• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

B. Perjanjian Kinerja

Penjabaran dari Sasaran dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi dilaksanakan oleh Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia termasuk ke dalam kegiatan secara tahunan. Perencanaan kinerja tahun 2015 didokumentasikan dalam Rencana Kinerja Tahunan (Annual Performance Plan). Di dalam Rencana Kinerja Tahunan ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Target kinerja ini akan menjadi komitmen bagi Konsil Kedokteran Indonesia untuk dicapai dalam tahun 2015.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran lima tahun ke depan sebagaimana tersebut diatas, maka telah ditetapkan sasaran, indikator kinerja dan alokasi anggaran Sekretariat KKI tahun 2015, sebagai berikut :

Tabel 3. indikator kinerja dan alokasi anggaran Sekretariat KKI tahun 2015

Kegiatan Sasaran Indikator kinerja utama

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 22 Kegiatan Sasaran Indikator kinerja

utama

Target 2015

Alokasi Anggaran 2015

3. Jumlah

Produk/Kebijakan KKI

7 Rp. 5.470.117.000

4. Dukungan Administrasi KKI

100%

(12 bln) Rp. 21.337.465.000

TOTAL Rp.32.998.882.000

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 23

BAB III

AKUNTABILIAS KINERJA TAHUN 2015

A. Pengukuran Kinerja dan Analisis Pencapaian Kinerja 1. Pengukuran Kinerja

engukuran keberhasilan kinerja Sekretariat KKI didasarkan dengan membandingkan capaian kinerja tahun berjalan dengan target serta dengan pencapaian selama 4 (empat) tahun sebelumnya melalui pembandingan jumlah Surat Tanda Registrasi dokter dan dokter gigi yang diterbitkan dan jumlah penanganan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi. Pencapaian kinerja dari dua indikator tersebut pada tahun 2015, digambarkan dengan tabel di bawah ini.

Tabel 4. Pencapaian Kinerja

Sasaran Indikator

Dokter dan Dokter Gigi yang terselesaikan

Terlihat dalam tabel bahwa pada tahun 2015, pencapaian indikator untuk jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin mengalami penurunan yaitu hanya mencapai 31 kasus yang terselesaikan dari 37 kasus yang ditargetkan, sedangkan jumlah STR melampaui yang ditargetkan, dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 24 target 20.000 STR telah terselesaikan 25.246 STR, yang kelebihannya didominasi oleh dokter/dokter gigi yang melakukan registrasi ulang.

2. Analisis Pencapaian Kinerja

a. Penanganan kasus pelanggaran disiplin profesi dokter dan dokter gigi

Target indikator “Jumlah penanganan kasus pelanggaran disiplin Dokter dan Dokter Gigi yang terselesaikan” berdasarkan Renstra Kemenkes Tahun 2010-2014 merupakan target kumulatif, target penyelesaian kasus yang ditetapkan adalah sebanyak 160 kasus dan telah terealisasi sebanyak 211 kasus atau sebesar 131%. Sedangkan berdasarkan renstra Kemenkes Tahun 2015-2019, telah ditetapkan target sebanyak 37 kasus pertahun, yang mana ditahun 2015 hanya mampu menyelesaikan 31 kasus. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pergantian Perkonsil mengenai Tata Cara Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin DOkter/Dokter Gigi dari Perkonsil No 20 tahun 2014 menjadi Perkonsil 32 tahun 2015, yang mengakibatkan perlunya penyesuaian dalam pelaksanaan penanganan pengaduan.

Grafik 2. Capaian indikator “Penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang terselesaikan” tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 secara komulatif

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 25 Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pencapaian kinerja indikator dari tahun 2010 - 2015, adalah sebagai berikut :

1) Perbaikan regulasi penanganan kasus termasuk regulasi pelaksanaan keputusan

2) Pembagian kinerja MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia) yang efektif.

