• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PEMANFAATAN DANA BANSOS KEGIATAN PENGUATAN-

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR LDPM 2015 (Halaman 23-123)

BAB IV HASIL PEMANTAUAN KEGIATAN P-LDPM

B. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN DANA BANSOS KEGIATAN PENGUATAN-

Penguatan-LDPM

Dalam laporan pemantauan perkembangan pemanfaatan dana bansos oleh Gapoktan Penguatan-LDPM ini disampaikan berdasarkan perkembangan pemanfaatan dana bansos secara nasional dan perkembangan per provinsi.

Mengacu kepada dokumen Perjanjian Kinerja Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Tahun 2015 (revisi), target kelembagaan distribusi pangan masyarakat yang diberdayakan (tahap penumbuhan, pengembangan dan kemandirian) pada Tahun 2015 adalah sebanyak 358 Gapoktan. Jumlah tersebut terdiri dari 203 Gapoktan Tahap Penumbuhan, 38 Gapoktan Tahap Pengembangan dan 117 Gapoktan Tahap Kemandirian. Meskipun untuk Gapoktan Tahap Kemandirian sudah tidak menerima bantuan dana bansos, tetapi masih dilakukan pembinaan yang didanai APBN.

Realisasi pemberdayaan Gapoktan selaku lembaga distribusi pangan pada tahun 2015 adalah 341 Gapoktan atau mencapai

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 18 99,4% dari target 343 Gapoktan. Jika ditinjau per tahapnya, realisasi penumbuhan Gapoktan adalah 203 Gapoktan atau 100% dari target, realisasi pemberdayaan untuk tahap pengembangan adalah 36 atau 94,7% dari target 38 Gapoktan dan untuk tahap kemandirian terealisasi 102 Gapoktan atau 87.2% dari target 117 Gapoktan.

Gapoktan yang ditumbuhkan pada tahun 2015 atau Tahap Penumbuhan, seluruhnya sudah mencairkan dana Bansos yang dialokasikan senilai Rp 150 juta. Sesuai pedoman kegiatan,

dana bansos tersebut digunakan untuk

pembangunan/rehabilitasi gudang, modal pembelian gabah/jagung bagi kegiatan distribusi pangan dan penyediaan cadangan pangan. Realisasi dana bansos Penguatan LDPM Tahap Penumbuhan mencapai 100% (tersalur kepada 203 Gapoktan dari target 203 Gapoktan).

Gapoktan Tahap Pengembangan yang ditargetkan sejumlah 38 Gapoktan. Realisasi pencairan dana Bansos untuk tahap pengembangan yang ditargetkan tersalur pada 38 Gapoktan tersalur sebanyak 36 Gapoktan atau mencapai 94,7%. Provinsi yang tidak mencapai 100% dalam pencairan dana bansos Penguatan LDPM Tahap Pengembangan adalah Sumatera Barat ada 2 Gapoktan.

Pembinaan terhadap Gapoktan Tahap Kemandirian pada Tahun 2015 yang ditargetkan terlaksana bagi 117 Gapoktan, dikarenakan ada 15 Gapoktan pada tahun 2015 yang seharusnya masuk pada tahap pengembangan tidak memenuhi persayaratan pencairan LDPM maka pada tahun 2015 tidak masuk dalam tahap kemandirian, sehingga jumlah Gapoktan tahap kemandirian pada tahun 2015 hanya terealisasi sebanyak 102 Gapoktan.

Berdasarkan Pedoman Kegiatan Penguatan LDPM 2015, setiap Gapoktan pelaksana kegiatan Penguatan LDPM pada tahun

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 19 kedua akan dinilai kelayakan dan kesiapannya oleh Tim Pembina Provinsi untuk melaksanakan Tahap Pengembangan dan menerima dana bansos tahap pengembangan. 2 Gapoktan tahap pengembangan di Sumatera Barat yang tidak terealisasi pencairan dana bansosnya tersebut dinilai belum memenuhi seluruh kriteria yang dipersyaratkan, yaitu:

1. Gapoktan belum memenuhi 2 kali putaran modal hingga verifikasi dilaksanakan. Perputaran modal ini antara lain sebagai tolak ukur kinerja Gapoktan dalam menyerap gabah dan beras yang diproduksi anggotanya.

