B. Tinjauan Komik
3. Perkembangan Komik Indonesia
Bertolak belakang dengan keadaan industri komik di Iuar negeri, industri komik dalam negcri bisa dikatakan kembang kempis. Adapun permasalahan-permasalahan yang terjadi tidak Icpas dari perkcmbangan komik itu sendiri di Indonesia.
Bila ditilik dari awal mulanya perkembangan komik di Indonesia, maka mengacu pada devinisi komik menurut Scott McCloud yaitu komik sebagai gambar-gambar serta Iambang-Iambang Iain yang terjukstaposisi (berdekatan, berscbelahan) dalam urutan tertentu, bertujuan untuk memberikan informasi atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca.
Maka pcrkembangan komik Indonesia dapat diurutkan dari masa kc masa sebagai berikut :
a. Era Prasejarah
Merujuk dari definisi komik dari Scott McCloud, sebagai
gambar-gambar serta lambang-lambang Iain yang terjukstaposisi
(berdekatan,bersebelahan) dalam urutan tertentu, maka dapat dikatakan bahwaurutan-urutan cerita dalam bentuk gambar pada dinding candi-candi di Indonesia bisa dikatakan sebagai komik pada era prasejarah. Meskipun menyerupai cergam (a.k.a komik) pada saat ini, tetapi relief-relief yang ada di dinding candi sebetulnya sudah bisa dikatakan bercerita dengan gambar.
commit to user b. Tahun 1930-an hingga 1950-an
Pada tahun 1930-an ini bisa dikatakan scbagai tonggak komik modem
Indonesia, dengan munculnya komik strip Put On karya Kho Wang
Gic pada surat kabar Sinpo. Komik ini tcrus bcrcdar hingga surat
kabar Sinpo dilarang terbit olch pemerintah pada tahun 1960.
Scmcntara pada tahun l940-an, Indoncsia bcrada pada masa pcndudukan Jcpang. Pcrs dibcrangus fungsinya hanya untuk mcnjadi sara propaganda Jcpang pada masa itu. Walaupun dcmikian,
komik-komik yang muncul pada masa itu scpcrti komik-komik Lcgcnda Roro
Mendoet, karya dari B.Margono tidak mempunyai kaitan sama sekali
dengan propaganda Jepang pada masa itu.
Pengaruh komik Amerika mulai mcmasuki pasar Indonesia pada sekitar tahun I947 dcngan tcrbitnya komik Tarzan olch pcncrbit Keng
Po. Setelah itu banyak komik asing scpcrti Rip Kirby, Phantom, dan
Johny Hazard masuk kc dalam pcrcdaran dunia komik Indonesia. Untuk mcnandingi peredaran dan pengaruh komik asing pada masa
itu, muncul komik Sie Djie Kaei. yang bcrgaya gambar Cina, dan
mcnccritakan tcntang jendral dari kckaisaran Tang di Cina. Dan
komik Sie Djie Koei ini dapat dikatakan scbagai pclopor
komik-komik silat yang populcr sckitar tahun l968. Pada era ini pula muncul komik-komik yang dicap scbagai imitasi dari komik-komik asing yang bcrcdar. Komik scpcrti Sri Asih, Puteri Bintang dan Garuda Putih adalah scbagian dari komik-komik yang dicap imitasi yang beredar pada masa itu.
commit to user b. Tahun l954-I960
Pada masa ini. kalangan pcndidik mcnganggap komik scbagai mcdia yang tidak mendidik dan hanya menampilkan budaya-budaya asing semata dan mclupakan budaya scndiri. Olch munculnya tnnggapan tersebut, maka hal tersebut ditanggapi olch beberapa penerbitan
scpcrti Keng Po dan Melody dcngan terbitnya komik-komik yang
bcroricntasikan kcbudayaan nasional dcngan komik Luhimyu Gatutkaca dan Mahabharata. Dan tidak hanya budaya wayang saja, unsur- unsur budaya dacrah-dacrah juga diangkut scbagai kisah dan tcma utama dalam peredaran komik lndoncsia pada masa ini, scpcrti Lutung Kusarung, Berdirinyu Majapahit, Damar Wulan, dan lain scbagainya.
b. Tahun 1960-1963
Pada era ini oleh para sejarahwan komik, disebut sebagai "Periode Medan", dikarenakan peredaran komik di Indonesia terpusat di Medan. Selain karena lesunya peredaran komik di pulau Jawa, juga banyaknya komik-komik yang terbit bertemakan budaya, kisah dan legenda dari Minangkabau.
