Perilaku adalah tingkah laku, tanggapan atau reaksi individu
terhadap rangsangan atau lingkungan3. Tiap-tiap perbuatan yang
berdasarkan kehendak disebut “kelakuan”, seperti kata benar dan dusta,
perbuatan dermawan dan kikir4. Kelakuan manusia mempunyai dasar-
dasar yang timbul dan jiwa seperti instinct dari adat dan kebiasaan. Etika
menetapkan bahwa budi manusia itu bukan pemberian yang diberikan
menurut cara kebetulan, akan tetapi baik dan buruk meningkat ke atas dan
menurun ke bawah, menurut peraturan-peraturan yang tetap. Kalau kita
mengetahui peraturan-peraturan ini dan kita jalankan menurut petunjuknya
kita tentu dapat memperbaiki budi pekerti manusia.
Akhlak ialah “kebiasaan kehendak”. Berarti bahwa kehendak itu
bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Akhlak
ialah menangnya keinginan dan beberapa keinginan manusia dengan
langsung berturut-turut5.
Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan, dan kebiasaan
3 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit, Him. 859
4 Ahmad Amin, 1952, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta, Bulan Bintang, Him. 12 5 Ibid. Hlm.62
yang membentuk suatu kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam
kenyataan hidup keseharian . Dan kelakuan ini lahirlah perasaan moral
yang terdapat di dalam diri mannsia sebagai fitrah, sehingga ia mampu
membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Dari sana timbul bakat
akhlaki yang merupakan kekuatan jiwa dari dalam, yang mendorong
manusia untuk melakukan yang baik dan mencegah perbuatan yang buruk.
Perbuatan akhlaki mempunyai tujuan langsung yang dekat, yaitu harga diri
dan tujuan jauh adalah ridha Allah melalui amal saleh dan jaminan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesuai firman Allah:
4
i l y i s-fStj
J > i\yz\ oijii
j ji
(3 j l j ^ jJI
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “apakah yang
telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah
menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat
adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.
(Surat An-Nahl ayat 30)18 19. Jadi yang dimaksud perilaku dalam penelitian
ini adalah perbuatan atau tingkah laku siswa MI Tajuk , Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang.
Sedangkan kata ihsan dalam bahasa Arab berasal dari kata:
18 Zakiyah Darajat, 1995, Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta, Ruhama, Hlm.41
U lu ia J ( > ^.1 (Perbuatan Baik).
<&! A -aix jjo i £y*\ jW q'ib a j .. Artinya : Dan semua yang kamu keijakan
dari kebaikan maka di ketahui oleh Allah20. Maka perilaku ihsan yaitu
akhlak atau perilaku baik. Akhlak ialah segala tuntunan dan ketentuan
Allah yang membimbing watak, sikap, dan tingkah laku manusia agar
bemilai luhur sesuai fitrahnya .
Akhlak bercirikan sebagai berikut:
a. Akhlak sebagai ekspresi sifat dasar yang konstan dan tetap.
b. Akhlak selalu dibiasakan seseorang sehingga ekpresi akhlak tersebut
dilakukan berulang-ulang, sehingga dalam pelaksanaan itu tanpa
disertai pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
c. Apa yang diekspresikan seseorang “merupakan keyakinan seseorang
dalam menempuh keyakinan sesuatu, sehingga pelaksanaannya tidak
ragu-ragu22.”
Manusia mengalami perkembangan perilaku dari masa anak-anak.
Anak-anak membutuhkan lingkungan sekitamya untuk dapat mempunyai
perilaku yang baik, sehingga dunia anak perlu dibentuk dengan sempuma.
Dunia yang layak bagi anak adalah dunia dimana semua anak
mendapatkan awal kehidupan yang sebaik mungkin dan mempimyai akses
kepada pendidikan dasar yang bersifat wajib dan tersedia tanpa bayaran.
Bagi semua dunia dimana semua anak-anak termasuk para remaja
20 Salim Bahreisy, 1987, Tarjamah Riadhus Shalihan, Bandung, PT. Alma’arif, Him. 136 21 Achmadi, 1992, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, Adytia Media, Hlm.82
memiliki peluang cukup besar untuk mengembangkan kapasitas individual
mereka dalam lingkungan yang am an dan supportif. Yang akan
mendorong perkembangan fisik, psikologis, spiritual, sosial, emosional,
kognitif, dan budaya anak-anak sebagai prioriatas nasional dan global23.
Anak lahir dalam keadaan fitrah, keluarga dan lingkunganlah yang
mempengaruhi dan membentuk kepribadian perilaku,dan
kecenderungannya sesuai dengan bakat yang ada dalam dirinya24. Tetapi
pengaruh yang cukup kuat dan cukup langgeng adalah kejadian dan
pengalaman pada masa kecil sang anak yang tumbuh dalam suasana
keluarga yang dia tempati25. Apabila kita mengatakan pendidikan adalah
mengarahkan perilaku individu, maka aspek perilaku tak diragukan lagi
menempati posisi penting dalam praktik pendidikan. Hal itu disebabkan
pentingnya aspek perilaku dalam kehidupan individu dan masyarakat.
