• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Pelanggaran Perjanjian Minsk I

BAB IV PEMBAHASAN

A. Bentuk Pelanggaran Perjanjian Minsk

A.1 Bentuk Pelanggaran Perjanjian Minsk I

Perjanjian Minsk I kemudian menjadi harapan untuk meredam konflik berkepanjangan yang terjadi antara pihak separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina karena dibuat berdasarkan hasil kesepakatan dari pihak-pihak yang bertikai. Akan tetapi perjanjian Minsk yang telah disepakati bersama tidak berjalan sesuai hasil kesepakatan. Konflik kembali memanas dengan adanya aksi saling angkat senjata yang mengakibatkan pertempuran dan kedua belah pihak kemudian saling tuding satu sama lain sebagai pihak yang melanggar isi dari perjanjian tersebut. Adapun bentuk-bentuk pelanggaran dalam perjanjian Minsk secara lebih spesifik adalah:

A.1.1 Pelanggaran Gencatan Senjata

Perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati oleh semua pihak-pihak yang bertikai tidak berjalan sesuai dengan yang tertera pada perjanjian tersebut. Bahkan bukannya mendeekskalasi konflik, pertempuran antara pihak separatis dan pasukan Ukraina semakin memanas dan semakin menambah daftar korban tewas dan luka-luka. Kedua belah pihak kemudian melakukan aksi saling tuding sebagai pelaku yang melanggar isi dari perjanjian Minsk yang telah disepakati. Seperti yang telah dikatan oleh Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Lysneko kepada

48 media bahwa pasukan separatis pro-Rusia melakukan serangkaian aksi provokasi terhadap pasukan Ukraina.54 Sedangkan salah satu anggota DPR, Vladimir Makovich mengatakan bahwa pasukan Ukraina menembakkan misil kearah separatis beberapa jam setelah perjanjian Minsk diberlakukan.55

Pertempuran dan aksi saling serang antara pihak-pihak yang bertikai terus terjadi meskipun perjanjian gencatan senjata telah disepakati dan mulai diberlakukan.

Terbukti dengan terjadinya pertempuran di bandara Donetsk dimana separatis pro-Rusia menggunakan peluncur roket ke arah pasukan Ukraina. Selain itu peluncur roket juga digunakan untuk menhancurkan pos keamanan pasukan Ukraina di Mariupol.56 Pihak Ukraina juga menuding Rusia memfasilitasi massa separatis dalam hal persenjataan untuk digunakan menyerang Ukraina. Sedangkan dari pihak separatis mengatakan bahwa pasukan Ukraina bersenjata lngkap memasuki wilayah Telmonovo, yang kemudian mengakibatkan aksi saling tembak dan pasukan Ukraina berhasil menguasai kembali wilayah tersebut. Namun disisi lain pihak Ukraina

54 Ukrinform. 2014. Millitans Shell Ukrainan Army Positions Ten Times After Casefire. Diaskes dari

http://www.ukrinform.net/rubic-crime/1704402-millitans_shell_ukrainan_army_positions_ten_times_after_ceasefire_325949.html diakses pada 12 Mei 2017

55 Telegraph.2014. Kiev and Separatis Accuse Each Other of Breaking Ukraine Ceasefire as West Lines up Russia Sanctions. Diakses dari

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/eurpe/ukraine/11078954/Ukraine-truce-takes-hold-as-West-lines-up-Russia-sanction.html diakses pada 12 Mei 2017

56 Unian.2014.Millitans Destroyed Strengthen Battalion “Azov” and Border Guards From

Novoazovsk. Diakses dari http://www.unian.net/politics/959327-boeviki-unichtojili-peredovoy-blokspot-azova-v-20-km-ot-mariupolya.html diakses pada tanggal 12 Mei 2017

49 menjelaskan bahwa Telmonovo telah dikuasai oleh mereka sebelum perjanjian Minsk ditandatangani.57

Beberapa bulan setelah perjanjian Minsk diberlakukan tepatnya hingga akhir Januari 2015, pertempuran semakin tak terelakkan dan terus berlanjut. Pertempuran ini kemudian menambah jumlah korban yang semakin banyak. Sebagaimana yang telah dilansir oleh salah satu media online bahwa sebanyak 5244 orang meninggal dunia, 11862 orang mengalami luka-luka, dan pengungsi mencapai 942.748 orang serta 640.000 orang melarikan diri dari Donbass.58

A.1.2 Pemilihan Umum di wilayah Donetsk dan Luhansk

Selain pelanggaran gencatan senjata yang terus dilanggar bahkan beberapa saat setelah perjanjian diberlakukan, pelanggaran juga dilakukan oleh separatis di wilayah Donetsk dan Luhansk dengan mengadakan pemilihan umum yang kemudian dari hasil pemilu tersebut menjadikan mantan teknisi yang beralih menjadi pemimpin pemberontak, Alexander Zakharchenko sebagai kepala DPR dengan 79%suara, dan Igor Plotnitsky yang merupakaan mantan anggota militer Uni Soviet menjadi kepala LPR. Hasil pemilu ini kemudian dianggap illegal oleh pemerintaah Ukraina dan beberapa pihak. Hal ini sangat bertentangan dengan kesepakatan dalam perjanjian

