• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PERKEMBANGAN KOTA SURAKARTA DAN

4.2. Perkembangan Perumahan Formal di Wilayah Peri Urban

4.2.1. Perkembangan Perumahan Formal di Kecamatan

Kecamatan Grogol adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta. Kecamatan Grogol termasuk wilayah peri-urban Kota Surakarta karena letaknya yang berada diantara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan yang dibatasi dengan adanya batas fisik penggunaan lahan non pertanian di kawasan perkotaan dan lahan pertanian di kawasan perdesaan.

Selain Kecamatan Baki dan Sukoharjo, Kecamatan Grogol juga termasuk wilayah Solo Baru. Kawasan Solo Baru yang direncanakan sebagai Kota Baru ini sangat besar andilnya bagi perkembangan Kota Surakarta yakni sebagai penyedia hunian baru bagi kebutuhan rumah di Kota Surakarta.

Pertumbuhan perumahan formal di Kecamatan Grogol pada mulanya hanya untuk kalangan elite. Akan tetapi pihak pemerintahan Kabupaten Sukoharjo menghendaki untuk mengembangkan wilayah Sukoharjo bagian utara karena untuk wilayah bagian selatan, barat dan timur tidak dimungkinkan diadakan pengembangan. Di bagian selatan sudah berkembang proyek proyek Kabupaten Wonogiri, bagian barat pengembangan industri dan timur sudah terhalang dengan keberadaan sungai Bengawan Solo. Dengan demikian perumahan formal di Kecamatan Grogol yang termasuk wilayah Sukoharjo bagian utara mendapat sambutan hangat dari pemerintahan Sukoharjo. Ide untuk membangun perumahan elite menjadi batal karena luas lahan yang mendapat ijin untuk pembangunan perumahan seluas 200 ha. Dengan luas lahan yang begitu luas, pengembang yakni PT. Pondok Solo Permai (PSP) mendapat ide untuk membangun Kota Baru

DESKRIPSI WILAYAH 47

dengan nama Solo Baru tersebut. Didukung adanya ijin untuk menggunakan lahan seluas 200 ha, ide yang pada mulanya hanya ingin membangun kawasan perumahan elit berubah menjadi Kota Baru yang tentunya perumahan yang ada di dalamnya tidak hanya rumah elit saja melainkan rumah sederhana dan menengah juga harus disediakan. Pola hunian 1 : 3 : 6 rencananya akan diterapkan dalam pembangunan perumahan di Kecamatan Grogol ini. Data pembangunan perumahan formal di Kecamatan Grogol dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini : Tabel 4.5 Pembangunan Perumahan Formal Kecamatan Grogol tahun 1999-2009 Dirinci Per Tahun

No Nama Perumahan Pengembang Perumahan Tahun Dibangun

Luas Perumahan (Ha)

1. Maesonet Sektor 3 PT. Pondok Solo Permai 2002 0,56 2. Viena Sektor 3 PT. Pondok Solo Permai 2002 2,008 3. Griya Parayangan PT. Manunggal Cipta

Persada

2002 0,532

Jumlah Pembangunan Tahun 2002 3,10

4. Puri Permata 2 PT. Bahtera Sukses Bersama 2003 0,2364 5. Gading Makmur CV. Agung Nugraha Grup 2003 0,9 6. Sanggaran Megah PT. Setya Widya Nugraha 2003 0,527

Jumlah Pembangunan Tahun 2003 1,6634

7. Gedangan Permai Sektor10

PT. Pondok Solo Permai 2004 2,88

8. Kencur Indah Ir. Winoto 2004 0,3

Jumlah Pembangunan Tahun 2004 3,18

9. Puri Permata Regecy Pondok

PT. Bahtera Sukses Bersama 2005 0,446

Jumlah Pembangunan Tahun 2005 0,446

10. Griya Langen Harjo PT. Bahtera Sukses Bersama 2006 0,25

Jumlah Pembangunan Tahun 2006 0,25

11. Griya Permata asri1 CV. Tunas Jaya 2007 0,4256 12. Pondok Palm Regency CV. Media Bangun Persada 2007 1,2 13. Puri Permata Regency