3) Sosialisasi fungsi dan peran MKDKI, sehingga berdampak pada peningkatan pengaduan

Sebagai upaya meningkatkan kinerja penanganan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi, maka pada tahun 2015, telah dilakukan penyusunan penyempurnaan SOP dan kode etik MKDKI. Namun demikian, masih diperlukan waktu untuk internalisasi sehingga dapat diimplementasikan di dalam MKDKI.

Permasalahan :

Dalam menangani pengaduan dugaan pelanggaran disiplin dokter/dokter gigi, masih terdapat beberapa permasalahan / kendala yang terjadi yaitu:

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 26 1) Belum optimalnya penanganan kasus di daerah, dimana

kurangnya dukungan dari aparat kesehatan di daerah (Dinkes Prop/Kab/Kota, Rumah Sakit, serta Organisasi Profesi tingkat wilayah/cabang) dalam hal pelaksanaan keputusan penegakkan disiplin.

2) Pengamanan dalam penanganan pengaduan khususnya pada tahapan sidang yang harus dilakukan di daerah masih belum ada, sehingga menjadi rawan khususnya jika kasus yang ditangani berasal dari daerah konflik atau jika kasus tersebut terkait dengan karakter yang keras pihak-pihak tertentu atau penuh dengan desakan pihak-pihak tertentu yang ingin mempengaruhi MKDKI dalam mengambil keputusan.

3) Pengaduan jumlah dugaan kasus dari daerah yang semakin meningkat belum diantisipasi dengan kecukupan alokasi anggaran yang memadai dan sistem penanganan kasus daerah yang belum terbentuk. Ditambah lagi bahwa pembentukan MKDKI Propinsi sulit direalisasikan, karena kurangnya dukungan dari daerah untuk organisasi dan personel seperti yang terjadi pada MKDKI-P Jawa Tengah pada 2013.

4) Adanya penyesuaian dalam penanganan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin baik dalam menerapkan Perkonsil 32 tahun 2014 tentang tata cara Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi.

5) Ditiadakannya Honor Sidang untuk anggota majelis, sementara pada mejelis belum dilakukan penyesuaian honor bulanan.

Upaya pemecahan masalah:

1) Upaya pertama yang dilakukan adalah terus menerus melakukan koordinasi dan advokasi dengan Organisasi Profesi, Dinas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 27 Kesehatan dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan penegakkan disiplin, melalui rapat koordinasi wilayah, bimbingan teknis, rapat kerja, dll. Sehingga aparat kesehatan terkait dapat melaksanakan hasil keputusan penegakkan disiplin sesuai dengan tugas dan perannya sebagaimana tercantum dalam UU nomor 29/2004

2) Meningkatkan independensi majelis dalam pengambilan keputusan sehingga terbebas dari tekanan atau desakan atau pun benturan kepentingan dari pihak manapun, walaupun dengan konsekuensi mengancam keamanan masing-masing personal baik majelis maupun petugas khusus yang ikut menangani penanganan pengaduan tersebut

3) Untuk antisipasi pendanaan penanganan kasus di daerah, dilakukan penambahan anggaran penanganan kasus. Untuk penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi di daerah selanjutnya. KKI dan MKDKI perlu dipikirkan kembali pembentukan MKDKI Propinsi, dimana perlu dilakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah

4) Dilakukan penyamaan persepsi dalam memahami dan mengimplementasikan Perkonsil 32 tahun 2015, yang selanjutnya akan dituangkan kembali dalam penyempurnaan SOP yang pada tahun 2015 belum selesai seutuhnya.

5) Mempercepat pengajuan peningkatan honor bulanan bagi anggota MKDKI sekaligus anggota KKI.

b. Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi yang teregistrasi

Target indikator “Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi yang teregistrasi dan terselesaikan tepat waktu”

merupakan target pertahun di tahun 2015, target yang ditetapkan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 28 adalah sebanyak 20.000 STR dan telah terealisasi sebanyak 25.246 STR atau sebesar 126.23 %.

