• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhubungan Udara

Dalam dokumen Badung in Figures 2010 (Halaman 31-53)

8.2.1 Banyaknya Pesawat Terbang Yang Datang dan Berangkat Menurut Jenis Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Denpasar

Tahun 2009 ………. 269

8.2.2 Lalu Lintas Penumpang Menurut Terminal Keberangkatan

Pada Bandara Ngurah Rai Denpasar Tahun 2009 ……….. 270

8.2.3 Lalu Lintas Barang Pada Penerbangan Domestik Menurut

Jenis Barang di Bandara Ngurah Rai Denpasar Tahun 2009 … 271 8.2.4 Lalu Lintas Barang Pada Penerbangan Internasional Menurut

Jenis Barang di Bandara Ngurah Rai Denpasar Tahun 2009 … 272 8.2.5 Banyaknya Paspor yang Digunakan Orang Indonesia Untuk

Bepergian Ke Luar Negeri Melalui Bandara Ngurah Rai Tahun

2009 ……….. 273

8.3. Pariwisata

8.3.1 Daftar Nama Obyek Wisata di Kabupaten Badung dan Lokasi

Badung Dalam Angka 2010 xxxiii

8.3.2 Banyaknya Restoran, Rumah Makan, Bar dan Jumlah Kursi di

Kabupaten Badung Tahun 2009 ……….. 276

8.3.3 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Manca Negara yang

Langsung Datang Setiap Bulan Tahun 2005 – 2009 ... 277 8.3.4 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung Ke Kabupaten Badung Per Bulan Tahun 2009 ... 278 8.3.5 Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca Negara yang Datang

Langsung Melalui Udara dan Laut Per Bulan Tahun 2009 ... 279 8.3.6 Lalu Lintas Orang Asing Yang Datang dan Berangkat Dari/Ke

Luar Negeri Menurut Jenis Kelamin Pada Bandara Ngurah Rai

Tahun 2009 ………. 280

8.3.7 Lalu Lintas Orang Asing Pengunjung Singkat Langsung Dari

Luar Negeri Ke Bali Menurut Kebangsaan Tahun 2009 ……….. 281 8.3.8 Banyaknya Usaha Akomodasi di Kabupaten Badung Tahun

2009 ……….. 283

8.3.9 Persentase Tingkat Penghunian Kamar, Tempat Tidur, Penghunian Ganda dan Lama Menginap Pada Hotel Bintang

Menurut Bulan di Kabupaten Badung Tahun 2008 ……….. 284 8.3.10 Persentase Tingkat Penghunian Kamar, Tempat Tidur,

Penghunian Ganda dan Lama Menginap Pada Hotel Non

Badung Dalam Angka 2010 xxxiv Bab. 9. Keuangan dan Harga-Harga

9.1. Keuangan

9.1.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Badung Tahun

Anggaran 2009 ……… 288

9.1.2 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Badung Tahun Anggaran

2009 …………..……… 289

9.1.3 Banyaknya Penerimaan Pajak Bumi Bangunan Menurut Sektor

di Kabupaten Badung Tahun 2009 ………. 291

9.1.4 Banyaknya Pemasukan Uang Dari Pemberian Hak Atas Tanah

di Kabupaten Badung Tahun 2009 ………. 292

9.1.5 Banyaknya Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan di Kabupaten Badung Tahun 2009 ……….. 293

9.2. Perbankan

9.2.1 Banyaknya Kantor Bank Menurut Kelompok Bank di

Kabupaten Badung Tahun 2009 ……….. 294

9.2.2 Kurs Tengah Beberapa Mata Uang Asing Terhadap Rupiah di

Bank Indonesia Cabang Denpasar Tahun 2009 ………... 295 9.2.3 Posisi Dana Simpanan (Giro, Simpanan Berjangka, Tabungan)

Pada Bank Umum di Kabupaten Badung Tahun 2009 ………… 298 9.2.4 Posisi Kredit Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum Menurut

Badung Dalam Angka 2010 xxxv

9.2.5 Posisi Kredit Usaha Kecil Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Jenis Penggunaan di Kabupaten Badung

Tahun 2009 ………. 300

9.2.6 Posisi Kredit Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum Menurut

Sektor Ekonomi di Kabupaten Badung Tahun 2009 ……… 301 9.2.7 Posisi Kredit Usaha Kecil Rupiah dan Valuta Asing Bank

Umum Menurut Sektor Ekonomi di Kabupaten Badung Tahun

2009 ……….. 302

9.2.8 Banyaknya Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Aset dan Kredit

yang Disalurkan di Kabupaten Badung Tahun 2009 ……… 303 9.2.9 Posisi Kredit Mikro, Kecil dan Menengah Yang Diberikan Bank

