BAB II LANDASAN TEORI
DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B.Diskripsi Obyek Penelitian
2. Perlindungan terhadap para pihak pada transaksi ekspor dengan cara pe mbayaran yang digunakan
Dalam transaksi perdagangan luar negeri cara pembayaran yang akan digunakan wajib diperhatikan. Demi terciptanya keamanan antara pelaku Ekspor – Impor, dengan tetap memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku di negara mereka masing-masing.
Adapun system pembayaran yang digunakan oleh PT. KUSUMAHADI SANTOSA, ada dua macam yaitu dengan menggunakan Letter of Credit ( L/C ) dan menggunakan Telegraphic Transfer ( TT ).
Pembayaran dengan menggunakan Letter of Crerdit . Dengan adanya peraturan UCP ( Uniform Customs and Practice ) yang dapat melindungi kepentingan antara Eksportir maupun Importir. UCP adalah suatu keseragaman kebiasaan praktek / berfikir dalam mekanisme Letter of Credit bagi pihak-pihak yang terlibat langsung di dalam L/C tersebut. Setiap L/C yang akan diterbitkan oleh Bank harus sesuai dengan “ Uniform Customs and Pratice for Documentary Credit” ( UCPDC ) 1993 International
ini sangat diharapkan dapat melindungi kepentingan para pihak / pelaku pada transaksi perdagangan Internasional dalam hai ini Ekspor – Impor. Ada juga beberapa perlindungan kepentingan para pihak pada transaksi ekspor dengan menggunakan Letter of Credit antara lain :
a. Perlindungan kepentingan eksportir untuk mendapatkan pembayaran dengan penggunaan L/C sebagai alat pembayaran dapat memenuhi salah satu keinginan Eksportir dan Importir. Eksportir menginginkan kepastian barangnya mendapat pembayaran sebelum Hak kepemilikan barang diserahkan. Sedangkan Importir menginginkan agar barang yang dibeli dapat diterima dalam jumlah, kondisi, dan jadwal sesuai dengan “Salles Contract”.
Pembayaran yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan peraturan dalam UCP 500 diharapkan agar dapat melindungi kepentingan para pihak yang terlibat. Karena Letter of Credit sendiri terdiri dari berbagai bentuk, jenis, dan macamnya. Maka pemilihan jenis dan cara pembayaran L/C yang akan digunakan harus tepat, agar mampu memberikan jaminan dan perlindungan kepentingan eksportir untuk mendapatkan hak nya yaitu berupa Pembayaran pada transaksi ekspornya.
PT. KUSUMAHADI SANTOSA, jenis L/C yang digunakan disana adalah Irrevocable L/C. Irrevocable L/C adalah suatu L/C yang tidak dapat diubah, dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan / persetujuan dari pihak lain yang terlibat baik dari Importir maupun
langsung pada Bank tanpa persetujuan dari Eksportir. Dan untuk cara pembayarannya yang sering digunakan yaitu sight credit suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel unjuk ( sight draft ), dan pembayarannya dapat diterima dalam waktu yang relative singkat setelah menyerahkan dokumen.
System pembayaran dengan menggunkan L/C peranan dokumen sangat penting bagi semua pihak yang terlibat. Importir meminta Banknya yaitu “ Issuing Bank” untuk menerbitkan L/C berdokumen untuk Eksportir, kemudian Eksportir sebagai pihak yang berkewajiban memenuhi penyerahan dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C, sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur didalam UCP 500 agar perlindungan kepentingan untuk mendapatkan pembayaran dapat dipenuhi. Sejauh ini kepentingan untuk mendapatkan pembayaran pada
PT. KUSUMAHADI SANTOSA dapat berjalan dengan lancar karena adanya jaminan kepastian pembayaran asalkan kepentingan dari kedua belah pihak baik Importir maupun Eksportir dapat terpenuhi dan tentunya kedua belah pihak sudah di untungkan.
b. Perlindungan kepentingan Importir untuk mendapatkan barangnya. Pada dasarnya Importir menginginkan agar barang yang telah dipesan dapat diterima dalam jumlah, kondisi, dan jadwal sesuai dengan Salles Contract. Adanya jaminan atas barang-barang yang dipesan tersebut akan tercapai setelah dipenuhinya syarat-syarat didalam L/C sudah dipenuhi. Bank akan melakukan pemeriksaan dokumen secara cermat sesuai
dengan syarat-syarat dalam L/C, Agar Importir mendapatkan hak atas kepemilikan barang yang dijamin dalam L/C, setelah Importir menerima dokumen dari pihak Bank.