2. Kinerja Gapoktan tidak maksimal dalam menjalankan pengembangan usaha dan dalam mencari peluang kemitraan pemasaran sehingga menghadapi hambatan untuk meningkatkan volume pemasaran berasnya. Dua Gapoktan tersebut selanjutnya dibina kembali oleh Tim Pembina Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten sehingga pada tahun selanjutnya dapat kembali dinilai kelayakannya dan dipertimbangkan kembali untuk mendapatkan dana bansos Tahap Pengembangan.

Sebaran Gapoktan dan jumlah Bansos yang dialokasikan dan pencairan dana Bansos untuk kegiatan Penguatan-LDPM Tahun 2015 dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Realisasi Penyaluran Dana Bansos Penguatan-LDPM Tahap Penumbuhan dan PengembanganTahun 2015

No Provinsi

Penumbuhan Pengembangan

Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %

1 Aceh 7 7 100 0 0 -

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 20 3 Sumbar 8 8 100 4 2 100 4 Riau 4 4 100 0 0 - 5 Kepri 2 2 100 0 0 - 6 Jambi 3 3 100 0 0 - 7 Bengkulu 3 3 100 0 0 - 8 Sumsel 12 12 100 5 5 100 9 Lampung 11 11 100 6 6 100 10 Jabar 23 23 100 0 0 - 11 Banten 8 8 100 3 3 100 12 Jateng 23 23 100 0 0 - 13 DIY 6 6 100 4 4 100 14 Jatim 19 19 100 6 6 100 15 NTB 7 7 100 0 0 - 16 NTT 6 6 100 0 0 - 17 Kalbar 8 8 100 5 5 100 18 Kalsel 7 7 100 0 0 - 19 Sulsel 17 17 100 8 8 100 20 Sulteng 6 6 100 2 2 100 21 Sulbar 2 2 100 0 0 - 22 Sultra 3 3 100 0 0 - 23 Sulut 5 5 100 0 0 - 24 Gorontalo 4 4 100 0 0 -

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 21

Tabel 10. Perkembangan Sasaran Penguatan LDPM Tahun 2015

Sumber : Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan

C. Perkembangan Pemanfaatan Dana Bansos Kegiatan

Penguatan-LDPM Per Provinsi

a) Propinsi Jawa Barat

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Jawa Barat telah mempunyai 161 Gapoktan LDPM terdiri dari 49 LDPM pasca kemandirian 2009, 33 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 21 LDPM tahap pasca kemandirian 2011 , 27 LDPM tahap pasca kemandirian 2012, 8 LDPM tahap Kemandirian 2013, serta 23 LDPM tahap penumbuhan 2015 . Tahun 2015 Provinsi Jawa Barat tidak memiliki alokasi penumbuhan dikarenakan adanya pemotongan anggaran. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi Jawa Barat yang telah dipantau tepatnya di kabupaten Garut, Jabar.

Kegiatan Penguatan-LDPM di Kabupaten Garut sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2009. Hingga tahun 2015, jumlah Gapoktan yang telah mendapatkan dukungan dana dan pembinaan melalui kegiatan Penguatan-LDPM mencapai 12 Gapoktan yang berlokasi di kabupaten Garut diantaranya adalah : 2 Gapoktan tahap pasca kemandirian tahun 2009, 3 Gapoktan tahap pasca kemandirian tahun 2010, 2 Gapoktan tahap pasca kemandirian tahun 2011, 2 Gapoktan tahap pasca kemandirian

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 22 tahun 2012, 1 Gapoktan tahap kemandirian tahun 2013 . 2 Gapoktan tahap penumbuhan 2015

J.Tabel 10. Daftar Gapoktan Kegiatan Penguatan LDPM Kabupaten Garut , Provinsi Jawa Barat

No. Nama Gapoktan Th.

Penumbuhan Alamat

1 HARAPAN MUKTI JAYA 2010 Ds. Jagabaya - Mekarmukti 2 Mekarsari 2009 Ds,Mekarsari,Cibalong,Garut 3 Karya Mukti Tani* 2011 Cinta Damai,Sukaresmi,Garut

4 Muda Tani 2013 samarang samarang garut

5 Mekar Sari*** 2012 Cangkuang,Leles,Garut

6 Kancana Tani 2009 Ds. DUNGUSIKU

7 TANI MUKTI 2010 Ds. Karang Anyar - Leuwigoong

8 CIGAWIR 2010 Ds. Cigawir - Selaawi

9 Sukahurip*** 2012 Cikarag,Malangbong,Garut

10 Binangkit* 2011 Ds.Sakawayana,Malangbong,Garut

11 Agrimukti 2015 Kp.Kb.Kalapa,BungbulangGarut

12 Sukamaju 2015 Ds.Babakan,Kondang,Karang Tengah,Garut

Berikut ulasan hasil pemantauan yang dilakukan di kabupaten Garut:

1. Gapoktan Tahap Penumbuhan

1.1 Gapoktan Suka Maju yang beralamat di Kp. Babakan Kondang RT. 001/05 Ds. Sindanggalis, Kec. Karang Tengah merupakan Gapoktan Penumbuhan tahun 2015.

Kepengurusan Gapoktan terdiri dari Ketua : Piat Supriatna No. HP 085321734742, Sekretaris : Sopandi, Bendahara : Dedi Mulyadi.

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 23 Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan Gapoktan sudah baik dan sudah terbentuk pada 24 Juli 2007, dan Jumlah anggota Gapoktan 350 orang dari 8 Kelompoktani dengan luas lahan sawah 499. Jika dilihat dari aspek administrasi, pendamping sudah mempunyai bekal materi pada saat acara apresiasi pendamping yang dilaksanakan tgl 11 sd 13 Maret 2015 untuk pembukuan. Buku yang wajib dimiliki oleh Gapoktan sebanyak 5 buku. Sedangkan buku pelengkap yang lain seperti buku tamu sudah dimiliki oleh Gapoktan.

Bukti kepemilikan lahan untuk gudang berupa surat Akte Jual Beli No 4253/Kep.3211/V/2010 tanggal 07 Mei 2010. Dari alokasi dana bansos telah di alokasikan untuk pembuatan gudang sebesar Rp. 35.000.000,-, untuk unit usaha distribusi/pemasaran Rp. 90.000.000,- dan untuk Unit usaha cadangan pangan Rp 20.000.000,-.

Rincian RUG yang dimiliki oleh Gapoktan Suka Maju adalah sbb:

- Unit Usaha Distribusi/Pemasaran Rp. 90.000.000,- untuk pembelian beras 8 Kelompoktani kurang lebih 10 ton

- Unit Cadangan Pangan Rp. 25.000.000,- untuk pembelian beras 8 Kelompoktani sebanyak kurang lebih 1,5 ton

- Untuk Pembangunan Gudang Rp.35.000.000,-

Perkembangan harga pada saat pemantauan untuk komoditas beras Rp 9.000,-/kg, GKP Rp 3.700,-/kg dan GKG Rp 4.700,-/kg.

1.2 Gapoktan Muda Tani (Gapoktan Tahap Kemandirian Tahun 2015)

Gapoktan Muda Tani beralamat di Kp. Lengkong Kaler RT. 002/02 Desa Samarang, Kec. Samarang, Kab. Garut, Provinsi Jawa Barat. Dengan Pengurus sbb : Ketua : Sulaeman (No HP

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 24 : 085222916646), Sekertaris : Sungkana, Bendahara : Dindin Kusnidar.

