1. Pada tahun 1999 Joint Venture SAE Waskita yang terdiri dari Sociate Euxilliare D’Enterprise International dan Perusahaan (Pemohon) menunjuk Arbiter Soelistio SH dan oleh karena responden tidak menunjuk seorang arbiter, maka Sulistio, SH bertindak sebagai Arbiter Tunggal dalam perkara klaim atas wanprestasi yang dilakukan oleh PT Angkasa Interland (Responden) pada proyek Kondominium Puri Casablanca. Pada tanggal 21 Desember 1999 Arbiter mengeluarkan putusan dan telah diajukan permohonan pelaksanaan putusan arbitrase tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dan telah diterbitkan penetapan No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jaksel, tanggal 6 Maret 2000. Putusan arbitrase tanggal 21 Desember 1999 adalah sebagai berikut:
a. Responden harus segera membayar kepada Pemohon jumlah sebesar Rp 59.933.261.574, termasuk PPN;
59
b. Responden harus segera membayar kepada Pemohon bunga berjumlah Rp 1.259.987.768 sampai tanggal 15 November 1999;
c. Responden harus segera membayar kepada Pemohon bunga menurut Undang-Undang sebesar 6% per tahun atas jumlah yang diputuskan dibawah ayat-ayat 1 dan 2 di atas sejak tanggal 16 Nopember 1999 sampai tanggal pembayaran seluruh jumlah tersebut
d. Pemohon dan Responden masing - masing harus segera membayar separuh biaya Arbitrase sebesar Rp 2.500.000.
Atas putusan arbitrase tersebut, PT Angkasa Interland mengajukan gugatan perlawanan kepada Joint Venture SAE Waskita melalui PN Jakarta Selatan. Pada tanggal 22 Februari 2001 PN Jakarta Selatan mengeluarkan putusan No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel dengan amar putusan sebagai berikut:
a. Menolak Eksepsi Terlawan I (Soelistio), II (SAE) dan III (PT Waskita Karya). b. Mengabulkan perlawanan Pelawan untuk sebagian.
c. Menyatakan Pelawan adalah pelawan yang benar.
d. Menyatakan prosedur pembentukan Arbiter tunggal Sulistio, SH tidak berdasarkan hukum.
e. Menyatakan putusan arbitrase tanggal 21 Desember 1999 yang diputus oleh terlawan I tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum
f. Menyatakan Penetapan PN Jakarta Selatan No. 06/Eks.Arb/2000/PN.Jak.Sel tanggal 6 Maret 2000 tidak mempunyai kekuatan hukum, karenanya tidak dapat dilaksanakan.
g. Menghukum turut Terlawan I dan II mematuhi putusan ini.
Selanjutnya SAE dan Perusahaan mengajukan banding atas putusan PN kepada Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta.
Pada tanggal 29 November 2001, PT mengeluarkan keputusan No. 328/Pdt/2001/PT. DKI yang amar putusannya berbunyi menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel tanggal 22 Februari 2001
Atas putusan PT tersebut SAE dan Perusahaan selaku Para Pemohon Kasasi I mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dalam salinan putusan No. 2773 K/PDT/2002 tanggal 19 Mei 2004, MA mengeluarkan putusan yang isinya antara lain :
a. Mangabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I (SAE dan PT Waskita Karya) dan Pemohon Kasasi II (Soelisto, SH)
b. Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 29 November 2001No. 328/Pdt/2001/PT.DKI dan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 22 Februari 2001 No. 282/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel.
c. Menerima Eksepsi para terlawan (pemohon kasasi I dan II).
d. Menyatakan perlawanan pelawan tidak dapat diterima (termohon kasasi).
e. Menghukum para termohon kasasi untuk membayar seluruh biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp 500.000.
Dengan adanya keputusan kasasi MA tersebut, PT Angkasa Interland mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung yang kemudian putusan PK No. 229.PK/Pdt/2005 tanggal 23 Februari 2006 yang isi putusannya menolak permohonan peninjauan kembali dari PT. Angkasa Interland.