Adapun konsistensi yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan, mengecek, dan menyerahkan dokumen dengan menggunakan L/C dalam transaksinya yaitu antara lain :
1) Nama dan Alamat Importir, 2) Nama dan Alamat Penerbit, 3) Nomer L/C,
4) Nomer Invoice, 5) Diskripsi barang, 6) Berat bersih, Volume, 7) Negara Asal Barang, 8) Negara tujuan barang,
9) Dan Nomor Tanda Pengapalan.
Bila terdapat ketidak sesuaian maka kedua belah pihak akan mengurus di Bank Importir. Setelah memenuhi semua kewajiban dalam
pelunasan pembayaran, kemudian kewajiban Eksportir untuk
menyerahkan semua dokumen yang diperlukan Importir untuk di urus kepabeannya dikantor bea dan cukai. Karena dokumen inilah yang akan digunakan untuk mengambil barang yang sudah dipesan.
PT.KUSUMAHADI SANTOSA menggunakan irrevocable Sight L/C , karena system pembayaran itu untuk sejauh ini memang cara yang
paling aman bagi perusahaan. Tidak itu juga disana sangat memperhatikan konsumen dan tetap melihat ke bonafitan konsumen yang akan menjadi relasi kerja untuk selanjutnya. Selain menggunakan L/C perusahaan juga menggunakan “Telegrapic Transfer” ( TT ) sebagai alat pembayarannya.
Dianggap lebih mudah pelaksanaannya serta memerlukan dana yang relatif ringan disbanding dengan menggunakan L/C. bila menggunakan TT biasanya Importir dapat membayar uang muka 30% untuk proses produksi atau bisa langsung dilunasi 100% pembayaran. Hanya saja pembayaran dengan TT ini rentan akan resiko, Importir dapat lari dari kewajiban melakukan pembayaran.
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di uraikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan dan selanjutnya dari kesimpulan dapat diberikan beberapa saran :
A. Kesimpulan
1. Dalam Sistem Pembayaran Internasional, memiliki kelemahan salah satu nya terjadi pada pihak ketiga yaitu jasa pelayaran (EMKL), karena kondisi alam yang tidak menentu tidak jarang juga pengiriman terjadi keterlambatan karena kapal tidak bisa berlabuh. Menggunakan Irevocable sight Letter of Credit sebagai sarana pembayaran sudah merupakan cara yang paling aman dan tepat bagi perusahaan agar resiko yang ada bisa diminimalkan dan tergantung juga dari jenis Incoterms yang digunakan.
2. Perlindungan bagi para pihak pelaku ekspor dalam hal ini PT.
Kusumahadi Santosa dilindungi oleh UCP 500 yaitu merupakan peraturan-peraturan yang sudah diakui secara Internasional tentang segala ketentuan di dalam Letter of Credit.
B. Saran
1. Sebaiknya Perusahaan memakai Jasa Pelayaran yang sudah dipercaya oleh
para Spelaku ekspor dengan diliat bagaimana cara kerja mereka dalam pengambilan keputusan apabila kapal tidak bisa berlabuh dan terjadi keterlambatan bagaimana mereka dapat mengantisipasi keterlambatan tersebut.
2. Walaupun PT. Kusumahadi Santosa didalam penggunaan L/C berdasarkan
atas peraturan UCP 500, mungkin alangkah baiknya jika semua pihak yang terlibat mengetahui dengan detail tentang peraturan – peraturan disetiap Negara tujuan ekspor agar semua kepentingan antara eksportir dan importir dapat saling melengkapi dan tidak ada yang merasa dirugikan.