• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING

Dalam dokumen PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 58-61)

a. Pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan, Pasal 4(2), 21 dan 26 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 502.613 juta. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan membayar seluruh SKPKB tersebut kecuali atas sebagian SKPKB pajak penghasilan Pasal 26, yang terkait dengan akuisisi PT Chandra Asri (sekarang CAP) pada tahun 2007 dimana Perusahaan telah mengajukan surat keberatan pada bulan Januari 2011.

Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku atas surat keberatan tersebut. Hingga 31 Desember 2012, Perusahaan telah membayar sebesar

Rp 224.500 juta (setara dengan

US$ 23,216 juta) untuk pemeriksaan pajak penghasilan pasal 26.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, banding ini masih dalam proses.

Industri P engo lahan

P etro kimia Kayu P erekat P ro perti P erkebunan Eliminasi Ko nso lidasi

US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000

P ENDA P A TA N DA N HA SIL SEGM EN

P endapatan eksternal 590.461 1.782 - 564 357 - 593.164

P endapatan antar segment - - 769 378 - (1.147)

-Jumalah pendapatan 590.461 1.782 769 942 357 (1.147) 593.164

H A S IL

Hasil segmen 20.560 72 (3) 564 (237) (2.031) 18.925

P enghasilan (beban) yang tidak 18.925

dapat dialo kasikan B eban umum dan

administrasi (9.486)

B eban penjualan (11.567)

B eban keuangan (7.274)

Keuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih 4.152

Laba sebelum pajak (5.250)

Industri P engo lahan

P etro kimia Kayu P erekat P ro perti P erkebunan Eliminasi Ko nso lidasi

US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000 US$ 000

P ENDA P A TA N DA N HA SIL SEGM EN

P endapatan eksternal 597.528 2.204 - 458 168 - 600.358

P endapatan antar segment - - 955 374 - (1.329)

-Jumalah pendapatan 597.528 2.204 955 832 168 (1.329) 600.358

H A S IL

Hasil segmen 17.875 (519) (4) 458 (48) - 17.762

P enghasilan (beban) yang tidak dapat dialo kasikan B eban umum dan

administrasi (13.646)

B eban penjualan (8.026)

B eban keuangan (14.611)

Keuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih (7.863)

Laba sebelum pajak (26.384)

1 Januari - 31 M aret 2013

56

b. Pada tanggal 23 Januari 2006, Perusahaan menghadapi gugatan yang diajukan oleh PT Resource Alam Indonesia (RAI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PNJB) berkenaan dengan posisi Perusahaan sebagai induk perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), entitas anak yang telah dijual pada tanggal 24 Mei 2006, yang lalai membayar liabilitasnya kepada RAI sebesar US$ 0,4 juta dan Rp 278 juta.

PNJB telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan RAI untuk sebagian dan mengharuskan Perusahaan dan TYSP untuk secara tanggung renteng membayar liabilitasnya kepada RAI.

Pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta (PTJ).

Berdasarkan putusan PTJ tanggal 26 Februari 2008, PTJ menerima eksepsi Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari segala gugatan.

Terhadap putusan PTJ tersebut RAI mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 23 Mei 2008. Pemberitahuan kasasi disampaikan oleh juru sita PNJB pada 23 Juni 2008.

Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut di atas masih dalam proses.

c. Pada tanggal 17 Maret 2008, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor dari BNI yang meliputi Sight L/C, Usance L/C dan Trust L/C dengan maksimum sebesar US$ 15.000 ribu. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha milik CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

Pada tanggal 15 Maret 2012 fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 17 Maret 2013. d. Pada tanggal 28 September 2011, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)

menyetujui perpanjangan dan penggabungan fasilitas Omnibus Trade Finance yang bersifat revolving sebelumnya diperoleh CAP dan CA (sekarang telah bergabung dengan CAP), dengan jumlah pokok setinggi-tingginya US$ 47.000 ribu.

Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

Pada 28 September 2012, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 28 September 2013. e. Pada tanggal tanggal 28 Oktober 2009, CAP (dahulu TPI) memperoleh fasilitas dari

Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C dan Usance L/C dengan maksimum limit sebesar US$ 30.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 27 Oktober 2013.

Pada tanggal 13 Desember 2012, dilakukan perubahan atas fasilitas ini dengan menambahkan fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) Import dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan limit maksimum US$ 65.000 ribu.

Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan CAP secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

57

f. Pada bulan April 2006, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI memperoleh Trade Finance Facility and Revolving Credit Facility, dari DBS Bank Ltd., Singapura. Fasilitas ini berjumlah masing-masing sebesar US$ 142.000 ribu dan US$ 25.000 ribu pada tahun 2012 dan 2011. Fasilitas ini telah di perpanjang sampai dengan Nopember 2013.

Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CAP dan SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

g. Pada bulan Desember 2004, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari PT Bank Central Asia Tbk sampai sejumlah US$ 26.000 ribu pada tahun 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang dan persediaan milik CAP dan SMI secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

Pada tahun 2012, dilakukan amandemen untuk menambahkan fasilitas penerbitan Usance Payable at Sight L/C dan Usance Payable at Usance L/C. Jumlah pokok L/C ditingkatkan menjadi US$ 50.000 ribu.

Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 27 Juli 2013.

h. Pada bulan Juni 2007, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari Standard Chartered Bank Indonesia dengan nilai maksimum kredit sebesar US$ 75.000 ribu. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas piutang dan persediaan secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada 2012, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas Import Loan Facility dengan batas maksimum sebesar US$ 10.000 ribu. Import Loan Facility ini diperlakukan sebagai sub limit dari fasilitas Letter of Credit, sehingga jumlah pemakaian fasilitas gabungan tidak boleh melebihi US$ 75.000 ribu setiap saat.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan.

i. Pada 15 Juni 2010, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI, entitas anak, mengadakan perjanjian pemberian fasilitas perbankan korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang meliputi fasilitas impor dan penerbitan bank garansi dengan limit gabungan sebesar US$ 100.000 ribu pada tahun 2012 dan US$ 75.000 ribu pada tahun 2011.

Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 30 Juni 2013.

j. SMI dan PT Sulfindo Adiusaha (SAU) mengadakan perjanjian Ethylene Tank Utilization untuk periode yang tidak terbatas atau sampai dengan kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri perjanjian ini, dimana kedua belah pihak menyetujui hal-hal sebagai berikut: • Pembayaran sebesar US$ 4 juta oleh SMI kepada SAU untuk hak penggunaan

58

• Dalam hal tanki dijual atau disewakan, SMI berhak menerima hasil penjualan atau penyewaan dari tanki secara proporsional, setelah dikurangi biaya terkait yang dikeluarkan oleh SAU sehubungan dengan penjualan atau penyewaan tanki; dan • Dalam hal adanya pembatasan oleh pemerintah untuk penggunaan bersama atas

tanki, pembayaran yang telah dilakukan oleh SMI sebesar US$ 4 juta akan dikembalikan, setelah dikurangi amortisasi sebesar 2,5% per tahun.

k. Pada tanggal 3 Maret 1998, SMI mengadakan perjanjian Ethylene Tank dengan PT Showa Esterindo Indonesia (SEI), yang menyatakan bahwa SEI menyetujui untuk menyewa tangki milik SMI yang berada di pabrik SMI dengan kapasitas 2.800 metrik ton. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 1 Januari 2008, perjanjian ini diperpanjang selama 15 tahun hingga tahun 2013.

l. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak On-Shore dengan Toyo Engineering Korea Limited (TEKL), dimana TEKL bersedia untuk menyediakan rincian desain, pengadaan, konstruksi, pre-commissioning dan persiapan kerja untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak US$ 33.000 ribu. m. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak Off-Shore dengan Toyo

Engineering Corporation (TEC), dimana TEC bersedia untuk memasok peralatan dan material untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak US$ 47.500 ribu.

n. Pada tanggal 25 Juli 2011, PBI mengadakan perjanjian License and Engineering Butene-1 dengan Sumitomo Chemical Company Limited (SCC), dimana SCC menyetujui untuk memberikan lisensi untuk pelatihan dan pembuatan produk butene-1, menggunakan dan menjual produk-produk butene-1 di seluruh negara di dunia. Selain itu juga memberikan Technical Assistance atas pembuatan produk butene-1. Jangka waktu dari perjanjian ini adalah 10 tahun sejak tanggal permulaan kontrak. PBI dikenakan royalti atas lisensi dan Technical Assistance ini.

p. Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU), dengan PT Pertamina (Persero) untuk membangun pabrik Polypropylene. Hingga tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada perjanjian yang mengikat kedua belah pihak.

Dalam dokumen PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK (Halaman 58-61)

Dokumen terkait