• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KERJASAMA PENYALURAN PEMBIAYAAN ( CHANNELING )

Dalam dokumen Laporan Keuangan CFIN 300616 (Halaman 63-70)

ASET Aset segmen

37. PERJANJIAN KERJASAMA PENYALURAN PEMBIAYAAN ( CHANNELING )

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan. Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 600 miliar. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.

Tingkat suku bunga untuk fasilitas perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) menjadi sebesar 10,60% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,10% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25 -36 bulan.

Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masing-masing sebesar Rp 29.331.999 ribu dan Rp 52.029.984 pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.

38. KONTINJENSI

a. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada

bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318 ribu dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25Februari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan.

Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.

Telah diperoleh surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.

b. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukangugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan). Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 2.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Perusahaan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:

 Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

 Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi;

 Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;

 Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.605.828 ribu secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus.

Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Tergugat telah mengajukan banding. Telah diperoleh Putusan Banding No. 78/PDT/2014/PT.DKI tanggal 28 April 2014, yang antara lain memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Atas Putusan Pengadilan Tinggi tersebut, para tergugat pada tanggal 3 Desember 2014 telah mengajukan permohonan kasasi dan pada tanggal 16 Desember 2014 telah mengajukan Memori Kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini sedang menunggu Putusan dari Mahkamah Agung.

c. Perkara perdata yang diregister tanggal 15 Mei 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.302/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Barantara H. Ambo Dalle Bin H.Saleh (Penggugat) melawan Perusahaan (Tergugat I), Perusahaan kantor cabang Surabaya (Tergugat II) dan 1 Turut Tergugat, berupa gugatan wanprestasi oleh Perusahaan sehubungan dengan Penggugat (konsumen) merasa bahwa Perusahaan tidak kooperatif kepada Penggugat (konsumen)pada saat melakukan pengambilan BPKB.

Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat I wanprestasi, memerintahkan Tergugat I untuk menyerahkan surat-surat yang berkaitan dengan pembiayaan kendaraan bus dan BPKB 5 (lima) buku seketikatanpa syarat-syarat lainnya kepada Penggugat setelah perkara ini diputus,

menghukum Tergugat I membayar kerugian materiil sejumlah Rp 2.091.000 ribu dan kerugian immateriil Rp 1.000.000 ribu kepada Penggugat, menghukum Tergugat I untuk membayar perhitungan keuntungan sebesar Rp15.000 ribu per bulan kepada Penggugat selama belum menyerahkan surat-surat dan BPKB kepada Penggugat.

Proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah berjalan sampai dengan tahap Putusan Pengadilan Negeri yang dibacakan pada tanggal 5 Februari 2014 yang memutuskan antara lain dalam eksepsi:

 Menyatakan eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan turut Tergugat tidak diterima.

 Dalam pokok perkara: Menolak gugatan penggugat.

 Dalam rekonpensi: Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi telah melakukan Wanprestasi, menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi berupa angsuran pokok dan denda angsuran yang hingga kini ditaksir sebesar Rp 275.821 ribu. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk selain dan selebihnya.

 Dalam konpensi dan dalam rekonpensi: menghukum Penggugat/Tergugat dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp 1.016 ribu.

Pihak Tergugat melalui kuasa hukumnya melakukan upaya hukum Banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan mendaftarkan Banding tertanggal 13 Februari 2014, pihak Perusahaan selaku Terbanding sudah menerima Surat Pemberitahuan banding dan Penyerahan Memori Banding No. 302/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar. pada tanggal 16 Oktober 2014. Perusahaan selaku Terbanding sudah mengajukan Kontra Memori Banding tertanggal 31 Oktober 2014 yang diterima Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 20 November 2015. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, perkara tersebut diatas masih dalam proses banding dan terbanding sudah menerima Surat Pemberitahuan dari Pengadilan Tinggi Jakarta perihal registrasi berkas perkara banding.

d. Perkara perdata yang diregister tanggal 5 Juli2013 di Pengadilan Negeri Medan No.392/Pdt.G/2013/PN.Mdn antara Zulfiandi (Penggugat) melawan Perusahaan kantor cabang Medan (Tergugat III) beserta 2 Tergugat lainnya, berupa gugatan wanprestasi/ingkar janji, sehubungan Penggugat (konsumen) merasa dirugikan oleh pihak asuransi pada saat melakukan klaim penggantian kehilangan kendaraan.

Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Para Tergugat telah melakukan wan prestasi, menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp 1.162.384 ribu dengan seketika dan sekaligus kepada Penggugat, menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas aset/harta kekayaan milik tergugat baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.

Telah diperoleh putusan dari Pengadilan Negeri Medan No.392/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 11 September 2014 dengan amar putusan:

 Dalam eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya. 

 Dalam pokok perkara: Mengabulkan gugatan Penggugat; Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Perjanjian Pembiayaan Konsumen tertanggal 29 Februari 2012 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat III; Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Perjanjian yang tertuang dalam Polis No. 08020911000025-000303 tertanggal 29 Februari 2012 yang dikeluarkan oleh Tergugat I dan Tergugat II; Menghukum Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan ingkar janji (wanprestasi); Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti kerugian uang sebesar Rp 127.384 ribu dengan seketika dan sekaligus kepada Penggugat; Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.

 Dalam rekonvensi: Menolak gugatan Penggugat dalam rekonvensi untuk seluruhnya. 

 Dalam konvensi dan rekonvensi: Menghukum Tergugat-Tergugat dalam konvensi/Penggugat dalam rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 1.291 ribu.

Atas putusan pengadilan negeri tersebut, pihak Tergugat (Perusahaan) telah mengajukan Banding sesuai Memori Kasasi tertanggal 20 Oktober 2014 yang diterima oleh Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan tanggal 20 Oktober 2014. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses Banding.

e. Perkara gugatan konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru melalui surat pengaduan No.17/BPSK/PKR-SERT/IX/13 tanggal 11 September 2013 antara Meliwati (Penggugat) melawan Perusahaan (Tergugat) sehubungan dengan Penggugat (Konsumen) telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Tergugat (Perusahaan) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Penggugat dan Penggugat (Konsumen) melaporkan Tergugat (Perusahaan) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

(BPSK) Kota Pekanbaru.

Untuk kasus ini telah ada Putusan BPSK No.09/Pts/BPSK/X/2013 tanggal 1 Oktober 2013 yang antara lain memutuskan mewajibkan Penggugat untuk membayar pelunasan pembiayaan kepada PT Clipan Finance Indonesia Tbk sebesar Rp 85.000 ribu, mewajibkan pelaku usaha (Tergugat) untuk mengembalikan mobil Isuzu Panther tersebut kepada Penggugat.

Atas Putusan BPSK tersebut diatas Perusahaan mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang teregistrasi No.175/PDT-SUS/BPSK/2013/PN.PBR tanggal 29 Oktober 2013. Termohon Keberatan sejak tunggakan angsuran ke-14 tidak lagi mengangsur sehingga total tunggakan Termohon Keberatan adalah sebesar Rp 205.000 ribu.

Pada tanggal 12 Desember 2013 Pengadilan Negeri Pekanbaru melalui Putusan No.175/Pdt.Sus- BPSK/2013/PN.PBR telah memutuskan antara lain:

 Dalam eksepsi: menolak eksepsi dari Termohon;

 Dalam pokok perkara: menolak permohonan keberatan dari Pemohon (Perusahaan), menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 326 ribu.

Atas putusan pengadilan negeri tersebut Pemohon (Perusahaan) mengajukan Kasasi pada tanggal 24 Desember 2013 dan Termohon telah menyerahkan Kontra Memori Kasasi di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 13 Februari 2014. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses kasasi.

f. Perkara perdata yang diregister tanggal 22 Maret2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.177/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar antara Surya Agung (Penggugat I) dan Hariyanto (Penggugat II) melawan Perusahaan (Tergugat) dan 1 Turut Tergugat berupa gugatan perbuatan melawan hukum.

Para Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugattelah melakukan perbuatan melawan hukum karena telah menyerahkan dokumen kendaraan dan melakukan penarikan ketiga unit kendaraan bermotor, menghukum Tergugat untuk membayar seluruh kerugian Penggugat I materiil dan immateriil sejumlah Rp1.708.000 ribu.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.177/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar tanggal 27 November 2013, telah diputuskan:

 Dalam eksepsi: Menolak eksepsi dari Tergugat dan Turut Tergugat; 

  Dalam pokok perkara: Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, Menghukum Penggugat untuk

membayar biaya perkara ini sebesar Rp 816 ribu.

