• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN EKONOMI MENURUT PDRB PENGELUARAN SULAWESI UTARA

3.2 Perkembangan Konsumsi Akhir Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB menurut pengeluaran tahun 2016 yaitu sebesar 45,33 persen. Jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat Sulawesi Utara menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan konsumsi. Daya beli masyarakat Sulawesi Utara relatif stabil, pada momen- momen tertentu seperti hari raya idul fitri, natal dan tahun baru serta musim liburan sekolah dan tahun ajaran baru mendorong tingginya pertumbuhan konsumsi akhir rumahtangga dari tahun ke tahun.

Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Utara Menurut Pengeluaran 2012 - 2016 Tabel 6

Perkembangan Komponen Konsumsi Akhir Rumah Tangga, 2012 - 2016

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi Rumah Tangga

a. ADHB (triliun Rp) 30.91 32.78 36.54 41.81 45.58

b. ADHK 2010 (triliun Rp) 28.25 29.93 31.66 33.68 35.79 Proporsi terhadap PDRB (% ADHB) 48.39 46.11 45.30 45.80 45.33 Rata-rata konsumsi per-rumah

tangga/tahun (Juta Rp)

a. ADHB 51.69 54.21 59.68 67.72 73.08

b. ADHK 2010 47.25 49.49 51.75 54.55 57.39

Rata-rata konsumsi per-kapita/tahun (Juta Rp)

a. ADHB 13.25 13.89 15.29 17.33 18.70

b. ADHK 2010 12.11 12.68 13.26 13.96 14.69

Laju Pertumbuhan (persen)

a. Total Konsumsi Rumah Tangga 5.88 5.93 5.78 6.37 6,27

b. Per rumah tangga 4.64 4.74 4.56 5.41 5,20

c. Perkapita 4.63 4.72 4.55 5.32 5,18

Jumlah penduduk (000 org) 2.320 2.344 2.387 2.412 2.437

Tabel 6 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2012 – 2016, konsumsi akhir rumah tangga mengalami peningkatan signifikan dalam nominal (ADHB) maupun riil (ADHK), dan sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk maupun jumlah rumah tangga. Kenaikan jumlah penduduk mendorong terjadinya kenaikan nilai konsumsi rumah tangga, yang pada gilirannya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Selain itu, faktor lain yang mendorong konsumsi rumah tangga adalah gaya hidup masyarakat Sulawesi Utara yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.

Pada tahun 2012, rata-rata setiap rumah tangga di Sulawesi Utara menghabiskan dana sekitar 51,7 juta rupiah setiap tahun untuk membiayai konsumsi baik dalam bentuk makanan maupun non makanan (sandang, perumahan, pendidikan, dan sebagainya). Pengeluaran ini terus meningkat menjadi 54,2 juta rupiah (2013); 59,7 juta rupiah (2014); 67,7 juta rupiah (2015), dan menjadi 73,1 juta rupiah (2016). Melimpahnya penawaran dan persediaan berbagai jenis barang dan jasa di pasar domestik Sulawesi Utara (termasuk yang berasal dari

Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Utara Menurut Pengeluaran 2012 - 2016

impor) turut menjadi pemicu meningkatnya belanja untuk konsumsi, termasuk konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, rata-rata konsumsi rumah tangga per rumah tangga (ADHK) tumbuh di kisaran 4-5 persen. Selama kurun waktu 2012-2016, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di tahun 2015, yakni sebesar 5,41 persen. Di sisi lain, rata-rata konsumsi per kapita juga menunjukkan kecenderungan yang searah dengan kenaikan jumlah penduduk, dan selalu diikuti pula oleh kenaikan nilai konsumsinya. Pertumbuhan rata-rata konsumsi per kapita menunjukkan peningkatan, baik ADHB maupun ADHK 2010. Kondisi ini menunjukan bahwa rata-rata konsumsi setiap penduduk di Sulawesi Utara meningkat, baik secara kuantitas (volume) maupun secara nilai (termasuk juga peningkatan kualitas). Rata-rata

konsumsi per kapita secara “riil” tumbuh berkisar antara 4-5 persen. Peningkatan ini secara otomatis berpengaruh terhadap perubahan struktur konsumsi rumah tangga.

Secara total, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ADHK di tahun 2012 adalah sebesar 5,88 persen. Kemudian meningkat pada empat tahun berikutnya, yaitu berturut-turut sebesar 5,93 persen (2013); 5,71 persen (2014); 6,44 persen (2015); dan 6,27 persen (2016). Sementara itu, konsumsi per kapita tumbuh 4,63 persen di tahun 2012; 4,72 persen di tahun 2013; 4,55 persen di tahun 2014; 5,32 persen di tahun 2015; dan 5,18 persen di tahun 2016.

