• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Khusus pada Fase Pembuatan Sarang Walet Rumahan 1.Perilaku membangun sarang

METODE PENELITIAN

A. Perilaku Umum Walet Rumahan

B.1 Perilaku Khusus pada Fase Pembuatan Sarang Walet Rumahan 1.Perilaku membangun sarang

Gambar 23 Perbandingan durasi perilaku pada fase pembuatan sarang, pengeraman dan pengasuhan anak

B.Perilaku Khusus Walet Rumahan

Perilaku khusus adalah perilaku yang hanya berlangsung pada tiap-tiap fase. Perilaku pada fase pembuatan sarang yaitu: 1) membangun sarang, 2) menjauhi sarang, dan 3) melakukan perkawinan. Perilaku pada fase pengeraman yaitu: 1) mengerami telur, 2) membetulkan posisi telur, serta 3) memperbaiki sarang. Perilaku pada fase pengasuhan anak yaitu: 1) memberi makan anak, 2) mendekap tubuh anak, 3) menelisik bulu kepala dan leher anak, serta 4) berpindah tempat ke sisi bawah sarang dan kembali ke tempat semula.

B.1 Perilaku Khusus pada Fase Pembuatan Sarang Walet Rumahan 1. Perilaku membangun sarang

Walet yang telah memiliki pasangan akan mencari tempat untuk membuat sarang. Salah satu dari pasangan walet mencari dan menentukan sirip bakal tempat sarang. Sirip tempat sarang biasanya merupakan sirip yang pernah ditempati walet bersarang. Hal ini dibuktikan oleh hasil rekaman kamera yang diarahkan padasirip yang terdapat sisa pondasi sarang. Kamera berhasil merekam perilaku sepasang walet ketika membangun sarang pada sirip tersebut.

Bahan untuk membuat sarang seluruhnya terbuat dari air liur. Pembangunan sarang dilakukan dengan menggunakan paruh. Dengan menekankan paruh secara berulang maka serabut air liur dapat menempel pada sirip. Kegiatan ini diulang

Keterangan:

U1 Menelisik bulu berdua

U2 Menelisik bulu sendiri

U3 Berdiam diri/istirahat

U4 Terbang meninggalkan sarang

U5 Datang ke sarang

U6 Membuang kotoran

U7 Berpindah tempat (kiri/kanan)

U8 Membentangkan sayap

terus-menerus sampai terbentuk mangkok sarang yang sempurna. Ada dua posisi walet ketika membangun sarang. Pertama, walet dalam posisi vertikal, kaki mencengkeram sirip, kepala dan paruh menghadap bakal sarang (Gambar 24a). Kedua, walet berada di atas bakal sarang dengan posisi horizontal sejajar dengan bakal sarang, dan kepala menghadap ke bakal sarang (Gambar 24b). Sarang dibangun oleh pasangan walet secara bergantian. Proporsi lama waktu membangun sarang antara walet jantan dan betina tidak diketahui, karena walet tidak memiliki dimorfisme seksual.

Gambar 24 Walet membangun sarang dengan posisi vertikal (a) dan posisi

horizontal (b) 2. Perilaku menjauhi sarang

Pada saat salah satu pasangan walet sedang membangun sarang, pasangan lainnya segera menjauh dari bakal sarang. Pasangan dapat berpindah ke sisi atas bakal sarang, bawah sarang, atau sisi kanan-kiri bakal sarang (Gambar 25). Perilaku ini berguna untuk memberi ruang gerak leluasa pada pasangannya ketika sedang membangun sarang.

Gambar 25 Walet sedang bergerak menjauhi sarang agar walet pasangan leluasa membangun sarang

3. Perilaku kawin

Tidak seperti jenis burung lainnya, walet tidak melakukan perilaku percumbuan (courtship) terlebih dahulu sebelum melakukan perkawinan. Perilaku

kawin biasanya berlangsung tiba-tiba ketika keduanya sedang dalam keadaan berdiam diri, menelisik bulu sendiri atau pada saat walet betina sedang membangun sarang. Pada aktivitas kawin, walet jantan berada di punggung betina sambil mengepakkan sayap untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Kloaka jantan didekatkan pada kloaka betina (Gambar 26). Setelah melakukan perkawinan walet jantan berpindah ke sisi kanan atau kiri walet betina.

Gambar 26 Perilaku kawin walet. Walet jantan dengan sayap tetap mengepak berada di punggung betina yang sedang tergantung pada bibir sarang Frekuensi Perilaku Khusus pada Fase Pembuatan Sarang Walet Rumahan

Perilaku membuat sarang memiliki frekuensi semakin meningkat sampai hari ke-19 (53 kali/hari). Frekuensi semakin menurun menjelang sarang terbentuk sempurna pada hari ke-38 (Gambar 27). Selama fase pembuatan sarang, frekuensi perilaku membangun sarang memiliki rataan 35.62 kali/hari (Gambar 28a) atau 11.11% dari seluruh perilaku (Gambar 28b).

