• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORI SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

LUNGSIR (TAMAN KOTA) BANDAR LAMPUNG

3.8. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS BELANJA WAJIB (MANDATORI SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

Belanja wajib (mandatory spending) yaitu alokasi belanja wajib yang diatur dalam undang-undang, dengan tujuan untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Mandatory spending meliputi sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan Infrastruktur. Analisis belanja wajib (mandatory spending) selain digunakan untuk mengetahui dampaknya terhadap makroekonomi (konsumsi/pengeluaran pemerintah dan investasi), juga untuk mengetahui dampaknya pada tujuan pemerintah, diantaranya penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan/atau kenaikan kesejahteraan masyarakat. Dampak yang dirasakan besar terdapat pada alokasi belanja seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

3.8.1. Mandatory Spending di Daerah a. Belanja Sektor Pendidikan

Amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan pasal 49 ayat (1) UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN. Sedangkan belanja sektor pendidikan di daerah dapat terlihat dari alokasi pada DIPA Satker yag memiliki tugas dalam mengimplementasikan Program Nasional (PN) maupun output strategis (OS) di bidang pendidikan khususnya pada fungsi pendidikan pada DIPA Kemendikbud, Kementerian Agama, dan Kemenristekdikti yaitu dalam bentuk Program Indonesia Pintar, Beasiswa, Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Pendidikan, Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Pendidik, Tunjangan dan Tambahan Penghasilan bagi Pengajar (Guru dan Dosen) serta belanja publik lainnya.

Total alokasi pagu mandatory spending sektor pendidikan tahun 2020 di Provinsi Lampung sebesar Rp2,55 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,38 triliun, lebih tinggi dari

54

tahun sebelumnya baik tahun tahun 2019 dengan alokasi pagu sebesar Rp2,54 triliun realisasi sebesar Rp2,41 triliun, maupun tahun 2018 sebesar Rp2,48 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,32 triliun. Alokasi pagu belanja mandatory spending sektor pendidikan di Provinsi Lampung apabila dibandingkan dengan total alokasi belanja Pemerintah Pusat tahun 2020 yang mencapai sebesar Rp9,59 triliun, maka persentase alokasi pagu untuk sektor pendidikan di Provinsi Lampung tahun 2020 mencapai sebesar 26,6%, dan ini telah sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana alokasi anggaran untuk sektor pendidikan sekurang-kurangnya 20%

dari belanja pemerintah.

Tabel 3.25 Alokasi Pagu Mandatory Spending Sektor Pendidikan di Provinsi Lampung 2018 – 2020

(miliar rupiah)

Sumber : Aplikasi MEBE (data diolah)

b. Belanja Sektor Kesehatan

Amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, alakasi pagu anggaran kesehatan minimal 5% dari APBN di luar gaji. Belanja sektor kesehatan di daerah dapat terlihat dari alokasi pada DIPA Satker yang memiliki tugas dalam mengimplementasikan Program Nasional (PN) maupun Output Strategis (OS) bidang kesehatan khususnya pada Fungsi Kesehatan pada DIPA Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Tabel 3.26 Alokasi Pagu Mandatory Spending Sektor Kesehatan di Provinsi Lampung Tahun 2018 - 2020

(miliar rupiah)

Sumber : Aplikasi MEBE

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Kementerian Pendikan dan Kebudayaan 80,77 78,71 97,45% 79,63 77,30 97,08% 826,64 711,91 86,12%

Kementerian Perindustrian 15,32 14,77 96,46% - - - 17,00 16,14 94,93%

Kementerian Kesehatan 46,40 41,41 89,25% 45,93 40,84 88,91% 44,87 38,49 85,78%

Kementerian Agama 1.480,90 1.388,50 93,76% 1.522,03 1.441,75 94,73% 1.637,98 1.588,53 96,98%

Kementerian Tenaga Kerja 1,59 1,58 99,55% 1,29 1,17 90,73% 2,98 2,94 98,57%

Kementerian Kelautan dan Perikanan 17,30 16,32 94,34% 17,16 16,72 97,43% 17,13 16,54 96,55%

Kementerian Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi 835,23 769,64 92,15% 877,24 825,31 94,08% - - -Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 0,90 0,85 94,58% 0,42 0,40 93,91% 0,45 0,44 96,51%

Kementerian Pemuda dan Olah Raga 4,43 4,38 98,90% 3,70 3,67 99,01% 3,22 3,17 98,54%