Terlihat bahwa peningkatan keseluruhan konsumsi rumah tangga secara “riil” lebih tinggi

dari peningkatan jumlah penduduk. Hal ini mengindikasikan terjadi perubahan tingkat kemakmuran masyarakat, meskipun tidak dapat dijelaskan lebih jauh melalui perangkat data PDRB ini.

http://sulut.bps.go.id

Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Utara Menurut Pengeluaran 2012 - 2016 Gambar 2

Struktur Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Provinsi Sulawesi Utara, 2016

Pola proporsi konsumsi di atas menunjukkan tarik menarik antara kebutuhan rumah tangga atas makanan dan non makanan yang masih cukup kuat. Walaupun demikian, pengeluaran untuk kebutuhan non makanan menjadi semakin penting sebagai akibat dari perubahan dan pengaruh tatanan ekonomi sosial dalam masyarakat. Pengeluaran tersebut di antaranya meliputi biaya untuk pendidikan, pembelian alat dan perlengkapan elektronik, pembelian alat transportasi, jasa komunikasi, jasa transportasi, jasa kesehatan, perjalanan wisata, restoran, sewa bangunan tempat tinggal, jasa hiburan dan sebagainya.

Makanan, Minuman, dan

Rokok 43.07%

Pakaian dan Alas Kaki 0,28% Hotel dan Restoran 5,28% Kesehatan dan Pendidikan 7,78% Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan Budaya 31.96% Perumahan, Perkakas, Perlengkapan, dan Penyelenggraan Rumah Tangga 9.21% Lainnya 2.43%

http://sulut.bps.go.id

Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Utara Menurut Pengeluaran 2012 - 2016

Tabel 7

Laju Pertumbuhan Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga Provinsi Sulawesi Utara (persen), 2012 - 2016

Komponen Pengeluaran 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. Makanan dan Minuman Non

Beralkohol 2.78 3.29 3.87 3.84 6.27

b. Minuman Beralkohol dan Rokok 3.91 4.66 4.78 4.33 8.83

c. Pakaian 3.75 9.35 9.08 9.83 8.18

d. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan

Bahan Bakar Lainnya 9.90 9.97 9.76 9.61 6.33

e. Perabot, Peralatan Rumah Tangga,

dan Pemeliharaan Rutin Rumah 3.95 4.10 4.44 4.73 9.10

f. Kesehatan 6.73 4.39 5.74 8.35 4.12

g. Trasportasi/Angkutan 7.88 8.22 5.74 8.26 5.38

h. Komunikasi 8.05 6.79 8.30 8.92 9.28

i. Rekreasi dan Budaya 6.45 6.24 5.82 6.58 8.13

j. Pendidikan 8.28 5.24 9.70 8.20 4.83

k. Penginapan dan Hotel 10.14 8.85 8.07 6.75 8.38

l. Barang Pribadi dan Jasa

Perorangan 7.79 4.87 7.72 5.93 5.68

Laju Pertumbuhan Konsumsi

Akhir Rumah Tangga 5.88 5.93 5.78 6.37 6.27

Dilihat dari pertumbuhan “riil” nya, pengeluaran rumah tangga baik untuk kelompok makanan maupun kelompok non makanan mengalami pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan “riil” ini menunjukkan adanya perubahan konsumsi rumah tangga dalam bentuk kuantum (volume) dari waktu ke waktu. Informasi ini menunjukkan terjadinya peningkatan kemakmuran masyarakat, meskipun mungkin hanya dapat dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu.

Sementara itu, tingkat perubahan harga yang secara implisit disajikan dalam tabel 8 menunjukkan fluktuasi harga setiap tahunnya untuk setiap kelompok konsumsi. Peningkatan harga relatif tinggi terjadi pada tahun 2012, sedangkan pada tahun-tahun berikutnya pergerakan harga berfluktuasi.

Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Utara Menurut Pengeluaran 2012 - 2016 Tabel 8

Laju Implisit PDRB Komponen Konsumsi Akhir Rumah Tangga Provinsi Sulawesi Utara (persen), 2012 - 2016

Komponen Pengeluaran 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. Makanan dan Minuman Non

Beralkohol 5.36 (0.69) 5.18 9.95 5.80

b. Minuman Beralkohol dan Rokok 5.25 (1.40) 2.07 5.15 5.28

c. Pakaian (24.44) 0.04 7.56 6.75 4.39

d. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan

Bahan Bakar Lainnya 7.98 (2.87) 6.97 8.57 4.34

e. Perabot, Peralatan Rumah Tangga,

dan Pemeliharaan Rutin Rumah 5.43 (1.63) 2.08 (1.15) 4.11

f. Kesehatan 5.35 (1.16) 4.88 5.27 7.38

g. Trasportasi/Angkutan 0.94 4.22 6.94 6.84 (2.10)

h. Komunikasi (0.35) (0.94) (1.74) 0.35 0.86

i. Rekreasi dan Budaya 0.12 (0.70) 2.69 5.96 2.89

j. Pendidikan 11.33 (4.83) 2.33 3.12 3.84

k. Penginapan dan Hotel 1.56 (0.81) 6.74 9.02 1.10

l. Barang Pribadi dan Jasa

Perorangan 4.98 (1.61) 5.89 3.27 0.49

Laju Implisit Konsumsi Akhir

Rumah Tangga 4.14 0.12 5.38 7.55 2.59

Dokumen terkait