Sehubungan Perkara I Casablanca telah diputus pada tingkat PK dengan nomor putusan No. 229 PK/Pdt/2005 dan Perkara II Casablanca juga telah diputus pada tingkat PK dengan nomor putusan No. 46 PK/Pdt/2010, maka untuk kedua perkara tersebut sudah tidak ada lagi upaya hukum yang dapat dilakukan, untuk itu telah ditunjuk Nengah Sujana & Rekan Law Firm (NSR) sebagai kuasa hukum guna mengajukan Permohonan Sita Eksekusi sebagaimana Surat Kuasa nomor: 33/SKU/WK/2011 tanggal 08 April 2011.
60
2. Selanjutnya PT Angkasa Interland kembali mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum ke PN Jakarta Selatan dengan tuntutan untuk menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tanggal 21 Desember 1999. Pada tanggal 2 Agustus 2005, PN Jakarta Selatan mengeluarkan keputusan No. 832/Pdt.G/2004/PN.Jak.Sel yang memutuskan bahwa :
a. Menyatakan sah dan berharga Putusan Provisi tertanggal 19 Januari 2005.
b. Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap penggugat. c. Menghukum para Tergugat untuk membayar ganti kepada Penggugat secara tanggung renteng
dengan perincian sebagai berikut :
a. akibat dihukum dalam putusan Arbiter Tunggal yang tidak sah untuk membayar kepada Tergugat II dan Tergugat III sebesar Rp. 61.193.249.342 padahal pembentukan Arbiter Tunggal itu dengan melanggar ketentuan UU
b. Ganti yang harus diabayar oleh Tergugat II dan Tergugat III kepada Penggugat yang sampai sekarang tidak dibayar karena dibuatnya putusan Arbitrase Tunggal secara melawan hukum adalah sebesar Rp. 22.288.859.804,-
c. Ganti bunga akibat tidak diterimanya pembayaran butir b diatas pada waktunya, sesuai dengan UU sebesar 6% per tahun, terhitung sejak gugatan ini didaftarkan di kepaniteraan PN. Jakarta Selatan sampai dibayar lunas
d. immaterial karena kehilangan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengurus masalah ini yang tidak dapat dinilai dengan uang, namun pantas dan wajar apabila berdasarkan kepantasan dan kepatutan adalah sebesar Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)
e. Menyatakan Pasal 13 UU No. 30/1999 berlaku terhadap Putusan Arbitrase Tunggal Soelistio, SH, tanggal 21 Desember 1999 dan menyatakan Arbiter Tunggal Soelistio, SH telah melanggarnya
Kemudian Tergugat II dan III (SAE dan Perusahaan) mengajukan banding atas putusan PN tersebut ke PT DKI Jakarta dan pada tanggal 25 Agustus 2006 PT DKI Jakarta mengeluarkan putusan No. 183/PDT/2006/PT.DKI yang amarnya sebagai berikut :
.
a. Mangabulkan tuntutan terbanding Penggugat dalam provisi untuk sebagian.
b. Menangguhkan berlakunya putusan Arbiter tunggal, Soelistio, SH tgl 21 Desember 1999 sampai putusan berkekuatan hukum tetap.
c. Menyatakan tuntutan terbanding/Penggugat agar para Pembanding/Tergugat II dan III membayar ganti sebesar Rp 22.288.859.804 dan bunga sebesar 6% pertahun sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sampai dibayar lunas, tidak dapat diterima. d. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.
e. Menyatakan turut terbanding/Tergugat I, dan para Pembanding/Tergugat II dan III telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Terbanding/penggugat.
f. Menghukum para Pembanding/Tergugat II dan III dan turut Terbanding/Tergugat I untuk membayar ganti immateriil kepada Terbanding/Penggugat secara tanggung renteng sebesar Rp 3.000.000.000.
g. Menolak gugatan Terbanding/Penggugat untuk selain dan selebihnya.
Sehubungan dengan keputusan PT tersebut, para Tergugat dan Penggugat mengajukan permohonan kasasi secara tertulis kepada MA dengan memori kasasi tanggal 21 Desember 2006 dan 22 Desember 2006, Putusan MA No. 300 K/Pdt/2007 tanggal 28 Pebruari 2008 adalah menolak permohonan kasasi dari Pemohon kasasi I dan Pemohon kasasi II.