Apabila dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan Gapoktan sampai dengan tahap kemandirian masih dipegang oleh pengurus yang sama, permasalahan yang muncul dapat diatasi secara bersama-sama dengan mengadakan rapat pengurus Gapoktan serta tugas masing-masing pengurus dapat dilaksanakan dengan baik.

Aspek administrasi, Pembukuan, Gapoktan Muda Tani sudah memiliki buku sesuai pedoman yaitu : Buku Bank, Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu unit distribusi, Buku pembelian, Buku Penjualan, Buku kas pembantu cadangan pangan, buku penyaluran dan buku penerimaan. Hanya saja buku inventaris Gapoktan serta anggota belum ada. Pada unit distribusi/ pemasaran/pengolahan terlihat bahwa adanya kegiatan pembelian GKG sebanyak 4.335 kg dan beras sebanyak 2.000 kg sebesar Rp. 38.344.250,-. Pada unit Cadangan Pangan stock digudang ada 500 kg.

Bila dilihat dari kepengurusan Gapoktan, Gapoktan Muda Tani memiliki dinamika kelompok yang cukup baik, jika dilihat sisi kaderisasi, tetapi rencana ke arah sana sudah ada.Perkembangan Dana Bansos Gapoktan sebagai berikut : perputaran bansos di unit distribusi sudah ada 10 kali putaran ( Posisi April 2015 ). Saldo di rekening Bank ada Rp 2.700.000,- dan di Buku Kas ada Rp 30.000.00,-. Sisa Barang di unit usaha distribusi : Beras 1.215 kg, dan GKG 18.520 kg. Jumlah cadangan pangan yang dipinjam : Beras 750 kg, Perkembangan harga beras pada saat pemantauan sebesar Rp 8.700/kg dan GKG Rp 4.800,-/ kg.

Dalam pengadaan dan pemasaran Gapoktan belum mengadakan kontrak tertulis/belum ada kemitraan.

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 25 Pendampingan Gapoktan yang dilakukan oleh pendamping dilakukan secara rutin minimal 1 kali sebulan, materi yang diberikan mengenai seputar pembukuan dan pelaporan serta pengembangan usaha. Bimbingan teknis juga telah dilakukan oleh Tim Teknis Kabupaten sebanyak 3 bulan sekali. Saran dari Gapoktan adalah untuk lebih diintensifkan pembinaan dari Tim Tekhnis maupun Tim Pembina dan juga mohon didukung untuk menjebatani dengan instansi lain untuk memberikan dukungan bantuan.

1.3 Kesimpulan dan Saran :

 Pengurus dan Pendamping Gapoktan sangat menentukan keberhasilan Gapoktan. Karena itu sangat ditentukan oleh kerjasma Tim Pembina, Tim Teknis, Pendamping dan Pengurus Gapoktan.

 Tim Tekhnis harus melakukan pembinaan langsung ke Gapoktan secara rutin agar bila terjadi kesalahan pelaksanaan yang menyimpang dari pedoman dapat langsung bisa diatasi.

b) Provinsi Jawa Tengah

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Jawa Tengah telah mempunyai 166 Gapoktan LDPM terdiri dari 54 LDPM pasca kemandirian 2009, 24 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 26 LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 27 LDPM tahap pasca Kemandirian 2012, 8 LDPM tahap kemandirian 2013, 23 LDPM tahap penumbuhan 2015. Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah tidak memiliki alokasi penumbuhan dikarenakan adanya pemotongan anggaran. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi Jawa Tengah yang telah dipantau :

