BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Perlakuan Bea dan Cukai di Kawasan Berikat
4.2.4 Perlakuan Perpajakan di Beberapa Kawasan Berikat. 56
Beberapa Kawasan Berikat memiliki perbedaan terkait dengan kebijakan yang terjadi. Berikut ini disajikan Perlakuan Perpajakan di Kawasan Pulau Batam, Kawasan Berikat Lainnya, Tempat Penimbunan Berikat Pulau Batam, Bintan, dan Karimun, dan Pengembangan Proyek Pulau Bintan dan Pulau Karimun.
57 Tabel 4.1
Perlakuan Perpajakan di Kawasan Berikat Pulau Batam, Kawasan Berikat Lainnya, Tempat Penimbunan Berikat Pulau Batam, Bintan dan Karimun, dan Pengembangan Proyek Pulau Bintan Dan Pulau Karimun
Kawasan Berikat Pulau Batam
Kawasan Berikat Lainnya Tempat Penimbunan Berikat Pulau Batam, Bintan Dan
Karimun
Pengembangan Proyek Pulau Bintan Dan Pulau
Karimun
(1) (2) (3) (4)
Tidak Dipungut PPN/PPnBM sejak tanggal 1 Januari 2004 1) Penyerahan BKP kepada
Pengusaha sepanjang BKP tersebut digunakan untuk menghasilkan BKP yang diekspor.
2) Impor BKP yang dilakukan oleh Pengusaha sepanjang BKP tersebut digunakan untuk menghasilkan BKP yang diekspor.
Terutang PPN/PPnBM
Atas penyerahan BKP atau impor BKP selain yang dimaksud di atas dan atau penyerahan JKP di/ke KB Batam, pengenaan PPN dan atau PPnBM dilakukan secara bertahap yaitu:
a. Tidak Dipungut PDRI sejak tanggal 1 April 1997 1) Impor Barang Modal
atau peralatan dan peralatan kantor yang semata-mata dipakai PKB termasuk PKB yang merangkap sebagai PDKB.
2) Impor barang modal dan peralatan pabrik yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi PDKB yang semata-mata di pakai di PDKB.
3) Impor barang dan atau bahan untuk diolah di PDKB.
4) Pengeluaran barang dari KB yang ditujukan kepada orang yang
a. Tidak Dipungut
PPN/PPnBM sejak tanggal 1 Oktober 2005
1) Pemasukan BKP dari DPIL ke TPB
2) Pemasukan barang dari TPB diluar BBK ke TPB 3) Pemasukan barang dalam
rangka sub kontrak dari PDKB, PDKB selain di BBK atau dari DPIL ke PDKB termasuk PPN atas jasa pekerjaan sub kontrak. 4) Pengeluaran barang asal
DPIL dari TPB ke TPB lainnya.
5) Pengeluaran barang asal DPIL yang tidak diproses lebih lanjut kemudian dikembalikan (reject) dari PDKB ke DPIL sepanjang
Tidak Dipungut PDRI sejak tanggal 1 Januari 2004
1) Impor Barang Kena Pajak maupun pemanfaatan Barang Kena Pajak yang berasal dari Luar Pabean Indonesia serta perolehan dalam negeri BKP atau JKP oleh pengusaha di Pulau Bintan dan Karimun yang melakukan Proyek. 2) Pengertian Proyek adalah
kegiatan dalam lingkup kerjasama ekonomi antara RI dan Singapura yang
dilaksanakan dalam rangka pengembangan:
Kawasan usaha
kepariwisataan termasuk prasarana, Kawasan
58 1) Terhitung mulai 1 Januari
2004 atas:
a) Impor dan atau
penyerahan BKP berupa: kendaraan bermotor segala jenis, rokok dan hasil tembakau lainnya, Minuman yang mengandung alkohol b) Pemanfaatan BKP tidak
berwujud dari Luar Daerah Pabean di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam dan/atau pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam.(PPN tidak dipungut sejak tanggal 1 Januari 1995 s.d 31 Desember 2003)
2) Terhitung mulai 1 Maret 2004 Atas impor dan atau penyerahan BKP berupa
memperoleh pembebasan/
penangguhan Pajak Dalam Rangka Impor b. Tidak Dipungut PPN
/PPnBM sejak tanggal 1 April 1997
1) Pemasukan BKP dari DPIL ke PDKB untuk di olah lebih lanjut.
2) Pengiriman Barang hasil produksi PDKB ke PDKB lainnya untuk di olah lebih lanjut.
3) Pengeluaran barang dan/atau bahan dari PDKB ke perusahaan industri di DPIL atau PDKB lainnya dalam rangka subkontrak. 4) Penyerahan kembali BKP
hasil pekerjaan subkontrak oleh PKP di
DPIL atau PDKB lainnya kepada PKP PDKB asal.
5) Peminjaman mesin
dan/atau peralatan pabrik
pengirim dan penerima barang di DPIL adalah perusahaan pemilik yang sama.
