• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Jumlah Produksi Dan Nilai Produksi Sentra Industri

Dalam dokumen contoh kuisioner 2 (Halaman 55-60)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Perkembangan Jumlah Produksi Dan Nilai Produksi Sentra Industri

4.3.1 Pengadaan Bahan Baku

Pemenuhan kebutuhan akan bahan baku menentukan keberhasilan pengembangan industri kecil genting, karena bahan baku merupakan bahan

yang dibutuhkan secara langsung didalam proses produksi. Dalam industri kecil genting ini bahan baku yang diperlukan adalah tanah liat dan pasir secukupnya, dimana besarnya perbandingan antara tanah liat dan pasir sangat ditentukan oleh kualitas tanah, maka semakin banyak perbandingan tanah yang diperlukan, hal ini sangat diperlukan untuk :

-

Meningkatkan kualitas genting dan

-

Mengurangi tingkat perembesan air.

Bahan baku genting ini didapatkan dari daerah sekitar lokasi industri kecil genting itu sendiri. Dengan demikian dapat ditekan seminim mungkin biaya yang diperlukan terutama untuk biaya transportasi.

Untuk mendapatkan bahan baku biasanya pengrajin dapat mengusahakannya dari lahan sendiri atau sebagian besar dari para pengrajin bahkan mendapatkan bahan baku dengan sistem sewa. Dalam sistem sewa untuk mendapatkan bahan baku, terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh. Biasanya para pengrajin menggunakan sistem kontrak setahun atau sebagian pengrajin yang lain menggunakan perhitungan perseribu genting. Dari sistem kontrak tahunan inipun terdapat bermacam variasi harga.

4.3.2 Bahan Baku Penolong

Dalam perkembangan selanjutnya, disamping bahan baku utama yaitu tanah dan pasir masih ada bahan baku penolong yang mendukung bahan baku utama untuk memperoleh hasil produksi dari proses produksi. Namun demikian penggunaan bahan baku penolong ini harus sebanding dengan penggunaan bahan baku utama.

Bahan baku penolong diantaranya adalah minyak press yang digunakan sebagai pelumas cetakan genting press, hingga mempermudah proses pencetakan genting. Selain itu minyak press ini dapat digunakan untuk  mengurangi perembesan air hujan pada saat genting digunakan nantinya.

Bahan bakar kayu juga merupakan bahan baku penolong yang diperlukan untuk melakukan pembakaran genting hingga menjadi barang jadi. Dimana dalam setiap pembakaran genting diperlukan 3 meter kubik kayu bakar, yang mampu mematangkan genting sebanyak 5000 buah.

4.3.3 Proses Pembakaran

Untuk menjadikan genting menjadi barang jadi perlu adanya proses pembakaran. Proses pembakaran adalah proses terakhir dari proses pembuatan genting. Proses pembakaran ini memerlukan waktu satu hari satu malam. Untuk  bahan pembakar diperlukan kayu sebanyak 3 meter kubik. Sekali pembakaran biasanya sebanyak 5000 genting.

4.3.4 Perkembangan Jumlah Produksi

Dilihat dari perkembangan jumlah produksi yang dihasilkan, jumlah produksi genting ini selalu mengalami peningkatan. Peningkatan produksi ini tidak hanya berimplikasi kepada kepentingan pengrajin saja, tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya. Ini bisa diketahui dari penggunaan tanah sewa dari pengrajin kepada lingkungan sekitar industri. Pemakaian bahan baku ini terutama tanah kering. Pemanfaatan tanah kering ini akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pemiliknya, dari pada ditanami palawija yang kurang menguntungkan. Ini dapat diketahui dari banyaknya masyarakat sekitar

lingkungan pengrajin untuk menyewakan tanah keringnya sebagai lahan bahan baku untuk pembuatan genting.

4.3.5 Perkembangan Nilai Produksi

Selama ini dalam sentra industri kecil genting desa Gelangkulon, tidak  pernah terjadi penumpukan produksi akibat tidak lakunya produksi di pasar atau over produksi. Barang produksi yang dibuat selalu habis terjual dimasyarakat. Hal ini disebabkan karena :

-

Tingkat permintaan yang lebih besar dari tingkat produks i.

-

Kurangnya persaingan di pasar.

-

Wilayah pasar yang masih terbuka luas.

Melihat kecenderungan di atas terkesan bahwa produksi di sentra industri kecil genting ini masih berdasarkan kepada pesanan. Dan disini dapat dijelaskan pula bahwa selama ini pengrajin belum mencari peluang pasar tetapi  justru konsumen datang ke lokasi pasar.

Perkembangan nilai produksi tampak mengalami peningkatan yang pesat dari waktu ke waktu. Hal ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan hasil produksi dan tingkat harga yang semakin membaik.

4.3.6 Perkembangan Penyalur

Dalam usaha pendistribusian hasil produksi tampaknya para pengrajin lebih suka berhubungan langsung dengan para konsumennya. Keadaan sistem penjualan seperti ini tidak membuat para pengrajin menjadi khawatir akan penumpukan / over produksi, karena pada umumnya para konsumenlah yang mendatangi pengrajin dan memesan hasil produksi genting sebanyak kebutuhan

mereka. Dengan demikian sampai saat ini keberadaan penyalur tampaknya masih belum diperlukan untuk menampung hasil produksi genting sekaligus memperlancar sirkulasi hasil produksi dari produsen kepada konsumen.

4.3.7 Pemasaran

Pemasaran hasil produksi di sentra industri kecil genting ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, biasanya para konsumen membeli genting dan mengambilnya sendiri ditempat produksi, sehingga penjual / produsen tidak  perlu mengantarkan barangnya ke tempat pembeli. Kedua, sistem ini merupakan kebalikan dari sistem pertama, dimana penjual mengantarkan barang yang telah dibeli sampai ke tempat konsumen. Sistem yang kedua ini dipengaruhi oleh  jarak dan banyak sedikitnya genting.

Selama ini program pemasaran yang dilakukan oleh pihak industri kecil genting belum mengalami banyak hambatan yang berarti. Hal ini dikarenakan industri kecil genting tidak pernah mengalami penumpukan produksi, dalam artian antara produksi dan pemasaran mempunyai nilai yang sama.

Namun hambatan yang utama dialami adalah karena lebih dipengaruhi oleh faktor iklim. Faktor iklim akan menekan produksi secara drastis. Tingkat penurunan yang dialami dapat mencapai 50% bahkan bisa lebih. Penurunan ini disebabkan karena iklim penghujan akan menghambat proses pengeringan genting dan ditambah oleh permintaan yang memang turun.

Pemasaran yang dilakukan oleh pihak industri kecil genting selalu meningkat baik secara kuantitas maupun wilayah pemasarannya. Industri kecil

genting ini tidak hanya mencukupi permintaan di sekitar daerah yang bersangkutan saja. Bahkan telah mencapai daerah diluar wilayah Kabupaten Ponorogo, seperti Madiun, Pacitan, Magetan dan daerah-daerah di Propinsi Jawa Tengah.

Tingkat perkembangan dari pemasaran selain disebabkan oleh bentuk  pengenalan produksi dari mulut ke mulut, juga didukung oleh masyarakat desa yang bersangkutan yang bekerja diluar daerah, untuk mengenalkan hasil produksi ditempat ia bekerja. Bahkan pernah melakukan pengiriman pesanan ke Jakarta untuk pembangunan rumah disana.

Dalam dokumen contoh kuisioner 2 (Halaman 55-60)

Dokumen terkait