16.PERPAJAKAN a. Utang Pajak
29. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
Syarat pencairan fasilitas BNI Griya untuk Rumah Susun siap huni dengan Sertifikat Induk belum dipecah adalah sebagai berikut:
1. Tahapan pertama pencairan fasilitas sebesar 90% dari maksimum kredit fasilitas. a. Debitur telah membayar lunas uang muka pembelian
b. Debitur telah menyerahkan surat pernyataan mengenai persetujuan pencairan BNI Griya dan mulai melakukan pembayaran angsuran.
c. Perjanjian kredit telah ditandatangani. d. PPJB telah ditandatangani.
e. Jaminan Satuan Rumah Susun telah ditutup asuransi kerugian dengan Banker’s Clause dengan beban biaya ditanggung oleh debitur.
f. Debitur telah ditutup asuransi jiwa dengan Banker’s Clause dengan beban biaya ditanggung oleh Debitur.
g. Debitur telah membayar biaya yang dipersyaratkan dalam Perjanjian Kredit.
h. Debitur telah menyerahkan kepada Bank Surat Pernyataan dari calon Debitur dan suami/istri calon Debitur.
i. Pembangunan Rumah Susun telah selesai 100% yang dibuktikan dengan penyerahan Berita Acara Serah Terima (BAST).
j. Perusahaan telah membayar biaya pemecahan sertifikat termasuk pajak kepada Notaris/PPAT k. Perusahaan telah mendapatkan surat kuasa menjual dari pembeli untuk digunakan apabila debitur
wanprestasi sesuai Perjanjian Kredit.
l. Perusahaan menyerahkan kepada bank dokumen-dokumen berupa Fotokopi Sertifikat Induk atas
nama Perusahaan, asli PPJB, asli BAST, fotokopi IMB induk yang telah dilegalisir oleh pejabat instansi yang berwenang beserta denah bangunan dan site plan/blok plan, asli covernote berisi pernyataan Perusahaan akan melakukan pengurusan pemecahan sertifikat, penandatanganan AJB, menyerahkan asli SHMSRS, menyerahkan asli IMB atas satuan rumah susun atau fotokopi IMB induk yang telah dilegalisir oleh pejabat instansi yang berwenang.
2. Tahapan kedua pencairan fasilitas sebesar 10% dari maksimum kredit fasilitas. a. AJB dan SKMHT/APHT telah ditandatangani.
b. Asli SHMSRS atas nama Perusahaan telah diterima Bank atau Notaris/PPAT yang ditunjuk Bank. c. Bank telah menerima asli covernote dari Notaris/PPAT yang menyatakan bahwa SHMSRS dalam
proses balik nama menjadi nama Debitur, Notaris/PPAT akan menyerahkan asli IMB atas satuan rumah susun atau fotokopi IMB induk yang telah dilegalisir oleh pejabat instansi yang berwenang, Notaris/PPAT akan menyerahkan asli dokumen berupa SHMSRS atas nama Debitur, AJB, SKMHT/APHT serta SHT kepada Bank.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan diakhirinya oleh masing-masing pihak secara sendiri atau berdasarkan kesepakatan para pihak.
PT DIAMOND CITRA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 57 tanggal 12 Oktober 2018, antara Perusahaan dan BTN, Perusahaan mengadakan kerjasama dengan BTN Tbk dalam rangka penyediaan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Indent dan Ready Stock kepada pembeli untuk pemilikan apartemen. Oleh karena itu, escrow account Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas pembiayaan yang diberikan tersebut. Escrow account yang dibatasi penggunaannya merupakan sebagian dana yang diperoleh Perusahaan dari bank atas penjualan unit apartemen melalui Kredit Pemilikan Apartemen (“KPA”) yang dibatasi penggunaannya oleh bank sampai dengan tercapainya penyelesaian persyaratan dan ketentuan sesuai kesepakatan dengan bank terkait.
Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan bersedia memberikan jaminan kepada BTN dengan bertindak sebagai penjamin atas seluruh utang debitur kepada BTN yang meliputi utang yang terdiri dari pokok, bunga dan denda yang wajib dibayarkan oleh debitur kepada BTN.
Perjanjian kerjasama ini dapat diakhiri setiap saat jika dikehendaki oleh salah satu pihak dalam perjanjian ini dengan pemberitahuan kepada pihak lainnya.
Entitas Anak
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 12 tanggal 8 Mei 2018, antara Perusahaan dan BTN dalam rangka penyediaan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Indent dan Ready Stock kepada pembeli untuk pemilikan apartemen. Oleh karena itu, escrow account Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas pembiayaan yang diberikan tersebut. Escrow account yang dibatasi penggunaannya merupakan sebagian dana yang diperoleh Perusahaan dari bank atas penjualan unit apartemen melalui Kredit Pemilikan Apartemen (“KPA”) yang dibatasi penggunaannya oleh bank sampai dengan tercapainya penyelesaian persyaratan dan ketentuan sesuai kesepakatan dengan bank terkait.
Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan menyanggupi untuk memberikan jaminan pengembang kepada BTN yang berasal dari Perusahaan dan atau pencairan kredit KPA/KPA Indent yang masih terdapat dalam rekening escrow account dan atau deposito atas nama Perusahaan. Perusahaan juga bersedia memberikan jaminan kepada BTN dengan bertindak sebagai penjamin atas seluruh utang debitur kepada BTN yang meliputi utang yang terdiri dari pokok, bunga dan denda yang wajib dibayarkan oleh debitur kepada BTN.
Tahap pencairan untuk KPA kondisi apartemen belum siap dihuni (indent) adalah:
a. Tahap pertama pencairan 40% dari nilai fasilitas KPA dengan kondisi unit bangunan apartemen yang dibeli sudah selesai pondasi.
b. Tahap kedua pencairan 30% dari nilai fasilitas KPA dengan kondisi apartemen yang dibeli sudah selesai topping off.
PT DIAMOND CITRA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
c. Tahap ketiga pencairan 20% dari nilai fasilitas KPA dengan kondisi unit apartemen siap diserahterimakan dan telah terdapat BAST unit apartemen.
d. Tahap kelima pencairan 10% dari nilai fasilitas KPA pada saat AJB dan APHT/SKMHT ditandatangani dan dilengkapi dengan covernote dari PPAT yang menyatakan bahwa SHMSRS atas nama AP sedang dalam pengurusan balik nama ke atas nama debitur telah diterima oleh Bank.
Perjanjian kerjasama ini dapat diakhiri setiap saat jika dikehendaki oleh salah satu pihak dalam perjanjian ini dengan pemberitahuan kepada pihak lainnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 91 tanggal 14 Desember 2018, antara AP dengan BRI dalam rangka penyediaan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) kepada konsumen untuk pemilikan apartemen. Dalam perjanjian kerjasama tersebut antara lain disepakati bahwa BRI mensyaratkan AP untuk memberikan jaminan, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Status hak atas tanah dimana proyek berdiri berupa sertifikat induk yang dilengkapi IMB dan terdaftar atas nama AP.
b. Apabila sertifikat induk sedang dijaminkan pada bank lain, maka:
- Perusahaan wajib memberikan informasi ke BRI tentang penjaminan tersebut.
- Surat Kesediaan Royal Partial dari bank lain atas unit apartemen yang akan dijual ke konsumen tersebut harus sudah diserahkan oleh AP ke BRI sebelum dilakukan pencairan KPA.
- Pencairan dana realisasi KPA wajib ditransfer (overbooking) ke rekening pinjaman AP di bank lain. c. Selambat-lambatnya dalam waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak penandatangan perjanjian kredit,
Perusahaan wajib menjamin penyelesaian atau pekerjaan sebagai berikut: - Terbitnya sertifikat pecahan atas nama AP dan sertifikat debitur.
- Memperoleh IMB pecahan asli atau legalisir oleh pihak yang berwenang. - Pembangunan apartemen dinyatakan 100% (seratus persen) selesai. - Penandatanganan AJB antara debitur dengan Perusahaan.
d. Dana retensi pencairan KPA yang terdapat di rekening khusus.
Tahap pencairan untuk KPA kondisi apartemen belum siap dihuni (indent) adalah:
a. Tahap pertama 50% dari nilai fasilitas setelah Perjanjian Kredit ditandatangani, Bank menerima asli PPJB, bukti pelunasan uang muka, dan pondasi telah selesai
b. Tahap kedua 20% dari nilai fasilitas setelah pembangunan apartemen sudah mencapai 50% dari total lantai yang akan dibangun, berdasarkan laporan perkembangan pembangunan dari developer/penilai independen disertai foto, dan bank telah melakukan verifikasi atas laporan perkembangan pembangunan.
c. Tahap ketiga 20% dari nilai fasilitas dengan ketentuan pembangunan apartemen telah selesai topping off, berdasarkan laporan perkembangan pembangunan dari developer/penilai independen disertai foto, dan bank telah melakukan verifikasi atas laporan perkembangan pembangunan.
d. Tahap keempat10% dari nilai dengan ketentuan bank telah menerima asli salinan BAST, AJB, APHT, dan covernote Notaris/PPAT yang menyatakan bahwa sertifikat debitur dan Sertifikat Hak Tanggungan telah selesai maka akan diserahkan kepada bank.
PT DIAMOND CITRA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
Perjanjian kerjasama ini berlaku sampai dengan seluruh kewajiban para pihak telah terpenuhi dan dapat diakhiri oleh masing-masing pihak bila terdapat kelalaian yang dilakukan oleh para pihak.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan Pemberian Jaminan No. 10 tanggal 12 Juli 2019, antara AP dengan Mandiri dalam rangka penyediaan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) kepada konsumen untuk pemilikan apartemen Indent dan Ready Stock.