Penambahan jumlah STR pertahun diterbitkan untuk dokter/dokter gigi lulusan baru, atau untuk dokter/dokter gigi asing yang mendapat STR Sementara (untuk praktik kedokteran dan fellowship), STR Bersyarat untuk dokter yang sedang melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), STR dokter/dokter gigi yang melakukan Registrasi Ulang dan STR dokter/dokter gigi yang melakukan peningkatan kompetensi.

Selain itu, pencapaian kinerja indikator juga didukung dengan semakin banyaknya jumlah lulusan baru per tahun dan memang diketahui bahwa jumlah FK dan FKG yang meluluskan dokter dan dokter gigi meningkat pada tahun-tahun belakangan. Disamping itu kesadaran penegakkan aturan dan kesadaran terhadap pentingnya perlindungan hukum dalam praktik kedokteran, sehingga STR menjadi hal yang menjadi perhatian penting bagi dokter dan dokter gigi yang tidak dapat diabaikan.

Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun – tahun sebelumnya maka target selalu terlampaui, seperti target tahun 2010 yaitu 108.000 dapat terealisasi sebanyak 115.155 dokter dan dokter gigi, sementara pada tahun 2011 dari target sebanyak 118.000 dapat direalisasikan sebanyak 125.465 dokter dan dokter gigi yang teregistrasi, tahun 2012 dari target 128.000 terealisasi sebanyak 135.739 dokter dan dokter gigi yang teregistrasi, pada tahun 2013 dari target 142.000 terealisasi 146.048 dokter dan dokter gigi yang teregistrasi dan pada tahun 2014 dari target 152.000 terrealisasi sebanyak 157.393 dokter dan dokter gigi yang terregistrasi. Dan bila dilihat dari pergerakan kenaikan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 29 jumlah STR cenderung stabil, hal ini memang sesuai dengan prediksi kenaikan jumlah dokter-dokter gigi baru.

Hal lain yang mendukung keberhasilan pencapaian target yaitu kecepatan penyelesaian penerbitan STR untuk dokter dan dokter gigi lulusan baru mulai dari FK dan FKG, Kolegium, Organisasi Profesi sampai dengan KKI semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari penyempurnaan sistem, penyiapan regulasi, dan koordinasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk KKI. KKI di tahun 2013 telah mendapatkan ISO 9001:2008 untuk pelayanan registrasi yang terakhir resertifikasi tahun 2015, kemudian meluncurkan web KKI yang didalamnya terdapat situs/pelayanan registrasi online, serta mendapatkan ISO 9001:2008 untuk Penerimaan dan Pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak yang telah diresertifikasi di tahun 2015.

Grafik 1

Capaian indikator “Jumlah Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dan Dokter Gigi yang teregistrasi “ Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 30 Penerbitan STR di tahun 2015 tidak ada masalah yang berarti, dilihat dari capaian realisasi registrasi dokter dan dokter gigi sudah melampaui target. Dari tahun 2010 sebetulnya capaian penerbitan STR selalu melampaui target, sebagaimana terlihat pada grafik di atas. Angka realisasi merupakan tersebut adalah angka kumulatif.

Dimana penambahan jumlah / angka dokter /dokter gigi teregistrasi berdasarkan oleh pendaftaran baru. Untuk dokter dan dokter gigi yang melakukan registrasi ulang tidak kembali terakumulasi di jumlah tersebut, namun dicatat tersendiri. Dari data yang seharusnya melakukan registrasi ulang di tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan masih ada yang tersisa ditahun 2015. Sampai dengan 31 Desember 2015 tercatat jumlah dokter dan dokter gigi yang belum melakukan registrasi ulang adalah 16.436 dokter/dokter gigi. Namun demikian hal tersebut tidak dapat dikatakan bahwa ada penurunan capaian. Banyak dokter / dokter gigi yang belum melakukan registrasi ulang disebabkan karena peningkatan kompetensi ke spesialis (akan diregistrasi sebagai spesialis dengan nomor registrasi yang sama), dokter dan dokter gigi yang bekerja di Birokrasi sehingga tidak lagi memerlukan STR, dan dokter dokter gigi yang sudah meninggal atau tidak mampu lagi melakukan praktik kedokteran karena usia atau sebab lain.