6) Penyerahan JKP atas pengerjaan reparasi /rekondisi barang asal DPIL di PDKB yang dikeluarkan kembali ke DPIL.
7) Pengeluaran barang dari TPB dengan tujuan LDP diberlakukan sebagai ekspor.
b. Tidak dipumgut PDRI sejak 1 Oktober 2005
1) Pemasukan barang dari Luar Daerah Pabean ke Tempat Penimbunan Berikat
2) Pengeluaran barang impor dari TPB ke TPB di luar BBK.
3) Pengeluaran barang dari TPB di Pulau Batam ke DPIL Pulau Batam.
4) Pengeluaran barang dari
Industri di Pulau Batam, Kawasan pengembangan sumber-sumber air di Pulau Bintan, Kawasan penimbunan, distribusi dan pengolahan minyak bumi.
3) Jangka waktu pemberian perpajakan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2008.
4) Atas Bea Masuk, PPN dan PPnBM serta PPh Pasal 22 yang terlanjur dipungut atau dibayar pada saat peraturan ini berlaku dapat dimintakan pengembalian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
59 segala jenis Barang
elektronik yang menggunakan tenaga baterai maupun listrik.
3) Penyerahan Jasa Kena Pajak dari Kawasan Berikat Daerah Industri Pulau Batam terutang PPN sejak tanggal 19 Juli 2005
4) Selanjutnya akan ditetapkan oleh Menteri Keuangan paling lama setiap 6 (enam) bulan.
dalam rangka sub kontrak dari PDKB kepada perusahaan industri DPIL/PDKB lainnya dan pengembaliannya ke PDKB asal.
6) Penyerahan barang hasil
olahan produsen pengguna fasilitas
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dari DPIL untuk diolah lebih lanjut oleh PDKB diberikan perlakuan perpajakan yang sama dengan perlakuan terhadap barang yang diekspor.
7) Pemasukan pengemas (packing material) dari DPIL ke KB untuk menjadi satu kesatuan dengan barang hasil olahan PDKB (sejak tanggal 20 Desember 2004).
Terutang PPN/PPnBM
TPB ke DPIL yang mendapat fasilitas tidak dipungut PDRI.
5) Pengeluaran barang dan hasil olahan dalam rangka subkontrak dari PDKB ke PDKB di luar BBK atau ke DPIL. Termasuk PPN atas jasa pekerjaan sub kontrak. 6) Pengeluaran barang asal
impor dari TPB untuk dimusnahkan di luar BBK. c. Terutang PPN dan PPnBM
1) Pengeluaran barang dari TPB ke DPIL.
2) Pengeluaran Barang dan/atau bahan dari PDKB
ke DPIL sepanjang merupakan barang hasil olahan dari PDKB ke DPIL yang seluruh BB berasal dari DPIL, barang selain hasil olahan asal DPIL dan barang sisa dan/atau potongan dari hasil olahan yang bahan bakunya berasal dari DPIL.
60 1) Impor berupa makanan
/minuman untuk konsumsi dalam KB dan Barang Impor lainnya selain yang tidak dipungut seperti tersebut di atas.
2) Pengeluaran barang yang telah diolah oleh PKB kepada pihak di DPIL yang tidak memperoleh fasilitas pembebasan penangguhan Pajak dalam Rangka Impor.
3) Barang asal DPIL yang direparasi/direkondisi di PDKB yang dikeluarkan kembali ke DIPL (atas komponen/sparepart yang berasal dari DPIL yang dipasang pada barang tersebut).
4) Barang asal LDP yang direparasi/direkondisi di
PDKB dengan menggunakan
komponen/sparepart asal DPIL yang dikeluarkan ke DPIL (atas komponen/ sparepart yang berasal dari DPIL yang dipasang pada barang tersebut).
d. Terutang PDRI
1) Barang asal DPIL yang direparasi/direkondisi di PDKB yang dikeluarkan kembali ke DPIL (atas komponen/sparepart yang berasal dari LDP yang dipasang pada barang tersebut.
61 2) Barang asal LDP yang
direparasi/direkondisi di PDKB yang dikeluarkan ke DPIL.
3) Pengeluaran barang asal impor dari TPB di Pulau Batam ke DPIL di Pulau Batam.
4) Pengeluaran barang asal impor dari TPB ke DPIL. 5) Pengeluaran barang dari
TPB ke DPIL. Keterangan:
TPB : Tempat Penimbunan Berikat yang terdiri dari KB, GB, ETP dan TBB di BBK PKB: Penyelenggara Kawasan Berikat
PDKB: Pengusaha Di Kawasan Berikat PGB : Penyelenggara Gudang Berikat PPGB: Pengusaha Pada Gudang Berikat
DPIL: Daerah Pabean Indonesia Lainnya selain DPIL Pulau Batam. DPIL Pulau Batam : DPIL di Pulau Batam
62 4.3 Perlakuan Bea dan Cukai di Kawasan tidak Berikat
4.3.1 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB)