• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Dalam dokumen OUTLOOK KOMODITI TOMAT (Halaman 30-39)

BAB III. KERAGAAN NASIONAL

3.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

3.1.1. Perkembangan Luas Panen Tomat di Indonesia

Pola perkembangan luas panen tomat di Indonesia selama periode tahun 1990-2013 cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 1,91% per tahun (Gambar 3.1). Pada tahun 1990 luas panen tomat di Indonesia 40.306 Ha kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 59.758 Ha. Pada periode 1990-1998 rata-rata pertumbuhan luas panen tomat naik sebesar 2,09% per tahun sedangkan selama periode 1999-2013 rata-rata pertumbuhannya sebesar 1,81% per tahun. Luas panen tomat tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 61.154 Ha atau naik 9,44% terhadap tahun sebelumnya.

Berdasarkan wilayah pengembangannya, komoditi tomat sebagian besar dikembangkan di Luar Jawa (Gambar 3.1). Luas panen tomat di Luar Jawa pada tahun 1990-2013 menunjukkan pola perkembangan meningkat sebagaimana pola perkembangan luas panen tomat di Indonesia dengan kontribusi luas panen tomat di Luar Jawa lebih dari 63% total luas panen tomat di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan luas panen tomat di Jawa selama tahun 1990-2013 mencapai 2,12% per tahun. Pada tahun 1990-1998 rata-rata pertumbuhan luas panen tomat di Jawa naik mencapai 2,09% per tahun, demikian juga pada tahun 1999-2013 rata-rata pertumbuhannya naik sebesar 2,14% per tahun. Sedangkan untuk wilayah Luar Jawa, rata-rata pertumbuhan luas panen selama periode 1990-2013 sebesar 2,03% per tahun. Rata-rata pertumbuhan 2,34% per tahun dicapai pada periode 1990-1998 dan pada 1999-2013 luas panen tomat naik dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,86% per tahun.

10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.1. Perkembangan Luas Panen Tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia, Tahun 1990-2013

Dari sisi kontribusi, luas panen tomat di Luar Jawa selama lima tahun terakhir (2009-2013) memberikan kontribusi sebesar 63,64% terhadap total luas panen tomat Indonesia. Sedangkan pada periode yang sama, luas panen tomat di Jawa hanya memberikan kontribusi 36,36% terhadap total luas panen tomat Indonesia (Tabel 3.1). Secara rinci perkembangan luas panen tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia disajikan dalam Lampiran 1.

Tabel 3.1. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi Luas Panen Tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia, Tahun 1990–2013

Jawa Luar Jawa Indonesia Pertumbuhan (%) 1990-1998 2,09 2,34 2,09 1999-2013 2,14 1,86 1,81 1990-2013 2,12 2,03 1,91 2009-2013 4,86 1,31 2,53 Kontribusi (%) 1990-1998 36,58 63,42 100,00 1999-2013 37,22 62,78 100,00 1990-2013 36,95 63,05 100,00 2009-2013 36,36 63,64 100,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Luas Panen Tahun

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11 3.1.2. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tomat di Indonesia

Seiring dengan perkembangan luas panennya, perkembangan produksi tomat di Indonesia juga cenderung meningkat (Gambar 3.2). Pada periode 1990-2013, produksi tomat Indonesia meningkat dengan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,27% per tahun. Pada periode 1990-1998 rata-rata pertumbuhan produksi tomat sebesar 8,80% per tahun sedangkan selama kurun waktu 1999-2013 kenaikan rata-rata pertumbuhan produksi tomat sebesar 4,65% per tahun. Secara umum terjadi peningkatan produksi tomat di Indonesia dari 303.039 ton pada tahun 1980 menjadi 992.780 ton pada tahun 2013 dimana produksi tomat tertinggi dicapai pada tahun 2013 yaitu sebesar 992.780 ton atau naik 11,12% terhadap tahun 2012.