Atas penolakan permohonan kasasi yang diajukan, maka Tergugat II dan III mengajukan berkas permohonan peninjauan kembali (PK) pada tanggal 6 Januari 2010 kepada Mahkamah Agung. Putusan PK Mahkamah Agung No. 46PK/PDT/2010 tanggal 27 Oktober 2010 menolak permohonan peninjauan kembali para pemohon peninjauan kembali SAE dan Waskita.
Proses saat ini sebagaimana tindak lanjut Perkara I di atas.
3. Pada tahun 2009, para kontraktor yang tergabung dalam joint venture (JO) dan terlibat dalam proyek pembangunan multi years “GOR Samarinda Kalimantan Timur”, dengan anggota yaitu PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan (Persero). PT Bangun Cipta Kontraktor selanjutnya disebut
61
Penggugat I, PT Waskita Karya (Persero) selanjutnya disebut Penggugat II dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk selanjutnya disebut Penggugat III secara bersama-sama menunjuk Kuasa Hukum Supriyono, SH. & Partners untuk menggugat pembayaran eskalasi pada proyek multi years tersebut kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur (Kaltim) selaku Pengelola Komplek Stadion Utama Kaltim c.q Pemerintah Provinsi Kaltim selanjutnya disebut Tergugat di Pengadilan Negeri Samarinda Kaltim teregister sebagai perkara No. 96/PDT.G/2009/ PN.Smda.
Pada tanggal 19 Juli 2010 PN Samarinda telah menetapkan Putusan Perkara No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda dengan amar Putusan :
a. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
b. Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi terhadap Para Penggugat;
c. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat sebesar Rp 208.181.126.449,77,- dengan perincian masing-masing kepada:
1) Penggugat I sebesar Rp 131.291 Milyar; 2) Penggugat II sebesar Rp 38.598 Milyar; 3) Penggugat III sebesar Rp 38.291 Milyar;
Ditambah bunga sebesar 6% per tahun dari total yang dialami Penggugat I, II dan III terhitung sejak gugatan didaftarkan di Kepaniteraan PN Samarinda sampai dengan dibayarnya seluruh tersebut.
Atas Putusan PN tersebut Tergugat melakukan upaya Banding sesuai Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding Perkara No. 96/PDT.G/2009/ PN.Smda tertanggal 20 Oktober 2010 yang diterima Kuasa Hukum Para Penggugat.
Berdasar Relaas pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding Perkara No. 96/PDT.G/2009/PN.Smda tersebut, Kuasa Hukum Para Penggugat mengajukan Kontra Memori Banding ke PN Samarinda pada tanggal 21 Maret 2011.
Dalam proses Banding, Tergugat (Pemda Kaltim) dan Penggugat (Para Kontraktor) menandatangani Perjanjian Perdamaian (total klaim hasil perdamaian Rp. 156,6 M dengan porsi WK sebesar Rp. 29,035 M) yang dikuatkan dalam Putusan No.: 45/PDT/2011/PT.KT.Smda tanggal 25 Agustus 2011 dan telah diinformasikan kepada DPRD pada tanggal 23 September 2011.
Pembayaran I (Pertama) dibayar pada tanggal 22 November 2011 sebesar Rp. 11.309.929.000,- sisanya akan dibayar menggunakan APBD tahun 2012.
Sisa pembayaran telah dibayar pada tanggal 30 November 2012 sebesar Rp 13.995.287.255.
