Pelaksanaan program‐program pada bidang )ndustri dan Perdagangan di Jawa Barat sejak tahun ‐ merupakan rangkaian proses berkesinambungan pembangunan ekonomi Jawa Barat yang mengalami pertumbuhan rata‐rata secara positif. (al ini nampak dari rata‐rata sejak tahun 9 sampai dengan sebesar , % dan meningkatnya unit usaha formal di Jawa Barat dari . unit pada tahun menjadi . unit pada triwulan ))) tahun . Demikian pula dengan bidang perdagangan khususnya ekspor non migas Jawa Barat pada tahun mencapai , Milyar angka rata‐rata peningkatan peprtahun sebesar % pada tahun bulan September telah mencapai , Milyar.
Kondisi di capai dengan letak geografis Jawa Barat yang dekat dengan pelabuhan )nternasional, )bu Kota Negatra sebagai pusat perdagangan, dan dengn dukungan peningkatan SDM serta peraturan Daerah yang mendukung percepatan investasi di bidang industri dan perdagangan baik melalui PMA dan PMDN. Pesatnya proses industrialisasi dalam pembangunan ekonomi Jawa Barat seperti di gambarkan di atas, telah dilakukan melalui pelaksanaan program‐program dan kegiatan‐kegiatan sepanjang periode ‐ , yaitu : a Pengembangan industri kreatif baik berbasiskan komunitas, teknologi informasi, tekstil dan produk tekstil. b Pengembangan industri alas kaki. Pada industry alas kaki, hingga tahun terdapat penguatan teknologi baik desain maupun produksi. c Pengembangan industri logam dan mesin.Pengembangan industri logam dan mesin hingga tahun telah dilakukan penguatan industri komponen otomotif dengan membuat prototype mobil pedesaan. d Peningkatan teknologi tepat guna dalam bidang industri dengan memfasilitasi rumah produksi, peralatan produksi yang disesuaikan dengan industri kecil menengah agro. e Terangkatnya produk olahan makanan etnik Jawa Barat melalui pengembangan ragam makanan olahan khas Jawa Barat khususnya yang berbahan baku lokal.
Bidang perdagangan mencakup aktivitas transaski barang dan jasa baik secara domestik maupun ekspor impor. Bagi perekonomian Jawa Barat, peran sub sektor perdagangan ini semakin besar. Pada Tahun , berdasarkan lapangan usaha, nilai sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan nilai tambah ke‐ dua terbesar bagi PDRB yaitu sebesar Rp. , triliun antara lain didukung dengan berbagai pelaksanaan program sejak tahun hingga . Kemajuan sektor perdagangan dalam pembangunan ekonomi Jawa Barat seperti di gambarkan di atas, telah dilakukan melalui pelaksanaan program‐ program dan kegiatan‐kegiatan sepanjang periode ‐ , yaitu; a Meningkatnya distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis sebesar 9 %yang nampak dari komoditi beras, gula pasir dan minyak goreng. Serta tertatanya distribusi barang yang efektif dan efisien dengan capaian sebesar , % meliputi komoditi beras, gula pasir dan minyak goreng. B Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri sebesar 9 % melalui fasilitasi kegiatan promosi/sosialisasi/apresiasi /pencitraan produk dalam negeri. c Meningkatnya fungsi sarana dan prasarana perdagangan sebanyak kabupaten/kota yang telah mempunyai perda perlindungan pasar tradisional hingga tahun . d Peningkatan kualitas dan jumlah sarana dan prasarana perdagangan berupa pasar tradisional, toko modern, . kios, 9. los dan gudang, serta perlindungan pasar tradisional GEMP)TA yang memperhatikan penataan, kenyamanan, dan keamanan lingkungansebanyak pasar tradisional yang dibantu revitalisasinya. e Meningkatkan nilai transaksi pasar lelang forward sebesar Rp. . . . , dan penyediaan dana subsidi operasi pasar murah kepokmas selama dua tahun terakhir sebesar Rp. . .9 ,‐ yang sudah terserap dari anggaran yang disiapkansebesar milyar. f Meningkatnya pengawasan barang beredar dan jasa sebanyak kaliterhadap barang‐barang ber‐SN) berupa lampu pijar, helm, regulator dan tabung gas, ban kendaraan roda , garam, Air Mineral Dalam Kemasan AMDK , parcel makanan, produk
elektronika dan telematika, kosmetika dan produk makanan/minuman serta obatan dan jamu. g Meningkatnya perlindungan terhadap konsumen dan produsen sebesar % melalui kegiatan diseminasi perlindungan konsumen, advokasi kebijakan usaha perdagangan, koordinasi antar BPSK se‐Jawa Barat. h Meningkatnya akses pasar untuk beberapa jenis/item produk industri Jabar dan meningkatnya pangsa pasar ekspor Jawa Barat pada negara tujuan ekspor senilai US$ , milyar. i Meningkatnya volume dan keanekaragaman produk perdagangan ekspor dari Jawa Barat sebesar . juta ton.
