• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

SUBSCRIPTIONS Akun ini merupakan uang muka dari pihak-pihak

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)

b. Perjanjian sewa satelit (lanjutan) b. Satellite lease agreement (continued) Pada tanggal 19 Juni 2006, SCTV dan Indosat

memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan biaya sewa sebesar AS$325.000 per tahun.

On June 19, 2006, SCTV and Indosat renewed the lease agreement, whereby the lease of the transponder was extended for 4 (four) years starting August 1, 2006 until July 31, 2010 with an annual rental fee US$325,000 per annum.

Para pihak juga menyetujui apabila SCTV melakukan pemutusan kontrak sebelum jatuh tempo, maka SCTV diharuskan membayar beban pemutusan sebesar 60% dari sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana yang lebih besar, ditambah AS$1.000.000 secara tunai atau dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh) tahun.

The parties also agreed that if SCTV terminates the agreement before its maturity, SCTV is obliged to pay a penalty of 60% from the remaining rental fee or twice of the quarterly payment, whichever is higher, plus US$1,000,000 cash or in the form of advertising service for 10 (ten) years payments.

Selama periode sewa, SCTV juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25.000 per tahun untuk periode 4 (empat) tahun sejak tahun tanggal 1 Agustus 2006.

During the lease period, SCTV is also

obligated to use other Indosat‟s service

facilities for US$25,000 minimum per year for the next 4 (four) years starting August 1, 2006.

Pada tanggal 24 September 2008, SCTV dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 7 (tujuh) tahun sejak tanggal 24 September 2008 sampai 31 Juli 2015, dengan biaya sewa AS$525 ribu per tahun.

On September 24, 2008, SCTV and Indosat renewed the lease agreement, whereby the lease of the transponder was extended for 7 (seven) years starting September 24, 2008 until July 31, 2015 with an annual rental fee of US$525 thousand per annum.

Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp3,42 miliar dan Rp3,59 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 dan 2010, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan - Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 31).

The rental expenses of the transponder amounting to Rp3.42 billion and Rp3.59 billion for the nine month period ended September 30, 2011 and 2010, respectively, are presented as part of “Cost of Revenues - Satellite and Transmission Cost” account in the consolidated statements of income (Note 31).

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)

c. Perjanjian pembelian dan lisensi c. Purchase and license agreement

SCTV mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan berbagai pemasok asing dan lokal. Pada pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, saldo dari seluruh perjanjian pembelian dan izin penayangan atas program yang belum diterima dan periode penayangannya belum dimulai dan belum dibayar masing-masing adalah sejumlah Rp88,52 miliar, Rp65,07 miliar dan Rp54,67 miliar.

SCTV has entered into several program purchase and license agreements with various foreign and local suppliers. The balance of total program purchase and license agreements of which related programs are not received and the license periods are not started and not yet paid amounted to Rp88.52 billion, Rp65.07 billion and Rp54.67 billion as of September 30, 2011, December 31, 2010 and January 1, 2010, respectively.

d. Perjanjian sewa d. Rental agreement

Pada tanggal 12 Mei 2006, SCM dan SCTV mengadakan perjanjian sewa secara terpisah, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, dengan PT Manggala Gelora Perkasa (MGP), dimana SCM dan SCTV secara terpisah akan menyewa gedung perkantoran Senayan City Office Tower (SCTV Tower) yang digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan jumlah nilai sewa sebesar Rp99,65 miliar untuk SCM dan Rp97,39 miliar untuk SCTV. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

On May 12, 2006, SCM and SCTV entered into a separate rental agreement, as further amended on June 4, 2007 and August 27, 2007, with PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) whereby SCM and SCTV rent certain separate areas of an office tower known as Senayan City Office Tower (SCTV Tower) which are used for office spaces, studio spaces and studio support area including the right to use common areas in the office tower with total rental fee amounting to Rp99.65 billion for SCM and Rp97.39 billion for SCTV. In accordance with these agreements, the significant terms and conditions are as follows:

- Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, SCM dan SCTV memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada MGP di bawah syarat dan kondisi baru.

