• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.11. Perilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau

aktivitas yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu

aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu

mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi,

berpakaian, dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi

Menurut Notoatmodjo (2003) yang menutip pendapat Skinner seorang ahli

perilaku mengemukakan bahwa perilaku adalah merupakan hasil hubungan antara

perangsang, tanggapan dan respon. Menurut Robert Kwick juga menyatakan bahwa

perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan

bahkan dapat dipelajari.

Menurut Ensiklopedi Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi

organisme terhadap lingkungan. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila

ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan

(Notoatmodjo, 2003).

2.11.2 Jenis-jenis perilaku

1. Perilaku tertutup ( Covert behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup

(covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima

stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (Overt behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau

praktek (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain (Notoatmodjo, 2003).

Perilaku penjamah makanan sangatlah perlu diperhatikan mulai dari

mempersiapkan, mengolah, menyimpan, mengangkut dan menyajikan makanan.

makanan yang dihasilkan. Penjamah makanan juga dapat berperan sebagai penyebar

penyakit. Hal ini biasanya terjadi melalui kontak antara penjamah makanan yang

menderita penyakit menular dengan konsumen yang sehat, kontaminasi terhadap

makanan oleh penjamah makanan yang sakit, serta pengolahan makanan oleh

penjamah yang membawa kuman.

2.11.3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

1. Keturunan diartikan sebagai pembawa yang merupakan Karunia dari Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Lingkungan

Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada

diri individu dalam berperilaku.

3. Usaha-usaha Memperbaiki Perilaku Negatif

Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perilaku negative seseorang

terutama bagi yang masih belum dewasa dapat diilakukan :

a. Peningkatan peranan keluarga terhadap perkembangan dari kecil hingga

dewasa.

b. Peningkatan status sosial ekonomi keluarga

c. Menjaga keutuhan keluarga

d. Mempertahankan sikap dan kebiasaan orang tua sesuai dengan norma yang

disepakati

e. Pendidikan keluarga yang disesuaikan dengan status anak : anak tunggal,

2.11.4. Domain Perilaku

Perilaku manusia adalah totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang

merupakan hasil bersama atau resultan antara berbagai faktor, baik faktor internal

maupun eksternal. Dengan perkataan lain perilaku manusia sangatlah kompleks, dan mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli

psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam 3 (tiga) domain, tanah

atau kawasan yakni : kognitif (Cognitif), efektif (Affectif), psikomotor

(phsychomotor). Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni :

1. Pengetahuan

Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan pada suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah

hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra

yang dimilikinya seperti mata, hidung, telinga dan sebagainya (Notoatmodjo,

2003).

Tingkat pengetahuan terdiri dari yaitu :

1. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam tingkat pengetahuan ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu “Tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan,

menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami

Memahami diartikan sebagai satu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek dan materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan , meramalkan dan

sebagainya terhadap objek yang di pelajari.

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

di pelajari pada situasi atau kondisi yang rill (sebenarnya).

4. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket

atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui dan dapat kita

sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo, 2003).

2. Sikap

a. Pengertian

Sikap adalah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003).

b. Tingkatan sikap

Tingkatan sikap terdiri dari :

1. Menerima

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperlihatkan stimulus

yang diberikan.

2. Merespon

Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan menyalesaikan tugas

yang diberikan.

3. Menghargai

Mengajak orang lain untuk mengaerjakan dan mendiskusikan suatu masalah.

4. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dan segala resiko

adalah merupakan sikap yang paling penting.

5. Praktek atau tindakan

a. Pengertian

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,

antara lain adalah fasilitas.

b. Tingkatan tindakan/praktek

1. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai oobjek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.

2. Respon terpimpin (guided respon)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar, sesuai

dengan contoh adalah merupakan praktek tingkat dua.

3. Mekanisme

Apabilah seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar

secara otomatis, atau sesuatu itu merupakan kebiasaan maka sudah

mencapai praktek tingkat tiga.

4. Adaptasi

Adaptasi adalah praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan

baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya sendiri tanpa

2.12. Kerangka Konsep

Kondisi Higiene dan Sanitasi 1. Pemilihan bahan baku makanan 2. Tempat penyipanan bahan baku 3 Pengolahan makanan

4 Penyimpanan makanan jadi 5. Pengangkutan makanan 6 Penyajian makanan

Perilaku Petugas Instalasi Gizi 1. Pengetahuan Petugas 2. Sikap Petugas

3. Tindakan Petugas

-Memenuhi Syarat Permenkes RI No.1096/menkes/per/VI/2011.

-Tidak Memenuhi Syarat

Permenkes RI

Dokumen terkait