terdapat tugas sembilan dan sepuluh.
4.3.4.3 Perbandingan Analisis
Analisis hubungan antara perhitungan manual dan pengolahan
software dipergunakan sebagai pembanding terhadap kedua perhitungan
untuk menentukan tingkat kesamaan perhitungan dan perbedaan perhitungan sehingga dapat diperhitungan untuk sebuah penelitian yang lebih besar.
Perhitungan manual dengan mengggunakan metode killbridge dan bobot posisi didapat hasil yang berbeda, karena dalam perhitungannya metode killbridge menggunkan rumus dalam mencari waktu siklus dan bobot posisi hanya mengambil waktu operasi paling besar dari setiap operasi. Perhitungan metode killbridge didapatkan work station sebanyak 5 dan metode RPW didaptkan 6 work station.
Perhitungan software terdapat kesamaan perhitungan antara perhitungan manual dan perhitungan software dengan menggunakan metode bobot posisi. Jadi, perbandingan antara kedua perhitungan terdapat persamaan.