Umum Menurut Sebaran Plafond Kredit dan Lokasi Proyek Di

Kabupaten Badung Tahun 2009 ………... 304

9.2.10 Jumlah Kantor Pedagang Valuta Asing di Kabupaten Badung

Keadaan Desember 2005 – 2009 ……… 305

9.3. Harga-Harga

9.3.1 Harga Rata-Rata Eceran 9 Bahan Pokok Per Bulan di Pasar

Kuta Tahun 2009 ……… 306

9.3.2 Harga Rata-Rata Eceran Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan

Per Bulan di Pasar Kuta Tahun 2009 ………. 308 9.3.3 Laju Inflasi/Deflasi Di Kota Denpasar Tahun 2005 – 2009 ... 310

Bab. 10. Pendapatan Regional

10.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Badung Atas

Badung Dalam Angka 2010 xxxvi

10.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Badung Atas Dasar Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 –

2008 ……….. 316

10.3 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2008 .. 318 10.4 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 –

2008 ……….. 320

10.5 Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2008 .. 322 10.6 Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 –

2008 ……….. 324

10.7 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2008 ……….. 326

10.8 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2008 .. 328 10.9 Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Badung Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2008 ……… 330

10.10 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2008 . 332 10.11 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 –

Badung Dalam Angka 2010 xxxvii

10.12 Angka Agregatif PDRB, Jumlah Penduduk dan PDRB Perkapita Kabupaten Badung Menurut Harga Berlaku dan

Konstan 2000 Tahun 2005 – 2008 ……….. 336

10.13 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 – 2008 …. 337 10.14 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2005 –

2008 ……….. 338

10.15 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 – 2008 …. 339 10.16 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2005 –

2008 ……….. 340

10.17 Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 – 2008 …. 341 10.18 Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2005 –

2008 ……….. 342

10.19 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Badung Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 – 2008 …. 343 10.20 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2005 –

2008 ……….. 344

10.21 Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Badung Menurut

Badung Dalam Angka 2010 xxxviii

10.22 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005 – 2008 …. 346 10.23 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Badung Menurut

Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2005 –

Badung Dalam Angka 2010 xxxix DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik. 1 Luas Lahan Di Kabupaten Badung Dirinci Menurut

Penggunaannya Tahun 2009 ………. 2

Grafik. 2 Realisasi Suhu Maksimum Dan Minimum Di Kabupaten

Badung Tahun 2009 ……… 3

Grafik. 3 Realisasi Biaya Proyek Swadaya Murni Masyarakat Di

Kabupaten Badung Tahun 2009 ……… 27

Grafik. 4 Jumlah Penduduk Kabupaten Badung Dirinci Per

Kecamatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009 ……… 43 Grafik. 5 Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Di Kabupaten

Badung Dirinci Per Kecamatan Tahun 2009 ………... 78 Grafik. 6 Produksi Tanaman Padi Sawah Di Kabupaten Badung

Tahun 2005 – 2009 ……….. 175

Grafik. 7 Produksi Tanaman Kelapa dan Kopi Di Kabupaten Badung

Tahun 2005 – 2009 ……….. 176

Grafik. 8 Banyaknya Industri Besar dan Sedang Di Kabupaten

Badung Dirinci Per Kecamatan Tahun 2008 ………... 228 Grafik. 9 Realisasi Nilai Ekspor Non Migas Kabupaten Badung

Tahun 2005 – 2009 ……….. 241

Grafik. 10 Jumlah Surat Masuk Dan Surat Keluar Dirinci Menurut

Badung Dalam Angka 2010 xl

Grafik. 11 Harga Rata-Rata Eceran Beras IR 64 Di Pasar Kuta Per

Bulan Tahun 2009………... 287

Grafik. 12 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Badung Tahun

2005 – 2009 ……….. 312

Badung Dalam Angka 2010 xxxix PENJELASAN UMUM

Tanda-tanda, satuan-satuan dan lain-lainnya yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut :

1. TANDA-TANDA

Data belum tersedia ………. : … Data tidak tersedia ……… : - Data dapat diabaikan ………... : 0

Tanda desimal ………... : ,

Angka sementara ……….. : x)

Angka sangat sementara ………. : xx)

Angka diperbaiki ……… : r)

Angka perkiraan ……… : e

2. SATUAN

Bal ………... : 1 250 m3 = 180 kg Barrel ……….. : 158,99 liter = 1/6,2898 m3

Bata (garam) ……….. : 500 gram

Batang (sabun) ……….. : 400 gram

Botol ……… : 700 cc Kilometer (km) ………... : 1 000 meter (m) Kwintal (kw) ……… : 100 kg Liter (beras) ……… : 0,80 kg Long ton ………. : 1 016,50 kg Lusin ……… : 12