c. Tahun 1963-1965
Tidak hanya komik dengan kisah-kisah Minangkabau saja, di Medan juga scring muncul komik-komik bertemakan nasionalismc. Dan pada era tcrscbut. iklim polirik Indonesia juga sedang "memanas" berhubungan dengan konflik Irian Barat dengan Belanda. Di era ini,
banyak komik-komik yang terbit bertemakan tentang nasionalisme dan periuangan melawan imperialisme dan kolonialisme. Tcntu saja hal ini tidak Iepas dari peran tidak Iangsung presiden Soekarno, sebagai pemimpin negara dan teladan dalam memerangi Belanda pada era tersebut.
d. Tahun 1966-1967
Karena kondisi politik Indonesia yang memanas akibat konflik PKI dan ABRI, maka semua bidang dalam negeri dijaga kctat. Tcrutama dalam bidang pers dan surat kabar. Komik yang juga menjadi media pengantar pesan pun tidak ketinggalan dikawal ketat oleh pemerintah, sehingga pada masa ini arah perkomikan Indonesia tidak jelas, dan bcberapa komikus seperti Ganes TH, diinterogerasi oleh pihak berwajib karena aktivitasnya sebagai karikaturis di media Warta Bhakti. Untuk melindungi hal; dan kepentingan para cergamis (a.k.a komikus), maka pada masa itu dibentuklah Ikasti (lkatan Seniman Tjergamis Indonesia).
g. Tahun 1968-1980
Selepas tahun 1971-an, komik mulai bebas dari pengawalan yang ketat. Setelah tahun 1967, para penerbit mulai melirik masa depan cergam. Jumlah terbitan murah meningkat sejak tahun 1967-1968. Dan saat kondisi ekonomi stabil, pada tahun 1968, jumlah halaman komik dan format komik mulai disetarakan.
commit to user
Tak bisa dipungkiri, putusnya aktivitas komik pada akhir tahun 1980-an d1980-an memb1980-anjimya komik Jep1980-ang (m1980-anga) pada tahun 1990-1980-an membawa dampak dan pengaruh yang melibas habis sejarah perkembangan komik Indonesia sebelum masa ini. Munculnya komik-komik bergaya manga pada masa sekarang menjadi imbas dari terhentinya aktivitas komik pada era sebelum tahun 1990-an. Namun bukan berarti hal ini membicarakan tentang gaya ataupun model sebuha komik, karena pada zaman globalisasi ini, batas-batas sebuah kebudayaan dengan kebudayaan lainnya sudah mulai renggang. Pengaruh dari majunya teknologi, scmakin cepatnya orang memperoleh informasi, serta pembauran kebudayaan menjadi faktor-faktor dari globalisasi. Bukan berarti komik Indonesia adalah komik yang berisikan tentang budaya atau kultur Indonesia, tetapi pada saat ini bisa dikatakan bahwa komik Indonesia adalah komik yang dibuat
oleh orang Indonesia (Concept, 2007:20-22).
Tetapi permasalahan yang terjadi adalah semakin sedikitnya peredaran komik Indonesia di dalam dunia komik Indonesia, pcrmasalahan dalam dunia pcrkomikan Indonesia dapat dilihat dari perspektif bidang industrialnya. Di dalam bidang industri. Dapat dikenal tiga komponen penting untuk
menggerakkan industri, yakni produsen, distributor, dan konsumen, dimana
komikus sebagai produsennya, penerbit sebagai distibutor dan masyarakat sebagai konsumennya. Permasalahan utama terletak pada sinergi antara produsen-distributor-konsumen yang dibutuhkan dalam sebuah industri yang masih belum terbentuk di dunia industri komik Indonesia. Pihak konsumen
commit to user
yang masih menganggap bahwa media komik adalah media hiburan untuk anak-anak saja sehingga membentuk dinding pembatas antara komikus sebagai produsen dengan masyarakat merupakan masalah yang terjadi antara produscn dengan konsumen. Akan tetapi masalah industri ini kemudian berkembang
menjadi konflik antara komikus dengan publisher sebagai pihak distributor,
dimana ketika pihak publisher mcminta kontinyuitas dari komikus, pihak komikus (Indonesia) temyata masih belum siap untuk dituntuk produksi secara kontinyu.