- The terms of the rental will expire on March 2041 or 2039, if Badan Pengelola

Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (the

ultimate owner of the landrights where the tower is located) will not render the 2 (two) years grace period to MGP as stipulated in the cooperation agreement between MGP and BPGBK. At the end of the rental period, SCM and SCTV shall have the first option to extend the rental period to another period subject to the granting of the additional terms from BPGBK to MGP under the new terms and conditions.

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued))

d. Perjanjian Sewa (lanjutan) d. Rental Agreement (continued)

- Apabila MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 (dua) tahun dari BPGBK, nilai sewa sejumlah Rp99,65 miliar untuk SCM dan Rp97,39 miliar untuk SCTV akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun atas hutang yang tersisa secara proporsional.

- If MGP could not get the 2 (two) years grace period from BPGBK, the rental fee amounting to Rp99.65 billion for SCM and Rp97.39 billion for SCTV will be proportionally reduced equivalent to 2 (two) years rental for the remaining payable.

- Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh SCTV kepada MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika SCM dan SCTV akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada setiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.

- The portion of the total base rent for the amount of Rp643.15 million shall be settled by SCTV by giving commercial time to MGP in terms of advertising hours. If SCM and SCTV will pay all or part of the outstanding fixed based rents on every installment payment, the parties should agree with the new calculation, without any penalty.

- SCM dan SCTV harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.

- SCM and SCTV shall pay quarterly in advance service charges for certain amounts to cover the operating costs of MGP, subject to annual increase in addition to the base rent payments.

- SCM dan SCTV diharuskan membayar secara triwulanan kepada MGP dalam jumlah tertentu setiap meter persegi tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh semua pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada SCM dan SCTV.

- SCM and SCTV are required to pay quarterly to MGP at certain amounts per square meter but not to exceed US$900,000 in aggregate at any time during the term of the leases as sinking funds to be deposited at a joint account in a bank agreed by all parties. The sinking fund shall be utilized to finance the major repair of the office tower, major

replacement of machineries and

equipment and major repair of main facilities as referred in the agreement. Any remaining balances of the sinking fund at the end of rental period shall be refunded to SCM and SCTV.

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (lanjutan)

PT Surya Citra Televisi (SCTV) and PT Surya Citra Media Tbk (SCM) (continued)

d. Perjanjian Sewa (lanjutan) d. Rental Agreement (continued)

Pada tanggal 20 Oktober 2008, SCTV menyewa ruang tambahan di gedung perkantoran Senayan City Office Tower dari MGP dan membayar dimuka sejumlah Rp13,43 miliar sampai dengan tahun 2009. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, saldo sewa dibayar di muka adalah sebesar Rp164,75 miliar, Rp170,20 miliar dan Rp175,83 miliar, dimana sebesar Rp157,15 miliar, Rp159,31 miliar dan Rp164,75 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 13), dan bagian lancar sejumlah Rp3,52 miliar, Rp5,45 miliar dan Rp10,05 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka” pada neraca konsolidasi (Catatan 7).

Beban sewa atas transaksi tersebut sejumlah Rp4,08 miliar dan Rp8,22 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Catatan 33).

On October 20, 2008, SCTV rented additional office spaces in Senayan City Office Tower from MGP and paid the rental fee in advance amounting to Rp13.43 billion until 2009.

As of September 30, 2011, December 31, 2010 and January 1, 2010, the outstanding prepaid rent are Rp164.75 billion, Rp170.20 billion and Rp175.83 billion, of which Rp157.15 billion, Rp159.31 billion and Rp164.75 billion are presented as part of "Prepaid Long-Term Rent" (Note 13), and the current portion amounting to Rp3.52 billion, Rp5.45 billion and Rp10.05 billion are presented as part of "Prepaid Expenses" (Note 7) in the consolidated balance sheets.