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 26 Pelaksanaan program kegiatan bansos Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan LDPM) pada TA. 20015 Propinsi Jawa Tengah mendapat alokasi bansos LDPM tahap penumbuhan sebanyak 23 Gapoktan dan dialokasikan ke 20 kabupaten, tetapi tidak alokasi bansos LDPM untuk tahap pengembangan. Sampai dengan bulan September 2015 sudah terealisasi 100%, karena masih ada satu Gapoktan yang terlambat cair pada bulan September2015, dan rata-rata masih dalam proses pembangunan gudang cadangan pangan dengan tanah hibah dengan dasar legalitas dari notaries. Pemantuan dan pengumpulan data penguatan LDPM dilaksanakan ke Kabupaten Semarang (Gapoktan Al Barokah/Penumbuhan 2015) dan Kabupaten Grobogan (Gapoktan Sidodadi/penumbuhan 2015), dengan hasil sebagai berikut:

1. Gapoktan Al Barokah

Gapoktan Al Barokah di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Berdiri pada tahu 2002 dan dikukuhkan pada tahun 2004, dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 16 kelompok 500 orang. Sebelum menerima bansos LDPM Gapoktan AL Barokah sudah bergerak dibidang pemasaran beras organik dan bahan olahan kue-kue kering, dengan tambahan bansos LDPM dapat menambah permodalan dalam pemasaran beras organik, dan cadangan pangan untuk membantu anggota Gapoktan saat paceklik. Gapoktan Al Barokah menerima bansos LDPM tahap penumbuhan sebesar Rp.150 juta, untuk pembangunan gudang sebesar Rp. 30 Jt, unit distribusi sebesar Rp. 100 jt dan cadangan pangan Rp. 20 jt. Telah dilaksanakan pembangunan gudang cadangan pangan, dan telah dilaksanakan aktifitas pembelian dan penjual beras, dan cadangan pangan. Aktifitas usaha unit distribusi dalam pembelian dan penjualan beras pada beras organik yang merupakan kebutuhan sehari-hari diwilayah

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 27 Gapoktan dan telah dipasarkan ke wilayah kabupaten Semarang, dan telah melakukan kerjasama dengan Koperasi-koperasi instansi pemerintah di wilayah kabupaten, dengan PT. Indosepirit di Kebun Jeruk Jakarta, dan menjual ke luar propinsi ke Makasar. Gabah yang dibeli rata-rata varietas Metik susu dengan harga Rp. 5.300,- s.d Rp. 5.600,- per kg GKP, Rp. 7.000,- per Kg GKG, dan membeli gabah beras merah/beras hitam dengan harga Rp. 9.000,- per kg. Dijual dalam bentuk beras Rp. 14.000 per kg s.d Rp. 17.000 per kg dalam bentuk kemasan 5 kg dan 10 kg dengan merek Gapoktan al barokah. Seluruh anggota Gapoktan dan rata-rata petani di wilayahnya menanam padi organik, dan merupakan kebutuhan konsumsi buat petani dan masyarakat sehingga usaha pemasaran unit distribusi melakukan pembelian dan penjualan beras organik.

Dengan sistem pemasaran yang melakukan kemitraan walaupun belum dengan sistem kontrak secara legal, Gapoktan Al Barokah dapat memberikan pasokan beras kepada mitra sesuai dengan permintaan, sehingga perputaran dalam pemanfaatan dana LDPM dapat lebih dari dua putaran sebagai persyaratan LDPM penembangan untuk tahun berikutnya.

Telah melakukan pembukuan dengan baik sesuai dengan pedoman dan panduan LDPM, walaupun masih perlu untuk dilakukan pendampingan, pengawalan dan pembinaan dari aparat propinsi maupun kabupaten, untuk lebih meningkatan ketertiban administrasi, dan pengembangan usaha kemitraan. Aset yang dimiliki; gudang, lantai jemur, RMU, alat kemasan, sekretariat.

