LD.1 Screening (SC)
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang besar (lebih besar dari 20 mm).
Jenis : Bar screen Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Stainless steel
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003) Laju alir massa (F) = 543621,2963 kg/jam
Laju alir volumetrik (Q) =
= 0,1517 m3/s
Dari Tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater. Ukuran bar :
lebar bar = 5 mm ; tebal bar = 20 mm ; bar clear spacing = 20 mm ; slope = 30o Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 1 m ; Lebar screen = 1 m
20 mm 1 m
Misalkan, jumlah bar = x
Maka, 20x + 20 (x + 1) = 1000 40x = 980
x = 24,975 ≈ 25 buah
Luas bukaan (A2) = 20(25 + 1) (1000) = 519500 mm2 = 0,5195 m2
Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,6 dan 30 % screen tersumbat.
Head loss (∆h) =
=
= 0,0121 m dari air = 12,0787 mm dari air
LD.2 Water Reservoir (V-01)
Fungsi : Tempat penampungan air sementara Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Beton kedap air
P1
L1
5
46
T
Gambar LD.2 Sketsa Water Reservoir
Kondisi operasi : Temperatur = 28oC
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3
= 62,1939 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003) Laju alir massa (F) = 543621,2963 kg/jam
Laju alir volumetrik (Q) =
= 13103,5183 m3/hari Desain Perancangan :
Bak dibuat persegi panjang Perhitungan ukuran bak :
Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari (Perry dkk, 1999) Volume air diolah = 13103,5183 m3/hari × 0,0833 hari = 1091,5231 m3
Bak terisi 90 % maka volume bak = =1213,2887 m3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut :
panjang bak (p) = 2 × lebar bak (l) ; p = 2l tinggi bak (t) = lebar bak (l) : t = l
Volume bak V = p × l × t 1213,2887 m3 = 2l × l × l l = 8,4653 m Jadi, panjang bak (p) = 16,9307 m
lebar bak (l) = 8,4653 m tinggi bak (t) = 8,4653 m luas bak (A) = 143,3242 m2
tinggi air (h)= 0,9 (8,4653) m = 7,6188 m
LD.3 Bak Sedimentasi (V-02)
Fungsi : untuk mengendapkan partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring dan terikut dengan air.
Jumlah : 1
Jenis : beton kedap air Data :
Kondisi penyimpanan : temperatur = 28 oC tekanan = 1 atm
P1
L1
5
46
T
Gambar LD.3 Sketsa Bak sedimentasi
Laju massa air : F = 543621,2963 kg/jam Densitas air : ρ = 995,68 kg/m3
Debit air/laju alir volumetrik, Q =
=
= 545,9799 m3/jam
= 0,1517 m3/detik = 321,3399 ft3/mnt
Desain Perancangan :
Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991). Perhitungan ukuran tiap bak :
Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir adalah (Kawamura, 1991) :
υ
0 = 1,57478 ft/min atau 8 mm/sDesain diperkirakan menggunakan spesifikasi : Kedalaman tangki 12 ft
Lebar tangki 1,75 ft Kecepatan aliran, v =
=
= 15,3019 ft/min Desain panjang ideal bak : L = K
0
υ
h v (Kawamura, 1991)
h = kedalaman air efektif ( 10 – 16 ft); diambil 10 ft.
Maka : L = 1,5 (10/1,57) . 14,6698 = 140,1576 ft
Diambil panjang bak = 141 ft = 42,9773 m
Uji desain :
Waktu retensi (t) : t = =
=
= 9,2145 menit
Desain diterima, dimana t diizinkan 6 – 15 menit (Kawamura, 1991).
Surface loading : =
=
= 9,7424 gpm/ft2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 – 10 gpm/ft2 (Kawamura, 1991).
