• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Industri Batik Girilayu Tahun 2013 Setelah UNESCO mengesahkan batik sebagai warisan budaya Indonesia,

batik kembali eksis dalam budaya Indonesia dan pasarannya semakin diminati masyarakat. Banyak upaya untuk mengembangkan indutri batik, tidak terkecuali di Girilayu. Banyaknya minat masyarakat mendorong pemerintah untuk

53Wawancara denganKatmo pada tanggal 16 Februari 2015

mendongkrak ekonomi daerah dengan pengembangan kerajinan batik di Girilayu, sosialisasi dan bantuan banyak diberikan untuk memajukan batik di Girilayu yang terkenal sangat halus. Upaya pengembangan batik Girilayu juga banyak dikembangkan, berdirinya koperasi vokasi desa, yaitu koperasi milik desa Girilayu yang mengelola hasil batik serta pemasaran batik Girilayu yang di bentuk pada tahun 2013, meskipun baru dibentuk, koperasi vokasi tersebut merupakan tonggak kemajuan desa Girilayu dalam seni kerajinan batik.

Batik merupakan warisan dari nenek moyang yang telah berkembang sejalan dengan proses waktu, ada kalanya industrinya mengalami pasang surut. Untuk itu dilakukan usaha-usaha dalam mengembangkan dan melestarikannya agar tidak begitu saja tertelan budaya bangsa lain. Pemerintah Karanganyar mempunyai rencana pembangunan jangka panjang. Maksud dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) ialah menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif 5 (lima) tahunan yang akan digunakan dalam rencana kerja daerah sesuai dengan ketentuan daerah dengan ketentuan undang-undang nomor 17 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan undang-undang no 32 tahun 2004 tentang pembangunan daerah.55

a. Tenaga Kerja

Jumlah pengrajin di Girilayu tidak diketahui berapa banyak, karena tidak ada data tertulis. Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa jumlah pengrajin batik di Girilayu mengalami peningkatan jumlah. Hal tersebut didorong dengan

55

Endang Widyastuty, Dkk, Laporan Pengembangan Seni Kerajinan Batik Girilayu Menuju Ekonomi Kreatif Untuk Memberdayakan Dan Mendukung Pengembangan Pariwisata Karanganyar, (Surakarta: LPPM UNS, 2012), hlm. 52.

adanya dukungan dari pemerintah terkait dengan pembuatan Desa Vokasi Girilayu. Dengan dibentuknya Desa Vokasi secara tidak langsung meningkatkan minat pembatik untuk tetap meningkatkan produktivitas mereka. Berbeda dengan tahun-tahun sebelum adanya Desa Vokasi, pengrajin batik di Girilayu merasa kurang mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah daerah.56

Meningkatnya jumlah tenaga kerja membatik tersebut semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Girilayu. Dengan adanya pengakuan dari dunia Internasional terkait dengan batik sebagai warisan Indonesia semakin menambah antusiasme masyarakat umum untuk mencintai batik. Terjadinya peningkatan jumlah pesanan batik di Girilayu akibat pengakuan dari UNESCO tersebut semakin menambah semangat masyarakat pengrajin batik di Girilayu untuk selalu berusaha sebagai penghasil batik.57

b. Alat

Peralatan yang digunakan untuk keperluan membatik tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya dari pihak pengurus Desa Vokasi sempat membuat batik printing, namun tidak di produksi oleh pengrajin batik lainnya. Karena pengrajin batik lainnya menyadari bahwa wilayah batik Girilayu terkenal karena hasil batik tulisnya yang halus. Peralatan – peralatan yang digunakan masih seperti tahun-tahun sebelumnya. untuk canthing yang digunakannya pun masih canthing manual, walaupun seiring dengan perkembangan jaman sudah ada chanting elektronik dengan menggunakan listrik.58

56

Wawancara dengan Slamet pada tanggal 16 Februari 2015

57

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015

58

Pengrajin batik di Girilayu sudah menganggap bahwa batik merupakan bagian dari kehidupan mereka. Dengan menggunakan peralatan seadanya yang sudah diajarkan oleh keluarganya secara turun temurun sudah dianggapnya cukup. Pengrajin-pengrajin batik di Girilayu tidak terlalu bergantung pada alat-alat yang modern dalam membuat batik tulis. Mereka lebih senang menggunakan peralatan yang sudah biasanya mereka gunakan untuk membatik. Adanya Desa Vokasi, sudah mulai ada pelatihan-pelatihan mengenai pengenalan alat-alat modern dalam proses produksi batik, namun masyarakat pengrajin batik di Girilayu lebih merasa mantap menggunakan cara-cara dan alat-alat yang sudah diajarkan oleh keluarga mereka secara turun temurun. 59

c. Motif

Sebelum adanya Desa Vokasi Motif batik yang dibuat di Girilayu tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Motif yang dibuat adalah berdasarkan pesanan dari pengusaha-pengusaha batik yang menyetor sample gambar ataupun desain. Selain itu batik dengan motif pakem juga dibuat di Girilayu seperti motif mega mendung, truntum, kawung, parang, wahyu tumurun, sidomukti dan sebagainya.. Motif yang menunjukkan ciri dari identitas Girilayu belum ada. Semua motif batik yang dibuat adalah berdasarkan pesanan baik motif pakem ataupun motif diluar pakem yang ada.60 Ditinjau dari segi motifnya ada dua jenis batik, yaitu batik tradisional dan batik modern. Batik tradisional adalah jenis batik yang motif dan gayanya terikat pada suatu aturan dan isen-isen tertentu, seperti motif sidomukti, sidoluhur, parang rusak, dan sebagainya. Batik modern adalah