2. Gapoktan Sidodadi

Gapoktan Sidodadi di Desa Kropak Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan berdiri pada tahu 2008 dan dikukuhkan

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 28 pada tahun 20010, menerima bantuan sosial Penguatan LDPM Tahun 2015. Usaha dilakukan sebelum menerima bansos LDPM, telah melakukan pembelian dan penjualan beras, bawang merah, dan jagung, aktifitas pembelian dan penjualan masih di wilayahnya sendiri. Sampai dengan saat ini masih dalam proses pemabangunan gudang cadangan pangan, sudah 90 persen hampir selesai, dan status tanah adalah tanah hibah yang dinyatakan oleh camat dan lurah, dan masih dalam proses legalitas ke notaris.Gapoktan Sidodadi menerima bansos LDPM tahap penumbuhan sebesar Rp.150 juta, untuk pembangunan gudang sebesar Rp. 30 Jt, unit distribusi sebesar Rp. 100 jt dan cadangan pangan Rp. 20 jt. Dana LDPM yang diterima untuk kegiatan unit distrbusi belum dimanfaatkan untuk pembelian dan penjualan gabah/beras dan jagung karena belum musim panen, sehingga belum ada perputaran dana LDPM, diharapkan untuk segera memanfaatkan untuk pembelian dan penjualan baik diwilayah sendiri pada anggota Gapoktan maupun keluar wilayah untuk optimalisasi pemanfaatan dan perputaran dananya. Kelengkapan administrasi masih belum lengkap untuk masing penangungjawab unit usaha masing-masing, disarankan pendamping dan aparat kabupaten untuk mendampingi dan mengawal pelaksanaan pemanfaatan dana LDPM dan sekaligus penertiiban administrasi pembukuannya. Belum adanya aktifitas pembelian dan penjualan maka belum ada laporan SMS senter yang dilaporkan, dan disampaikan bahwa laporan tetap disampaikan walaupun dalam posisi nol atau tidak ada aktifitas pembelian dan penjualan.Aset yang dimiliki; gudang, belum memiliki lantai jemur/RMU.

3. Kesimpulan dan saran;

 Gapoktan LDPM tahap penumbuhan dan pengembangan masih diperlukan pengawalan dan pendampingan

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 29 dalam pengembangan pemanfaatan dana LDPM, baik dalam pengembangan usahanya maupun dalam pelaksanaan administarsi pembukuannya dari masing masing penanggungjawab unit usahanya.

 Pembangunan gudang cadangan pangan belum selesai masih dalam proses pembangunan, namun demikian diharapkan pemanfaatan dana cadangan pangan maupun unit distribusi untuk segera dimafaatkan untuk jual beli gabah/beras/jagung, sehingga akan dapat mengoptimalkan perputaran dananya sebagai persyaratan pada tahap pengembangan pada tahun berikutnya.

 Pendamping perlu untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam pendamping Gapoktan sehingga Gapoktan dapat lebih meningkatkan pelaksanaan pemanfaatan dana LDPM sesuai dengan pedoman umum LDPM.

 Diperlukan adanya apresiasi pelatihan Gapoktan pada administrasi pembukuan, dan pola usaha kemitraan.  Pembinaan oleh tingkap propinsi dan kabupaten masih

sangat diperlukan, dan dierlukan adannya temu usaha oleh Gapoktan sehingga dapat pengembangan wawasan usaha oleh gapokta.

c) Provinsi Kalimantan Barat

Sampai dengan tahun 2015, Provinsi Kalimantan Barat telah mempunyai 46 Gapoktan LDPM terdiri dari 8 LDPM pasca kemandirian 2009, 7 LDPM tahap pasca kemandirian 2010, 6 LDPM tahap pasca kemandirian 2011, 7 LDPM tahap pasca Kemandirian 2012, 5 LDPM tahap kemandirian 2013, 5 LDPM tahap pengembangan 2015, dan 8 LDPM tahap penumbuhan 2015. Berikut ulasan mengenai beberapa Gapoktan LDPM Provinsi Kalimantan Barat yang telah dipantau:

