• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Produk Tabungan Haji BRI Syariah

BAB III PROFIL UMUM BANK BRI SYARIAH

B. Perkembangan Produk Tabungan Haji BRI Syariah

50,000,000,000 100,000,000,000 150,000,000,000 200,000,000,000 250,000,000,000 300,000,000,000 350,000,000,000 400,000,000,000 450,000,000,000 500,000,000,000 2010 2011 2012 Tabungan Haji Talangan Haji

B. Perkembangan Produk Tabungan Haji BRI Syariah

Dalam rangka mewujudkan visi BRIS untuk menjadi bank dengan ragam layanan financial sesuai kebutuhan nasabah, maka BRIS selalu berupaya mengembangkan produk dan layanan yang dimiliki. Salah satu layanan yang lekat dengan bank syariah termasuk BRIS adalah layanan Haji.

Saat ini BRIS telah memiliki produk Tabungan Haji dan Dana Talangan Haji. Perkembangan kedua produk layanan Haji tersebut cukup pesat dan perkembangan itu bisa di lihat seperti pada tabel di bawah ini:

Gambar 4.1

Grafik Perkembangan Tabungan Haji dan Talangan Haji di Bank BRI Syariah

Sumber : Bank BRI Syariah Pusat Jakarta

Dilihat dan tabel di alas Posisi Tabungan Haji Desember 2011 sebesar Rp.102,790 Miliar atau meningkat 90% dan posisi Desember 2010 yang sebesar Rp.54,005 Miliar. Pada posisi Juni 2012, Tabungan Haji BRIS telah mencapai Rp. 135 Miliar. Sedangkan Dana Talangan Haji BRIS sampai dengan akhir Desember 2011 mencapai angka Rp.286,4 Miliar atau

meningkat 258% dari posisi Desember 2010 yang sebesar Rp.79,9 Miliar Pada posisi Juni 2012 Dana Talangan Haji BRIS telah mencapai Rp. 473 Miliar.

Di atas menunjukkan peningkatan minat masyarakat terhadap layanan Haji BRIS (BRI Syariah). Dengan demikian BRIS harus dapat mempertahankan dan mengembangkan layanan Haji yang dimiliki. Salah satu kebutuhan Haji yang belum dapat terakomodasi oleh BRIS selama ini adalah penyediaan bank note Saudi Arabian Riyal (SAR). Hal tersebut sehubungan BR1S masih berstatus Bank Non Devisa serta belum memiliki ijin Pedagang Valuta Asing (PVA).

66 A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil yang diperoleh seperti yang telah didiskripsikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Penerapan sistem bagi hasil yang telah diterapkan oleh BRI Syariah Pusat Jakarta pada tabungan haji mudharabah adalah mengacu pada prinsip revenue sharing, artinya bank BRI Syariah memperoleh pendapatan dari debitur (orang yang melakukan pembiayaan) dan BRI Syariah langsung mendistnibusikan kepada shahibul maal melalui bagi hasil yang telah disepakati bersama terus dipotong biaya-biaya operasional.

2. Perkembangan tabungan haji di BRI Syariah berkembang sangat pesat dikarenakan bisa di lihat dan semakin banyaknya masyarakat Indonesia khususnya yang ingin menunaikan ibadah haji dari tahun ke tahun semakin meningkat pesat dan itu juga tidak lepas dan peranan bank BRI Syariah dalam mengembangkan produk tabungan hajinya agar semua kalangan ataupun golongan dapat menunaikan ibadah haji.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka penulis memberikan saran-saran dalam upaya memajukan BRI Syariah yaitu:

1. Sistem tabungan mudharabah menurut saya belum sesuai dengan kaidah pnnsip syariah, namun BRI Syariah harus ada upaya untuk menggunakan sistem sesuai syariah pada salah satu produk BRI Syariah yaitu dengan menggunakan Profit and loss sharing, karena keunggulan perbankan syariah terletak pada sistem yang mendasarkan atas prinsip bagi hasil (Profit and loss sharing) dan berbagi resiko (Risk sharing) sistem ini diyakini oleh para ulama sebagai jalan keluar untuk menghindari penerimaan dan pembayaraan bunga (riba).

2. Hendaknya perlu adanya sistem operasional di BRI Syariah berdasarkan pada sistem equity dimana setiap modal adalah beresiko. Oleh karena itu hubungan kerjasama antara BRI Syariah dengan nasabahnya adalah berdasarkan prinsip bagi hasil dan berbagi resiko (profit and loss sharing).

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, cet. III, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).

Algaoud, LM. dan M.k. Lewis, Perbankan Syariah Prinsip, Praktik, dan Prospek. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2001.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Cet. I Jakarta: Bank Indonesia dan Tazkia Insitute, 1999.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta:Prenada Media,2005. Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatig, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002. El-Diwani, Tarek. Sistem Bunga Dan Permasalahan (The problem whit interest). Diterjemahkan oleh Amdiar Amir, S.E. Cet I Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003

Husain Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, ed. Baru. Cet. Ke:6.