Kepentingan ini tampak bahwa sebagaian besar sebab kegagalan dalam
kehidupan kembali kepada akhlak yang rendah dan pengarahan yang
jelek26. Para orang tua dapat mengendalikan tingkah laku serta tetap
mengingat kepentingan-kepentingan dari anak-anak mereka, perbedaan
utamanya yaitu bahwa pengendalian tingkah laku berhasil baik dan pada
pengendalian sikap27. Perlu diingat bahwa perilaku manusia sebagai
mahluk yang hidup di dalam masyarakat tidak hanya dipelajari oleh ilmu
pendidikan, tetapi juga oleh psikologi, yaitu ilmu yang mempelajari
23 Carol Bellamy, 2005, Duniayang Layak bagi Anak, UNICEF, Him. 26
24 Ma’ruf Zurayk, 1997 Bimbingan Praktis Mendidik Anak Menuju Remaja. Bandung, Terj. M. Syaifudin, Albayan, Cet-ke-4,
25 Ibid, Him. 21 26 Ibid, Him. 81
27 James dan Mary Kenny, 1991, Dari Bayi Sampai Dewasa, Jakarta, Terj. Broto Sentosa, BPK. Gunung Mulia, Cet-ke-2
perilaku manusia sebagai individu, sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam kelompok, dan antropologi yaitu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia sebagai makhluk biososial atau makhluk
yang berbudaya28. Sedangkan tanggung jawab dalam pendidikan Islam
dibebankan pada orang tua atau keluarga, masyarakat, Negara dan diri
sendiri sebagai subjek didik29. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan
yang melingkupi teijadinya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan
Islam meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat30.
a. Lingkungan keluarga
Suatu keluarga diawali dari sepasang sumi istri, kemudian lahir
anak-anak mereka itulah kelurga inti tempat berinteraksi yang pertama
kali bagi setiap anak. Di situlah berkembangnya individu dan disitu
pula tahap-tahap awal proses pembentukan kepribadian anak melalui
intemalisasi nilai-nilai yang terpantun dari emosi, minat, sikap dan
perilaku orang tuanya.
Ketenangan, kedamaian dan keharmonisan keluarga sangat
menentukan terciptanya situasi yang kondusif bagi perkembangan
anak-anak. Begitu pentingnya keluarga sebgai pusat pendidikan yang
meletakkan dasar-dasar pembentukan kepribadian anak-anak, maka
Islam memberikan pedoman mengenai keluarga yang kondusif bagi
•ji
pendidikan .
b. Lingkungan Sekolah
28 Wiji Suwamo, 2006, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta, Ar-Ruzz, Cet-ke- 1, Hlm.28
29 Achmadi, op.cit, Him. 90 30 Wiji Suwamo, op.cit, Him. 39 31 Achmadi, op.cit, Him. 91
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana,
sengaja, dan terarah, yang dilakukan oleh pendidik yang mendidik
pada setiap jenjang tetentu, mulai dan tingkat kanak-kanak (TK)
sampai pendidikan tinggi (PT)32.
c. Lingkungan Masyarakat
Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan
sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari
berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa,
kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi
masyarakat yang majemuk secara tidak langsung, setiap anggota
masyarakat telah mengadakan keija sama dan saling mempengaruhi
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan33.
2. Bentuk - bentuk perilaku ihsan
a. Perilaku ihsan kepada Orang Tua
Perwujudan akhlak mahmudah salah satunya berbuat baik kepada
orang tua, yang meliputi aspek tindak tanduk, ucapan, bertingkah laku
sopan, lemah lembut, dan mendoakan orang tua supaya rahmat Allah
dilimpahkan kepadanya firman Allah:
ia * && lij I ^ J ci'-J'/y ii3j Vj i}A£ ^ *
U4J jij <i',<li‘ u i Ja * Lll-Ss'jf L^J^fi4=J
£ S ? s
^ U_>j.*7-=a *^j3
Dan Tuhanmu telah memperintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia (QS. A1
Israa 23)34.
b. Perilaku ihsan kepada guru
Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu (guru dan
ulama). Gum adalah orang yang selalu mewujudkan ke jalan yang
menghantarkan suatu, kebajikan, kebahagiaan dan keberhasilan.
Untuk itu siswa selalu sopan santun di setiap tingkah lakunya di
antaranya:
1) Berbicara sopan pada guru dan teman
2) Mempunyai rasa solidaritas yang tinggi
3) Berpakaiaan rapi dan mengetahui kebersihan sebagian dari iman
4) Bergaul sesama teman dengan tidak membeda-bedakan
5) Jika bertemu guru dan teman beijabat tangan serta mengucap salam.
c. Perilaku ihsan kepada teman sekolah
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan
pasti membutuhkan orang lain, seperti juga siswa di sekolah ia pasti
membutuhkan teman untuk bergaul. Namun perlu diingat bahwa
bergaul sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa.
Untuk mengetahui bagaimana sifat teman yang baik maka perlu
melihat prinsip berteman:
1) Carilah teman yang sholeh , agar kita dapat menjadi orang yang
shaleh.
2) Jauhi teman yang durhaka kepada Allah, karena dapat membuat
kita hanyut dalam kedurhakaan.
Untuk itu maka perbuatan baik ihsan harus dibiasakan di sekolah di
antarannya:
a. Suka menolong.
b. Menyayangi teman
c. Menciptakan suasana penuh kasih sayang.
d. Perilaku ihsan terhadap lingkungan sekolah.
Siswa yang memiliki dasar agama yang kuat akan selalu berbuat
baik di mana saja berada, di rumah maupun di sekolah. Mereka tidak
akan terpengaruh terhadap perilaku yang tidak baik. Contohnya:
membolos berkata tidak sopan, selalu berbuat gaduh dan onar.
1) Menjaga kebersihan, keindahan sekolah
2) Menjalin kerukunan dan persatuan
3) Turut menjaga keamanan sekolah
4) Selalu menjaga nama baik sekolah