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 30 1. Gapoktan Meteor ( Gapoktan calon Penumbuhan Th 2015

yang sudah lulus verifikasi Kabupaten dan Provinsi)

Beralamat di Desa Gelik, Kecamatan Selakuau Timur, Kabupaten Sambas. Ketua Gapoktan : Muslimun Hadran ( No hp : 085350722628 ), Sekertaris : Pauji Toin ( No. hp: 082351007529 ), Bendahara : Pendi Mastur ( No. hp: 082149870250 ), Ketua Unit Distribusi/Pengolahan hasil: Husni, Ketua Unit Cadangan Pangan : Fauzi .S.

Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan Gapoktan merupakan bukan bentukan baru karena Gapoktan berdiri 22 Desember 2006. Dengan jumlah 18 Poktan dan beranggotakan 500 orang, jumlah lahan yang dimiliki oleh Gapoktan sekitar 725 Ha. Gapoktan sudah mempunyai unit usaha seperti unit distribusi , unit cadangan pangan yang masing – masing sudah memiliki pengurusnya. Gapoktan rutin melakukan pertemuan sekitar 8

kali dalam 1 musim/ 4 bulan. (2)

Jika dilihat dari aspek administrasi, pendamping sudah mempunyai bekal materi pada saat acara apresiasi pendamping yang dilaksanakan tgl 11 sd 13 Maret 2015 untuk pembukuan. Buku yang wajib dimiliki oleh Gapoktan sebanyak 5 buku. Sedangkan buku pelengkap yang lain seperti buku tamu sudah dimiliki oleh Gapoktan. Gapoktan juga sudah mempersiapkan rekening atas nama Gapoktan namun pada pelaksanaan nya nanti untuk Rekening bansos LDPM disarankan agar Gapoktan membuka Rekening baru atas nama Gapoktan P-LDPM. Bukti kepemilikan lahan yang dimiliki oleh Gapoktan untuk gudangnya sudah ada di pendamping berupa surat Hibah. Sesuai RUG sudah di alokasikan dari dana bansos P-LDPM sebesar Rp. 30.000.000,- ( untuk pembelian material saja ) sedangkan untuk ongkos sepenuhnya ditanggung oleh Gapoktan secara swadaya.

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 31 Rencana gudang seukuran 6 x 8 dengan kapasitas 30 Ton. Kesiapan Unit Usaha Distribusi/Pengolahan Hasil: Ketua Unit Bapak Husni dan mengenai pembukuan sudah dipersiapkan oleh Gapoktan berdasarkan arahan pendamping Gapoktan. Sesuai RUG yang disusun oleh Gapoktan untuk unit distribusi/pengolahan sebesar Rp. 100.000.000,-. Untuk pembelian gabah 18 Poktan. Kesiapan Unit Usaha Cadangan Pangan: Ketua Unit Usaha Cadangan Pangan Bapak Fauzi . Sesuai RUG yang disusun oleh Gapoktan untuk cadangan pangan sebesar 20 juta untuk membeli gabah 18 Poktan. Berikut rincian RUG yang dimiliki oleh Gapoktan Meteor:

1).Unit Usaha Distribusi/Pengolahan hasil Rp. 100.000.000,- untuk pembelian Gabah 18 Poktan sebesar kurang lebih 25 ton

2).Unit Cadangan Pangan Rp. 20.000.000,- untuk pembelian Gabah 18 poktan sebesar 5 – 4 ton

3). Pembangunan Renovasi Gudang Rp.30.000.000,- 4).Biaya Lain-lain yang dikeluarkan oleh Gapoktan Swadaya Rp. 16.921.500,-

Perkembangan harga pembelian yang terjadi di wilayah Gapoktan : a). Harga beras Rp. 8000,- ; Harga GKS Rp. 4000,-; Harga GKG Rp. 4000,- sd 4200,- 4000,-; Harga GKP Rp. 3800,-. dengan Rata-rata panen 2 – 3 kali dalam setahun, mengenai kemitraan yang terjadi di Gapoktan , Gapoktan sudah memiliki mitra yang cukup banyak, Bantuan pemerintahpun sudah sempat masuk ke Gapoktan berupa 1 unit mobil RMU, power tresser dan traktor dari kementarian desa tertinggal ( pada saat itu Desa Gelik termasuk dalam wilayah desa yang dipandang tertinggal, akses ke jalan utama sangat jauh dan saran dan prasarana umumnya masih sangat minim dengan jalan yang belum diaspal ) karena itu Gapoktan membeli

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 32 gabah dan menjual beras, sedangkan utk komoditas pangan lokal strategis lain yang bisa dikembangkan di Desa Gelik adalah daging ayam. Ketua Unit Usaha Cadangan Pangan yaitu Bapak Fauzi pernah mendapat penghargaan presiden sebagai petani teladan dan Pendamping Gapoktan Bapak Hanafi pernah juga mendapatkan penghargaan penyuluh swadaya tahun 2013. di tingkat provinsi. Permasalahan dan kendala Gapoktan saat ini adalah kurangnya fasilitas/prasarana yang diberikan pemerintah untuk wilayah Gapoktan padahal desa Gelik termasuk wilayah yang surplus akan Gabah dan Gapoktan juga telah memiliki kemitraan yang baik. Saran dari Gapoktan yang diberikan untuk Tim Pembina dan Tim Teknis maupun Pusat adalah harapannya dana Bansos P-LDPM Tahun 2015 untuk Alokasi Penumbuhan bisa segera dicairkan pada kisaran Bulan Juli-Agustus 2015 mengingat karena Gapoktan sudah mulai bulan April 2015.

2. Gapoktan Mekar Bersatu ( Gapoktan Tahap Kemandirian Tahun 2015)

Beralamat di Dusun Mawar Desa Tebas Sungai Rt. 36/ Rw. 18 Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Dengan ketua : Bapak Muslimin ( No HP : 081345724190 ), Sekertaris : Bapak Suyadi ( No. HP : 085245406517 ), Bendahara : Ibu Anita ( No. HP: 085288100257 ). Pendamping Pak Ibnu.

Kesiapan Gapoktan secara umum : (1) jika dilihat dari aspek organisasi/kepengurusan Gapoktan sampai dengan tahap kemandirian untuk kepengurusan Gapoktan masih dipegang oleh pengurus yang sama, permasalahan yang selalu muncul bisa diatasi dengan baik karena peran kuat dari ketua Gapoktan serta tugas masing-masing penurus yang dilaksanakan dengan baik. (2) Jika dilihat dari aspek

Laporan Akhir Pemantaun Kegiatan Penguatan – LDPM 2015 33 administrasi, Pembukuan , Gapoktan Mekar Bersatu sudah memiliki buku sesuai pedoman yaitu : Buku Bank, Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu unit distribusi, Buku pembelian, Buku Penjualan, Buku kas pembantu cadangan pangan, buku penyaluran dan buku penerimaan. Hanya saja untuk buku harga , buku inventaris Gapoktan serta anggota belum ada. Permasalahan yang ada pada saat mengisi pembukuan adalah ada beberapa transaksi yang terlewat sehingga tidak time series dan ada beberapa transaksi yang belum sempat dicatat. Pada unit distribusi/pemasaran/pengolahan terlihat bahwa adanya kegiatan pembelian sebesar Rp. 98.816.250,- yaitu: berupa beras 2000 kg dan sisanya GKG. Pada unit Cadangan Pangan stock digudang sementara kosong karena semua sedang dipinjamkan hal ini dikarenakan sempat ada

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR LDPM 2015 (Halaman 23-123)

Dokumen terkait