• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dhian Budi Asih F3109021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dhian Budi Asih F3109021"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT PADA

PT. KUSUMAHADI SANTOSA DI JATEN KARANGANYAR

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi Tugas-Tugas dan persyaratan guna

Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program D-3 Manajemen Perdagangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Dhian Budi Asih

F3109021

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ABSTRAK

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR TEKSTIL MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT PADA PT.KUSUMAHADI SANTOSA DI JATEN KARANGANYAR

DHIAN BUDI ASIH F3109021

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem Pembayaran Internasional pada Perusahaan Ekspor, apa saja kelemahan maupun kelebihan dari sistem Pembayaran itu, dengan menggunakan sistem pembayaran itu sudah melindungi pihak-pihak yang terlibat didalamnya atau belum. Penelitian dilakukan di PT. Kusumahadi Santosa yang merupakan salah satu perusahaan Ekspor dibidang Tekstil di Jaten, Karanganyar.

Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi yang menggambarkan suatu keadaan yang ada pada obyek penelitian tersebut. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data Primer dan Sekunder. Data Primer diperoleh dengan cara Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kusumahadi Santosa khususnya pada devisi ekspor. Sedangkan Data Sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diambil.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran Internasional pada PT. Kusumahadi Santosa ada dua yaitu dengan menggunakan Telegrapic Transfer dan Letter of Credit. Dengan menggunakan Irevocable sight Letter of Credit karena L/C dianggap cara paling aman bagi perusahaan dan resiko juga lebih sedikit jika menggunakan L/C jenis tersebut. Apabila menggunakan Telegrapic Transfer hanya untuk buyer rutin yang sudah memiliki relasi kerja yang cukup lama dengan Perusahaan. Diharapkan baik dengan menggunakan L/C maupun TT pembayaran tersebut dapat saling mengguntungkan bagi para pelaku ekspor.

Saran yang dapat penulis berikan pada PT. Kusumahadi Santosa, sebaiknya perusahaan tetap menggunakan Irevocable sight Letter of Credit karena L/C merupakan cara yang paling aman dan sangat minim resiko dan tetap berdasar pada UCP 500 agar semua pihak sama-sama diuntungkan.

(3)

TEXTILE EXPORT PAYMENT SYSTEM USING THE LETTER OF CREDIT IN PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN KARANGANYAR

DHIAN BUDI ASIH F3109021

The purpose of this final project was to determine how the payment system on the International Export Company, what are the disadvantages and advantages of the payment system, the using of the payment system is protect the parties involved in it or not. The study was conducted at PT. Santosa Kusumahadi which is one of the Textile Exports Companies in Jaten, Karanganyar.

This study uses interviews and observations that describe a state that is the object of study. The data used in this study is the Primary and Secondary Data. Primary data obtained by Field Work Practice (PKL) in PT. Kusumahadi Santosa, especially in the export division. While the secondary data obtained from the books relating to the subject being taken.

Based on the research results can be concluded that the international payment system on PT. Santosa Kusumahadi is two systems, that is by using Telegrapic Transfer and Letter of Credit. By using Irrevocable sight Letter of Credit because L/C is considered the safest way for the company and the risk is also less when using the L / C type. If using Telegrapic Transfer only for routine buyers who already have a long working relationship with the company. Expected either by using the L/C or TT, the payment can be mutually beneficial for exporters

Suggestions that the author gave at PT. Kusumahadi Santosa, the company should continue to use Irrevocable sight Letter of Credit because L / C is the most secure and very minimal risk and remain based on the UCP 500 that all parties are equally benefited.

(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui dan diterima oleh Pembimbing Tugas Ahkir

Jurusan Manajemen Perdagangan Program Studi D III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Juni 2012 Pembimbing

(5)

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya Manajemen Perdagangan

Surakarta, 30 Juni 2012

1. Penguji

Drs. Supriyono, M.Si (……….) NIP. 19600221 198601 1 001

2. Pembimbing

(6)

MOTTO

‘’Dunia ini ibarat sebuah lautan yang luas, dan kita adalah kapal

yang berlayar dilautan yang telah banyak kapal karam didalamnya.

Namun andai muatan kapal kita adalah iman,dan layarnya adalah

takwa, yakinlah bahwa kita tidak akan pernah tersesat dilautan

(7)

Tugas Ahkir ini dipersembahkan untuk :

1. Kedua alm.Orang tuaku yang telah tiada, terima kasih telah menjaga saya dan memberi motifasi saya untuk jadi yang lebih

baik lagi dari hari kemarin.

2. Kakak kakaku Irnanto dan Siti Choriah yang selalu mendukung

ku baik suka maupun duka.