Parangjoro

PT. Bahtera Sukses Bersama 2007 1,2 14. Griya Permata asri2 CV. Tunas Jaya 2007 0,75 15. Peny Regency2 PT. Peny Jaya Regency 2007 0,9964 16. Nirwana Buana Agus Susanto dan Heri 2007 0,285

Jumlah Pembangunan Tahun 2007 4,857

17. Kluster Soba Madugondo PT. Pondok Solo Permai 2008 1,95

DESKRIPSI WILAYAH 48

JUMLAH TOTAL 15,4464

Sumber : DPU Bidang Perumahan Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan data di atas dapat diketahui pada tahun 1999-2001 tidak terdapat pembangunan perumahan dikarenakan krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang tentunya sangat berdampak pada pertumbuhan property termasuk pada pembangunan perumahan di Kecamatan Grogol. Pembangunan yang paling pesat adalah pembangunan pada tahun 2007 yaitu seluas 4,857 Ha, pada urutan selanjutnya adalah pada tahun 2004 seluas 3,18 Ha, tahun 2002 seluas 3,10 Ha, tahun 2008 seluas 1,95 Ha, tahun 2003 seluas 1, 66 Ha, tahun 2005 seluas 0,446 dan yang terakhir adalah pada tahun 2006 seluas 0,25 Ha. Pembangunan didominasi oleh PT. Pondok Solo Permai dengan luas 7,398 Ha atau 47,89% dari keseluruhan luas lahan yang dibangun.

Perumahan formal di Kecamatan Grogol dibangun dengan beberapa type yaitu type 21 sampai 150 yang membuktikan bahwa pembangunan perumahan di Kecamatan Grogol diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat, dimana perumahan tersebut tidak hanya dikhususkan untuk kalangan masyarakat yang dengan tingkat ekonomi menengah ke atas tetapi juga untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Letak rumah juga tidak dibeda bedakan antara rumah type kecil, sedang atau besar, semuanya dapat dipadukan dengan baik.

DESKRIPSI WILAYAH 49

Gambar 4.1 Tipe Rumah di Perumahan Formal Kecamatan Grogol Pembangunan perumahan formal di Kecamatan Grogol akan disajikan dalam peta 4.1 dan 4.2. Pada peta tersebut disajikan data persebaran blok perumahan formal yang sudah terbangun pada tahun 1999 dan tahun 2009 sehingga dapat terlihat pertumbuhan pembangunan perumahan di Kecamatan Grogol.

Perkembangan perumahan formal dipengaruhi oleh lokasi. Lokasi merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat tinggal karena lokasi mempengaruhi banyak hal. Lokasi mempengaruhi besar biaya transportasi serta menentukan tingkat kenyamanan dalam bermukim. Di dalam memilih tempat tinggal, masyarakat yang saat ini tinggal di perumahan Grogol juga memiliki beberapa pertimbangan-pertimbangan. Berikut ini disajikan data faktor pemilihan lokasi perumahan formal di Kecamatan Grogol dari hasil wawancara masyarakat setempat.

Tabel 4.6 Faktor Pemilihan Lokasi Perumahan Formal Kecamatan Grogol No Faktor Pemilihan Lokasi Jumlah Persentase Jumlah

Pemilihan (%)

1. Harga terjangkau 87 31,07

2. Lokasi strategis 100 35,71

3. Desain rumah bagus 26 9,29

4. Luas rumah memenuhi kebutuhan

keluarga 8 2,86

5. Kelengkapan fasilitas perumahan 22 7,86

6. Jauh dari keramaian kota 20 7,14

7. Banyak moda transportasi pendukung 8 2,86

8. Lokasi bebas polusi 9 3,21

JUMLAH 280 100,00

Sumber : Kuesioner 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa alasan pemilihan lokasi didominasi karena faktor lokasi yang strategis dan harga rumah yang terjangkau. Pemilihan lokasi perumahan dipilih dari 100 responden dimana setiap responden dapat memilih lebih dari satu jawaban sehingga jumlah dari semua jawaban adalah 280. Dari 100 responden tersebut menyatakan bahwa perumahan formal yang ada di Kecamatan Grogol lokasinya strategis. Strategis yang dimaksudkan adalah dekat

DESKRIPSI WILAYAH 50

dengan tempat mereka bekerja, dekat dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari. Untuk melihat perbandingan persentase pemilihan lokasi disajikan diagram di bawah ini :

Gambar 4.2 Persentase Faktor Pemilihan Lokasi Perumahan Sumber : Kuesioner 2011

Persentase alasan masyarakat memilih lokasi perumahan di Kecamatan Grogol adalah lokasi yang strategis sebanyak 36%, keterjangkauan harga rumah sebanyak 31%, desain rumah yang bagus 9%, luas rumah memenuhi kebutuhan keluarga 8%, jauh dari keramaian kota 7%, kelengkapan fasilitas perumahan, banyak moda transportasi pendukung dan lokasi perumahan bebas polusi masing- masing 3%.

Faktor utama pemilihan lokasi perumahan adalah lokasi perumahan yang strategis dan keterjangkauan harga rumah karena harga lahan pun terjangkau. Pemilihan selanjutnya bersifat melengkapi faktor yang utama yaitu desain rumah yang bagus, lokasi perumahan sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang memadai, lokasi perumahan yang jauh dari keramaian kota (jauh dari kepadatan kota sehari-hari seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk), transportasi menuju perumahan mudah karena banyak moda transportasi yang menghubungkan lokasi perumahan dengan pusat kegiatan masyarakat sehari-hari. 31% 36% 9% 3% 8% 7% 3% 3%

Persentase Faktor Pemilihan Lokasi Perumahan

Harga terjangkau Lokasi strategis Desain rumah bagus

Luas rumah memenuhi kebutuhan keluarga

Kelengkapan fasilitas perumahan Jauh dari keramaian kota\ Banyak moda transportasi pendukung

Lokasi bebas polusi

DESKRIPSI WILAYAH 51

Alasan pemilihan yang lainnya adalah terkait dengan lokasi bekerja masyarakat yang tinggal di perumahan. Dari hasil wawancara terstruktur dengan bantuan kuesioner yang telah dilakukan, sebanyak 83 responden atau sebanyak 83% bekerja di Solo dan sisanya 17 responden (17%) bekerja di lokasi setempat yang termasuk di Kabupaten Sukoharjo.

Kawasan Kota Baru di Solo Baru ini sudah dilengkapi dengan fasilitas fasilitas pendukung perumahan seperti sekolah, rumah sakit, gedung olah raga, supermarket, perkantoran, SPBU dan sebagainya. Pembangunan dan penyediaan sarana tersebut antara lain sarana pendidikan (TK, SD dan SMP Tarakanita, Akademi Teknologi Warga), sarana kesehatan (Rumah Sakit Dr,Oen), perniagaan dengan pembangunan ruko ruko, rekreasi (Water Park Pandawa), peribadatan (masjid, gereja, vihara), olahraga (gedung olahraga) dan taman taman. Untuk penyediaan prasarana, sudah dibangun dan dilengkapi jalan, listrik, air bersih, tempat pembuangan sampah, dan drainase.

Gambar 4.3 Kondisi Jaringan Jalan dan Sarana Peribadatan di Perumahan Formal Kecamatan Grogol

DESKRIPSI WILAYAH 52

Peta Persebaran Perumahan Formal Kecamatan Grogol Tahun 1999

DESKRIPSI WILAYAH 53

Peta Persebaran Perumahan Formal Kecamatan Grogol Tahun 2009

DESKRIPSI WILAYAH 54

4.2.2.Perkembangan Perumahan Formal di Kecamatan Gondangrejo

Kecamatan Grogol adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang terletak di sebelah utara dan berbatasan langsung dengan Kota Surakarta. Perkembangan permukiman Kota Surakarta diarahkan ke kota bagian utara yaitu di Kecamatan Jebres. Hal tersebut didukung dari pertumbuhan penduduk di Kecamatan Jebres yang semakin meningkat yang mengindikasikan bahwa ada pergerakan penduduk menuju ke arah utara Kota Surakarta. Kebijakan pengembangan permukiman di utara Kota Surakarta menjadikan Kecamatan Gondangrejo mempunyai peluang untuk mengembangkan perumahan di wilayahnya.