59

Wawancara dengan Harni pada tanggal 17 Februari 2015

60

semua jenis batik yang telah menyimpang dari ikatan yang sudah menjadi tradisi tersebut.61

Setelah adanya Desa Vokasi masyarakat pengrajin batik di Girilayu Memperoleh penyuluhan tentang cara-cara pembuatan batik dan motif-motif batik kreasi baru. Hal tersebut meningkatkan ketrampilan pengrajin batik di Girilayu untuk lebih dapat menciptakan motif-motif baru diluar pakem untuk menjawab perkembangan jaman. Namun tidak terlepas dari citra yang sudah dibentuk oleh masyarakat pengrajin batik di Girilayu dalam hal halusnya pengerjaan motif batik Pakem. Hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri atas hasil batik yang dihasilkan di Girilayu dalam hal pemasaran.62

d. Pemasaran

Setelah adanya pengakuan dari UNESCO terkait dengan peranan batik di Indonesia, wilayah Desa Girilayu memperoleh dampak positif dari pengukuhan tersebut. Peranan pengrajin batik di Indonesia mulai terangkat keberadaannya. Pemerintah pusat maupun daerah mulai memberikan apresiasi untuk peningkatan kondisi pengrajin batik di wilayahnya. Selain itu banyak akademisi yang mulai giat meneliti tentang eksistensi pengrajin batik di Desa Girilayu. Dalam penelitian yang diadakan oleh tim peneliti dari Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada tahun 2013 dengan topik kegiatan desain wayang pada batik rakyat

61

Susanto SK, Sewan, Batik Modern, (Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, 1975).

62

Karesidenan Surakarta sebagai sumber ide pendampingan usaha kecil berbasis pendidikan karakter untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.63

Penelitian tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan batik rakyat eks-Karesidenan Surakarta kepada masyarakat. Selain beberapa hasil batik rakyat yang telah menjadi corak khas wilayah, juga akan disosialisasikan hasil inovasi motif batik rakyat, yaitu batik wayang dengan setting batik rakyat. Batik wayang rakyat ini dapat diproduksi dalam bentuk batik tulis, batik cap, batik printing, ataupun batik kombinasi antara tulis dan cap ataupun tulis dan printing. Menumbuhkan pemasaran batik rakyat dalam skala wilayah Kabupaten ataupun lintas Kabupaten. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mempubikasikan sentra-sentra batik rakyat dalam bentuk leaflet, buku, dan website. Para pembatik rakyat diberikan spirit untuk dapat memasarkan hasil-hasil batik mereka. 64

Hasil penelitian tersebut menghasilkan buku panduan wisata kampung batik rakyat eks karesidenan Surakarta termasuk wilayah Desa Girilayu. Dengan adanya buku panduan tersebut informasi-informasi tentang hasil batik di Desa Girilayu dapat diketahui oleh masyarakat di luar Karesidenan Surakarta maupun masyarakat umum lainnya. Penelitian tersebut juga menerbitkan artikel ilmiah dalam jurnal nasional. Pengaruh positif dirasakan dengan adanya penelitian tersebut. Wilayah Desa Batik di Girilayu kini mulai dikenal oleh masyarakat luas. Peranan akademisi dalam mendongkrak promosi atas hasil kreativitas masyarakat

63

Wawancara dengan Eka pada tanggal 17 Februari 2015.

64

Dr. Sugeng Nugroho, Desain Wayang Pada Batik Rakyat Eks-Karesidenan Surakarta Sebagai Sumber Ide Pendampingan Usaha Kecil Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat, ISI Surakarta, 2013, hlm. 14.

di Girilayu berupa batik dirasakan keuntungannya. Dengan penerbitan buku panduan wisata batik eks-Karesidenan Surakarta dapat mengenalkan batik Girilayu kepada khalayak ramai. 65

e. Upah

Seiring dengan meningkatnya skill dari pengrajin batik generasi baru di Girilayu meningkatkan jumlah upah yang diperoleh oleh para pengrajin. Adanya keperdulian pemerintah dalam pembentukan Desa Vokasi memberikan pelatihan-pelatihan bagi pengrajin batik. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap pengrajin batik yang generasi muda dalam peningkatan skill mereka dalam membatik, karena mereka memperoleh pelatihan secara rutin. Untuk pengrajin batik yang usia membatik sudah puluhan tahun dalam skill tidak banyak terbantu oleh adanya pelatihan yang diadakan oleh Desa Vokasi. Hal tersebut dikarenakan hasil dari batikan pengrajin batik yang sudah berpengalaman sangatlah halus dan bagus sehingga tidak perlu lagi mendapatkan pelatihan dalam skill membatik.66

Upah yang diperoleh jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya mengalami peningkatan jumlah. Upah setiap menggarap batik dengan motif tidak begitu rumit berkisar antara Rp. 200. 000,- sampai dengan Rp. 300. 000,-, untuk batik dengan motif yang rumit berkisar antara Rp. 400. 000,- sampai dengan Rp. 500, 000,-. Peningkatan upah dalam membatik tersebut membawa keuntungan bagi pengrajin batik di Girilayu. Adanya kenaikan upah tersebut dipengaruhi oleh patokan harga yang diberikan pihak pemesan yang berkoordinasi dengan pengepul batik di Girilayu. Untuk kesepakatan harga bersama antara semua pihak pengrajin

65

Wawancara dengan Sugiarto pada tanggal 16 Februari 2015.

belumlah ada. Hal tersebut karena ukuran skill pengrajin batik di Girilayu berbeda-beda, bahkan ada pengrajin batik yang memiliki patokan harga sendiri karena memiliki skill membatik yang bagus.67

67

Dokumen terkait