Badung Dalam Angka 2010 xl

Metric standar cubic feet (mscf) ………. : 1/35,3 m3

Metric ton (m.ton) ……….. : 0,98421 long ton = 1 000 kg

Once (oz) ……… : 28,31 gram

Pound ………. : 0,454 kg

Ton ……….. : 1 000 kg

Sak (semen) ……….. : 40 kg atau 50 kg

Satuan lain : buah, bungkus, butir, helai/lembar, kaleng, batang, pulsa, ton kilometer (ton – km), jam, menit, persen (%).

3. LAIN-LAIN

FOB : Free On Board = Harga ekspor sampai ke pelabuhan muat CIF : Cost Insurance and Freight = Harga impor sampai ke pelabuhan masuk

MTOW : Maximum Take Off Weights = Kemampuan berat maksimum suatu pesawat untuk dapat terbang

DWT : Dead Weihts Ton = Bobot mati BRT : Bruto Registered Ton

Badung Dalam Angka 2010 xli SISTIM PERSTATISTIKAN DI INDONESIA

Sistim perstatistikan di Indonesia tersusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1977 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

Badan Pusat Statistik mengemban visi dan misi sebagai berikut :

VISI :

Menjadikan statistik sebagai sarana penting bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan

MISI :

Menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistim Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.

Pengertian statistik dalam undang-undang ini adalah luas, baik statistik sebagai data atau informasi yang berupa angka, sebagai sistim yang memadukan penyelenggaraan statistik, maupun sebagai ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data.

Undang-undang ini menetapkan jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya serta mengatur lingkup tugas dan fungsi para penyelenggara statistik. Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas Statistik

Dasar, Statistik Sektoral dan Statistik Khusus. Pengaturan lingkup tugas dan

fungsi para penyelenggara kegiatan statistik bertujuan untuk :

Pertama

Menjamin kepastian hukum para penyelenggara kegiatan statistik baik pemerintah maupun masyarakat

Badung Dalam Angka 2010 xlii Kedua

Menjamin kepentingan masyarakat pengguna statistik atas nilai informasi yang diperolehnya

Ketiga

Mengupayakan koordinasi dan kerjasama agar kegiatan statistik yang dilakukan oleh berbagai pihak berjalan secara efektif dan efisien tidak terjadi duplikasi, serta saling mengisi dan saling memperkuat.

Keempat

Mengantisipasi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada penyelenggara statistik.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik disebutkan bahwa Pemerintah berkewajiban menyediakan Statistik Dasar.

Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dapat diperoleh melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dalam operasionalnya BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya.

Statistik Sektoral diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah sesuai tugas pokok dan fungsinya. Statistik Sektoral yang jangkauan populasinya berskala Nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama dengan BPS. Penyelenggara Survei Statistik Sektoral wajib :

Badung Dalam Angka 2010 xliii

- Memberitahu rencana penyelenggaraan survei kepada BPS - Mengikuti rekomendasi yang dilakukan BPS

- Menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS Statistik Khusus dapat diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya. Penyelenggaraan survei Statistik Khusus wajib memberitahukan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS.

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistim Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien guna mendukung Pembangunan Nasional.

GEOGRAFIS

Badung Dalam Angka 2010 1 BAB I

GEOGRAFI

Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara 8014’20” – 8050’48” Lintang Selatan dan 115005’00” – 115026’16” Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52 Km2 atau sekitar 7,43 % dari daratan Pulau Bali dan terbagi atas 6 wilayah kecamatan. Dari 6 kecamatan nampak Kecamatan Petang memiliki luas terbesar yaitu 115 Km2, sedang Kecamatan Kuta merupakan kecamatan yang terkecil dengan luas 17,52 Km2.

Seperti halnya Indonesia pada umumnya Kabupaten Badung mengalami dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan, antara lain dipengaruhi adanya arus angin yang melintasi suatu daratan serta banyak tidaknya kandungan uap air. Realisasi curah hujan di bawah normal terjadi pada Bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, Oktober, Nopember, sedang curah hujan di atas normal terjadi pada Bulan Januari, Pebruari, Maret, September dan Desember.

Pada Tabel 1.12 terlihat perbandingan suhu udara di Kabupaten Badung selama tahun 2008, keadaan suhu

maksimum tertinggi terjadi pada Bulan Nopember yaitu 32,3 0 C, sedangkan suhu terendah terjadi pada Bulan Agustus yaitu 29,50 C. Suhu minimum tertinggi terjadi pada Bulan Desember 25,00 C dan terendah pada Bulan Juni 23,30 C.