57 Prvda.2014.Ukrainan Army Liberated Telmanovo. Diakses dari

http://web.archive.org/web/20150718112750/http://kpravda.com/ukrainskaya-armiya-osvobodila-telmanovo diakses pada tanggal 12 Mei 2017

58 Telegraph. 2015. Revealed: How Ukraine Conflict Has Claimed 6,400 Lives. Diakses dari http://www.telegraph.co.uk/newsworldnews/europe/ukraine/11363291/Revealed-how-Ukraine-conflict-has-claimed-5000-lives.html diakses pada tanggal 12 Mei 2017

50 Minsk karena di dalam perjannjian bahwa pemilihan lokal di dua wilayah dengan otonomi khusus tersebut harus berdasarkan hukum Ukraina dan akan digelar pada Desember 2014. Status otonomi khusus yang diberikan kepada wilayah Donetsk dan Luhansk adalah menjamin penggunaan bahasa Rusia di wilayah tersebut serta hak untuk menyelenggarakan pemilu lokal namun tetap berada di bawah hukum Ukraina.Namun pemberontak menolak hal tersebut dan melaksanakan pemilihan lokal pada bulan Oktober 2014 tanpa berlandaskan hukum Ukraina. Berdasarkan hasil laporan dari OSCE, Rusia memberikaan dukungan penuh terhadap pemilihan ini.59

Selain melanggar karena tidak sesuai dengan hukum Ukraina, saat pemilu berlangsung tank-tank dan senjata berat ditempatkan di lokasi pemilihan. Hal ini kemudian memberikan ancaman kepada pihak Ukraina dan pemberontkan kembali terjadi. Warga di kedua wilayah di timur Ukraina itu tidak punya pilihan, sebab tidak ada persaingan politik. Dengan dukungan Rusia, kelompok tersebut boleh dikatakan dalam semalam merebut kekuasaan. Ratusan ribu warga tidak dapat ikut memilih, karena diusir atau mengungsi dari kawasan perang. Tidak ada daftar pemilih yang sah, hingga mencoblos berkali-kali amat mudah dilakukan. Juga pencoblosan lewat internet yang dibuka selama beberapa hari, tidak bisa diverifikasi oleh pihak independen. Banyak warga yang terpaksa datang ke bilik pemilihan, karena di tempat

59 SMM by OSCE, 2015, Ongoing Violations of International Law and Defiance of OSCE Principles and Commitments by the Russian Federation in Ukraine. Diakses dari

http://www.osce.org/pc/197646/html diakses pada tanggal 23 Juli 2017

51 pemilihan dibagikan bahan pangan.60 Pemilihan lokal yang dilaksanakan dengan tidak adil dan penuh tekanan ini menjadi salah satu faktor yang semakin meningkatkan konflik diantara kedua belah pihak.

Berdasarkan jumlah korban akibat pertempuran yang semakin meningkat dan pelanggaran-pelanggaran perjanjian yang terus dilakukan oleh kedua belah pihak, menandakan bahwa perjanjian Minsk I tidak lagi memiliki pengaruh yang signifikan dalam upaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Baik dari pihak separatis pro-Rusia maupun dari pihak Ukraina sama-sama tidak menghormati isi dari perjanjian yang telah disepakati bersama. Kedua belah pihak terus melakukan aksi saling tuding melanggar perjanjian Minsk tersebut.

Hingga pada akhir Januari 2015 perjanjian Minsk I kemudian dinyatakan gagal.

Sebagaimana yang telah tertera dalam Konvensi Wina yang membahas tentang indikator gagalnya suatu perjanjian internasional apabila selama diberlakukannya perjanjian terjadi pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan isi perjanjian. Di samping itu sebagaimana yang telah tertera dalam Piagam PBB pasal 2 ayat 4 yakni perjanjian internasional akan dinyatakan gagal atau dibatalkan apabila pihak-pihak yang terikat dengan perjanjian menggunakan kekerasan baik itu dalam bentuk ancaman maupun dengan kekuatan militer. Pelanggaran-pelanggaran khususnya aksi saling serang di antara kedua belah pihak sebenarnya dilandaskan atas suatu upaya

60 DW, 2014. Pemilihan Lokal di Ukraina Timur. Diakses dari http://www.dw.com/id/pemilu-abal-abal-di-ukraina-timur/a-18036202 diakses pada 23 Juli 2017

52 untuk membela diri dari ancaman atau tindakan yang dilakukan oleh pihak lawan.

Sebagaimana dalam piagam PBB dikatakan bahwa suatu negara diijinkan untuk bertindak dalam cara yang bertentangan dengan perjanjian internasional yang diembannya dengan tujuan untuk membela diri.

Dokumen terkait