Pada tahun 1990-1999 produksi tomat di Luar Jawa lebih banyak dibandingkan Jawa, hal ini dimungkinkan karena selama dua dekade lebih (1990-2013) luas panen tomat didominasi oleh luas panen dari di luar jawa. Namun sejak tahun 2000-2009 produksi tomat di Jawa melebihi produksi Luar Jawa. Produksi tomat terbanyak di Jawa maupun Luar Jawa dicapai pada tahun 2011 yaitu masing-masing sebesar 488.543 ton dan 504.237 ton. Secara rinci perkembangan produksi tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia disajikan dalam Lampiran 2.

Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia, Tahun 1990-2013

12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Seperti halnya pada luas panen, kontribusi produksi tomat selama periode 2009-2013 sebesar 50,10% berasal dari Luar Jawa, sedangkan 49,90% merupakan kontribusi dari Jawa (Tabel 3.2).

Tabel 3.2. Rata-rata Pertumbuhan dan Kontribusi Produksi Tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia, Tahun 1990-2013

Jawa Luar Jawa Indonesia Pertumbuhan (%) 1990-1998 11,04 7,93 8,80 1999-2013 4,82 6,00 4,65 1990-2013 7,26 6,75 6,27 2009-2013 6,13 7,68 6,76 Kontribusi (%) 1990-1998 41,56 58,44 100,00 1999-2013 37,22 62,78 100,00 1990-2013 49,19 50,81 100,00 2009-2013 49,90 50,10 100,00

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Produksi Tahun

Seperti halnya perkembangan luas panen dan produksinya, perkembangan produktivitas tomat di Indonesia selama kurun waktu 1990-2013 juga cenderung meningkat (Gambar 3.3). Tahun 1990 produktivitas tomat di Indonesia mencapai 7,52 Ton/Ha kemudian pada tahun 2013 produktivitasnya meningkat menjadi 16,61 Ton/Ha. Rata-rata laju pertumbuhan produktivitas tomat selama periode 1990-2013 sebesar 4,39% per tahun dimana produktivitas tomat tertinggi dicapai pada tahun 2011 yaitu sebesar 16,65 Ton/Ha atau naik 14,20% terhadap tahun sebelumnya. Mulai tahun 1995 hingga tahun 2013 produktivitas tomat di Jawa lebih tinggi dibandingkan produktivitas di Luar Jawa dan bahkan Indonesia. Tahun 2013 produktivitas tomat di Jawa sebesar 21,59 Ton/Ha sedangkan di Luar Jawa 13,58 Ton/Ha. Produktivitas tomat di Indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran 3.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13

Gambar 3.3. Perkembangan Produktivitas Tomat di Jawa, Luar Jawa dan Indonesia, Tahun 1990-2013

3.1.3. Sentra Produksi Tomat di Indonesia

Sentra produksi tomat di Indonesia selama kurun waktu 2009-2013 didominasi oleh lima provinsi yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Barat. Kelima provinsi tersebut hanya memberikan share kumulatif sebesar 66,41%, hal ini berarti bahwa budidaya tomat menyebar di beberapa provinsi dan tidak hanya berada di provinsi tertentu. Kontribusi produksi terbesar untuk tomat di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 35,26%, diikuti oleh Sumatera Utara (10,78%), Jawa Tengah (7,48%), Jawa Timur (6,68%) dan Sumatera Barat (6,22%). Sisanya sebesar 33,59% merupakan kontribusi produksi dari provinsi lainnya (Gambar 3.4). Kontribusi produksi tomat beberapa provinsi sentra di indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran 4.

14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.4. Kontribusi Produksi Tomat Beberapa Provinsi Sentra di Indonesia, Tahun 2009-2013

Perkembangan produksi tomat di lima provinsi sentra selama tiga tahun terakhir (2011-2013) didominasi oleh Jawa Barat. Tahun 2011-2013 Jawa Barat menempati urutan pertama sebagai sentra produksi tomat, diikuti oleh Sumatera Utara pada urutan kedua (Gambar 3.5). Tahun 2012-2013 produksi tomat Sumatera Barat berada di urutan ketiga meskipun pada tahun 2011 produksinya lebih rendah dibandingkan produksi tomat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perkembangan produksi tomat di provinsi sentra selama tiga tahun terakhir disajikan secara rinci pada Lampiran 4.