2. Sektor Pertanian.
Pembangunan di bidang pertanian difokuskan pada peningkatan ketahanan pangan, melalui peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan cadangan pangan pemerintah daerah dan cadangan pangan masyarakat, pengendalian distribusi dan harga pangan, peningkatan keanekaragaman konsumsi serta penanganan keamanan pangan. Produksi pertanian, khususnya produksi padi Jawa Barat mempunyai peranan penting dalam ketahanan pangan nasional, karena memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi beras Nasional. Selama kurun waktu lima tahun terakhir ‐ kontribusi produksi padi Jawa Barat terhadap nasional berkisar antara , sampai , persen, pada kurun waktu tersebut terus meningkat.
Prestasi Provinsi Jawa Barat sebagai kontribotor terbesar dalam penyediaan padi nasional salah satunya ditunjang oleh peningkatan produktivitas padi secara konsisten selama lima tahun terakhir, sebagai akibat dari pemngembangan sumberdaya petani, teknologi, penyuluhan dan perbaikan infrastruktur pertanian, serta berbagai peraturan daerah yang mendukung peningktan produksi pertanian khususnya padi. Untuk mempertahankan posisi Jawa Barat sebagai provinsi kontributor padi tertinggi, maka perlu meningkatkan produksinya, karena pada tahun dan tahun , kontribusi Jawa Timur hampir mendekati Jawa Barat, pada kurun waktu tersebut antara Jawa
Timur dan Jawa Barat hanya terpaut selisih , persen dan , persen. 2.1.4.2 Fasilitas/Infrastruktur Wilayah Untuk meningkatkan daya saing perekonomian Jawa Barat seperti di bahas di atas maka telah dilakukan peningkatan infrastruktur sebagai berikut : 1. Penataan Ruang
Peningkatan kinerja penataan ruang dilaksanakan melalui: a penyediaan pranata pendukung pengendalian pemanfaatan ruang, terutama di Kawasan Bandung Utara sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Nomor Tahun Tentang Pengendalian, Pemanfaatan Ruang dan Kawasan Jabodetabekpunjur sebagaimana diatur di dalam Peraturan Presiden Nomor Tahun Tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur; b . harmonisasi penataan ruang antara pusat, provinsi dengan kabupaten dan kota; c Peningkatan upaya pemantauan, pengawasan dan penertiban pemanfaatan ruang di seluruh Wilayah Jawa Barat, termasuk di sepanjang pantai utara dan pantai selatan, koridor jalan tol serta kawasan‐kawasan strategis lainnya. Dalam rangka mewujudkan tata ruang yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing sesuai dengan tujuan penataaan ruang wilayah yang diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor Tahun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW
Provinsi Jawa Barat 9‐ 9 maka dilaksanakan operasionalisasi
penyelenggaraan BKPRD Provinsi Jawa Barat. Selain itu, dalam rangka mengakselerasi pembangunan ekonomi, kesejahteraan, modernitas dan
keberlanjutan penataan ruang di seluruh Jawa Barat, sejak telah
dibentuk West Java Province‐Metropolitan Development Management, sebagai upaya dalam rangka percepatan perwujudan tiga PKN Kawasan Perkotaan Bodebek, Kawasan Perkotaan Bandung Raya dan Cirebon dan dua PKNp Pangandaran dan Palabuhanratu . Saat ini, telah disusun
konsep awal pengembangan tiga Metropolitan PKN dan dua Growth