Atas putusan pengadilan tersebut, Penggugat I mengajukan Banding. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses Banding. Perusahaan sebagai Terbanding telah menyampaikan Kontra Memori Banding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 19 Juni 2014.

Perusahaan telah menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tertanggal 4 September 2015, dimana isi putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tertanggal 13 April 2015 No: 35/PDT/2015/PT.DKI.Jo No: 117/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar, dengan amar putusan:

 Menerima Permohonan banding Penggugat I; 

 Menguatkan putusan pengadilan negeri Jakarta barat tanggal 27 november 2013 Nomor : 117/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Bar;

  Menghukum Perusahaan (Tergugat I) untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan

yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp 150 ribu.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum mendapat pemberitahuan permohonan kasasi dari Penggugat melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

g. Perkara perdata yang diregister tanggal 14 November 2013 di Pengadilan Negeri SukabumiNo.23/Pdt.G/2013/PN.Smi antara Dedi Setiawan (Penggugat) melawan Perusahaan kantor pemasaran Sukabumi (Tergugat) berupa gugatan ganti rugi.

Penggugat dalam petitum gugatannya antara lain menuntut untuk menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan hukum, menghukum Tergugat untuk memberi ganti rugi kerusakan barang jaminan milik Penggugat sebesar Rp50.000 ribu, menyatakan sah dan berharganya sita jaminan (CB) terhadap kendaraan bermotor Toyota Kijang Innova 2.0 Luxury Tahun 2005, Nomor BPKB : D7208505H atas nama H.Ikah, membatalkan Perjanjian nomor : 84100221213 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Sukabumi No.23/Pdt.G/2013/PN.Smi tanggal 1 April 2014 telah diputuskan:

Dalam eksepsi: menolak eksepsi Tergugat (Perusahaan) seluruhnya. Dalam pokok perkara:

 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 

 Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum; 

 Menghukum Tergugat membayar ganti rugi kerusakan obyek jaminan milik Penggugat sebesar Rp 50.000

ribu; 

 Menyatakan perjanjian kontrak No. 8410221213 tertanggal 23 Juli 2013 dibatalkan demi tujuan hukum; 

 Menghukum Tergugat untuk menyerahkan barang jaminan milik Penggugat berupa BPKB unit kendaraan

tersebut diatas; 

 Menghukum Tergugat membayar ganti rugi sebesar Rp 13.192 ribu secara tunai dan sekaligus.  Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut, Perusahaan (Tergugat) telah mengajukan Banding, dan selanjutnya

telah mendapat putusan banding dari Pengadilan Tinggi Bandung. Dalam Risalah Pernyataan Permohonan Kasasi yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sukabumi No. 244/PDT/2014/PT.Bdg jo. No. 23/Pdt.G/2013/PN.Smi. tanggal 18 September 2014 dituangkan amar putusan banding dari Pengadilan Tinggi Bandung register No.244/Pdt/2014/PT.BDG tanggal 14 Agustus 2014 dengan putusan:

 Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat. 

Dalam Eksepsi: Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Sukabumi tanggal 1 April 2014 No.23/Pdt.G/2013/PN.Smi;

Dalam Pokok Perkara:

 Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Sukabumi tanggal 1 April 2014 No.23/Pdt.G/2013/PN.Smi; 

 Menghukum Perusahaan(Pembanding/Tergugat) untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan.

Atas putusan pengadilan tinggi tersebut Perusahaan (Tergugat/Pembanding) telah mengajukan permohonan Kasasi dimana Memori Kasasi Perseroan telah diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Sukabumi tanggal 1 Oktober 2014. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara tersebut diatas masih dalam proses Kasasi dan saat ini berkas kasasi telah diterima oleh Mahkamah Agung dengan No Perkara: 887K/PDT/2015 tertanggal 27 Maret 2015.