Gambar 3.5. Perkembangan Produksi Tomat di Provinsi Sentra, Tahun 2011-2013

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15

Jawa Barat merupakan provinsi dengan produksi tomat terbanyak di Indonesia pada Tahun 2013. Sebaran produksi tomat terbesar di Jawa Barat terdapat di 5 kabupaten (Gambar 3.6). Kabupaten dengan produksi tomat terbanyak adalah Kab. Garut dengan produksi 125.302 ton atau 35,46% dari total produksi tomat Provinsi Jawa Barat. Kabupaten penghasil tomat terbesar lainnya di Jawa Barat adalah Kabupaten Cianjur dengan produksi sebesar 93.384 ton (26,43%), Kabupaten Bandung 64.103 ton (18,14%), Kabupaten Sukabumi 19.678 ton (5,57%), dan Kabupaten Bndung Barat 15.600 ton (4,42%). Sedangkan sisanya sebesar 9,98% (35.274 ton) merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya. Kabupaten sentra produksi tomat di Jawa Barat dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 5.

Gambar 3.6. Kontribusi Produksi Tomat di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2013

Di Provinsi Sumatera Utara, pada tahun 2013 Kabupaten Karo adalah kabupaten penghasil tomat dengan produksi terbesar yaitu mencapai 74.573 ton atau 65,32% dari produksi tomat di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten penghasil tomat terbesar lainnya adalah Kabupaten Simalungun dengan produksi sebesar 19.593 ton (17,16%), Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 6.404 ton (5,61%), Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar 2.974 ton (2,60%), dan Kabupaten Tapanuli

16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Selatan sebesar 2.314 ton (2,03%). Sedangkan sisanya sebesar 7,28% (8.310 ton) merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya (Gambar 3.7). Kabupaten sentra produksi tomat di Sumatera Utara dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 6.

Gambar 3.7. Kontribusi Produksi Tomat di Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2013

Untuk Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2013 sebanyak 12.506 ton atau 18,70% produksi tomat di provinsi tersebut berasal dari Kabupaten Semarang. Kabupaten berikutnya dengan produksi terbesar untuk tomat di Jawa Tengah adalah Kabupaten Wonosobo 11.039 ton (16,51%), Kabupaten Magelang 9.570 ton (14,31%), Kabupaten Pemalang 8.355 ton (12,49%), Kabupaten Temanggung 5.749 ton (8,60%), dan Kabupaten Tegal 4.615 ton (6,90%). Sedangkan sisanya sebesar 22,50% (15.044 ton) merupakan kontribusi dari kabupaten lainnya (Gambar 3.8). Kabupaten sentra produksi tomat di Jawa Tengah dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 7.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 17

Gambar 3.8. Kontribusi Produksi Tomat di Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2013

Provinsi sentra produksi tomat selanjutnya adalah Provinsi Jawa Timur dimana pada tahun 2013 sebanyak 25.048 ton atau 39,49% produksi tomat Provinsi Jawa Timur berasal dari Kabupaten Malang (Gambar 3.9). Kabupaten penghasil tomat terbesar selanjutnya adalah Kabupaten Kediri dengan 9.029 ton (14,23%), Kota Batu sebesar 4.937 ton (7,78%), Kab. Lumajang sebesar 3.500 ton (5,52%), Kab. Magetan sebesar 3.472 ton (5,47%), dan Kabupaten Probolinggo sebesar 2.605 ton (4,11%). Sedangkan kabupaten lainnya berkontribusi 23,39% (14.839 ton) dari total produksi tomat di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten sentra produksi tomat di Jawa Timur dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 8.

18 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Gambar 3.9. Kontribusi Produksi Tomat di Provinsi Jawa Timur, Tahun 2013

Dalam dokumen OUTLOOK KOMODITI TOMAT (Halaman 30-39)

Dokumen terkait