Terbang meninggalkan sarang, 17.15 Datang ke sarang, 16.62 Membuang kotoran, 8.92 Berpindah tempat (kekiri/kekanan), 21.46 Membentangkan sayap, 12.69 Menoleh (kiri/kanan), 19.31 Membangun sarang, 35.62 Menjauhi sarang, 5.85 Kawin, 11.62 Menelisik bulu berdua,

34.54

Menelisik bulu sendiri, 45.08 Berdiam diri/istirahat, 91.62 Terbang meninggalkan sarang 5.35% Datang ke sarang 5.18% Membuang kotoran 2.78% Berpindah tempat (kekiri/kekanan) 6.70% Membentangkan sayap 3.96% Menoleh (kiri/kanan) 6.02% Membangun sarang 11.11% Menjauhi sarang 1.82% Kawin 3.62%

Menelisik bulu berdua 10.78%

Menelisik bulu sendiri 14.07%

Berdiam diri/istirahat 28.59%

Frekuensi perilaku menjauhi sarang meningkat sampai hari ke-13 (14 kali/hari). Frekuensi semakin menurun sampai dengan hari ke-38 (Gambar 27). Selama fase pembuatan sarang, walet memiliki frekuensi perilaku menjauhi sarangnya memiliki rataan 16.62 kali/hari (Gambar 28a) atau 5.18% dari seluruh perilaku (Gambar 28b).

Gambar 28 Rataan frekuensi perilaku pada fase pembuatan sarang (a);

persentase rataan frekuensi perilaku pada fase pembuatan sarang (b)

(b) (a)

Frekuensi perilaku kawin semakin meningkat sampai menjelang proses pembuatan sarang selesai (29 kali/hari) (Gambar 27). Selama fase pembuatan sarang, frekuensi perilaku kawin walet memiliki rataan 11.62 kali/hari (Gambar 28a) atau 3.62% dari seluruh perilaku (Gambar 28b).

Durasi Perilaku Khusus pada Fase Pembuatan Sarang Walet Rumahan Durasi perilaku pada fase pembuatan sarang menunjukkan bahwa durasi perilaku membangun sarang meningkat secara perlahan sampai hari ke-19 (148.73 menit/hari). Frekuensi kemudian menurun pada hari ke-22 dan meningkat lagi sampai hari ke-31 (155.30 menit/hari). Hari ke-34 menurun tajam selanjutnya relatif konstan sampai hari ke-38 (Gambar 29a). Durasi perilaku membangun sarang pada fase ini memiliki rataan 2.71 menit/perilaku atau 96.54 menit/hari (Gambar 30a) atau 14.82% dari seluruh perilaku (Gambar 30b).

Gambar 29 Durasi perilaku khusus pada fase pembuatan sarang walet: (a) membangun sarang, (b) menjauhi dan kawin

(a)

Berdiam diri/istirahat, 380.38 Perilaku lainnya, 34.73 Menelisik bulu sendiri, 89.71 Menelisik bulu berdua, 47.56 Membangun sarang, 96.54 Menjauhi sarang, 0.51 Kawin, 1.88 Berdiam diri/istirahat 58.40% Perilaku lainnya 5.33% Menelisik bulu sendiri 13.77% Menelisik bulu berdua 7.30% Membangun sarang 14.82% Menjauhi sarang 0.08% Kawin 0.29%

Perilaku menjauhi sarang memiliki durasi tinggi antara hari ke-1 sampai dengan puncak pada hari ke-13 (1.95 menit/hari) kemudian menurun sampai hari ke-38 (Gambar 29b). Durasi perilaku menjauhi sarang memiliki rataan 5.21 detik/perilaku atau 0.51 menit/hari (Gambar 30a) atau 0.08% dari seluruh perilaku (Gambar 30b).

Perilaku kawin memiliki durasi relatif konstan sampai hari ke-19. Durasi meningkat mulai hari ke-22 sampai hari ke-38 (4.20 menit/hari) (Gambar 29b). Durasi perilaku kawin memiliki rataan 9.72 detik/perilaku atau 1.88 menit/hari (Gambar 30a) atau 0.29% dari seluruh perilaku (Gambar 30b).

Gambar 30 Rataan durasi perilaku pada fase pembuatan sarang (a); persentase rataan durasi perilaku pada fase pembuatan sarang walet (b)

(a)

B.2 Perilaku Khusus pada Fase Pengeraman

Dokumen terkait