h. Ade Putra (selaku Penggugat) dan Perusahaan (Tergugat I) memiliki kaitan hukum karena adanya peristiwa hukum yang terjadi, Tergugat I melalui pihak eksternal melakukan penagihan pembayaran angsuran sewa pembiayaan akan tetapi pada saat penagihan diluar sepengetahuan Tergugat I, pihak eksternal (profcoll) melakukan penagihan disertai dengan aksi pengrusakan kantor PT Anatoptur and Travel dan penganiayaan dengan kekerasan yang korbannya adalah Penggugat.Pengrusakan tersebut disebabkan karena kesalahan alamat penagihan yaitu seharusnya ke Kantor Lessee (PT Antartika Transido) melainkan melakukan penagihan ke kantor tempat Penggugat bekerja. Ade Putra (Penggugat) mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Surabaya dengan dasar Pasal 1365 "Perbuatan Melawan Hukum" dengan tuntutan materiil:

 Ganti kerugian untuk memperbaiki kantor Penggugat sebesar Rp 55.000 ribu; 

 Penggugat mengalami cedera karena pihak profcoll Persero melakukan kekerasan dan penganiayaan kepada Penggugat sebesar Rp 25.000 ribu;

  Bahwa Penggugat menuntut ganti rugi kepada Tergugat I biaya rawat jalan untuk ke dokter psikiater

akibat shock dengan kejadian tersebut sebesar Rp 25.000 ribu;

 Biaya Konsultasi Hukum kepada Kuasa Hukum sebesar Rp 50.000 ribu; 

 Biaya transportasi untuk Penggugat yang telah mengeluarkan biaya setiap berkonsultasi dengan Lawyer sebanyak 5 kali total nya sebesar Rp 10.000 ribu;

  Biaya perkara di muka Pengadilan (Jasa Honorarium Pengacara) sebesar Rp100.000 ribu; 

 Biaya transportasi Lawyer yang akan dikeluarkan oleh Penggugat untuk Lawyer pada saat ingin menghadiri persidangan adalah sebesar Rp 50.000 ribu.

Penggugat merasa biaya – biaya tersebut patut dibebankan kepada Tergugat I. Adapun atas kejadian yang dianggap Penggugat dilakukan oleh Tergugat I melalui DebtCollector/profcoll sangat merugikan sehingga tuntutan Immateriil atas perkara ini sebesar Rp 10.000 ribu akan dibebankan oleh Perusahaan (Tergugat I). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, kasus tersebut masih dalam tahap mediasi antara Penggugat dengan Perusahaan (Tergugat I).

i. Dodi Saparuddin (Penggugat) mendaftarkan gugatan melawan hukum kepada Perusahaan (Tergugat) di Pengadilan Negeri Bengkulu dengan No: 35/Pdt.G/2015/PN/Bgl tertanggal 26 Desember 2014. Penggugat mengajukan gugatan antara lain:

Provisi:

1. Mengabulkan gugatan provisi Penggugat;

2. Memerintahkan Tergugat untuk segera mengembalikan obyek fidusia tersebut kepada Penggugat. Primer:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yaitu dengan merampas dan menguasai mobil yang merupakan obyek fidusia dengan tanpa prosedur dan melawan hukum;

3. Memerintahkan Tergugat untuk mengembalikan mobil kepada Penggugat tanpa syarat;

4. Menyatakan perjanjian pembiayaan dengan jaminan fidusia antara penggugat dan tergugat tertanggal 4 Mei 2012 sah menurut hukum dan masih berlaku sampai tanggal penerbitan laporan keuangan;

5. Menyatakan sah dan berharga atas SITA REVINDICATOIR terhadap obyek jaminan fidusia tersebut; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara tersebut.

Saat ini perkara tersebut telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu yang memeriksa perkara tersebut pada tanggal 18 Mei 2016, dengan amar putusan :

 Dalam Provisi : Menolak tuntutan provisi penggugat

 Dalam Eksepsi : Menolak eksepsi tergugat

 Dalam Pokok Perkara : Menolak gugatan penggugat seluruhnya dan menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 391.000 ribu.

j. Konsumen atas nama Suratmin (Penggugat) mengajukan gugatan kepada CFI di Pengadilan Negeri Palembang dengan No : 46/Pdt.G/2016/PN.PLG tertanggal 14 Maret 2016 perihal klausula baku yang ada pada perjanjian dan juga permintaan kepada Pengadilan Negeri Palembang untuk menetapkan hutang penggugat kepada tergugat sebesar Rp 144.500 ribu dan dibayarkan secara mengangsur sebesar Rp 1.000 ribu setiap bulannya. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Palembang.

