• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)

33. Agreements, Commitments and

Contingencies (continued)

b. Iuran Tetap (Deadrent) (lanjutan) b. Deadrent (continued)

Beban deadrent untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp607.894.160 dan Rp488.721.524, disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi-lain-lain”.

Deadrent for the six-month period ended June 30, 2014 and 2013 amounted to

Rp607,894,160 and Rp488,721,524,

respectively, and was presented as part of “General and administrative expenses-others”.

c. Perjanjian Penggarapan Lahan

Pertambangan Batubara

c. Land Exploitation Agreement

BORNEO, entitas anak, mengadakan

perjanjian dengan beberapa pihak ketiga

sehubungan dengan penggarapan/

eksploitasi lahan tambang batubara. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang diatur dalam Surat Perjanjian

Kerjasama.

BORNEO, a subsidiary, had agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the Agreement.

Beban akrual sehubungan dengan

penggarapan lahan pada tanggal

30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp349.800.000 dan Rp938.239.500, disajikan sebagai bagian dari “Beban akrual - lain-lain”. Beban penggarapan lahan untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan

2013 masing-masing sebesar

Rp10.079.381.394 dan Rp13.653.998.133 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).

Accrued production fee related to the agreement as of June 30, 2014 and

December 31, 2013 amounted to

Rp349,800,000 and Rp938,239,500,

respectively, were recorded as part of

“Accrued expenses - others”. Land

exploitation expense for the six-month period ended June 30, 2014 and 2013

amounted to Rp10,079,381,394 and

Rp13,653,998,133, respectively, and were recorded as part of “Cost of Sales” (Note 22).

Pada tanggal 19 Juli 2011, BORNEO,

mengadakan perjanjian dengan

PT Gerak Bangun Utama, pihak ketiga. Perjanjian ini dibuat sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal yang terdapat Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik pihak ketiga

lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak

ditandatangani dan berakhir sampai dengan

BORNEO selesai melakukan kegiatan

penambangan di area tersebut.

On July 19, 2011, BORNEO, entered into an agreement with PT Gerak Bangun Utama, a third party. This agreement has been made in a relation with BORNEO’s mining activities in the area which Industrial Forest Concession Rights (HTI) is owned by other third party. This agreement is valid since the signing date of the agreement until BORNEO’s mining activities in the area are completed.

c. Perjanjian Penggarapan Lahan Pertambangan Batubara (lanjutan)

c. Land Exploitation Agreement (continued)

Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan

eksploitasi/ penambangan batubara

BORNEO, dengan periode kegiatan

penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011, uang jaminan atas kompensasi tanah yang belum digunakan dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana.

On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation

to this agreement, BORNEO pays

compensation for the land used in 2011, guarantee for unused land area and guarantee for infrastructure maintenance.

Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO, mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Gagah Putera Satria (GPS), pihak ketiga, sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal lahan perkebunan milik

BKB, uang jasa pengelolaan lahan

dibayarkan oleh BORNEO kepada GPS berkisar antara USD1/ton sampai dengan

USD4,75/ton berdasarkan ketentuan

sebagaimana diatur dalam perjanjian.

Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di areal tersebut.

On October 5, 2011, BORNEO, entered

into a Cooperation Agreement with

PT Gagah Putera Satria (GPS), a third

party, relating to BORNEO’s mining

activities in BKB’s plantation land area. Management fee paid by BORNEO to GPS ranges from USD1/ton up to USD4.75/ton based on the provision stated in the agreement. The agreement is valid since the signing date until BORNEO’s mining activities in the area are completed.

d. Perjanjian Jual Beli Batubara d. Coal Sale and Purchase Agreement

Perusahaan dan entitas anaknya

menandatangani beberapa perjanjian jual beli batubara dengan beberapa pelanggan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam masing-masing perjanjian-perjanjian tersebut.

The Company and its subsidiaries entered into several coal sale and purchase

agrements with various buyers and

suppliers based on the provision stated in each of the Agreements.

33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)

33. Agreements, Commitments and

Contingencies (continued)

e. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan e. Road Management Cooperation Agreement

Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Kerjasama

Operasional Pengelolaan Jalan Eks

PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga.

Perjanjian tersebut meliputi ketentuan

mengenai pengelolaan dan perawatan jalan yang berkesinambungan, penyempurnaan konstruksi jalan, pengendalian pemakaian jalan sehubungan dengan pengangkutan hasil alam disepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak tanggal

perjanjian. Saldo jaminan sebesar

Rp3.013.211.429 dan Rp3.068.596.718

masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).

On June 8, 2007, BORNEO, a subsidiary,

entered into a Road Maintenance

Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural

resources products along the road.

This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Balance of guarantee amounted to Rp3,013,211,429 and Rp3,068,596,718 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively, were presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).

Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO

menandatangani Perjanjian Kerjasama

Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara

dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak

ketiga. Perjanjian tersebut meliputi

perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume sebesar 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu, terhitung

sejak ditandatanganinya berita acara

dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat

dan ketentuan lainnya diatur dalam

perjanjian.

On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti

Abadi (Tunas), a third party. This

agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.

f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan

Batubara

f. Coal Mining and Hauling Agreements

Perusahaan

Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan

mengadakan Perjanjian Kerjasama

Pengawasan Penambangan dengan

PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan

berhak untuk mengawasi kegiatan

penambangan yang dilakukan ASC

di area tambang PT Tanjung Batang Asam dan memberikan bantuan kepada ASC

(apabila diperlukan) agar ASC dapat

memenuhi kewajiban kepada Perusahaan berdasarkan perjanjian Jual Beli Batubara (Catatan 33d).

The Company

On April 30, 2010, the Company entered into a Mining Supervision Cooperation

Agreement with PT Andalan Satria

Cemerlang (ASC), a third party. Based on the agreement, the Company has the right to supervise mining activities conducted by ASC in PT Tanjung Batang Asam mining area and to provide assistance to ASC (if needed), so that ASC is able to meet its obligations to the Company based on Coal Sale and Purchase Agreement (Note 33d).

f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)

f. Coal Mining and Hauling Agreements

(continued)

KIM KIM

Pada tanggal 1 Maret 2012, KIM

mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam perjanjian dan adendumnya.

On March 1, 2012, KIM entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.

BHBA BHBA

Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, entitas anak, mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir berdasarkan adendum tanggal

21 Oktober 2013, dimana BHBA setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP

sampai dengan maksimum sebesar

Rp4.300.000.000, dengan bunga 8%

per tahun. Pengembalian uang muka dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 30 September 2014 dan pembayaran bunga dilakukan secara bertahap sesuai dengan

jadwal yang disepakati. Syarat dan

ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

Pada tanggal 30 Juni 2014 dan

31 Desember 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan

masing-masing sebesar Rp208.664.836 dan

Rp4.297.513.258 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).

On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary,

entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which is valid from March 1, 2010 until

March 1, 2015 or until the coal reserve in

the area is completely consumed,

whichever end first. This agreement has been amended several time, the latest based on addendum dated October 21, 2013, whereby BHBA agreed to provide an advance to ATP up to Rp4,300,000,000 at 8% per annum. Advance repayment shall be made no later than September 30, 2014 and interest repayment shall be installed based on the agreed schedule. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of June 30, 2014 and December 31, 2013, balance of mining services advances paid amounted to

Rp208,664,836 and Rp4,297,513,258,

respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets – advances for mining service” (note 8).

33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)

33. Agreements, Commitments and

Contingencies (continued)

f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan

Batubara (lanjutan)

f. Coal Mining and Hauling Agreements

(continued) TBBU

Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, entitas

anak, menandatangani Kontrak Jasa

Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian

dan adendumnya. Pada tanggal

30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan masing-masing sebesar Rp4.876.858.562 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).

TBBU

On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into a Coal Mining agreement with ATP for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms

and conditions are stated in the

agreement and its addendum. As of June 30, 2014 and December 31, 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp4,876,858,562, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).

KCP KCP

Pada tanggal 1 Maret 2012, KCP

mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan

dan reklamasi. Perjanjian ini telah

mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir berdasarkan adendum tanggal

21 Oktober 2013, dimana KCP setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP

sampai dengan maksimum sebesar

Rp46.000.000.000, dengan bunga 8% per tahun. Pengembalian uang muka dilakukan

selambat-lambatnya pada tanggal

30 September 2015 dan pembayaran bunga dilakukan secara bertahap sesuai dengan

jadwal yang disepakati. Syarat dan

ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.

Pada tanggal 30 Juni 2014 dan

31 Desember 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan masing-masing sebesar Rp42.905.946.202 dan Rp45.905.946.202 dicatat sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain - uang muka jasa penambangan” (Catatan 11).

On March 1, 2012, KCP entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. This agreement has been amended several times, the latest was based on addendum dated October 21, 2013, whereby KCP agreed to provide an advance to ATP up to Rp46,000,000,000 at 8% per annum. Advance repayment shall be made no later than September 30, 2015 and interest repayment shall be installed based on the agreed schedule. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of June 30, 2014 and December 31, 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp42,905,946,202 and Rp45,905,946,202, respectively, was recorded as part of “Other non-current assets – advances for mining service” (Note 11).

BNP

Pada tanggal 9 Agustus 2012, BNP, entitas

anak menandatangani Kontrak Jasa

Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur di dalam Perjanjian dan adendumnya.

