• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada triwulan II tahun 2017, seluruh pulau mengalami pertumbuhan positif dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Sulawesi dan Jawa. Rata-rata pertumbuhan kedua pulau tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ke-34 provinsi. Sementara itu, wilayah yang lain rata-rata pertumbuhannya lebih rendah.

Pada triwulan II tahun 2017, Sulawesi rata-rata tumbuh sebesar 6,5 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan triwulan II tahun 2016 dan triwulan I tahun 2017 yang masing-masing tumbuh sebesar 8,5 persen (YoY) dan 6,8 persen (YoY). Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Jawa sebesar 5,4 persen (YoY), lebih rendah dari triwulan II tahun 2016 dan tahun sebelumnya yang masing-masing tumbuh sebesar 5,7 persen (YoY) dan 5,8 persen (YoY).

Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 0,5 persen (YoY).

Pada triwulan II tahun 2017, seluruh pulau mengalami pertumbuhan positif.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sulawesi dan Jawa pada triwulan II tahun 2017, masing-masing adalah sebesar 6,5 persen (YoY) dan 5,4 persen (YoY).

Sementara itu, rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kalimatan adalah sebesar 4,4 persen (YoY), sedikit menurun dari triwulan sebelumnya yang merupakan pertumbuhan paling tinggi sejak triwulan III tahun 2012. Maluku dan Papua rata-rata tumbuh sebesar 4,5 persen (YoY), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I tahun 2016 yang terkontraksi sebesar 1,0 persen (YoY) dan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,0 persen (YoY). Gambar 7. Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi di Enam Pulau Besar di Indonesia pada Triwulan I

Tahun 2016 - Triwulan II Tahun 2017 (Persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sumatera pada triwulan II tahun 2017 adalah sebesar 4,1 persen (YoY), tidak berubah dari triwulan sebelumnya namun lebih rendah dibandingkan triwulan II tahun 2016 yang sebesar 4,5 persen (YoY). Bali dan Nusa Tenggara tumbuh sebesar 3,1 persen (YoY), menurun cukup signifikan dibandingkan triwulan I tahun 2016 yang sebesar 6,8 persen (YoY) namun meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,5 persen (YoY).

4.2 4.5 4.0 4.5 4.1 4.1 5.4 5.8 5.7 5.5 5.7 5.4 6.7 6.8 5.2 4.9 2.5 3.1 2.0 1.6 2.2 2.2 4.9 4.4 7.8 8.5 6.7 6.8 6.8 6.5 2.0 -1.0 13.6 14.7 4.0 4.5 -3 0 3 6 9 12 15 18 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2016 2017

Sumatera Jawa Bali dan Nusa Tenggara

Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua

34 Provinsi

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Sumatera serta Bali dan Nusa Tenggara relatif masing-masing sebesar 4,1 persen (YoY) dan 3,1 persen (YoY). Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kalimatan serta Maluku dan Papua pada triwulanI I tahun 2017, masing-masing adalah 4,4 persen (YoY) dan 4,5 persen (YoY).

Gambar 8. Kontribusi di Enam Pulau Besar Indonesia terhadap PDB Pada Triwulan I Tahun 2015 -Triwulan II Tahun 2017

Sumber : Badan Pusat Statistik

Perkembangan kontribusi daerah terhadap PDB pada triwulan II tahun 2017 mengalami perubahan meskipun kontribusi terbesar terhadap PDB tetap didominasi Pulau Jawa. Kontribusi Pulau Jawa meningkat sebesar 0,2 persen dari triwulan sebelumnya, namun sedikit lebih kecil dibandingkan triwulan II tahun 2016 yang besarnya 58,8 persen. Kontribusi Sumatera sebesar 21,7 persen atau lebih rendah baik dari triwulan sebelumnya maupun dari triwulan II tahun 2016 yang masing-masing tumbuh sebesar 22,0 persen. Sementara itu, kontribusi Sulawesi serta Bali dan Nusa Tenggara meningkat dari triwulan sebelumnya, yaitu masing-masing menjadi sebesar 6,1 persen dan 3,1 persen. Kontribusi Papua dan Maluku terhadap PDB sebesar 2,3 persen, atau tidak berubah dari triwulan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2015 2016 2017

Bali Nusra 3.0 3.0 3.1 3.1 3.1 3.1 3.2 3.1 3.0 3.1 Maluku dan Papua 2.3 2.4 2.3 2.4 2.3 2.3 2.5 2.7 2.3 2.3 Kalimantan 8.3 8.2 8.0 8.0 7.7 7.7 7.7 8.3 8.3 8.1 Sulawesi 5.7 5.9 6.0 6.0 5.9 6.1 6.1 6.1 5.9 6.1 Sumatera (RHS) 22.3 22.1 22.1 22.2 22.1 22.0 22.0 22.0 22.0 21.7 Jawa (RHS) 58.4 58.4 58.4 58.2 58.8 58.8 58.5 57.9 58.5 58.7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 2 4 6 8 10 12 14 Perkembangan kontribusi daerah terhadap PDB pada triwulan II tahun 2017 mengalami perubahan meskipun kontribusi terbesar terhadap PDB tetap didominasi oleh Pulau Jawa.

