• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk (1) meningkatkan akuntabilitas , transparansi dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pembari amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara Pimpinan Instansi Pemerintah/ unit kerja yang menerima amanah/ tanggungjawab/ kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/ tanggungjawab/ kinerja. Dengan demikian, Perjanjian Kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang Pejabat penerima amanah (Kepala Bappeda) kepada atasan langsungnya (Bupati).

Dengan perjanjian kinerja ini, diharapkan para pimpinan instansi tidak hanya pandai mendapatkan dan menghabiskan anggaran saja, tetapi juga harus mampu menunjukkan serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pimpinannya dan kepada masyarakat.

Perjanjian Kinerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif,akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, maka disusun Perjanjian Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2015. Rencana Kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun

LkjIP Bappeda Tahun 2015

14 anggaran 2015, secara terinci untuk Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 2.1

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

UNIT KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN 1 2 3 4 5 1

Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadainya infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor pertanian

Jumlah Organisasi P3A/GP3A

1 GP3A

1 GP3A

Jumlah dokumen P3A/GP3A

1 dok 1 dok

2 Meningkatnya pengendalian tata ruang

Jumlah dokumen kawasan Perkotaan Perdesaan yang terindentifikasi

1dok 1 dok

Jumlah paket pembangunan antar sektor

1 paket 1 Paket

Jumlah dokumen notulensi 1 dok 1 dok

Jumlah dokumen data pendukung penataan ruang

1 dok 1 dok

Jumlah proposal yang mendukung pengentasan kemiskinan, ekonomi, sosial, dan lingkungan

15 proposal 15 proposal

Jumlah dokumen kajian pengembangan sumber mata air Nepen,Kec.Teras

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen kajian pembangunan jalan tol terhadap pemanfaatan ruang

1 dok 1 dok

3 Meningkatnya Prasarana dan Permukiman yang memadai

Prosentase terkoordinasinya kegiatan PPIP

100% 100%

4

Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan

Jumlah Dokumen Kelayakan Kawasan industri

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen capaian kinerja SKPD Bappeda

7 dok 7 dok

Peningkatan kemampuan aparatur perencana Bappeda

1 tahun 1 tahun

Jumlah dokumen draft rancangan RPJMD

1 dok 2 dok

LkjIP Bappeda Tahun 2015

15

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN yang terpadu

Jumlah dokumen Monitoring Evaluasi dan pelaporan

20 dok 20 dok dan 1

aplikasi Jumlah dokumen KUA dan

PPAS

4 dok 4 dok

Jumlah dokumen RKA SKPD dengan KUA PPAS

49 SKPD 49 SKPD

Peningkatan koordinasi kegiatan pansimas dan penyusunan dokumen master plan sistem air limbah 4 kecamatan

1 tahun 1 tahun

Jumlah dokumen Buku Indeks Pembangunan Manusia

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen Potensi

wilayah Pengembangan

Ekonomi

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen Nilai Tukar Petani

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen data profil daerah Kab. Boyolali

4 dok 4 dok

Jumlah dokumen buku BDA dan KDA Kab. Boyolali tahun 2013

2 dok 2 dok

Jumlah dokumen informasi PDRB Kab. Boyolali

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen tentang informasi perubahan harga kebutuhan pokok

1 dok 1 dok

Jumlah dokumentasi yang dipublikasikan

1 dok dan web 1 dok dan web

5

Semakin meningkatnya kerjasama kemitraan antara Kabupaten Boyolali dengan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kota / Kabupaten lainnya maupun dengan institusi lain seperti Perguruan Tinggi dan LSM

Dilaksanakannya kegiatan FEDEP sesuai tupoksi dan peran FEDEP

1 Tahun, 8 klaster,2 paket

1 tahun, 8 klaster,2 paket Prosentase sistem perencana

di Kab. Boyolali baik internal maupun eksternal

100% 100%

6

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan membaiknya pendapatan per kapita serta Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif

Jumlah dokumen informasi kegiatan yang meliputi keuangan daerah, perbankan, produksi, perdagangan, perhubungan dan komunikasi

1 dok 1 dok

Dikoordinasikannya database dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan ekonomi

LkjIP Bappeda Tahun 2015

16

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET

SEBELUM PERUBAHAN

SETELAH PERUBAHAN

Jumlah desa/kelurahan dalam kegiatan pendampingan PNPM mandiri

261 desa, 6 kelur

1 desa,

Jumlah Kecamatan dan desa yang tertangani Lahan Kritis Berbasis pemberdayaan Masyarakat

3 kec.6 desa 3 kec.6 desa

Jumlah dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan tahun 2015-2019

0 1 dok

7 Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat serta Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat

Prosentase Kordinasi Pengarustamaan Gender

100% 47 SKPD

Jumlah dokumen Pendidikan Untuk Semua (PUS) pada masing-masing satuan kerja

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen kegiatan bidang Sosbud 1 dok, profil anak&1 LP2KD 1 dok, profil anak&1 LP2KD 8 Meningkatnya ketersediaan, hasil guna, dan daya guna sumber daya iptek, serta terwujudnya iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas

Jumlah Inventor yang terpilih 2 Inventor 1 tahun (2 inventor)

9 Menurunnya dan terkendalinya tingkat pencemaran lingkungan hidup

Jumlah dokumen data dan informasi tentang kondisi geologi

1 dok 1 dok

Jumlah dokumenKLHS 1 dok 0

Jumlah dokumen kajian RPI2JM

1 dok 1 dok

Jumlah dokumen kajian kawasan kumuh

LkjIP Bappeda Tahun 2015

17

NO PROGRAM ANGGARAN KET

Sebelum Perubahan(Rp)

Sesudah Perubahan(Rp) 1 Program pelayanan atministrasi

perkantoran

: 767.403.000,- 975.227.000,- 2 Program peningkatan sarana

dan prasarana aparatur

: 154.800.000,- 244.800.000,- 3 Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan : 25.842.000,- 21.580.000,- 4 Program pengembangan data/informasi : 207.497.000,- 258.629.000,- 5 Program Pengembangan data/informasi/statistik daerah : 138.552.000,- 138.552.000,- 6 Program pengembangan perumahan : 119.270.000,- 104.454.000,- 7 Program perencanaan tata

ruang

: 275.920.000,- 381.657.000,- 8 Program kerja sama

pembangunan

: 150.023.000,- 151.923.000,- 9 Program pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

: 70.385.000,- 0

10 Program penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender dan anak

: 34.537.000,- 34.537.000,-

11 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

: 15.730.000,- 19.230.000,-

12 Program rehabilitasi hutan dan lahan

: 82.500.000,- 107.500.000,- 13 Program pengendalian

pemanfaatan ruang

: 57.885.000,- 52.365.000,- 14 Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

: 13.750.000,- 16.000.000,-

15 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota

: 76.880.000,- 75.855.000,-

16 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

: 71.750.000,- 46.990.000,-

17 Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam

: 53.385.000,- 52.227.000,-

18 Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

: 53.385.000,- 52.227.000,-

19 Program perencanaan pengembangan kota-kota

LkjIP Bappeda Tahun 2015

18 menengah dan besar

20 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah : 56.415.000,- 44.415.000,- 21 Program perencanaan pembangunan daerah : 590.203.000,- 504.183.000,- 22 Program perencanaan pembangunan ekonomi : 82.500.000,- 362.427.000,- 23 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Informasi : 70.650.000,- 80.200.000,-

24 Program perencanaan sosial budaya

: 287.648.000,- 322.026.000,- 25 Program pengembangan dan

pengelolaan jaringan irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya

: 35.000.000,- 24.830.000,-

26 Program pembangunan insfrastruktur pedesaan

: 30.636.000,- 30.636.000,- 27 Program pembangunan daerah

terpadu

: 150.000.000,- 150.000.000,-

Jumlah Total Anggaran : Rp 4.436.070.000,-

Sumber : Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015

Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut Bappeda Kabupaten Boyolali Tahun 2015 melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran Rp. 4.436.070.000,- yang selengkapnya sebagaimana dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Bappeda Kabupaten Boyolali Tahun 2015 (terlampir)

LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

19

Akuntabilitas kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Boyolali adalah perwujudan kewajiban SKPD untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Bappeda Kabupaten Boyolali tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Secara umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali telah melaksanakan fungsinya sebagai penyusun perencanaan pembangunan di daerah dengan cara partisipatif, transparan dan terpadu.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas.

Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcome atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2015 dengan realisasinya.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak.

BAB

3

AKUNTABILITAS

KINERJA

LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

20 Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan/ program/ kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Hasil Pengukuran Kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara mandiri.

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh. Melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bappeda Kabupaten Boyolali.

Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.

Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:

1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok indikator kegiatan;

2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan.

Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh suatu pihak saja.

Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Indikator kinerja kegiatan yang dipakai dalam pengukuran ini meliputi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) masing-masing sebagai berikut :

a. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran (output), misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya.

LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

21 b. Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/atau non

fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

c. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/ jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Sebagaimana telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Bappeda Kabupaten Boyolali telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis. Dari 26 (dua puluh enam) program yang ditetapkan dan dijabarkan menjadi 41 (empat puluh satu) kegiatan pada tahun 2015, sebagaimana hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan (PPK) sebagaimana terlampir mencapai 9 (sembilan) sasaran.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan, digunakan capaian kinerja sebagai berikut :

a) Nilai kinerja sasaran lebih dari 100 % dikategorikan Sangat Baik. b) Nilai kinerja sasaran antara 76 – 100 % dikategorikan Baik. c) Nilai kinerja sasaran antara 56 – 75 % dikategorikan Cukup. d) Nilai kinerja sasaran kurang dari 55 % dikategorikan Kurang.

Dokumen terkait