k. Konsumen atas nama Tarsudi mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri Samarinda dengan No. 43/PDT.G/2016/PN.Smd tertanggal 29 Maret 2016 perihal perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perusahaan dengan adanya pencantuman klausula baku didalam perjanjian dan penarikan Objek Perjanjian dimaksud. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Samarinda.

l. Konsumen atas nama Amir Mahmudi, SE mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri Sleman dengan No.76/Pdt.G/2016.PN.SMN tertanggal 12 April 2016 perihal perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perusahaan saat melakukan penarikan Objek Perjanjian. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Sleman.

m. Konsumen atas nama Dwi Priyono melakukan pengaduan kepada BPSK Rantau Prapat perihal penarikan unit yang dilakukan oleh Perusahaan, dan pihak BPSK telah mengeluarkan putusan terhadap pengaduan yang dilakukan oleh konsumen tersebut dengan No. 178/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016 dengan amar putusan :

 Mengabulkan permohonan konsumen seluruhnya;

 Menyatakan ada kerugian di pihak konsumen;

 Menyatakan pelaku usaha tidak pernah menghadiri persidangan secara patut dipanggil menurut peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Wilayah Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diamanatkan Pasal 54 ayat (4) Undang-undang No : 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Yo Pasal 43 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No :

350/MPP/Kep/12/2001, yaitu tertanggal :

1. Surat Panggilan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kabupaten batu bara No. 249/PG/JS-IV/BPSK-BB/II/2016 tertanggal 16 Februari 2016, perihal panggialan persidangan kepada pelaku usaha/pimpinan PT.Clipan Finance Indonesia,Tbk cabang Rantau Prapat. Pada hari Rabu/Tanggal 24 Februari 2016;

2. Surat Panggilan Sidang Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kabupaten batu bara No. 266/PG-ARB-I/JS-IV/BPSK-BB/II/2016 tertanggal 23 Februari 2016, perihal panggialan persidangan kepada pelaku usaha/pimpinan PT.Clipan Finance Indonesia,Tbk cabang Rantau Prapat. Pada hari Rabu/Tanggal 02 Maret 2016;

3. Surat Panggilan Sidang Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kabupaten batu bara No. 351/PG-ARB-II/JS-IV/BPSK-BB/II/2016 tertanggal 08 Maret 2016, perihal panggialan persidangan kepada pelaku usaha/pimpinan PT.Clipan Finance Indonesia,Tbk cabang Rantau Prapat. Pada hari Rabu/Tanggal 16 Maret 2016;

 Menyatakan pelaku usaha tidak pernah memberikan perjanjian yang mengikat diri antara konsumen dan pelaku usaha seperti salinan/fotocopy Perjanjian Pembiayaan Konsumen, Polis Asuransi, Akte Jaminan Fidusia dan Sertifikat Fidusia adalah perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan Undang- undang No : 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

 Menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan Penyerahan hak Milik secara fidusia yang telah dibuat dan ditandatangani serta disepakati bersama antara Konsumen dengan Pelaku Usaha adalah batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;

 Menyatakan pelaku usaha yang telah melakukan penarikan unit kendaraan yang menjadi Barang Jaminan atas fasilitas pembiayaan yang telah diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen dengan Obyek Sengketa berupa 1 (satu) unit mobil Merk : MITSUBISHI COLT DIESEL FE 74 HD 125 PS BAK KAYU, Warna : Kuning, No Rangka : MHMFE74P57K000035, No Mesin : 4D34TBY0329, Nopol : BK 9988 YK, Tahun : 2007 adalah perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan :

- Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (PERKAPOLRI) No. 8 Tahun 2011 tentang pengamanan eksekusi terhadap jaminan fidusia;

- Bagian V HIR dimulai dari Pasal 195 tentang menjalankan putusan atau Bagian IV Rbg yang dimulai dari Pasal 200 tentang menjalankan putusan;

Dalam dokumen Laporan Keuangan CFIN 300616 (Halaman 63-70)

Dokumen terkait