Rental expense for such transactions amounting to Rp4.08 billion and Rp8.22 billion are presented as part of "General and Administrative Expense - Rental" in the consolidated statements of income for the nine month period ended September 30, 2011 and 2010, respectively (Note 33).

PT Sakalaguna Semesta (SS) PT Sakalaguna Semesta (SS)

Perjanjian Penunjukan Dealer Utama Main Dealer Appointment Agreement

Pada tanggal 20 November 2003, SS mengadakan Perjanjian Penunjukan Dealer dengan PT Indosat Tbk (Indosat). Perjanjian ini adalah untuk suatu penyelenggaraan program penjualan Paket Perdana Pasca Bayar, Paket Perdana Pra Bayar dan Voucher Isi Ulang melalui jaringan distribusi SS sebagai dealer Indosat. Perjanjian tersebut telah diamandemen beberapa kali. Perjanjian amandemen terakhir tersebut berakhir pada tanggal 30 Juni 2011.

On November 20, 2003, SS entered into a Main Dealer Appointment Agreement with PT Indosat Tbk (Indosat). The purpose of the agreement is to hold a sales program for Paket Perdana Pasca Bayar, Paket Perdana Pra Bayar and Refill Voucher through SS distribution network as Indosat dealer. This agreement has been amended several times, this latest amendment agreement expired on June 30, 2011.

Perjanjian Penunjukan Distributor Distributor Appointment Agreement

Pada tanggal 11 April 2011, SS dan PT Indosat Tbk (Indosat) mengadakan Perjanjian Penunjukan Distributor. Dalam perjanjian ini SS ditunjuk sebagai distributor untuk produk-produk Indosat di seluruh

On April 11, 2011, SS entered into a Distributor Appointment Agreement with PT Indosat Tbk (Indosat). This agreement appointed SS as a

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Indosiar Visual Mandiri (IVM ) PT Indosiar Visual Mandiri (IVM)

a. Perjanjian dengan Condor Entertainment B.V., Belanda (CONDOR)

a. Agreement with Condor Entertainment B.V., Netherlands (CONDOR)

Mulai 1 Januari 1995, CONDOR memberikan izin kepada IVM untuk memasukkan dan menggunakan merek dagangnya sebagai bagian dari logo IVM dan menggunakannya semata- mata untuk pemberian jasa dalam wilayah Indonesia (termasuk alat tulis, barang promosi dan material lainnya) sampai tanggal 28 Februari 2027.

Effective from January 1, 1995, CONDOR licensed IVM to incorporate and adopt its trademark as part of IVM logo and use it solely for services (including stationery, promotional and other materials) within the Indonesian territory up to February 28, 2027.

Sebagai imbalan, IVM membayar sejumlah US$675.000 (Rp1.557,9 juta) yang dicatat dalam akun aktiva tidak berwujud. Sejak tahun 2002, aktiva tidak berwujud ini telah diamortisasi seluruhnya.

As compensation, IVM agreed to pay fees totaling US$675,000 (Rp1,557.9 million), which was recorded as an intangible asset. In 2002 the intangible asset was fully amortized.

b. Perjanjian dengan Yayasan Televisi

Republik Indonesia

b. Agreement with Yayasan Televisi Republik Indonesia

Berdasarkan Perjanjian Penunjukan Pelaksana Siaran Televisi Swasta Umum antara IVM dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) tanggal 7 Desember 1994 (Perjanjian), IVM menerima penunjukan untuk melaksanakan siaran televisi. Perjanjian tersebut berlaku untuk 20 tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian sampai dengan 6 Desember 2014 atau selama Yayasan TVRI tidak menyelenggarakan siaran niaga, yang mana yang tercapai lebih dahulu. IVM bersedia memberikan penghasilan sebesar 12,5% atas penerimaan dari hasil siaran niaga, setelah dikurangi biaya komisi dan/atau diskon dan pajak serta penjualan materi siaran dan keuntungan penjualan buku-buku program setelah dikurangi pajak-pajak (Penghasilan) kepada Yayasan TVRI.