Masalah yang perlu menjadi perhatian dalam hal registrasi baru dan ulang bagi dokter dan dokter gigi yang berpraktik di Indonesia antara lain:

1) Masih adanya perbedaan persepsi tentang penerbitan STR kewenangan internship bagi dokter terkait dengan pelaksanaan internship.

2) Masalah perlindungan hukum Peserta Didik Dokter Spesialis (PPDS) dan Peserta Didik Dokter Gigi Spesialis (PPDGS). Hampir semua dari mereka tidak melakukan registrasi ulang sebagai dokter / dokter gigi umum karena menunggu lulus dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 31 pendidikannya (spesialis), namun demikian masa berlaku STR dokter / dokter gigi umum telah habis pada saat mereka pendidikan, sehingga pada saat masa itu mereka tidak terlindung secara hukum.

3) Belum adanya kesepakatan yang solid tentang domestik regulation baik di tingkat nasional maupun regional untuk dokter dan dokter gigi WNA yang akan berpraktik di Indonesia

4) Benturan kebijakan antar institusi / organisasi yang terkait dengan uji kompetensi profesi dokter/dokter gigi dan penerbitan sertifikat kompetensi, sehingga mempengaruhi proses pengurusan Surat Tanda Registrasi di KKI.

5) Hal lain yang masih belum optimal dari proses registrasi dokter dan dokter gigi adalah, penggunaan registrasi online masih sedikit.

Masih banyak dokter/dokter gigi yang belum tahu pendaftaran registrasi secara online.

Upaya pemecahan masalah :

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Konsil kedokteran Indonesia untuk mengatasi beberapa permasalahan / kendala dalam bidang regitrasi dokter / dokter gigi sebagaimana yang disebutkan di atas adalah:

1) Sosialisasi penggunaan registrasi online dalam berbagai rapat dengan stakeholders, melalui web KKI, melalui Buletin KKI, dan lainnya. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2014 terjadi peningkatan penggunaan pendaftaran melalui registrasi online yang cukup signifikan khususnya bagi dokter dan dokter gigi baru tercatat pada tahun 2013 registrasi online baru dipergunakan oleh 5 dokter/dokter gigi, sementara di tahun 2014 registrasi online dipergunakan oleh 3.640 dokter/dokter gigi.

2) Melakukan koordinasi dan pertemuan lintas sektor dengan stakeholders khususnya Institusi Pendidikan untuk penyamaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 32 persepsi tentang pemberlakuan internship bagi lulusan dokter.

Yang hasilnya diterbitkannya Perkonsil 19 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perkonsil No. 1/KKI/KEP/X/2010 tentang Registrasi Dokter Program Internship tanggal 27 Pebruari 2014.

3) Diterbitkannya Perkonsil 21 Tahun 2014 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi PPDS dan PPDGS untuk melindungi legalitas para peserta didik.

4) Melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait tentang harmonisasi regulasi dan sistem domestic untuk TKWNA, dan juga secara aktif mengikuti negosiasi-negosiasi terkait dokter/dokter gigi WNA di forum Asean Join Coordinating Committee for Medical Practitioners dan Asean Join Coordinating Committee for Dental Practitioners

5) Melakukan konsolidasi dengan para institusi yang berbenturan kebijakannnya, sehingga tercapai kesepakatan tentang sistem / alur registrasi dokter dan dokter gigi.