4. Pada tahun 2010 para kontraktor yang tergabung dalam joint venture (JO) dan terlibat dalam proyek pembangunan multi years “Jalan/Jembatan Teluk Mesjid Provinsi Riau”, dengan anggota terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk selanjutnya disebut Pemohon I, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Pemohon II, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selanjutnya disebut Pemohon III, JO PT Hutama Karya (Persero) dan PT Duta Graha selanjutnya disebut Pemohon IV, PT Waskita Karya (Persero) selanjutnya disebut Pemohon V, PT Istaka Karya selanjutnya disebut Pemohon VI, JO PT Modern Widya Tehnikal, PT Anisa Putri Ragil selanjutnya disebut Pemohon VII, PT Harap Panjang selanjutnya disebut Pemohon VIII secara bersama-sama menunjuk Kuasa Hukum Nengah Sudjana, SH. & Rekan (NSR) untuk mengajukan permohonan Arbitrase klaim eskalasi pada proyek multi years tersebut kepada Kepala Dinas PU Program Pembangunan Jalan/Jembatan (Program Multi Years) Provinsi Riau c.q. Pemerintah Provinsi Riau selanjutnya disebut Termohon di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Jakarta terdaftar sebagai Perkara No: 352/V/ARB-BANI/2010.
Pada tanggal 27 Desember 2010 BANI Jakarta telah memutuskan Perkara No: 352/V/ARB-BANI/2010 dengan amar Putusan:
a. Mewajibkan Termohon untuk membayar eskalasi sebesar Rp 322.395.826.691, dengan perincian kepada:
62 1) Pemohon I : Rp 113.841.020.412; 2) Pemohon II : Rp 41.214.592.443; 3) Pemohon III : Rp 31.504.906.623; 4) Pemohon IV : Rp 49.853.904.365; 5) Pemohon V : Rp 20.459.969.111; 6) Pemohon VI : Rp 29.580.157.994; 7) Pemohon VII : Rp 11.520.971.085; 8) Pemohon VIII: Rp 24.419.304.658;
b. Menghukum Termohon membayar biaya arbitrase kepada Para Pemohon sebesar Rp 1.356.378.000.
c. Menghukum Tergugat untuk melaksanakan putusan ini selambat-lambatnya 45 hari sejak putusan ini diucapkan,
d. Putusan Arbitrase ini adalah putusan tingkat pertama dan terakhir, memerintahkan Sekretaris Majelis untuk mendafarkan salinan resmi Putusan Ke PN Pekanbaru atas biaya Para Pemohon dan Termohon.
Oleh sebab Termohon tidak melaksanakan Putusan Arbitrase secara sukarela sampai dengan tanggal yang telah ditetapkan dalam Putusan BANI Jakarta, maka pada tanggal 23 Februari 2011 Para Pemohon melalui Kuasa Hukum NSR mengajukan Permohonan Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No: 352/V/ARB-BANI/2010 kepada Ketua PN Pekanbaru teregister pada tanggal 14 Maret 2011 No. Reg: 08/Eks-PTS-BANI/2011/PN.Pbr.
Atas Permohonan Eksekusi tersebut PN Pekanbaru telah menerbitkan ketetapan No. 08/EKS-PTS-BANI/2011/PN.Pbr jo. No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 15 Maret 2011 yang isinya:
a. Mengabulkan Permohonan Kuasa Pemohon Eksekusi;
b. Memerintahkan kepada Juru Sita PN.Pekanbaru untuk memanggil Termohon Eksekusi guna diberi teguran (Aanmaning) agar dalam tenggang 8 (delapan) hari memenuhi Putusan BANI tersebut yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Pada saat yang bersamaan dengan Proses Permohonan Eksekusi tersebut, Termohon telah mengajukan keberatan atas Putusan BANI No. 352/IV/ARB-BANI/2010 tertanggal 27 Desember 2010 kepada PN Pekanbaru pada tanggal 21 Pebruari 2011 terdaftar No. 24/Pdt.ARB.BANI/2011/PN.Pbr. Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru No.:24/PDT/ARB.BANI/2011/PN.PBR tanggal 11 Mei 2011 adalah menolak gugatan/permohonan Pemohon untuk seluruhnya . Atas putusan PN Pekanbaru tersebut, Pemohon pada tanggal 24 Mei 2011 menyatakan kasasi ke MA.
Putusan kasasi MA RI No. : 709K/Pdt.Sas/2011 tanggal 24 Januari 2012 adalah menolak permohonan banding dari Kepala Dinas PU Provinsi Riau.