Based on the Appointment of the Private Television Broadcasting Agreement between IVM and Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) dated December 7, 1994 (Agreement), IVM accepted the appointment to conduct television broadcasting. For 20 years starting from the date of the Agreement to December 6, 2014 or as long as Yayasan TVRI did not broadcast advertisements, whichever came first. IVM was willing to pay to Yayasan TVRI 12.5% of its revenues from broadcast advertisements, net of commission expenses and/or discount and tax, and sales of films and profits from sales of programming books, net of taxes (Revenue) to Yayasan TVRI.

Pada tanggal 19 Oktober 2001, Perusahaan Jawatan Televisi Republik Indonesia (Perjan TVRI) (yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 (PP No. 36/2000) tanggal 7 Juni 2000) mengadakan pertemuan dengan lima direksi stasiun televisi swasta (termasuk direksi IVM). Hasil dari pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:

On October 19, 2001, Perusahaan Jawatan Televisi Republik Indonesia (Perjan TVRI)

(which was established based on

Government Regulation No. 36 year 2000 (PP No. 36/2000) dated June 7, 2000), held a meeting with the directors of five private television broadcasting companies (including

IVM‟s director). The results of the meeting

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Indosiar Visual Mandiri (IVM ) (lanjutan) PT Indosiar Visual Mandiri (IVM) (continued)

b. Perjanjian dengan Yayasan Televisi

Republik Indonesia (lanjutan)

b. Agreement with Yayasan Televisi Republik Indonesia (continued)

1. Mengakhiri kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian beserta perubahannya antara TVRI dan IVM serta Stasiun Penyiaran Televisi Swasta lainnya.

a. Termination of the Appointment of the Private Television Broadcasting Agreement and its amendments among TVRI and IVM and other private television broadcasting companies. 2. Kesepakatan “cut off date” pembayaran

dan pembagian penghasilan setelah Desember 1999 akan dibicarakan lebih lanjut antara TVRI dengan masing- masing/bersama Stasiun Televisi Swasta.

b. Payment cut-off date and arrangement for revenue sharing after December 1999 will be discussed by TVRI with the private television broadcasting companies at a later date.

Pada tahun 2002, Perjan TVRI yang diwakili penasehat hukumnya mengajukan dua somasi kepada IVM. Somasi kedua tanggal 10 Januari 2002 antara lain menyatakan bahwa terhitung hingga tanggal 19 Oktober 2001, jumlah kewajiban IVM adalah Rp98.844.099, yang berhubung dengan adanya cicilan pembayaran dari IVM pada bulan Desember 2001 sebesar Rp2.620.129 menjadi Rp96.223.970. Karena tidak sependapat dengan somasi tersebut, manajemen IVM tidak memenuhi kewajiban yang diajukan.

In 2002, Perjan TVRI through its legal counsel sent two claim letters to IVM. The second claim letter dated January 10, 2002, stated among others that up to October 19, 2001, IVM had a payment obligation amounting to Rp98,844,099, which became Rp96,223,970

due to IVM‟s installment payment amounting to Rp2,620,129 in December 2001. IVM‟s

management did not agree with the aforementioned claim letter, and as such did not settle the liabilities claimed by Perjan TVRI.

Pada tanggal 14 Februari 2002, Perjan TVRI menggugat IVM ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bahwa IVM tidak melakukan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian. Namun, pada tanggal 6 Maret 2002, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menetapkan perkara tersebut di atas dicabut berdasarkan surat pemohonan pencabutan gugatan oleh Perjan TVRI melalui penasehat hukumnya pada tanggal yang sama.

On February 14, 2002, Perjan TVRI filed a lawsuit against IVM in the South Jakarta District Court. Perjan TVRI claimed that IVM had not fulfilled its obligation under the Agreement. However, on March 6, 2002, the South Jakarta District Court withdrew the aforementioned lawsuit based on withdrawal request letter from Perjan TVRI through its legal counsel on the same date.

Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002 tanggal 17 April 2002 menetapkan pengalihan bentuk Perjan TVRI menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Government Regulation No. 9 year 2002 dated April 17, 2002, provided for the change in the status of Perjan TVRI to Perusahaan Perseroan (Persero).

Manajemen dan penasehat hukum IVM berpendapat bahwa IVM tidak mempunyai kewajiban hukum apapun terhadap Perjan TVRI/Persero karena Yayasan TVRI telah melakukan siaran niaga. Selain itu berdasarkan PP No. 36/2000 tentang Pendirian Perjan TVRI, Yayasan TVRI secara

IVM‟s management and its legal counsel are

of the opinion that IVM does not have any legal obligation to Perjan TVRI/Persero because Yayasan TVRI had broadcast advertisements. In addition, based on PP No. 36/2000 regarding the establishment of Perjan TVRI, Yayasan TVRI has no longer

38. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PT Indosiar Visual Mandiri (IVM ) (lanjutan) PT Indosiar Visual Mandiri (IVM) (continued)

b. Perjanjian dengan Yayasan Televisi

Republik Indonesia (lanjutan)

b. Agreement with Yayasan Televisi Republik Indonesia (continued)

untuk menyelenggarakan kegiatan penyiaran TVRI, termasuk menerima pembayaran pembagian penghasilan hasil siaran niaga dari stasiun televisi swasta, khususnya IVM.

activities of TVRI, including receiving payment of revenue sharing from private television broadcasting companies, especially from IVM.

Lebih lanjut berdasarkan Perjanjian beserta perubahan-perubahannya terbukti secara yuridis Perjanjian tersebut disepakati dan ditandatangani oleh IVM dengan Yayasan TVRI, bukan dengan Perjan TVRI/Persero.

Furthermore, the Agreement and its amendments had been legally agreed and signed by IVM with Yayasan TVRI, not with Perjan TVRI/Persero.

Dalam hal ini, pengalihan kepada pihak ketiga juga harus disetujui secara tertulis oleh IVM dan Yayasan TVRI, sebagaimana yang disyaratkan dalam pasal 22 Perjanjian. IVM tidak pernah memberikan persetujuan dalam bentuk apapun kepada Yayasan TVRI untuk mengalihkan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh Yayasan TVRI dalam Perjanjian beserta perubahan-perubahannya kepada pihak manapun, termasuk kepada Perjan TVRI/Persero.

Accordingly, the transfers of rights and obligations to third parties should also be agreed in writing between IVM and Yayasan TVRI as stated in Article 22 of the Agreement. IVM had not given any kind of approval to Yayasan TVRI to transfer the rights and obligations of Yayasan TVRI in the Agreement and its amendments to any other parties, including Perjan TVRI/Persero.

Pada tanggal 10 Juli 2002, IVM melakukan pembayaran atas pembagian penghasilan untuk Yayasan TVRI sejumlah Rp21.450.333 untuk periode 1 Januari 2000 sampai dengan 6 Juni 2000 (tanggal terakhir sebelum pendirian Perjan TVRI).

On July 10, 2002, the IVM paid the revenue sharing of Yayasan TVRI amounting to Rp21,450,333 for the period from January 1, 2000 to June 6, 2000 (the date before the establishment of Perjan TVRI).

Pada tahun 2003, IVM juga telah melakukan pembayaran atas denda pembagian penghasilan untuk Yayasan TVRI sejumlah Rp14.369.934. Atas pembayaran denda tersebut, Perjan TVRI telah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa IVM telah menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian, oleh karena itu IVM tidak mencatat beban masih harus dibayar atas pembagian penghasilan, selain yang sudah dibayarkan pada tahun 2003 dan 2002.

In 2003, IVM also paid the penalty on the revenue sharing of Yayasan TVRI amounting to Rp14,369,934. As a result of the penalty payments, Perjan TVRI issued a letter which stated that IVM had fulfilled its obligation in accordance with the Agreement. Accordingly, IVM did not record the accrued expense – revenue sharing, other than the amounts that were paid in 2003 and 2002.

Berdasarkan surat PT Televisi Republik