B. Kegiatan Lain

1. Target dan Hasil Pencapaiannya

Pada Sekretariat KKI yang memfasilitasi tupoksi KKI, maka selain 2 indikator di atas, dilaksanakan pula program atau kegiatan lain sesuai dengan tupoksi KKI sebagaimana yang diamanahkan dalam UU No. 2009 tahun 2004. Kegiatan lain yang dilakukan di tahun 2015 dan target pencapaiannya pada Sekretariat KKI adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Target dan Capaian Set. KKI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 33 2. Analisis Capaian Kegiatan

Berikut adalah hal penting tentang pencapaian kinerja kegiatan lain pada Sekretariat KKI

a. Pengembangan Media Informasi KKI / Penyelenggaraan Humas dan Protokol. Dari target 3 (tiga) laporan/output, dihasilkan pula 3 (tiga) laporan/output dengan beberapa catatan yaitu :

1) Terselenggaranya talkshow di media TV (TV One) dan radio (Elshinta) yang bersifat nasional.

2) Terbitnya 5 (lima) edisi newsletter KKI dan 8 (delapan) jenis Banner tentang regulasi/kebijakan KKI.

3) Terselenggaranya 3 (tiga) kali pameran yaitu pada Rakerkesnas Wilayah Indonesia Timur, Hospital Expo dan Hari Kesehatan Nasional ke-51.

b. Kebijakan dan Ketentuan KKI

NO KEGIATAN 2015

Target REALISASI %

1 Pengembangan Media

Informasi KKI 3 laporan 3 laporan 100%

2 Kebijakan dan Ketentuan KKI 7 Regulasi 9 Regulasi 128,57%

3

Dokumen Perencanaan, Penganggaran, Program

Pembinaan dan Evaluasi 10 Dokumen 10 Dokumen 100%

4 Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100%

5 Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi 31 Unit 31 Unit 100%

6 Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 5 Unit 5 Unit 100%

7 Gedung/Bangunan 4.430 M2 4.430 M2 100%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 34 Dalam kegiatan Kebijakan dan Ketentuan KKI dari 7 yang ditargetkan tercapai 9 regulasi yaitu sebagai berikut:

1) Peraturan KKI No. 32 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi.

2) Peraturan KKI No. 33 Tahun 2015 tentang Sertifikat Kelaikan Praktik Kedokteran (Certificate Of Good Standing).

3) Peraturan KKI No. 34 Tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia.

4) Peraturan KKI No. 35 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia.

5) Peraturan KKI No. 36 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Konsil Kedokteran Indonesia.

6) Peraturan KKI No. 37 Tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi Intensif.

7) Peraturan KKI No. 38 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.

8) Peraturan KKI No. 39 Tahun 2015 tentang Registrasi Ulang Dokter dan Dokter Gigi.

9) Peraturan KKI No. 40 Tahun 2015 Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia.

c. Dokumen Perencanaan Program, Penganggaran, Program Pembinaan dan Evaluasi

Dalam kegiatan ini output yang ditargetkan tahun 2014 adalah 10 dokumen, dan hasil yang dicapai adalah juga 10 dokumen meliputi : 1) Dokumen Perencanaan

2) Dokumen Kepegawaian

3) Dokumen Laporan SIMAK BMN

4) Dokumen Laporan Keuangan (RM dan PNBP) 5) Dokumen e-monev (triwulan)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 35 6) Dokumen Laporan Tahunan 2014

7) Dokumen Laporan Laporan Akuntabilitas 2014 8) Juknis Pengelolaan Keuangan Sekretariat KKI 2014

9) Dokumen Standar Operasional Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Penerimaan PNBP, Bendahara Pengeluaran, Barang Persediaan, dan Evaluasi Kinerja.

Dalam kegiatan perencanaan program, penganggaran, pembinaan dan evaluasi jumlah dokumen yang dihasilkan sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 10 dokumen.

d. Layanan Perkantoran

Hasil yang dicapai dalam layanan perkantoran adalah terlaksananya Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran selama 12 bulan layanan.

e. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Pada tahun 2015 Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia mengadakan sejumlah perangkat pengolah data dan komunikasi dengan realisasi pengadaan sebanyak 31 unit.

f. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Hasil yang dicapai dalam hal pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran adalah terlaksananya penyediaan fasilitas perkantoran sebanyak 5 unit.