BNP

On August 9, 2012, BNP, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with ATP for the period since March 1, 2012 until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.

f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)

f. Coal Mining and Hauling Agreements

(continued)

TKS TKS

Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS,

entitas anak, mengadakan Perjanjian

Penambangan Batubara dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah lima (5) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan satuan nilai jasa penambangan dari single rate menjadi double rate dengan menggunakan harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin yang disesuaikan. TKS

telah memberikan uang muka untuk

pelaksanaan pekerjaan yang akan

diperhitungkan dengan tagihan jasa

penambangan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo uang muka masing-masing sebesar Rp17.924.735.611 dan Rp16.177.398.422 disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset

lancar lainnya - Uang muka jasa

penambangan” (Catatan 8).

On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons,

whichever comes first. Based on

Addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline price at Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be reckoned with the mining service. As of June 30, 2014 and December 31,

2013, advances amounting to

Rp17,924,735,611 and Rp16,177,398,422, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).

BORNEO BORNEO

Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO,

entitas anak, telah menandatangani

Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Saptaindra Sejati (SIS), pihak ketiga, perjanjian akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2014 atau telah

tercapainya kontrak bcm sebanyak

28.000.000 bcm, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.

On October 17, 2006, BORNEO, a subsidiary, entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Saptaindra Sejati (SIS), a third party, the agreement will be valid up to August 31, 2014 or upon completion of contract bcm of 28,000,000 bcm of coal, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.

33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)

33. Agreements, Commitments and

Contingencies (continued)

f. Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan

Batubara (lanjutan)

f. Coal Mining and Hauling Agreements

(continued)

BORNEO (lanjutan) BORNEO (continued)

Pada tanggal 23 Februari 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa

Pengupasan Tanah Penutup dan

Pengangkutan Batubara dengan

PT Saptaindra Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Kusan untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 47.550.000 bcm dan pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 17.370.000 ton dari Pit Tahap I dan Pengupasan Tanah Penutup

sebanyak 12.320.100 bcm dan

pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 3.070.000 ton dari area Pit Tahap II apabila sungai dapat dialihkan dan perijinan telah diperoleh BORNEO, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.

On February 23, 2012, BORNEO, entered into a Overburden Removal And Coal Hauling Contract with PT Saptaindra Sejati, a third party, as a mining service contractor for Kusan Project for a period until December 31, 2016 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to

carry out Overburden Removal of

47,550,000 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 17,370,000 tons from Pit Phase I and Overburden Removal of 12,320,100 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 3,070,000 tons from Pit Phase II when the river can be diverted and licensing acquired by BORNEO, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement and its addendum.

Pada tanggal 13 November 2013, BORNEO, menandatangani Kontrak Induk Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di areal pertambangan BORNEO untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian, dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing Area Kerja akan dituangkan dalam Kontrak Turunan yang mengatur hal-hal khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada Peta Area Kerja yang disepakati,

Jadwal Produksi, Daftar Alat, Harga

Pekerjaan, dan hal-hal lain yang belum diatur secara khusus dalam Kontrak Induk.

On November 13, 2013, BORNEO, entered into a Master Contract of the Work of Mining Services with PT Trinity Mine Resources, third party, as a mining service contractor in the BORNEO’s mining area for a period of 3 years since the date of the agreement, with the provisions of the implementation for each Work Area will be stipulated in a Derivative Contract which governing specific matter including but not limited to Map of the agreed Work Area, Production Schedule, List of Equipment, Work Price, and other things which have not specifically set forth in the Master Contract.

g. Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO, entitas anak, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta

sebesar Rp5.071.289.634. Sehubungan

dengan hal tersebut, BORNEO

menanggapinya melalui Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V pada tanggal 2 April 2009. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan

No. 131/PMK.10/2005, yang telah

dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung

Republik Indonesia dalam Putusannya

No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006.

g. On March 25, 2009, BORNEO,

a subsidiary, received a copy of Distress

Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008

from the Committee for State Claim Affair

Jakarta branch amounting to

Rp5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded through Response and Explanation Letter to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export

Levy in accordance with PMK

No. 95/PMK.02/2005 and

No.131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the

Republic Indonesia in its Decision

No. 07P/HUM/2006 dated July 21, 2006.

Berdasarkan Surat Tugas

No. ST-208/D101/I/2011 tanggal

7 Maret 2011, Direktorat Pengawasan Fiskal

dan Investasi, Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pemeriksaan atas pemenuhan kewajiban pungutan ekspor BORNEO untuk periode

11 Oktober 2005 sampai dengan

12 September 2006. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berlangsung.

Based on letter No. ST-208/D101/I/2011 dated March 7, 2011, the Directorate of

Fiscal and Investment Monitoring,

Monitoring Unit of Finance and

Development conducted an audit on BORNEO’s export tax levy for a period since October 11, 2005 until September 12, 2006. Until the date of the completion of the consolidated financial statements, the audit process is still in progress.

h. Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO,

entitas anak, menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 1046/87/DJB/2009, yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah