• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Dalam dokumen OUTLOOK KOMODITI MANGGA (Halaman 25-33)

BAB III. KERAGAAN MANGGA NASIONAL

3.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

3.1.1. Perkembangan Luas Panen Mangga di Indonesia

Luas panen Mangga di Indonesia pada periode tahun 1980 – 2013 sebagian besar berada di Pulau Jawa (Gambar 3.1). Luas panen Mangga di Indonesia sendiri pada periode tahun 1980-2013 cenderung berfluktuasi. Pada tahun 1997 hingga 2001, luas panen Mangga di Indonesia berada pada kondisi terendah dengan rata-rata luas panen hanya mencapai rata 41.440 ha per tahun. Luasan ini secara rata-rata berkurang 64,34% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Namun demikian, pada tahun-tahun berikutnya, luas panen mangga mengalami peningkatan dan kecenderungannya akan terus meningkat hingga tahun 2016. Pada periode tahun berikutnya yaitu tahun 2002 - 2013, luas panen mangga di Indonesia mencapai rata-rata 193.155 ha per tahun atau meningkat 366,11% dibandingkan periode 1997-2001. Penurunan luasan cukup signifikan terjadi pada tahun 2010 dimana luas panen mangga di Indonesia berkurang hingga 38,87% di tahun tersebut. Secara umum pohon mangga di Indonesia mengalami kecenderungan peningkatan luasan dengan rata-rata pertumbuhan 11,63% per tahun. Jika pada tahun 1980 luas panen mangga Indonesia mencapai 76.753 ha, maka pada tahun 2013, luas panen mangga Indonesia meningkat menjadi 247.239 ha atau 222,12% dibandingkan tahun 1980. Pada tahun 2013 luas panen mangga di Indonesia tercatat sebagai luas panen mangga tertinggi dalam periode tahun 1980-2013. Data perkembangan luas panen Mangga dapat dilihat pada Lampiran 1.

10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.1. Perkembangan Luas Panen Mangga Indonesia, Tahun 1980 – 2013

3.1.2. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Mangga di Indonesia Sejalan dengan pola perkembangan luas panen mangga di Indonesia, produksi mangga Indonesia juga mengalami kecenderungan peningkatan produksi pada periode 1980–2013 (Gambar 3.2). Hal yang cukup menarik adalah produksi mangga pada periode tahun 1997-2001. Jika luas panen pada periode tersebut dilaporkan berada pada titik terendahnya, maka penurunan luas panen ini seperti tidak berpengaruh pada produksi mangga di periode yang sama. Produksi mangga dalam periode ini dilaporkan bertumbuh hingga 8,67% dengan rata-rata produksi mencapai 947.841 ton atau meningkat 67,17% dibandingkan periode sebelumnya. Adapun pada periode tahun 2002-2013, produksi mangga kembali mengalami peningkatan dengan pertumbuhan secara rata-rata mencapai 10,76% dan produksi 1.796.396 ton. Secara umum rata-rata pertumbuhan produksi mangga pada periode 1980-2013 adalah 8,17% per tahun. Untuk produksi mangga tertinggi dalam periode 1980– 2013, terjadi pada tahun 2012 dimana produksi mangga Indonesia mencapai 2.376.333 ton. Jumlah ini kemudian menurun menjadi 2.192.928 ton di tahun 2013 atau menurun sebesar 7,72% dibandingkan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11

dengan tahun 2012. Perkembangan produksi mangga dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Mangga, Tahun 1980-2013 Berbeda dengan pola perkembangan produksi mangga, produktivitas mangga Indonesia memiliki pola berkebalikan dengan pola perkembangan luas panen mangga. Jika pada periode 1997-2001 luas panen mangga berada pada titik terendahnya, maka pada periode yang sama produktivitas mangga justru berada pada titik tertinggi (Gambar 3.3). Tahun 1980 produktivitas Mangga Indonesia hanya mencapai 4,24 ton/ha. Namun pada tahun 2013, produktivitas mangga Indonesia mencapai 8,87 ton/ha. Data perkembangan produktivitas mangga dapat dilihat pada Lampiran 3.