Headloss (∆h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) : ∆h = K v2 2 g = 0,12 [14,6698 ft/min. (1min/60s) . (1m/3,2808ft) ]2 2 (9,8 m/s2) = 3,7x10-5 m dari air
LD.4 Tangki Pelarutan Alum (V-03)
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C Jenis sambungan : Single welded butt joints
Jumlah : 1 unit Da Dt Ht E J Hc
Gambar LD.4 Sketsa Tangki pelarutan alum
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Tekanan = 1 atm
Al2(SO4)3 yang digunakan = 50 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat) Laju massa Al2(SO4)3 (F) = 27,1811 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30 % (ρ) = 1363 kg/m3
(Perry dkk, 1999)
Viskositas Al2(SO4)3 30 % (μ) = 6,72 10-4
lbm/ft s = 1 cP
Kebutuhan perancangan = 30 hari Perhitungan ukuran tangki :
1. Volume tangki Vlarutan = = 47,8610 m3 Faktor kelonggaran : 20 % Volume tangki, Vt = 1,2 × 47,8610 m3 = 57,4332 m3
2. Diameter dan tinggi tangki Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 1 : 1 Volume tangki (Vt) Vt = ¼ π D2 Hs Vt = πD3 8 3 57,4332 = πD3 8 3
Maka, diameter tangki D = 4,1825 m tinggi tangki Ht = D = 4,1825 m 3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h = x 4,1825 m = 3,4854 m Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 1363 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 3,4854 m = 46,5556 kPa Tekanan operasi :
Poperasi = 1atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 46,5556 kPa = 147,8806 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (147,8806 kPa) = 177,4567 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990)
Allowable stress : S = 13700 psi
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Perry&Green,1999) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
t =
= + 10(0,000508)
= 0,01 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,001 m
= 0,3936 in = 1/2 in (Walas, 1990) Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh : Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 4,1825 m = 1,3942 m E/Da = 1 ; E = 1,3942 m L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 1,3942 m = 0,3485 m W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 1,3942 m = 0,2788 m J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 4,1825 m = 0,3485 m
Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m) L = panjang blade pada turbin (m) W = lebar blade pada turbin (m) J = lebar baffle (m)
Da
W
L
Gambar LD.5 Sketsa pengaduk tangki pelarutan alum
Kecepatan pengadukan, N = 0,5 putaran/detik Bilangan Reynold,
NRe =
=
= 1323368
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus: ρ 5 3 a D N Np P= (Geankoplis, 2003) Np = 5 untuk NRe = 1323368 (Geankoplis, 2003) P = 5 x (0,5)3 (1,3942)5 (1363) = 4486,6825 Watt = 6,0167 hp
Efisiensi motor = 80 % Daya motor = 7,5209 hp
Maka dipilih daya motor dengan tenaga 7,5209 hp ≈ 8 hp
LD.5 Tangki Pelarutan Soda Abu (V- 04)
Fungsi : Membuat larutan soda abu Na2CO3 30%. Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Jenis sambungan : Single welded butt joints
Jumlah : 1 unit Da Dt Ht E J Hc
Gambar LD.6 Sketsa Tangki pelarutan soda abu
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Na2CO3 yang digunakan = 27 ppm
Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat) Laju massa Na2CO3 (F) = 14,6778 kg/jam
Densitas Na2CO3 30 % (ρ) = 1327 kg/m3 (Perry dkk, 1999) Viskositas Na2CO3 30% (μ) = 3,69 10-4
lbm/ft s
= 0,549 cP
= 0,00055 kg/m.det (Kirk & Othmer, 2008)
Kebutuhan perancangan = 30 hari Perhitungan ukuran tangki :
1. Volume tangki Vlarutan = = 26,5461 m3 Faktor kelonggaran : 20 % Volume tangki, Vt = 1,2 × 26,5461 m3 = 31,8553 m3
2. Diameter dan tinggi tangki Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 1 : 1 Volume tangki (Vt) Vt = ¼ π D2 Hs Vt = πD3 8 3 31,8553 = πD3 8 3
Maka, diameter tangki D = 3,4364 m tinggi tangki Ht = D = 3,4364 m
3. Tebal shell tangki
= 2,8637 m Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 1327 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 2,8637 = 37,2409 kPa Tekanan operasi : Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 37,2409 kPa = 138,5659 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (138,5659 kPa) = 166,2790 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990) Allowable stress : S= 13700 psi