JUMLAH TOTAL 2.482,83 2.316,16 93,29% 2.547,41 2.407,15 94,49% 2.550,28 2.378,16 93,25%

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Nama Kementerian

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

Kementerian Kesehatan 105,02 91,52 87,14% 100,09 93,52 93,43% 62,27 60,81 97,67%

BPOM 39,47 36,49 92,45% 32,93 31,72 96,34% 23,16 22,62 97,69%

BKKBN 190,80 153,50 80,45% 179,28 132,54 73,93% 100,24 88,81 88,60%

Jumlah Total 335,29 281,51 83,96% 312,30 257,78 82,54% 185,66 172,25 92,78%

Nama Kementerian Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

55

Total alokasi pagu mandatory spending sektor kesehatan tahun 2020 di Provinsi Lampung sebesar Rp185,66 miliar terjadi penurunan yang sangat tajam apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya baik tahun 2019 dengan alokasi pagu sebesar Rp312,30 miliar maupun tahun 2018 dengan alokasi pagu mencapai sebesar Rp335,29 miliar, sedangkan realisasi belanja mencapai sebesar Rp172,25 miliar atau 92,78% dari total alokasi pagu. BKKBN mendapat alokasi pagu terbesar yaitu sebesar Rp100,24 miliar atau 53,99% dari total alokasi pagu sektor kesehatan dengan realisasi belanja sebesar 88,81 miliar atau 88,60%, sedangkan BPOM mendapat alokasi pagu terkecil sebesar Rp23,16 miliar atau 12,47%, dengan realisasi belanja sebesar Rp22,62 miliar atau 97,69%.

Persentase total alokasi mandatory spending untuk sektor kesehatan tahun 2020 sebesar 1,94% dari alokasi pagu belanja pemerintah pusat, masih kurang dari batas minimal amanat dari UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang mengamanatkan alokasi untuk sektor kesehatan sebesar 5% dari APBN di luar gaji.

Tabel 3.27 Alokasi Pagu Mandatory Spending Output Strategis Sektor Kesehatan di Provinsi Lampung 2020

(miliar rupiah)

Sumber : Aplikasi MEBE (data diolah)

sedangkan Mandatory spending Output Strategis untuk sektor kesehatan total alokasi pagu belanja tahun 2020 di Provinsi Lampung sebesar Rp13,33 miliar dengan dengan realisasi sebesar Rp12,91 miliar atau 96,81% dari total alokasi pagu, dengan capaian output sebesar 98,91%.

Pagu Realisasi % Target Capaian %

I Kementerian Kesehatan 7,95 7,57 95,25% 262 261 96,72%

6. Bantuan Biaya Pendidikan Pada Program Percepatan Pendidikan

Tenaga Kesehatan 0,47 0,46 97,05% 189 188 97,05%

2. Sampel Obat, Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan

yang Diperiksa 0,72 0,72 99,52% 1412 1413 100,00%

3. Sekolah yang Diintervensi keamanan Pangan Jajanan Anak

Sekolah (PJAS) 0,30 0,30 98,92% 16 18 100,00%

No. K/L dan Output Strategis Anggaran Output

JUMLAH TOTAL (I+II+III)

56 3.8.2. Belanja Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur menjadi fokus kerja pemerintah, antara lain pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, infrastruktur mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Tujuan pembangunan infrastruktur yaitu guna mendorong perekonomian daerah dengan fokus pada pembangunan jalan, jembatan, bendungan, irigasi, bandara, pelabuhan, rel kereta api, dan sebagainnya.

Total alokasi pagu belanja modal infrastruktur pada Fungsi Ekonomi dan Output Strategis (OS) yang terdapat pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Perhubungan sebesar Rp1,29 triliun dengan realisasi 98,76%.

Tabel 3.28 Alokasi Pagu Belanja Infrastruktur Fungsi Ekonomi dan Output Startegis di Provinsi Lampung 2020

(miliar rupiah)

Sumber : Aplikasi MEBE (data diolah)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendapat alokasi Output Strategis terbesar yaitu sebesar Rp1,26 triliun dengan realisasi 98,83%, sedangkan Kementerian Perhubungan mendapat alokasi pagu sebesar Rp22,78 miliar dengan realisasi 97,91%. Semakin tinggi alokasi belanja infrastruktur akan mempunyai dampak terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dikawasan daerah tersebut, sebab akan memudahkan akses perhubungan/transportasi menjadi mudah dan lancar dan semakin cepat masyarakat mendistribusikan hasil pertanian, perkebunan, perekonomian, dan pariwisata, sehingga akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyaratakat dan pertumbuhan ekonomi.

Pagu Realisasi % Target Capaian % I Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat 1.257,97 1.243,28 98,83% 3411 171

1. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan 192,81 186,26 96,61% 3194 99,99%

2. Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi Jalan 186,88 180,95 96,83% 29 99,92%

3. Layanan perencanaan, pengendalian dan pengawasan

preservasi dan peningkatan kapasitas jalan Nasional 28,00 27,96 99,88% 2 1 99,89%

4. Pembangunan Jembatan 3,39 3,39 100,00% 60 60 100,00%

5. Penggantian Jembatan 21,16 21,16 100,00% 80 80 100,00%

6. Pembangunan Bendungan 663,38 663,34 99,99% 2 299,96%

7. Jaringan Irigasi 117,87 117,66 99,82% 14 199,60%

8. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis

Masyarakat 33,77 31,84 94,28% 26 26 99,66%

9. Pembangunan Embung Air 10,71 10,71 99,94% 4 4 99,83%

10.Pembangunan SPAM 10,06 9,21 91,52% 91,52%

II Kementerian Perhubungan 22,78 22,30 97,91% 5 99,18%

Layanan Pengelolaan Prasarana Transportasi Jalan 22,78 22,30 97,91% 5 99,18%

1.291

1.275 98,76% 3416 171

K/L dan Output Strategis Anggaran Output

JUMLAH TOTAL (I + II) No.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lingkup Provinsi