Kelembaban udara di Kabupaten Badung berkisar antara 79 % - 86 %, kelembaban tertinggi 86 % terjadi pada Bulan September sedang terendah terjadi pada Bulan Nopember yaitu 79 %.

Dengan mengetahui perkembangan curah hujan dapat dimanfaatkan dalam merencanakan usaha pertanian, karena air hujan adalah salah satu faktor pendukung bagi kelangsungan hidup tanaman. Perbedaan angka curah hujan dari bulan ke bulan berikutnya cukup tinggi dibandingkan dengan angka normal. Keadaan curah hujan di bawah normal terjadi pada Bulan Nopember yaitu 27,9 mm. Sementara di atas normal terjadi pada Bulan Januari yaitu 531,4 mm.

Badung Dalam Angka 2010 2 Grafik. 1

Luas Lahan Di Kabupaten Badung Dirinci Menurut Penggunaannya Tahun 2009 L a in - L a i n 1 3 , 2 0 % R a w a , T a m b a k & K o l a m 0 ,0 8 % R u m a h & B a n g u n a n 1 8 ,8 8 % T e g a l/ K e b u n 2 0 , 5 0 % L a h a n S a w a h 2 4 ,6 0 % H u t a n 7 ,0 3 % P e r k e b u n a n 1 5 ,7 2 %

Badung Dalam Angka 2010 3 Grafik. 2

Realisasi Suhu Maksimum Dan Minimum Di Kabupaten Badung Tahun 2009 (0 Celcius)

18

20

22

24

26

28

30

32

34

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

S u hu Maksimum Minimum

Tabel : 1.1 Letak Astronomi Kabupaten Badung Dirinci Per Kecamatan Tahun 2009 1. Kuta Selatan *) 2. K u t a *) 3. Kuta Utara *) 4. Mengwi 5. Abiansemal 6. Petang

Catatan : *) Pengukuran GPS Tahun 2003. Sumber : Topografi Kodam IX Udayana.

08o26'36" - 08o39'16" 08o26'59" - 08o36'10" 115o05'55" - 115o12'20" 115o11'38" - 115o14'57" 115o11'01" - 115o15'09" 08o14'17" - 08o28'25" (1) (2) (3) 08o46'58.7" 115o10'41.3" Kabupaten Badung Terletak Antara

08o14'20" - 08o50'48" Lintang Selatan 115o05'00" - 115o26'16" Bujur Timur

Kecamatan Lintang Selatan Bujur Timur

08o43'32.6" 115o10'39.2"

Tabel : 1.2 Luas Wilayah Kabupaten Badung, Ketinggian Dari Permukaan Laut, Jarak Dirinci Per Kecamatan Tahun 2009

Ketinggian

Luas Persentase Persentase Dari Jarak Ke Wilayah Luas Dibanding Permukaan Denpasar

(Km2) Wilayah Luas Bali Laut (Km) (Meter) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Kuta Selatan *) 101,13 24,16 1,80 28 18,3 2. K u t a *) 17,52 4,19 0,31 27 9,6 3. Kuta Utara *) 33,86 8,09 0,60 65 6,6 4. Mengwi 82,00 19,59 1,46 0 - 350 15 5. Abiansemal 69,01 16,49 1,23 75 - 350 15 6. Petang 115,00 27,48 2,04 275 - 2 075 30 B a d u n g 418,52 100,00 7,43 0 - 2 075

-Catatan : *) Pengukuran GPS Tahun 2003.

Sumber : BPS Kabupaten Badung dan Topografi Kodam IX Udayana. Kecamatan

Batas Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2009

Batas Wilayah (1)

Utara Kabupaten Buleleng

Timur Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar

Selatan Samudera Indonesia

Barat Kabupaten Tabanan

Sumber : BPS Kabupaten Badung. Tabel : 1.3

(2) Keterangan

Panjang Pantai dan Luas Sempadan Pantai Kabupaten Badung Tahun 2009

Kabupaten

(1)

Badung 64 100 480

Sumber : Bapedal Propinsi Bali. Tabel : 1.4 (2) (3) (4) Panjang Pantai (Km) Lebar Sempadan (M) Luas Sempadan (Ha)

Luas Tanah Menurut Penggunaannya Di Kabupaten Badung Dirinci Per Kecamatan Tahun 2009 (Dalam Hektar)

(2) (3) (4) (5)

1. LAHAN PERTANIAN 3.244 247 1.910 6.838

Dalam dokumen Badung in Figures 2010 (Halaman 31-53)

Dokumen terkait