Dalam perjanjian kerjasama tersebut antara lain disepakati bahwa Mandiri mensyaratkan AP untuk memberikan kepada Mandiri:
a. BAST Satuan Rumah Susun selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2021 (untuk unit yang belum selesai/belum diserahkan kepada debitur dan Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas nama AP belum terbit dan untuk unit yang telah selesai dan telah diserahkan kepada debitur namun SHMSRS atas nama AP belum terbit) dan pada hari dan tanggal yang sama dengan penandatanganan Perjanjian Kredit (untuk unit yang telah selesai dan telah diserahterimakan kepada debitur dan SHMSRS atas nama AP telah terbit).
b. Asli SHMSRS yang dibeli oleh debitur yang masih terdaftar atas nama AP (diserahkan melalui PPAT) selambat-lambatnya bersamaan dengan surat keterangan tertulis (covernote) dari PPAT.
c. Surat keterangan tertulis (covernote) dari PPAT yang menyatakan bahwa telah dilakukan penandatanganan AJB dan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)/Surat Kuasa Memberikan Hak Tanggungan (SKMHT), seluruh persyaratan dan biaya yang diperlukan untuk proses di Kantor Pertanahan telah dipenuhi secara lengkap.
d. Fotokopi salinan AJB dan APHT/SKMHT selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak penandatanganan AJB dan APHT/SKMHT.
Apabila AP tidak dapat menyelesaikan kewajibannya dalam hal tidak dapat menyerahkan kepada Mandiri dokumen-dokumen tersebut, pembebanan hak tanggungan tidak dapat dilaksanakan yang disebabkan kelalaian AP, tidak dapat menyelesaikan proses pendirian bangunan, dan atau AP tidak dapat menyelesaikan proses pendirian bangunan dan penyelesaian sertifikat dan debitur mengajukan pembatalan pembelian, maka AP wajib melunasi seluruh fasilitas kredit debitur berikut bunga dan seluruh biaya-biaya yang timbul kepada Mandiri dengan seketika dan sekaligus sesuai dengan permintaan pertama dari Mandiri selambat-lambatnya dalam jangka waktu tujuh hari kalender setelah pengiriman surat peringatan ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk dua tahun sejak 12 Juli 2019 sampai dengan 12 Juli 2021, dengan dilakukan peninjauan ulang setiap tahunnya dan dapat diperpanjang atau diakhiri sebelum jangka waktu perjanjian berakhir atas persetujuan dari kedua belah pihak.
Perjanjian Jasa Konstruksi Proyek Apartemen Perusahaan
Berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) No. 043/SPK-DCP/DAVE/VII/2019 tanggal 24 Juli 2019, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan CV. Media Sign dalam hal pengadaan furniture furnished
PT DIAMOND CITRA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
Perusahaan juga melakukan jasa konstruksi dengan sub-kontraktor lainnya. Entitas Anak
AP mengadakan perjanjian jasa konstruksi dengan kontraktor utama, yaitu PT Praja Vita Mulia dan PT Kogas Driyap Konsultan untuk pembangunan proyek Apartemen Apple.
Berdasarkan Surat Perintah Kerja No. 003/SPK/-AP/APPLE/V/19 tanggal 29 Mei 2019, AP mengadakan perjanjian dengan PT Praja Vita Mulia dalam hal paket pekerjaan arsitektur dan plumbing untuk pembangunan proyek Apartemen Apple dengan jangka waktu 8 bulan atau 19 Februari 2020.
Berdasarkan Surat Perintah Kerja No. 014/SPK/-AP/APPLE/VII/18 tanggal 1 Juli 2018, AP mengadakan perjanjian dengan PT Kogas Driyap Konsultan dalam hal manajemen konstruksi terkait persiapan pekerjaan, perancangan, penyusunan laporan pekerjaan untuk pembangunan proyek Apartemen Apple dengan jangka waktu 27 bulan plus (3 bulan On Call Basis) atau 30 Agustus 2020.
AP juga melakukan jasa konstruksi dengan sub-kontraktor lainnya. Perjanjian Kerjasama Usaha
Perusahaan
PT Permata Citra Inovasi (PCI)
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Usaha tanggal 15 Juni 2019, Perusahaan dan PCI sepakat untuk bekerja sama usaha dalam bidang operasional sebagai berikut:
- Food and Beverage dengan Brand What’s Up Café (Lantai GF). - Supermarket atau Pasar Swalayan dengan Brand MOR (Lantai GF). - Pengelolaan Guest House (Lantai 2 dan Lantai 3).
Jangka waktu perjanjian ini berlaku selama 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal 15 Juni 2019 sampai dengan tanggal 15 Desember 2022 dengan grace periode 9 (sembilan) bulan. Kerjasama operasional ini dilaksanakan dengan sistem Bagi Hasil dengan ketentuan sebagai berikut:
- Untuk tahun pertama dan tahun kedua (tanggal 15 Desember 2019 sampai dengan 15 Desember 2021), para pihak sepakat bagi hasilnya untuk Perusahaan mendapatkan 20% dan PCI 80% dari omzet bersih.
- Untuk tahun ketiga (tanggal 15 Desember 2020 sampai dengan tanggal Desember 2021), para pihak sepakat bagi hasilnya untuk Perusahaan mendapatkan 30% dan PCI 70% dari omzet bersih.
PT DIAMOND CITRA PROPERTINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)