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Perry&Green,1999) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
t =
= + 10(0,000508)
= 0,0038 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0038 m
= 0,1490 in = 1/6 in (Walas, 1990) Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh : Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 3,4364 m
E/Da = 1 ; E = 1,1455 m L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 1,1455 m = 0,2864 m W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 1,1455 m = 0,2291 m J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 3,4364 m = 0,2864 m
dimana : Dt = D = diameter tangki (m) Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m) L = panjang blade pada turbin (m) W = lebar blade pada turbin (m) J = lebar baffle (m)
Da
W
L
Gambar LD.7 Sketsa pengaduk tangki pelarutan soda abu
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold,
NRe =
=
ρ 5 3 a D N Np P= (Geankoplis, 2003) Np = 5 untuk NRe = 3080073 (Geankoplis, 2003) P = 5 x (0,5)3 (1,1455)5 (1363) = 1635,5540 Watt = 2,1933 hp Efisiensi motor = 80 % Daya motor = 2,7416 hp
Maka dipilih daya motor dengan tenaga 2,7416 hp ≈ 3 hp
LD.6 Clarifier (V-05)
Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu
Jenis : External Solid Recirculation Clarifier Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Data :
Laju massa air (F1) = 543621,2963 kg/jam Laju massa Al2(SO4)3 (F2) = 27,1811 kg/jam Laju massa Na2CO3 (F3) = 14,6778 kg/jam Laju massa total, m = 543663,1551 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 = 2710 kg/m3 (Perry dkk, 1999) Densitas Na2CO3 = 2533 kg/m3 (Perry dkk, 1999) Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis,2003)
Reaksi koagulasi :
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Diameter dan tinggi clarifier
Dari Metcalf & Eddy, 1984, untuk clarifier tipe upflow diperoleh : Kedalaman air = 3-10 m
Settling time = 1-3 jam
Dipilih : kedalaman air (h) = 5 m, waktu pengendapan = 2 jam
Diameter dan Tinggi clarifier Densitas larutan, = = 995,7278 kg/m3 Volume cairan, V = = 1091,9915 m3 Faktor kelonggaran = 20% Volume clarifier = 1,2 x 1091,9915 m3 = 1310,3898 m3 a. Diameter dan tinggi clarifier
∼
Volume silinder clarifier (Vs) = Vs =Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) = 3:4 Vs =
∼
Volume alas clarifier kerucut (Vc)½ D Hc
Hs
Vs = ... (Perry dkk, 1999) Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2
Vc = ... (Perry dkk, 1999) ∼ Volume clarifier (V)
V = Vs + Ve =
1310,3898 m3
=
1,178 D3D = 6,0602 m ; Hs = (4/3) x D = 8,0803 m
b. Diameter dan tinggi kerucut
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter clarifier (Hh : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 6,0602 m Tinggi tutup =
= 3,0301 m
Tinggi total clarifier = 8,0803 m + 3,0301 m = 11,1104 m
c. Daya Pengaduk
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 ... (Ulrich, 1984) Dimana :
P = daya yang dibutuhkan, kW Sehingga,
P = 0,006 x (5)2 = 0,15 kW = 0,201 hp
Bila efisiensi motor = 60%, maka :
hp
335
,
0
0,6
hp
0,201
P= =
Maka dipilih motor dengan daya 1/2 hp.
LD.7 Sand filter (V-06)
Fungsi : Menyaring endapan (flok-flok) yang masih terikut dengan air yang keluar dari Clarifier (V-05)
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Jumlah : 1 unit Top Baffle Surface Washer Filter Media 3-4 Layers of Course Support Concrete Subfill Laterals Strainer Heads Supports
Gambar LD.8 Sketsa Sand Filter
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Laju massa air (F) = 543621,2963 kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003) Tangki Filtrasi dirancang untuk penampungan 1/4 jam operasi.
a. Dimensi Sand filter
Lapisan – lapisan media penyaring : 1. Antarsit 20 in
2. Pasir 10 in 3. Kerikil 16 in
Sehingga, total ketinggian media penyaring di dalam sand filter = 46 in (1,168 m). Volume air yang harus tertampung =
= 136,4950 m3 Trial : Asumsi diameter = 5 ft = 1,524 m
Rasio tinggi dan diameter (L/D) = 1,7 Ruang kosong antar media penyaring = 20% Volume dished head di bagian atas diabaikan Volume sand filter =
4
.
.D
2L
π
= = 4,7236 m3Volume media penyaring =
4
'
.
.D
2L
π
Dimana L’ adalah tinggi media penyaring di dalam sand filter Volume media penyaring =
= 2,1303 m3
Ruang kosong antar media penyaring = 0,2.( 2,1303) = 0,4261 m3
Volume terpakai sand filter = (4,7236 – (2,1303 – 0,426)) = 3,0194 m3
Volume terpakai sand filter
≅
Volume air yang harus tertampung Spesifikasi dapat diterimaDirencanakan Volume bahan penyaring = 1/3 Volume tangki Diameter (D) = 5 ft = 60 in = 1,524 m Tinggi (H) = 8,5 ft = 102 in = 2,5908 m b. Tebal tangki Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 996,24 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 2,59 m = 25,28 kPa Tekanan operasi : Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 25,28 kPa = 126,605 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) ( 126,605 kPa) = 132,935 kPa
Allowable stress : S = 13700 psia
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Timmerhaus et al, 2004) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
t =
= + 10(0,000508)
= 0,000409 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,000409 m
= 0,0161 = 1/8 in (Walas, 1990)
LD.8 Bak Penampungan Air (V-07)
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : Beton kedap air Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3
(Geankoplis, 2003)
Laju alir massa (F) = 543621,2963 kg/jam Laju alir volumetrik (Q) =
= 13103,5183 m3/hari Desain Perancangan :
Bak dibuat persegi panjang Perhitungan ukuran bak :
Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari (Perry dkk, 1999) Volume air diolah = 13103,5183 m3/hari × 0,0833 hari
= 1091,9599 m3 Bak terisi 90 % maka volume bak =
= 1213,2887 m3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut :
panjang bak (p) = 2 × lebar bak (l) ; p = 2l tinggi bak (t) = lebar bak (l) : t = l
Volume bak V = p × l × t 1213,2887 m3 = 2l × l × l l = 8,4653 m Jadi, panjang bak (p) = 16,9307 m
lebar bak (l) = 8,4653 m tinggi bak (t) = 8,4653 m luas bak (A) = 143,3242 m2
tinggi air (h) = 0,9 (8,4653) m = 7,6188 m
LD.9 Tangki Pelarutan Asam Sulfat (V-08)
Fungsi : Membuat larutan asam sulfat H2SO4 5%. Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Low-alloy steel SA-202 Grade-A
Jenis sambungan : Single welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Tekanan = 1 atm
H2SO4 yang digunakan berupa larutan 5 % (% berat) Laju massa H2SO4 (F) = 0,00852 kg/jam
Densitas H2SO4 5 % (ρ) = 1028,86 kg/m3
(Perry dkk, 1999) Viskositas H2SO4 5 % (μ) = 3,5 cP
= 0,012 lbm/ft.det
= 0,01787 kg/m.det (Kirk & Othmer, 1949) Kebutuhan perancangan = 30 hari
Da Dt Ht E J Hc
Gambar LD.9 Sketsa Tangki pelarutan soda abu
Perhitungan ukuran tangki : 1. Volume tangki
Vlarutan = 0,1192 m3 Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,1192 m3 = 0,1431 m3
2. Diameter dan tinggi tangki Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 1 : 1
Vt = πD3 4 1 0,1431 = πD3 4 1
Maka, diameter tangki D = 0,5670 m tinggi tangki Ht = Hs = D D Hs × = 0,5670 m 3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h = × 0,5670 m = 0,4725 m Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 1028,86 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,4725 m = 4,7640 kPa Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa Ptotal = 101,325 kPa + 4,7640 kPa
= 106,0890 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (106,0890 kPa) = 111,3934 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990)
Allowable stress : S = 18700 psia
= 128932 kPa (Walas, 1990)
Faktor korosi : C = 0,0098 in/tahun
= 0,000249 m/tahun (Timmerhaus et al, 2004) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki :
= + 10 (0,000249) = 0,0003 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0003 m
= 0,0121 = 1/8 in (Walas, 1990) Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh : Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 0,5670 = 0,1890 m E/Da = 1 ; E = 0,1890 m L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 0,1890 m = 0,0472 m W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,1890 = 0,0378 m J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 0,5670 = 0,0472 m dimana : Dt = D = diameter tangki (m)
Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m) L = panjang blade pada turbin (m) W = lebar blade pada turbin (m) J = lebar baffle (m)
Da
W
L
Gambar LD.10 Sketsa pengaduk tangki pelarutan soda abu
Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik Bilangan Reynold,
Bilangan Reynold (NRe) =
µ ρ N Da2 = = 4112
NRe < 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus: ρ 5 3 a D N Np P= (Geankoplis, 2003) Np = 5 untuk NRe = 274,892 (Geankoplis, 2003) P = 5 (1)3 (0,1890)5 (1028,86) = 9,9231 Watt = 0,0133 hp Efisiensi motor = 80 % Daya motor = 0,0166 hp