Atas Putusan Kasasi MA, Para Pemohon masing-masing bersurat kepada Dinas PU provinsi Riau untuk melakukan pembayaran sesuai putusan BANI.
Pada tanggal 28 September 2012, Kuasa Hukum Pemohon bersurat kepada Ketua PN Pekanbau perihal Permohonan Eksekusi Lanjutan.
Berdasar Putusan Kasasi, maka Pemda akan membayar dalam 2 tahap menggunakan anggaran tahun 2012 dan 2013, pembayaran tahap I dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar Rp 14 Milyar sudah termasuk PPN 10%.
5. Perkara No. 208/PDT.G/2012/PN.Jkt.Tim tanggal 25 Juni 2012, antara PT Albok Boiler Industri sebagai Penggugat melawan Konsorsium PAL-Waskita sebagai tergugat dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Cabang Jakarta sebagai Turut Tergugat I, serta PT Jasaraharja Putera Cabang Jakarta sebagai Turut Tergugat II, dengan isi gugatan Bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dengan melakukan pemutusan kontrak pekerjaan dengan Penggugat pada pekerjaan Proyek PLTU Malinau 2x3 MW.
63
Perkara ini telah diputus di tingkat pertama oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 2 Oktober 2012, dimana di dalam Putusannya Majelis Hakim menerima keberatan (Eksepsi) Tergugat dan menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tidak berwenang secara mutlak (Absolut) untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut. Terhadap putusan tersebut, Kuasa Hukum Penggugat menyatakan Banding pada tanggal 11 Oktober 2012.
Pada tingkat Banding, Pembanding (PT Albok Boiler Industri) melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Memori Banding pada tanggal 5 November 2012 dan Terbanding (Konsorsium PAL-Waskita) telah menyerahkan Kontra Memori Banding pada tanggal 4 Desember 2012 melalui Kuasa Hukumnya. Hingga saat ini, belum ada Putusan Banding pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Tanggal 4 Desember 2012, Terbanding (KSO PAL-WK) mengajukan Kontra Memori Banding melalui Kuasa Hukumnya yaitu Nengah Sujana & Rekan.
Pada tanggal 26 Desember 2012, terdapat relaas pemberitahuan memeriksa berkas. Sehingga 14 hari setelah relaas ini, berkas perkara akan dilimpahkan kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Bahwa tidak ada dasar hukum yang mengatur jangka waktu pemeriksaan tingkat banding sampai dengan putusan banding.
6. PT. Jasuka Bangun Pratama (Jo.) PT. Amarta Karya (Persero) telah mengajukan gugatan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Paket Pembangunan Sistem Petanu dan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Register Perkara Nomor: 09/Pdt.G/2012/PN.Jak.Tim tanggal 12 Februari 2013.
PT. Jasuka Bangun Pratama (Jo.) PT. Amarta Karya (Persero) sebagai Penggugat, PPK Pengembangan Paket Pembangunan Sistem Petanu sebagai Tergugat I dan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Tergugat II, dengan isi gugatan bahwa Tergugat I dan II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum dan melanggar asas kepatutan, ketelitian dan sikap kehati-hatian serta telah menimbulkan kerugian terhadap Tergugat.
Bahwa setelah melalui serangkaian proses lelang, Tergugat I mengumumkan Hasil Evaluasi Penawaran Harga/Biaya paket pekerjaan yang menyatakan bahwa Tergugat II memberikan Nilai Penawaran setelah koreksi sebesar Rp 65.361.380.000,- sedangkan Nilai Penawaran Penggugat setelah koreksi sebesar Rp 63.472.252.000,-.
Bahwa Penggugat dinyatakan tidak lulu pada Spesifikasi Teknis oleh Tergugat I dengan alasan Penggugat tidak lulus ambang batas total disebabkan karena metode pelaksanaan dan spek tek mendapat nilai kurang dari yang disyaratkan. Sehingga yang dimenangkan adalah Penawar terendah kedua, dalam hal ini adalah Tergugat II.