Untuk pembangunan perumahan formal di Kecamatan Gondangrejo sendiri dapat dilihat dalam tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.7 Pembangunan Perumahan Formal di Kecamatan Gondangrejo Tahun 1999 2009

No Tahun

Pembangunan Lokasi Tipe Jumlah (Unit)

1. 2001 Wonorejo, Gondangrejo 21 16

2. 36 4

Jumlah Unit Tahun 2001 20

3. 2002 Wonorejo, Gondangrejo 21 30

4. 36 20

Jumlah Unit Tahun 2002 50

5. 2003 Plesungan, Gondangrejo 60 11

6. 40 9

7. 24 14

8. Jeruk Sawit, Gondangrejo 21 36

9. 27 20

10. 36 52

11. 45 16

Jumlah Unit Tahun 2003 158

12. 2006 Plesungan, Gondangrejo 29 77

13. 24 96

14. Jeruk Sawit, Gondangrejo 21 533

15. 23 487

16. 27 205

17. Wonorejo, Gondangrejo 36 182

DESKRIPSI WILAYAH 55

Jumlah Unit Tahun 2006 1580

18. 2007 Plesungan, Gondangrejo 21 85

19. 21 40

20. Wonorejo, Gondangrejo 36 78 21. Jeruk Sawit, Gondangrejo 21 40

Jumlah Unit Tahun 2007 243

22. 2008 Jeruk Sawit, Gondangrejo 27 20

23. 36 36 24. Selokaton, Gondangrejo 30 64 25. 27 74 26. 24 12 27. 30 12 28. Wonorejo, Gondangrejo 30 323 29. 40 23

Jumlah Unit Tahun 2008 564

30. 2009 Wonorejo, Gondangrejo 45 2 31. 36 19 32. 30 25 33. Plesungan, Gondangrejo 30 28 34. 36 15 35. 45 5 36. 30 26 37. 36 30

Jumlah Unit Tahun 2009 150

JUMLAH TOTAL 2765

Sumber : DPU Bidang Perumahan Kabupaten Karanganyar

Pembangunan perumahan formal di Kecamatan Gondangrejo tercatat pada tahun 1999-2001 tidak ada pembangunan sama seperti pada pembangunan perumahan di Kecamatan Grogol yang dimulai pada tahun 2002 akibat dampak krisis moneter yang melanda Indonesia dan berdampak pada pembangunan property. Pembangunan tahun 2002 pun masih dalam jumlah sedikit, mulai banyak pada tahun 2003 dan melejit pada tahun 2006.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pembangunan unit rumah paling banyak pada tahun 2006 sebanyak 1.580 unit rumah yang didominasi pembangunan perumahan di Desa Jeruk Sawit sebanyak 1.225 unit, selanjutnya diikuti pada pembangunan tahun 2008 sebanyak 564 unit rumah, tahun 2007 sebanyak 243 unit rumah, tahun 2003 sebanyak 158 unit rumah, tahun 2009

DESKRIPSI WILAYAH 56

sebanyak 150 unit rumah, tahun 2002 sebanyak 50 unit rumah dan tahun 2001 sebanyak 20 unit rumah.

Untuk jumlah pembangunan perumahan formal di Kecamatan Gondangrejo memang terpusat di Desa Jeruk Sawit karena memang 50% pembangunan dilakukan disana. Akan tetapi untuk pembangunan berdasarkan type rumah, cenderung menyebar karena type rumah yang dibangun di Kecamatan Gondangrejo ini relatif untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Tidak ada kesenjangan model rumah atau type rumah disana.

Gambar 4.4 Jenis Rumah di Perumahan Formal Kecamatan Gondangrejo

Dalam memilih sebuah rumah, masyarakat yang tinggal di perumahan formal Kecamatan Gondangrejo juga memiliki alasan-alasan tersendiri. terkait harga lahan atau pun tingkat kenyaman rumah yang ditawarkan atau faktor-faktor lainnya. Berikut ini disajikan tabel faktor pemilihan lokasi perumahan formal di Kecamatan Gondangrejo hasil wawancara terhadap responden.