Hamidi, M. Luthfi Jejak-jejak Ekonomi Islam (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003) Cet. Pertama

Hermana, Budi. Sistem Aplikasi Tabungan, Jakarta: Gunadarma press, 1993. M. Taqi Usmani, an introduction to Islamic finance, idaratul ma‘arif. Karachi.

1999.

Maslehuddin, Muhammad. Sistem Perbankan Dalam Islam (Banking and Islamic Law). Diterjemahkan oleh aswin Simora. Jakarta: Rineka Cipta, 1994. Mudrajad, Kuncoro dan Suhardjono, Manajamen Perbankan : Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002),

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: upp amp, 2005) Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia,1998.

Perwataatmadja, Kamaen Dan Muhammad Syafi’l Antonio, Prinsip Operasional Bank Syariah (Jakarta: Risalah Masa, 1999)

Siamat, Dalilan. Manajamen Bank Umum. Cet. I Jakarta: Intermedia 1993

Sunarto Zukifli. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Cet. III, (Jakarta: ZikruI Hakim, 2007).

Suyanto, Bagong Dan Sutinah Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatf Pendekatan, Jakarta: Kencana 2010.

Tim Pengembang Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Bank Syariah: Konsep, Produk dan Implementasi Operasional.

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hash Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005).

Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syariah, Fatwa-fatwa DSN dan MUI

Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 02/DSN/IV/2000 Tentang Tabungan Mudharabah

Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 15/DSN-MUI/IX/2000 tentang prinsip distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah

Internet

Bank BRI Syariah “Pembiayaan” diakses pada tanggal 01 Oktober 2014 dan http://www.brisyariah.co.id/

Uwindz “Bagaimana Menghitung Bagi Hasil Nisbah” blog diakses pada 01 Oktober 2014 dari http://uwindz.wordpress.com/2010/03/27/bagaimana-menghitung- bagi-hasil-nisbah/

DRAF WAWANCARA

“Kajian Penerapan Bagi Hasil Pada Tabungan Haji di BRI Syariah Jakarta”

Nara Sumber : Bapak Eka Setia Sukma

Jabatan : Financial Institution, Treasury desk BRI Syariali Tempat : Wawancara Kantor Treasury BRI Syariah Abdul Muiz Tanggal : 19 September 2012

1. Bagaimana porsi bagi hasil tabungan haji ini? Jawaban: nasabah: 15% dan BRI Syariah: 85%

2. Bagaimana Perkembangan jumlah nasabah produk tabungan haji iB ini dari tahun ketahun?

Jawaban: Saat ini BRIS telah memiliki produk Tabungan Haji dan Dana Talangan Haji. Perkembangan kedua produk layanan Haji tersebut cukup pesat. Posisi Tabungan Haji Desember 2011 sebesar Rp.102,790 Miliar atau meningkat 90% dari posisi Desember 2010 yang sebesar Rp.54,005 Miliar. Pada posisi Juni 2012, Tabungan Haji BRIS telah mencapai Rp. 135 Miliar. Sedangkan Dana Talangan Haji BRIS sampai dengan akhir Desember 2011 mencapai angka Rp.286,4 Miliar atau meningkat 258% dri posisi Desember 2010 yang sebesar Rp.79,9 Miliar. Pada posisi Juni 2012 Dana Talangan Haji BRIS telah mencapai Rp. 473 Miliar.

3. Sistem bagi basil apa yang diterapkan pada tabungan Haji mudharabah bank BRI Syariah?

Jawaban: Revenue sharing

4. Bagaimana konsep bagi hasil tabungan haji iB ini apakah sudah sesuai dengan prinsip syariah?

Jawaban: sudah, karena Bank BRI Syariah mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 15IDSN-MUI/IX/2000 tentang prinsip distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah.

5. Bagaimana penerapan bagi hasil tabungan haji ini (akad dan perhitungan bagi hasilnya)?

Jawaban: akadnya mudharabah muthlaqah dan penerapan perhitungan bagi hasil ada di lampiran belakang.

6. Bagaimana mekanisme perhitungan bagi hasil dalam BRi Syariah? keuntungan x nisbah x saldo, rata-rata tabungan haji anggota Jawaban: Bagi hasil = _________________________________________________________________________________ total saldo rata-rata tabungan haji harian

7. Perhitungan akutansi path tabungan haji iB ini mengacu pada PSAK berapa? Jawaban: PSAK NO: 105 Akutansi Mudharabah

Nara sumber

DRAF WAWANCARA

“Kajian Penerapan Bagi Hasil Pada Tabungan Haji di BRI Syariah Jakarta”

Nara Sumber : Erwindo Aryo Pamadi

Jabatan : Funding Product Development Officer Tempat Wawancara : Kantor Pusat BRIS Menara Jamsostek tanggal : 13 Juli 2012

1. Kapan diluncurkannya produk tabungan haji iB ini? Jawaban: Tahun 2009,

2. Bagaimana latar belakang diluncurkannya produk tabungan haji iB mi?

Jawaban: melihat semakin tingginya animo masyarakat dan tahun ketahun untuk menjalankan rukun iman yang ke-5 yaitu menunaikan ibadah haji dimana masyarakat membutuhkan sarana untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Tabungan haji BRI Syariah iB merupakan salah satu solusi yang tepat diberikan kepada masyarakat dalam merencanakan dan mempersiapkan dana keberangkatan haji produk perbankan ini membantu nasabah untuk mencapai target dana yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka memperoleh porsi keberangkatan (booking seat), disamping itu dengan adanya layanan dan siskohat di bank akan memberikan suatu layanan one stop service kepada nasabah sejak dipersiapkan dana sampai dengan jasa kepengurusan (pendaftaran porsi dan pelunasan setoran

biaya penyelanggara ibadah haji - BPIH) kebutuhan untuk menunaikan ibadah haji.

3. Akad yang digunakan dalam tabungan haji iB?

Jawaban : akad yang digunakan : mudharabah muthlaqah yaitu akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak, dimana pihak pemilik dana atau nasabah menyediakan seluruh modal, dana keuntungan usaha dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.

4. Apa yang menjadi dasar hukum produk tabungan haji iB ini ? Jawaban: Fatwa DSN No 2/DSN/IV/2000 tentang tabungan haji. 5. Bagaimana pengelolaan dana tabungan haji iB di BRI Syariah ini?

Jawaban: pengelolaannya cukup baik karena dana yang di salurkan lebih kepada sektor riil seperti pembiayaan-pembiayaan murabahah atau lainnya. 6. Dalam pengeloaan dana tabungan haji iB tersebut dalam hal penghimpunan

dan penyaluran dana menggunakan metode apa? (Pool approarch atau asset allocation approarch)?

Jawaban: pool approach

7. Berapa lama masa pengendapan dana tabungan haji iB di BRI Syariah? Jawaban: sampai dengan sang nasabah pulang dan ibadah haji itu sendiri. 8. Apakah BRI Syariah menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam hal

pengelolaan dana tabungan haji ini?

Jawaban: tidak, kami hanya menjalin kerjasama sistem informasi yang di sebut SISKOHAT

Jawaban: Ada

10. Bagaimana ketentuan umum produk tabungan haji iB BRIS ini (apa dan bagaimana syarat-syarat tabungan haji itu)?

Jawaban:

1) Ditunjuk khusus untuk nasabah perorangan dengan domisili di satu wilayah dengan cabang tempat pembukaan rekening tabungan:

2) Hanya dapat dibuka dalam mata uang rupiah saja

3) Usia penabung minimal 17 tahun atau telah memiliki status menikah 4) Nasabah mendapatkan buku tabungan yang berfungsi sebagai tanda

kepemilikan rekening dan sebagai media pelaporan saldo 5) Tidak terkait jangka waktu menabung

6) Mengisi aplikasi pembukaan rekening tabungan dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam syarat-syarat dan ketentuan umum pembukaan rekening

7) Tidak memperoleh fasilitas kartu ATM

8) Terdapat nominal dana minimal untuk setoran awal yang besamya ditentukan

9) Saldo tabungan tidak dapat ditarik sewaktu-waktu (merupakan tabungan yang terblokir).

10) Dikenakan biaya adminitrasi bulanan yang besarnya bank dan waktu kewaktu

11) Dapat memperoleh fasilitas pembiayaan dana talangan haji BRI Syariah iB sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

12) Rekening dapat ditutup kapan saja atas permintaan nasabah atau atas kebijakan bank yang telah disepakati oleh nasabah pada perjanjian pembukaan rekening.

13) Nasabah boleh membatalkan pendaftaran hajinya dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan pihak bank dan departemen agama RI.

11. Apa yang melatarbelakangi penerapan bagi hasil path tabungan haji iB? Jawaban: yang melatarbelakangi dikarenakan fatwa DSN yang telah menerbitkan bahwa tabungan haji menggunakan prinsip bagi hasil.

Nara sumber

PENERAPAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH JAKARTA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun Oleh : Pandu Panuntun NIM : 1110053000049

KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H / 2014 M

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penulisan D. Review Studi Terdahulu E. Metode Penelitian F. Teknik Penulisan G. Sistematika Penulisan

BAB II TENTANG BAGI HASIL DAN TABUNGAN HAJI A. Bagi Hasil

1. Pengertian Nisbah Bagi Hasil 2. Prinsip Bagi Hasil Menurut Syariah 3. Sistem Bagi Hasil

5. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil B. Tabungan Haji

1. Pengertian Tabungan Haji 2. Karakteristik Tabungan Haji

3. Akad Tabungan Haji Mudharabah Muthlaqah

BAB III PROFIL UMUM BRI SYARIAH A. Profil BRI Syariah

B. Visi dan Misi BRI Syariah C. Struktur Organisasi

D. Produk Tabungan Haji

E. Pembagian Pembayaran Jasa di BRI Syariah

BAB IV PENERAPAN BAGI HASIL PADA BRI SYARIAH A. 1.Penerapan Bagi Hasil Tabungan Haji

2.Prinsip Mudharabah Tabungan Haji

3.Sistem Bagi Hasil Pada Tabungan Haji BRI Syariah B. Perkembangan Produk Tabungan Haji BRI Syariah

Dokumen terkait