Tuntutan yang diajukan kepada Tergugat II adalah kerugian materiil sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) yang harus dibayarkan secara tunai dan sekaligus kepada Penggugat setelah amar putusan dibacakan dan kerugian imateriil sebesar Rp 31.736.126.000,- (tiga puluh satu milyar tujuh ratus tiga puluh enam juta seratus dua puluh enam ribu rupiah) yang harus dibayarkan secara tunai dan sekaligus kepada Penggugat setelah amar putusan dibacakan.
Pada saat ini perkara masih dalam tahap mediasi di persidangan. Sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2013 dengan agenda pengajuan mediasi ulang dari penggugat.
42. Sifat dan Transaksi Pihak – Pihak Berelasi
Berikut ini adalah entitas berelasi dengan Pemerintah yang merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintha:
64
Pihak-pihak Berelasi Transaksi
Perum Perumnas (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto PT Adhi Karya (Persero) Tbk Piutang Usaha, Piutang Retensi
PT Angkasa Pura II (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha PT Bank Exim Indonesia Utang Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kas dan Setara Kas/Utang Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kas dan Setara Kas/Utang Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kas dan Setara Kas/Utang Bank PT Bank Syariah Mandiri (Persero) Kas dan Setara Kas PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kas dan Setara Kas PT BPD Jabar dan Banten Tbk Kas dan Setara Kas/Utang Bank PT BPD Jawa Tengah Kas dan Setara Kas
PT BPD Riau Kas dan Setara Kas/Tagihan Bruto/Pendapatan
PT BPD Sumut Kas dan Setara Kas
PT Bukit Asam (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha PT Dok Kodja Bahari (Persero) Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha
PT Iglas Piutang Usaha
PT Jasa Marga (Persero) Tbk Piutang Usaha, Piutang Retensi, Pendapatan Usaha
PT Jasa Marga Bali Tol Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Piutang Usaha, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha
PT Leces (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha PT Pelindo II (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Pendapatan Usaha
PT Pertamina Bina Medika Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha
PT PLN (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Uang Muka Jangka Panjang, Pendapatan Usaha PT Semen Gresik (Persero) Tbk Pendapatan Usaha
PT Semen Padang (Persero) Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha
PT Trans Marga Jateng Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Uang Muka Jangka Panjang, Pendapatan Usaha PT Translingkar Kita Jaya Piutang Usaha, Piutang Retensi, Tagihan Bruto, Pendapatan Usaha
PT Wijaya Karya Beton Utang Usaha
Rincian Item yang terkait dengan Transaksi Pihak-pihak yang Berelasi
Aset 31-Mar-13 31-Dec-12 31-Mar-13 31-Dec-12
Rp Rp Rp Rp
Kas dan Setara kas 667,851,494,952 1,297,019,618,630 9.63% 15.51%
Piutang Usaha 889,817,271,701 857,548,949,010 12.83% 10.26%
Piutang Retensi 158,385,106,465 145,666,855,182 2.28% 1.74%
Piutang Lain-lain 30,032,816,917 30,032,355,937 0.43% 0.36%
Tagihan Bruto 829,594,887,662 879,342,546,622 11.96% 10.52%
Investasi Pada Ventura Bersama 56,662,247,160 42,958,282,193 0.82% 0.51% Presentase di atas merupakan perbandingan dengan total aset.
Liabilitas 31-Mar-13 31-Dec-12 31-Mar-13 31-Dec-12
Rp Rp Rp Rp
Pinjaman Bank 496,940,063,976 822,776,203,700 7.17% 9.84% Uang Muka Jangka Panjang 85,100,794,560 93,378,356,335 1.23% 1.12%
65
31-Mar-13 31-Dec-12 31-Mar-13 31-Dec-12
Rp Rp Rp Rp
Pendapatan Usaha 322,826,111,026 1,892,470,605,496 33.72% 21.71%
Presentase di atas merupakan perbandingan dengan total pendapatan.
Sifat dan transaksi dengan pihak berelasi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan antara lain: PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Catatan 15), dan PT Istaka Karya (Catatan 7)
43. Perikatan dan Perjanjian