Digunakan daya motor standar ¼ hp
LD.10 Cation Exchanger (V-09)
Fungsi : Mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal
Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Laju massa air (F) = 417,4996 kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003) Kebutuhan perancangan = 1 jam
Inlet Resin Inlet Outlet Dt ts th Dt
Ukuran Cation Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh : - Diameter penukar kation = 2 ft
= 0,6096 m
- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2 = 0,29172 m2 Faktor keamanan : 20 %
Tinggi resin = 2,5 ft = 0,76201 m
Tinggi silinder = 1,2 × 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m = 2 ft = 24 in
Direncanakan rasio Tinggi tutup : Diameter tangki = 1 : 4 Tinggi tutup = ¼ × 0,6096 m= 0,1524 m
Tinggi cation exchanger = 0,91441 + 2 (0,152) = 1,2192 m
Tebal dinding tangki Tekanan hidrostatik :
P = ρ × g × h = 995,68 kg/m3
× 9,8 m/det2 × 0,76201 = 7,4354 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa Ptotal = 101,325 kPa + 7,4354 kPa
= 108,7664 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (108,7664 kPa) = 114,2047 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990) Allowable stress : S= 13700 psi
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
Umur alat : n = 10 tahun Tebal shell tangki :
t =
= + 10(0,000508)
= 0,0055 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0055 m
= 0,2182 in = 1/4 in (Walas, 1990)
LD.11 Tangki Pelarutan NaOH (V-10)
Fungsi : Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH). Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah : 1 unit Da Dt Ht E J Hc
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Tekanan = 1 atm
NaOH yang digunakan berupa larutan 4 % (% berat) Laju massa NaOH (F) = 0,0257 kg/jam
Densitas NaOH4 % (ρ) = 1518 kg/m3 (Perry dkk, 1999) Viskositas NaOH4 % (μ) = 0,00043 lbm/ft s
= 0,64 cP
= 0,00064 kg/m.det (Kirk & Othmer, 2008) Kebutuhan perancangan = 30 hari
Perhitungan ukuran tangki : 1. Volume tangki
Vlarutan = 0,3045 m3 Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,3045 m3 = 0,3645 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 1 : 1 Volume tangki (Vt) Vt = ¼ π D2 Hs Vt = πD3 4 1 0,3645 = πD3 4 1
Maka, diameter tangki D = 0,7750 m tinggi tangki Ht = Hs = D D Hs × = 0,7750 m
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h = × 0,7750 m = 0,6458 m Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 1518 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,6458 m = 9607,4814 kPa Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 9607,4814 kPa = 110,9325 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (110,9325 kPa) = 116,4791 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990) Allowable stress : S= 13700 psi
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Perry&Green,1999) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki : t =
= + 10(0,000508)
= 0,0057 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0057 m
= 0,2235 in = 1/4 in (Walas, 1990) Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh : Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 0,7750 m = 0,2583 m E/Da = 1 ; E = 0,2583 m L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 0,2583 m = 0,0646 m W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,2583 m = 0,0517 m J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 0,7750 m = 0,0646 m dimana : Dt = D = diameter tangki (m)
Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m) L = panjang blade pada turbin (m) W = lebar blade pada turbin (m) J = lebar baffle (m)
Da
W
L
Gambar LD.13 Sketsa pengaduk tangki pelarutan NaOH Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik
Bilangan Reynold,
Bilangan Reynold (NRe) =
µ ρ N Da2 = = 158092
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus: ρ 5 3 a D N Np P= (Geankoplis, 2003) Np = 5 untuk NRe = 158092 (Geankoplis, 2003 P = 5 (1)3 (0,2583)5 (1518) = 8,7317 Watt = 0,0117 hp Efisiensi motor = 80 % Daya motor = 0,0146 hp
Digunakan daya motor standar 1/8 hp
LD.12 Anion Exchanger (V-11)
Fungsi : Mengikat anion yang terdapat di dalam air Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah : 1 unit Inlet Resin Inlet Outlet Dt ts th Dt
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Laju massa air (F) = 417,4996 kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003) Kebutuhan perancangan = 1 jam
Ukuran Anion Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh : - Diameter penukar kation = 2 ft = 0,6096 m
- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2 = 0,2917 m2 Faktor keamanan : 20 %
Tinggi resin = 2,5 ft = 0,76201 m Tinggi silinder = 1,2 × 2,5 ft
= 3 ft = 0,91441 m Diameter tutup = diameter tangki
= 0,6096 m = 2 ft
Direncanakan rasio Tinggi tutup : Diameter tangki = 1 : 4 Tinggi tutup = ¼ × 0,6096 m = 0,1524 m
Tinggi anion exchanger = 0,91441 + 2 (0,152)
= 1,2192 m
Tebal dinding tangki Tekanan hidrostatik :
P = ρ × g × h = 996,24 kg/m3
× 9,8 m/det2 × 0,76201 = 7,4354 kPa Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa Ptotal = 101,325 kPa + 7,4354 kPa
= 108,76464 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (108,76464 kPa) = 114,2047 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990) Allowable stress : S= 13700 psi
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Perry&Green,1999) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki : t =
= + 10 (0,000508)
= 0,0055 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0055 m
= 0,2182 in = 1/4 in (Walas, 1990) LD.13 Deaerator (V-12)
Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam air Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah : 1 unit
LEVEL GAUGE NON RETURN
VALVE
Gambar LD.15 Sketsa Deaerator
Kondisi operasi :
Temperatur = 90oC
Laju massa air (F) = 417,4996 kg/jam
Densitas air (ρ) = 965,34 kg/m3 (Geankoplis, 2003) Kebutuhan perancangan = 24 jam
Perhitungan ukuran tangki : 1. Volume tangki
Vair = 10,3798 m3
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 10,3798 m3 = 12,4557 m3
2. Diameter dan tinggi tangki Direncanakan :
Ingin dirancang tangki penyimpanan bentuk siinder dengan dasar datar dan tutup ellipsoidal :
Digunakan:
Ellipsoidal head dengan Hh : D = 1 : 4 (Walas, 1990)
Hh = ¼ D Volume head (Vh) = π/6 x D2 x Hh = π/6 x D2 (¼ D) = 0,1309 D3
Shell silinder dengan Hs : D = 3 : 1 (Walas, 1990)
Hs = 3 D Volume silinder (Vs) = π/4 x D2 x Hs = π/4 x D2 (3D) = 2,355 D3
Diameter dan Tinggi Tangki
Volume tangki = Vs + Vh 12,4557 m3 = 2,355 D3 + 0,1309 D3 12,4557 m3 = 2,4859 D3 D = = 1,2081 m R = 0,6040 m Tinggi head : Hh = ¼ D = ¼ x 1,2081 m = 0,3020 m
Tinggi shell : Hs = 3 D = 3 x 1,2081 m = 3,6242 m Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = 3,6242 m + 0,3020 m = 3,9262 m 3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki (h) = x Hs
= x 3,6242 m = 3,0201 m Tekanan design P hidrostatik = ρ x g x h = 965,34 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 3,0201 m = 28,5714 kPa
P operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P total = P hidrostatik + P operasi
= 28,5714 kPa + 101,325 kPa = 129,8964 kPa Faktor kelonggaran = 20 % P desain = (1+0,2) x P total = 1,2 + 129,8964 kPa = 155,8757 kPa
Direncanakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 grade C
Allowable working stress (S) = 13.700 psia (Walas, 1990) = 94458,21 kPa
- Corossion allowance (C) = 0,02 in (Peters, et.al., 2004) = 0,000508 m
Tebal shell tangki:
= 0,0051 m
Tebal shell standar yang digunakan= 0,0051 m maka = 0,2025 = ¼ in (Walas, 1990)
Tebal tutup dan alas tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup dan alas = ¼ in (Walas, 1990)
Tebal dinding head
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C (Peters et.al., 2004), diperoleh data :
- Corrosion allowance (C) : 0,00089 m/tahun
- Allowable working stress (S) : 13700 psi = 94458,21 kPa - Efisiensi sambungan (E) : 0,85
- Umur alat (n) direncanakan : 10 tahun - Tebal head (th1) =
- (Peters et.al., 2004) dimana :
d = tebal dinding tangki bagian silinder (m) P = tekanan desain (kPa)
D = diameter dalam tangki (m) S = Allowable working stress
CA = Corrosion allowance
n = umur alat yang direncanakan E = efisiensi sambungan
=0,0061 m
Dipilih tebal tutup dan alas = 0,2409 = 1/4 in (Walas, 1990)
Tebal tutup dan alas tangki
Tebal tutup dan alas = ¼ in (Walas, 1990) Ketebalan flat head:
th2 =
=
= 0,0002 m
LD.14 Ketel Uap (V-13)
Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses Jenis : Ketel pipa api
Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 unit
Data :
H = jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 100oC menjadi 150oC
= 2776,2 – 2676,0 = 100,2 kJ/kg = 220,9029 btu/lb
Total kebutuhan uap (W) = 2087,4980 kg/jam = 4602,1399 lbm/jam Data :
Uap jenuh : suhu 150°C tekanan 101,325 kPa
Kalor laten steam (H) = 2776,2 kJ/kg (Smith, 2005) Kebutuhan uap = 2087,4980 kg/jam
= 4602,1399lbm/jam
Menghitung Daya Ketel Uap (Caplan, 1980)
H P
W 34,5× ×970,3 =
dimana: P = daya ketel uap (hp) W = kebutuhan uap (lbm/jam) H = kalor steam (Btu/lbm)
P =
= 30,3694 hp Menghitung Jumlah Tube
Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/hp. Luas permukaan perpindahan panas, A = P × 10 ft2
/hp = 30,3694 hp × 10 ft2
/hp = 303,6940 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi: - Panjang tube, L = 18 ft
- Diameter tube, 1 in
- Luas permukaan pipa, a′ = 0,3925 ft2
/ft (Kern, 1965) Jumlah tube Nt = = = 42,9857 = 43 buah
LD.16 Tangki Pelarutan Kaporit (V-15)
Fungsi : Membuat larutan kaporit Ca(ClO)2
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Jenis sambungan : Single welded butt joints
Da Dt Ht E J Hc
Gambar LD.16 Sketsa Tangki Pelarutan Kaporit
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Tekanan = 1 atm
Ca(ClO)2 yang digunakan = 2 ppm
Laju massa Ca(ClO)2 (F) = 0,0029 kg/jam Densitas Ca(ClO)2 70 % (ρ) = 1272 kg/m3
(Perry dkk, 1999) Viskositas Ca(ClO)2 70 % (μ) = 0,00067 lbm/ft s
= 1 cP
= 0,001043 kg/m.det (Kirk & Othmer, 1949) Kebutuhan perancangan = 90 hari
Perhitungan ukuran tangki : 1. Volume tangki
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,0054 m3 = 0,0065 m3
2. Diameter dan tinggi tangki Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 1 : 1 Volume tangki (Vt) Vt = ¼ π D2 Hs Vt = πD3 4 1 0,0065 = πD3 4 1
Maka, diameter tangki D = 0,2023 m tinggi tangki Ht = Hs = D D Hs × = 0,2023 m 3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =
×
0,2023 m = 0,1686 m Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 1272 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,1686 m = 2,1017 kPa Tekanan operasi :Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa Ptotal = 101,325 kPa + 2,1017 kPa
= 103,4267 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (103,4121 kPa) = 124,1120 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990)
Allowable stress : S = 13700 psia
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Timmerhaus et al, 2004) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki : t =
= + 10(0,000508)
= 0,0052 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0052 m
= 02065 = 1/4 in (Walas, 1990) Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh : Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 × 0,2023 m = 0,0674 m E/Da = 1 ; E = 0,0674 m L/Da = 1/4 ; L = 1/4 × 0,0674 m = 0,0169 m W/Da = 1/5 ; W = 1/5 × 0,0674 m = 0,0135 m J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 × 0,2023 m = 0,0169 m
Da
W
L
Gambar LD.17 Sketsa pengaduk tangki pelarutan soda abu
dimana : Dt = D = diameter tangki (m) Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m) L = panjang blade pada turbin (m) W = lebar blade pada turbin (m) J = lebar baffle (m)
Kecepatan pengadukan, N = 2,5 putaran/detik Bilangan Reynold,
NRe =
= = 13872
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus: ρ 5 3 a D N Np P= (Geankoplis, 2003) Np = 5 untuk NRe = 3080073 (Geankoplis, 2003) P = 5 x (2,5)3 (0,0674)5 (1272) = 0,1386 Watt = 0,0002 hp Efisiensi motor = 80 % Daya motor = 2,23.10-4 hp
LD.17 Tangki Utilitas (V-16)
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan untuk kebutuhan domestik Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah : 1 unit
Hs
Gambar LD.18 Sketsa Tangki Utilitas
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Laju massa air (F) = 1004,9668 kg/jam
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003) Kebutuhan perancangan = 24 jam
Perhitungan ukuran tangki : 1. Volume tangki
Vair = 24,2239 m3
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 24,2239 m3 = 29,0686 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2 Volume tangki (Vt) Vt = ¼ π D2 Hs Vt = πD3 8 3 29,0686 = πD3 8 3
Maka, diameter tangki D = 4,1995 m tinggi tangki Ht = Hs = D D Hs × = 4,1995 m 3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h = × 6,6 m = 5,2493 m Tekanan hidrostatik : P = ρ × g × h = 996,24 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 5,2493 m = 51,2213 kPa Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa Ptotal = 101,325 kPa + 51,2213 kPa
= 152,5463 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (152,5463 kPa) = 183,0556 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Walas, 1990)
Allowable stress : S = 13700 psia
= 94458,21 kPa (Walas, 1990) Faktor korosi : C = 0,02 in/tahun
= 0,000508 m/tahun (Timmerhaus et al, 2004) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki : t =
= + 10(0,000508)
= 0,0102 m
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0102 m
= 1/16 in (Walas, 1990)
LD.18 Tangki Bahan Bakar (V-17)
Fungsi : Tempat penyimpanan bahan bakar.
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285, Grade C
Jenis sambungan : Single welded butt joints Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Laju volum solar (Q) = 21,2522 ltr/jam Densitas solar (ρ) = 0,89 kg/liter Kebutuhan perancangan = 10 hari
Perhitungan ukuran tangki : 1. Volume tangki
Vsolar = 21,2522 ltr/jam x 24 jam/hari x 10 hari x 10-3m3/ltr = 5,1005 m3
Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 × 5,1005 m3= 6,1206 m3 2. Diameter dan tinggi tangki
Volume tangki (Vt) Vt = ¼ π D2 Hs Vt = πD3 8 1 6,1206 m3 = πD3 8 1
Maka, diameter tangki D = 1,9829 m tinggi tangki Ht = Hs = D D × 2Hs = 3,9659 m 3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h = × 3,9659 m = 3,3049 m Tekanan hidrostatik :
P = ρ × g × h = 890 kg/m3
× 9,8 m/det2 × 3,3049 m = 28,8253 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 28,8253 kPa = 130,1503 kPa Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (130,1503 kPa) = 156,1804 kPa
Joint efficiency : E = 0,8 (Brownell & Young, 1959)
Allowable stress : S = 12650 psia = 87218,71 kPa (Brownell & Young, 1959)
Faktor korosi : C = 0,0098 in/tahun (Timmerhaus dkk, 2004) Umur alat : n = 10 tahun
Tebal shell tangki : t =
= + 10(0,000508)
Tebal shell standar yang digunakan = 0,0071 m
= 0,2808 = 1/3 in (Walas, 1990)
LD.19 Pompa Screening (P-01)
Fungsi : Memompa air dari sungai ke water reservoir (V-01) Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Gambar LD.19 Sketsa pompa P-701 (dilihat dari samping)
Kondisi operasi :
Kondisi Satuan Suction Discharge
Suhu (T) oC 28 28
Tekanan (P) atm 1,565 1,565
Tinggi (Z) m 0 9,800
Laju alir massa (Fv) kg/jam 543621.296 543621.296 (Fv) design, 10% kg/jam 597983,426 597983,426
Densitas (ρ) kg/m3 995,500 995,500
Viskositas (μ) cP 0,703 0,703
Laju alir volume (Q) m3/jam 600,687 600,687 Laju alir massa per detik (G) kg/s 166,107 166,107 Tekanan uap air pada suhu 28 oC atm 0,0393 0,0393
Langkah-langkah perhitungan :
1. Perhitungan diameter optimum pipa, Di,opt
Untuk Pipa tipe Commersial Steel, perhitungan diameter optimum pipa: Di,opt = 293 G0,52 ρ–0,37
(Coulson & Richardson’s, 2005) = [293 (166,107)0,52 (995,500)–0,37] × 0,03936996
= 11,376 in
Dari Tabel A.5-1 Geankoplis, 2003, dipilih pipa dengan spesifikasi : Ukuran nominal : 12 in
Schedule number : 80
Diameter Dalam (ID) : 7,625 in = 0,194 m Kecepatan linier, v =
(
2)
i D 4 π Q× (Coulson & Richardson’s, 2005)
=
= 2,545 m/s
2. Perhitungan Bilangan Reynold, NRe
Bilangan Reynold : NRe = µ × ×v D ρ (Peters, 2004) = = 10216080 (aliran turbulen)
3. Perhitungan pressure head, ΔP
Pressure head: ΔP = (P2 – P1) / (ρ × g) P2 = P1, sehingga ΔP = 0
4. Perhitungan Static Head, ΔH
Velocity head: Δv =
( )
g v v × − 2 2 1 2 2 v2 = v1, sehingga Δv = 0 6. Perhitungan Friction head, FsFriction loss pada pipa :
f = 0,04 × Re–0,16 (Geankoplis, 2003) = 0,04 × (10216080)–0,16
f = 0,00302
Suction Total Le Discharge Total Le
Friction loss (f), m 0,00302 0,00302
Panjang pipa (L), m 10 20
elbow 2 (Le = 1,3716 m) 0,9144 3 (Le = 0.4572 m) 1,3716
Standard Tee 0 (Le = 0.6096 m) 0 2 (Le = 0.6096 m) 0,9144
Gate valve fully open 0 (Le = 0.0853 m) 0 1 (Le = 0.0853 m) 0,4572
Globe valve 0 (Le = 3.9624 m) 0 1 (Le = 3.9624 m) 0,4572
Le, m 10 0,9144 20 3,2004 L + Le, m 10,9144 23,2004
Friction head, Fs1 pada bagian suction: Fs1 = f × (L + Le) × v2/(2 × g × D)
= 0,00306 × (10,9144) × (2,072)2 / (2 × 9,8 × 0,194) = 0,037732 m
Friction head, Fs2 pada bagian discharge: