• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Landasan Teor

2.2.6 Perlakuan Akuntansi untuk Perusahaan Industri Kecil

Perlakuan akuntansi untuk perusahaan industry kecil sebenarnya tidak berbeda dengan perlakuan akuntansi unutuk jenis perusahaan lainnya, dimana perlakuannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Perlakuan yang disebutkan adalah penyajian yang sesuai dengan PSAK yang berlaku, dimana menurut PSAK dalam penyajiannya setiap pelaporan keuangannya harus memenuhi komponen-komponen sebagai berikut (PSAK 2009: 1.7), yaitu :

Dalam neraca ini perusahaan menyajikan aktiva lancar tersisa dari aktiva tidak lancer dan kewajiban jangka pendek, terpisah dan kewajiban jangka panjang, kecuali untuk industri tertentu yang diatur dalam SAK khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya.

Perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.

2. Laporan Laba rugi

Adalah suatu laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu usaha periode tertentu. Tujuan utama perusahaan, adalah mendapat laba. Laporan laba/rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu.

Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut :

a. Pendapatan.

b. Laba rugi usaha.

d. Bagian dari Laba/rugi perusahaan afiliasi dan assosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekuitas.

e. Beban pajak.

f. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan.

g. Pos luar biasa.

h. Hak minoritas.

i. Laba atau rugi untuk periode berjalan.

Pos, judul dan sub-jumlah lainnya disajikan laporan laba rugi apabila diwajibkan oleh pernyataan akuntansi keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja perusahaan secara wajar.

3. Laporan perubahan ekuitas

Adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat operasi perusahaan pada satu periode tertentu. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :

a. Laba rugi bersih periode yang bersangkutan.

b. Setiap pos pendapatan dan beban, keuangan atau kerugian beserta

jumlahnya berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

c. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagai mana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait.

d. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta

perubahannya, dan

f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal

saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pernyataan standar akuntansi keuangan terkait. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakaian dalam mengambil keputusan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat di dalam catatanatas laporan keuangan.

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standar akuntansi

keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dal laporan perubahan ekuitas.

c. Informasi tambah yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Perusahaan dapat pula menyajikan pelaporan tambahan seperti

laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added

statment) khususnya bagi industri dimana factor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting (PSAK 2009 : 1.3), sedangkan untuk industri yang berjenis kecil apabila belum ada pengaturan di dalam PSAK, maka manajemen menggunakan pertimbangannya untuk menetapkan kebijakan.

Akuntansi yang memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan, dalam melakukan pertimbangan tersebut manajemen memperhatikan : (PSAK 2009 : 1.3)

a. Persyaratan dan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

b. Definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aktiva, kewajiban, penghasilan dan beban yang diterapkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dan

c. Pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat oleh badan pembuat

satandar lain dan praktek industri yang lazim sepanjang konsisten dengan huruf a dan b paragraph ini.

Manajemen memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi agar laporan keuangan memenuhi ketentuan dalam PSAK. Jika belum diatur dalam PSAK, maka manajemen harus menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi : (PSAK 2009 : 1.3)

a. Relevan terhadap kebutuhan pengguan laporan untuk mengambil

keputusan dan

b. Dapat diandalkan, dengan pengertian :

- Mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi keuangan

perusahaan.

- Menggambarkan susbtansi ekonomi dari suatu kejadian atau

transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumannya.

- Netral, yaitu bebas dari keberpihakan.

- Mencerminkan kehati-hatian.

Untuk pelaporan laba-rugi pada perusahaan kecil, rincian yang pertama disajikan dengan metode beban. Beban disajikan dalam laporan laba rugi sesuai dengan sifatnya (contoh : penyusutan, pembelian bahan baku, beban transportasi, gaji, upah, dan beban iklan) dan tidak dialokasika menurut berbagai fungsi dalam perusahaan. Metode ini sederhana dan cocok diterapakan pada perusahaan kecil sebab tidak perlu dialokasikan menurut berbagai data fungsi dalam perusahaan.

Menurut Institut Akuntansi Publik Indonesia (IAPI), 2008, panduan Audit Entitas Bisnis Kecil. Pemisah tugas yang terbatas harus dilakukan khususnya dalam lingkungan pemakai computer, dikarenakan mereka dapat melakukan satu atau lebih fungsi akuntansi seperti :

a. Membuat dan mengotorisasi dokumen sumber.

b. Memasukkan data ke dalam sistem.

c. Menjalankan computer.

d. Mengubah program dan data file.

e. Menjalankan atau mendistribusikan keluar, dan

f. Mengubah sistem operasi.

Hal-hal yang disebutkan diatas adalah bukti bahwa pemisah tugas harus dilakukan walau terbatas, sehingga dapat menurunkan resiko pengendalian.

Kriteria kualitatif dalam laporan keuangan entitas bisnis kecil menurut Ikatan Akuntansi Publik Indonesia (IAPI), 2008, sebagai berikut :

a. Kosentrasi dari pemilik dan atau manajemen senior.

b. Sumber-sumber pendapatan (source of revenue) dan sumber

pendanaan (source of financing) yang terbatas.

c. Pencatatan yang tidak terlalu kompleks atau rumit.

d. Pengendalian tingkat entitas yang tidak terlalu kompleks atau

Dokumen terkait