g. Tahun 2015 Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia telah menyelesaikan pembangunan penambahan atap gedung guna mengantisipasi kebocoran pada dak lantai atas Gedung Layanan Konsil Kedokteran Indonesia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 36 Dalam peningkatan dan menunjang program pemerintah sesuai dengan Inpres Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 tahun 2014 tetang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih di lingkungan Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, maka dipertengahan tahun 2015 Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia telah dilakukan pembimbingan, reviu dan penilaian dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan untuk dijadikan Satuan Kerja dalam Wilayah Bebas Korupsi sejak pertengahan tahun 2015 dan telah mendapat predikat Satuan Kerja dalam Wilayah Bebas Korupsi dengan didapatnya piagam penghargaan dari Menteri Kesehatan.

Gambar : Penerimaan Piagam WBK dari Ibu Menteri

C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan kegiatan dan program KKI 2015 tidak terlepas dari upaya-upaya seluruh personel di KKI. Terdapat 3 (tiga) unsur dalam organisasi KKI yaitu anggota Konsil Kedokteran Indonesia, anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, dan staf Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia Berikut sumber daya manusia yang ada di KKI tahun 2015:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 37 a. Sumber Daya Manusia Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Tabel 6.Susunan Anggota KKI Periode ke-3 Tahun 2014 - 2019

NO NAMA JABATAN

1 Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A (K) Ketua KKI

2 Dr. drg. Laksmi Dwiati, MHA Wakil Ketua I

3 Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro Wakil Ketua I I

4 Prof. Dr. dr. Herkutanto, Sp.F (K), SH, LLM, FACLM Ketua Konsil Kedokteran 5 Prof. drg. Armasastra Bahar, Ph.D Ketua Konsil Kedokteran

Gigi

6 Dr. dr. Meliana Zailani, MARS Ketua Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran 7 Dra. Sri Haruti Indah Suksmaningsih, MPM Anggota Divisi Pembinaan

Konsil Kedokteran 8 Dr. drg. Zaura Anggraeni, MDS Ketua Divisi Pembinaan

Konsil Kedokteran Gigi 9 Dr. Leila Mona Ganiem, S.Pd, M.Si Anggota Divisi Pembinaan

Konsil Kedokteran Gigi 10 Prof. dr. Wiwien Heru Wiyono, Ph.D, Sp.P (K) Ketua Divisi Registrasi

Konsil Kedokteran 11 Prof. Dr. I. Oetama Marsis, Sp.OG Anggota Divisi Registrasi

Konsil Kedokteran 12 Prof. drg. Heriandi Sutadi, Sp.KGA (K), Ph.D Ketua Divisi Registrasi

Konsil Kedokteran Gigi

13 drg. Astuty, MARS Anggota Divisi Registrasi

Konsil Kedokteran Gigi 14 Dr. dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A (K), FACC, FESC Ketua Divisi Pendidikan

Konsil Kedokteran 15 Prof. Dr. dr. Nancy Margarita Rehatta, Sp.An, KIC, KNA Anggota Divisi Pendidikan

Konsil Kedokteran 16 drg. Grace Virginia Gumuruh, MM, Sp.KG Ketua Divisi Pendidikan

Konsil Kedokteran Gigi 17 Prof. Dr. drg. Eky Soeria Soemantri, Sp.Ort (K) Anggota Divisi Pendidikan

Konsil Kedokteran Gigi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 38 b. Sumber Daya Manusia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia (MDKI)

Tabel 7. Susunan Anggota MKDKI Periode 2 Tahun 2011 - 2016

NO NAMA JABATAN

1 Prof. dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG(K) Ketua

2 Dr. Sabir Alwy, SH, MH Wakil Ketua

3 Bambang Kusnandir, drg, Sp.Pros, PhD Sekretaris

4 Akhiar Salmi, SH, MH Anggota

5 Dyah Silviaty, dr, Sp.A, MHKes Anggota

6 Rullyanto Wirahardja, dr, MPH, DFM, SH, MHKes Anggota

7 Edi Sumarwanto, drg, MM, MHKes Anggota

8 Dr. Hargianti Dini Iswandari, drg, MM Anggota

9 Dr. Grita Sudjana, drg, MHA Anggota

10 Prof. Umar Fahmi Achmadi, MD, MPH, PHD Anggota

c. Sumber Daya Manusia Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia.

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1442/Menkes/

Per/X/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KKI setingkat Eselon II dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 39 Diagram 2. Organisasi dan Tata Kelola Set. KKI

Sumber daya manusia Sekretariat KKI selama tahun 2015 sebanyak 110 (seratus sepuluh) orang seperti tabel berikut :

Tabel 8. SDM Set. KKI

NO TENAGA JUMLAH

I Menurut Jabatan A. Struktural

 Eselon I

 Eselon II 1

 Eselon III 4

 Eselon IV 12

B. Fungsional 1

C. Staf 47

D. Tenaga Kontrak 24

Jumlah 89

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 40

NO TENAGA JUMLAH

II Menurut Golongan

 Golongan IV 10

 Golongan III 45

 Golongan II 10

 Golongan I

-III Menurut Pendidikan

 S3 2

 S2 18

 S1 25

 Sarjana Muda/D3 7

 SLTA 13

2. Sumber Daya Anggaran a. Alokasi dana

Untuk mencapai sasaran dan target indikator tersebut didukung oleh anggaran yang tersedia dalam DIPA tahun 2015 yang telah direvisi.

Ada dua sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan Sekretariat KKI Tahun 2015, yaitu sebagai berikut :

Tabel 9. Sumber Daya Anggaran

NO SUMBER DANA JUMLAH PAGU

1 Rupiah Murni 28,057,582,000

2 PNBP 4,941,300,000

TOTAL 32,998,882,000

b. Perbandingan Pencapaian Target Kinerja dengan Serapan/penggunaan anggaran

Dari total dana di atas, kemudian dialokasikan ke dalam program dan kegiatan yang ditetapkan di 2015. Ada 9 (sembilan) pokok kegiatan yang ditetapkan di 2015. Berikut alokasi pagu kegiatan dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Set.KKI 2015 41 perbandingan pencapaian target kinerja di tahun 2015 beserta serapannya :

Tabel 10. perbandingan pencapaian target kinerja di tahun 2015 beserta serapannya

N

O KEGIATAN Capaian 2015 Anggaran 2015

Target Capaian % Pagu Realisasi %

1

Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin Dokter dan Dokter Gigi

37 Kasus 31 Kasus 83,78% 1,250,000,000 1,037,621,498 83.01%

2

Laporan Layanan Surat Tanda Registrasi

Dokter dan Dokter gigi 20.000 STR 25.246 STR 126,23% 4,941,300,000 4,094,234,044 82.86%

3 Pengembangan Media

Informasi 3 Dokumen 3 Dokumen 100% 1,020,420,000 904,766,670 88.67%

4 Kebijakan dan

Ketentuan KKI 7 Regulasi 9 Regulasi 128% 5,470,117,000 3,662,760,738 66.96%

5

10 Dokumen 10 Dokumen 100% 4,229,863,000 3,144,028,271 74.33%

6 Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100% 14,149,182,000 8,417,178,834 59.49%

7 Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi 31 Unit 31 Unit 100% 710,000,000 695,046,000 97.89%

8 Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 5 Unit 5 Unit 100% 92,000,000 89,809,000 97.62%

9 Perbaikan Sarana

Fasilitas Gedung 4430 M2 4430 M2 100% 1,136,000,000 950,739,500 83.69%

Total Pagu Sekretariat KKI

69.69%

32,998,882,000 22,996,184,555

Dari Tabel di atas, terlihat untuk program penanganan kasus sebagaimana disampaikan, hanya mampu menyelesaikan 31 Kasus dari 37 target penanganan kasus. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014, terdapat

Dari Tabel di atas, terlihat untuk program penanganan kasus sebagaimana disampaikan, hanya mampu menyelesaikan 31 Kasus dari 37 target penanganan kasus. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014, terdapat

Dokumen terkait