Tabel 4.8 Faktor Pemilihan Lokasi Perumahan oleh Masyarakat No

Faktor Pemilihan Lokasi Jumlah Persentase Jumlah Pemilihan (%)

1. Harga terjangkau 93 41,89

2. Lokasi strategis 79 35,59

3. Desain rumah bagus 8 3,60

4. Luas rumah memenuhi kebutuhan keluarga

6 2,70 5. Kelengkapan fasilitas perumahan 5 2,25 6. Jauh dari keramaian kota 11 4,95 7. Banyak moda transportasi pendukung 3 1,35 8. Lokasi bebas polusi 17 7,66

JUMLAH 222 100,00

Sumber : Rekapan Kuesioner

DESKRIPSI WILAYAH 57

Dari tabel di atas pemilihan lokasi perumahan di Kecamatan Gondangrejo didominasi oleh faktor keterjangkauan harga rumah. Pemilihan lokasi perumahan formal di Kecamatan Gondangrejo tidak berbeda jauh dengan di Kecamatan Grogol, sebanyak 97 responden memilih lebih dari satu jawaban sehingga jumlah keseluruhan jawaban ada 222. Sebanyak 93 dari 97 responden berpendapat bahwa memilih rumah di perumahan Kecamatan Gondangrejo karena harganya terjangkau, selain itu juga faktor lokasi perumahan yang strategis dekat dengan Solo yang dapat ditempuh dalam waktu yang singkat. Akan disajikan diagram perbandingan hasil wawancara untuk lebih memudahkan dalam pemahaman faktor apa saja yang sangat mendukung pemilihan lokasi perumahan di Kecamatan Gondangrejo.

Gambar 4.5 Persentase Faktor Pemilihan Lokasi Perumahan Sumber : Rekapan Kuesioner

Pemilihan lokasi perumahan di Kecamatan Gondangrejo didominasi faktor keterjangkauan harga rumah sebesar 42% dan lokasi yang strategis sebesar 35%. Faktor lainnya antara lain lokasi perumahan yang bebas polusi seperti polusi udara, air dan suara sebesar 8%, faktor jauh dari keramaian kota 5%, desain rumah yang bagus 4%, luas rumah yang dapat menampung kebutuhan keluarga 3% dan yang terakhir adalah faktor moda transportasi pendukung sebanyak 2%.

42% 35% 4% 3% 2% 5% 1% 8%

Persentase Faktor Pemilihan Lokasi Perumahan

Harga terjangkau Lokasi strategis Desain rumah bagus Luas rumah memenuhi kebutuhan keluarga Kelengkapan fasilitas perumahan

Jauh dari keramaian kota Banyak moda transportasi pendukung

Lokasi bebas polusi

DESKRIPSI WILAYAH 58

Terkait dengan lokasi yang strategis, responden menjadikan faktor tersebut menjadi faktor yang penting karena aktivitas responden mayoritas bekerja di Solo sehingga lokasi perumahan yang masih terjangkau dari Solo merupakan pilihan yang tepat. Dari hasil wawancara terstruktur dengan bantuan kuesioner yang telah dilakukan, sebanyak 86 responden atau sebanyak 88,7% bekerja di Solo dan sisanya 11 responden (11,3%) bekerja di lokasi setempat yang termasuk di Kabupaten Karanganyar.

Pembangunan perumahan formal di Kecamatan Grogol dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung perumahan. Penyediaan sarana prasarana tersebut ada yang dibangun developer, ada juga yang disediakan pemerintah, Sarana prasarana yang disediakan developer antara lain TK, ruko, tempat ibadah, taman bermain, jalan, sampah dan saluran drainase sedangkan untuk kebutuhan penyediaan sarana prasarana yang lain seperti sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA, kantor kantor pemerintahan, puskesmas disediakan oleh pemerintah.

Gambar 4.6 Kondisi Jaringan Jalan dan Sarana Peribadatan di Perumahan Formal Kecamatan Gondangrejo

DESKRIPSI WILAYAH 59

Peta Persebaran Blok Perumahan Formal Kecamatan Gondangrejo Tahun 1999

DESKRIPSI WILAYAH 60

Peta Persebaran Blok Perumahan Formal Kecamatan Gondangrejo Tahun 2009

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 61

Dokumen terkait