Tiga provinsi penyumbang perekonomian terbesar di Jawa adalah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Pada triwulan II tahun 2017, ekonomi DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,0 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut relatif tidak berubah dari triwulan II tahun 2016, namun lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang besarnya 6,4 persen (YoY). Pertumbuhan yang lebih lambat tersebut mempengaruhi pertumbuhan Jawa secara keseluruhan. Kontribusi Jawa terhadap perekonomian nasional pada triwulan II adalah sebesar 17,4 persen, tidak berubah dari triwulan sebelumnya, namun meningkat dari triwulan II tahun 2016 yang besarnya 17,2 persen.

Penyumbang perekonomian terbesar di Sumatera berturut-turut adalah Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional masing-masing sebesar 5,0 persen, 4,9 persen dan 2,8 persen. Pada triwulan II tahun 2017, Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi dengan pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sebesar 5,4 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II tahun 2016 yang masing-masing besarnya 3,8 persen (YoY) namun menurun dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,4 persen (YoY). Adapun kontribusi Kepulauan Bangka Belitung terhadap PDB sebesar 0,5 persen, relatif tidak berubah sejak tahun 2010.

Kalimantan Timur merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian di Kalimantan dengan kontribusi sebesar 4,3 persen terhadap perekonomian nasional. Pada triwulan II tahun 2017, Kalimantan Timur tumbuh positif untuk kedua kalinya, yaitu sebesar 3,6 persen (YoY) setelah sejak triwulan I tahun 2014 tumbuh negatif. Pertumbuhan tersebut melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh

Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan merupakan kontributor perekonomian terbesar di Sumatera.

Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat merupakan kontributor perekonomian terbesar di Jawa.

sebesar 3,9 persen (YoY). Perlambatan ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kontribusi Kalimantan secara keseluruhan terhadap perekonomian nasional. Sementara itu, Kalimantan Utara merupakan provinsi dengan pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 6,4 persen (YoY), lebih tinggi dari triwulan II tahun 2016 dan triwulan I tahun 2017 yang tumbuh sebesar 3,4 persen (YoY) dan 6,2 persen (YoY), dengan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar 0,6 persen, relatif tidak berubah dari triwulan-triwulan sebelumnya. Sulawesi Tenggara tumbuh paling tinggi diantara provinsi lain di Sulawesi yaitu sebesar 7,0 persen (YoY), lebih tinggi dari triwulan II tahun 2016 yang besarnya 6,8 persen (YoY), namun menurun dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,4 persen (YoY). Sementara itu, kontribusi provinsi Sulawesi Tenggara relatif kecil dibandingkan kontribusi provinsi lain di Sulawesi, yaitu sebesar 0,8 persen pada triwulan II tahun 2017, relatif tidak berubah dari triwulan II tahun 2016 dan triwulan I tahun 2017. Adapun kontributor terbesar dalam perekonomian Sulawesi adalah Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 3,0 persen terhadap perekonomian nasional.

Sementara itu, Bali merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, yaitu dengan pertumbuhan sebesar 5,9 persen pada triwulan II tahun 2017, terbesar dibandingkan provinsi NTB dan NTT, serta relatif tidak berbeda dengan triwulan-triwulan sebelumnya.

Provinsi Sulawesi Tenggara tumbuh paling tinggi diantara provinsi lain di Sulawesi yaitu sebesar 7,0 persen (YoY).

Bali merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yaitu dengan pertumbuhan sebesar 5,9 persen (YoY).

Kalimantan Timur tumbuh melambat pada triwulan II tahun 2017, sehingga mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi dan kontribusi Kalimantan terhadap perekonomian nasional secara

Di wilayah Maluku dan Papua, Maluku Utara merupakan provinsi yang memiliki pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 7,0 persen (YoY) pada triwulan II tahun 2017, lebih tinggi dibandingkan triwulan II tahun 2016 yang besarnya 5,7 persen (YoY), namun melambat dari triwulan sebelumnya yang besarnya 7,6 persen (YoY). Kontribusi provinsi Maluku Utara terhadap perekonomian nasional adalah sebesar 0,2 persen, relatif kecil dan tidak berubah dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya.

Dokumen terkait