12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.3. Perkembangan Produktivitas Mangga, Tahun 1980 – 2013 3.1.3. Sentra Luas Panen dan Produksi Mangga di Indonesia

Berdasarkan data rata-rata selama 6 tahun terakhir (2008-2013), sebagian besar luas panen mangga terdapat di provinsi Jawa Timur dengan kontribusi luas panen mangga dari provinsi ini mencapai 36,25% dari total luas panen mangga Indonesia (Gambar 3.4). Provinsi sentra luas panen mangga selanjutnya adalah Jawa Tengah dengan kontribusi luas panen mangga mencapai 19,63% dan Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 12,44% dari total luas panen mangga di Indonesia. Ketiga provinsi di Pulau Jawa ini menyumbang 68,32% luas panen mangga di Indonesia. Data sentra luas panen mangga di Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 4.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13

Gambar 3.4. Provinsi Sentra Luas Panen Mangga di Indonesia, Rata-rata Tahun 2008-2013

Sama halnya dengan luas panen, Jawa Timur juga merupakan penyumbang produksi mangga terbesar di Indonesia dengan kontribusi mencapai 34,03%. Provinsi Jawa Tengah menempati posisi kedua dengan kontribusi sebesar 17,47%. Jawa Barat menempati posisi ketiga dengan kontribusi sebesar 16,52% diikuti Sulawesi Selatan (6,37%), Nusa Tenggara Barat (5,09%) dan sebanyak 20,52% produksi mangga diperoleh dari provinsi lainnya (Gambar 3.5 dan Lampiran 5).

Gambar 3.5. Provinsi Sentra Produksi Mangga di Indonesia, Rata-rata Tahun 2008-2013

14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Jika dilihat perkembangan sentra produksi selama tahun 2011 hingga tahun 2013 pada Gambar 3.6, terlihat bahwa dalam tahun-tahun tersebut tidak ada perubahan berarti untuk provinsi sentra produksi mangga. Hal ini dapat dimengerti mengingat mangga adalah termasuk tanaman buah yang berumur panjang sementara penambahan luas tanam mangga di setiap provinsi tidak terlalu masif. Data lengkap produksi mangga di provinsi sentra produksi mangga dapat dilihat pada Lampiran 5.

Gambar 3.6. Perkembangan Provinsi Sentra Produksi Mangga di Indonesia, Tahun 2011-2013

Sentra produksi mangga di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 3.7. Di provinsi ini, kabupaten dengan produksi mangga terbesar adalah Kabupaten Pasuruan dengan produksi mangga sebesar 167.947 ton atau 19,99% dari total produksi mangga di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten lain yang memiliki kontribusi produksi mangga terbesar adalah Kabupaten Gresik (8,29%), Kab. Probolinggo (5,37%), Kab. Kediri (5,02%), dan Kab. Bondowoso (4,87%).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15

Gambar 3.7. Kabupaten Sentra Produksi Mangga di Jawa Timur, Tahun 2012

Dari Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2012, Kabupaten Rembang adalah penghasil mangga terbesar dengan produksi sebesar 80.622 ton atau 19,06% dari total produksi mangga di Provinsi Jawa Timur (Gambar 3.8). Kabupaten penghasil mangga terbesar selanjutnya adalah Kabupaten Karanganyar dengan produksi 67.005 ton (15,84%), Kab. Blora sebesar 39.186 ton (9,26%), Kab. Grobogan sebesar 22.302 ton (5,27%), dan Kab. Brebes sebesar 20.100 ton (4,75%).

Gambar 3.8. Kabupaten Sentra Produksi Mangga di Jawa Tengah, Tahun 2012

16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Provinsi sentra produksi mangga selanjutnya adalah Provinsi Jawa Barat (Gambar 3.9). Sebagian besar produksi mangga di provinsi ini dihasilkan dari Kabupaten Indramayu dengan produksi mencapai 68.506 ton (19,90%), diikuti oleh Kabupaten Cirebon dengan produksi mangga sebesar 6.722 ton (18,03%), Kab. Majalengka dengan produksi 48.521 (14,10%), Kab. Kuningan dengan produksi 39.377 (11.44%), dan Kab. Sumedang dengan produksi 29.008 (8,43%).

Gambar 3.9. Kabupaten Sentra Produksi Mangga di Jawa Barat, Tahun 2012

Di Provinsi Sulawesi Selatan (Gambar 3.10), sentra produksi mangga di provinsi ini terdapat di Kabupaten Takalar dengan produksi mencapai 21,56% (34.061 ton) dari produksi mangga Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten sentra produksi lainnya adalah Kabupaten Jeneponto dengan kontribusi 12,43% atau 19.643 ton, Kab. Bone dengan 16.849 ton (10,03%), Kab. Pinrang dengan produksi 15.855 ton (10,03%), dan Kab. Gowa dengan produksi 14.577 ton (9,23%).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 17

Gambar 3.10. Kabupaten Sentra Produksi Mangga di Sulawesi Selatan, Tahun 2012

Dalam dokumen OUTLOOK KOMODITI MANGGA (Halaman 25-33)

Dokumen terkait