3. Dhanty, maya, yulia yang menjadi teman seperjuangan.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT

dengan seluruh rahmat dan segala hidayah-Nya yang telah dilimpahkan pada kita

semua, walaupun dengan kemampuan terbatas ahkirnya penulis dapat

merampungkan penyusunan Tugas Ahkir yang diberi judul “ Sistem Pembayaran

Ekspor Tekstil menggunakan Letter of Credit pada PT. Kusumahadi Santosa di

Jaten Karanganyar”. Tanpa adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak

mungkin penyusunan Tugas Ahkir ini tidak akan terselesaikan. Dalam

kesempatan ini penulis bermaksut menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak

yang secara langsung atau tidak langsung yang telah membantu penyusunan

Tugas Ahkir ini, khususnya kepada :

1. Bapak Drs. Hari Murti, M.Si selaku ketua program studi DIII

Manajemen Perdagangan dan selaku pembimbing yang dengan sabar

memberi nasehat, bimbingan, serta pengarahan untuk terselesaikannya

Tugas Ahkir ini.

2. Seluruh dosen pengajar program Studi DIII Manajemen Perdagangan.

3. Seluruh Staff dan Karyawan Program DIII Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Direktur Utama PT. Kusumahadi Santosa yang telah berkenan

memberikan ijin magang kerja serta melakukan penelitian untuk

penulisan Tugas Ahkir ini.

5. Bapak Edi dan Ibu Dewi selaku staff bagian personalia.

6. Bapak Taufik selaku Manajer Penjualan, Ibu. Rini Tri Artati, Bapak

(9)

PT. Kusumahadi Santosa.

7. Seluruh staff dan Karyawan pada PT. Kusumahadi Santosa yang tidak

bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan

pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis.

8. Untuk Almamater ku.

9. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang sudah membantu hingga penulisan Tugas Ahkir ini terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Ahkir ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak

untuk kesempurnaan penulisan Tugas Ahkir ini.

Surakarta, Juni 2012

(10)

DAFTAR ISI

2. Metode Pembayaran Internasional……… 9

3. Tata Niaga Ekspor………. 11

4. Resiko pada Perdagangan Internasional……… 13

B. Tinjauan Khusus Letter of Credit 1. Pengertian Letter of Credit……… 14

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam L/C……… 14

3. Jenis-jenis Letter of Credit……… 17

4. Jenis Dokumen Letter of Credit……… 19

(11)

A. Diskripsi Obyek Penelitian………... 24

1. Sejarah PT.Kusumahadi Santosa……… 24

2. Aspek Strategis Perusahaan……… 26

3. Visi dan Misi Perusahaan……… 28

4. Struktur Organisasi……….. 30

5. Produksi………... 37

6. Pemasaran……….... 38

B. Pembahasan………... 39

1. Kelemahan dan Kelebihan Letter of Credit pada PT. Kusumahadi Santosa di Jaten Karanganyar……….. 39

2. Perlindungan para pihak pada Transaksi Ekspor di PT. Kusumahadi Santosa di Jaten Karanganyar……….. 43

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan………. 48

B. Saran………... 49

DAFTAR PUSTAKA……… 50

(12)

DAFTAR BAGAN

(13)

3.1 Struktur Organisasi……….. 30

3.2 Shift Kerja bagian Administrasi……… 36

3.3 Shift Kerja bagian Produksi………. 36

3.4 Shif Kerja bagian Gudang Pengiriman………. 37

(14)

Lampiran

1. Surat Keterangan

2. Surat Pernyataan

3. Salles Contract

4. Invoice

5. Packing List

6. Shipping Instruction

7. Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )

8. Bill of Lading ( B/L )

9. SKA Form A

10. Letter of Credit

11. Asuransi

12. Persetujuan Ekspor

(15)

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR TEKSTIL MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT PADA PT.KUSUMAHADI SANTOSA DI JATEN KARANGANYAR

DHIAN BUDI ASIH F3109021

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem Pembayaran Internasional pada Perusahaan Ekspor, apa saja kelemahan maupun kelebihan dari sistem Pembayaran itu, dengan menggunakan sistem pembayaran itu sudah melindungi pihak-pihak yang terlibat didalamnya atau belum. Penelitian dilakukan di PT. Kusumahadi Santosa yang merupakan salah satu perusahaan Ekspor dibidang Tekstil di Jaten, Karanganyar.

Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi yang menggambarkan suatu keadaan yang ada pada obyek penelitian tersebut. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data Primer dan Sekunder. Data Primer diperoleh dengan cara Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kusumahadi Santosa khususnya pada devisi ekspor. Sedangkan Data Sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diambil.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran Internasional pada PT. Kusumahadi Santosa ada dua yaitu dengan menggunakan Telegrapic Transfer dan Letter of Credit. Dengan menggunakan Irevocable sight Letter of Credit karena L/C dianggap cara paling aman bagi perusahaan dan resiko juga lebih sedikit jika menggunakan L/C jenis tersebut. Apabila menggunakan Telegrapic Transfer hanya untuk buyer rutin yang sudah memiliki relasi kerja yang cukup lama dengan Perusahaan. Diharapkan baik dengan menggunakan L/C maupun TT pembayaran tersebut dapat saling mengguntungkan bagi para pelaku ekspor.

Saran yang dapat penulis berikan pada PT. Kusumahadi Santosa, sebaiknya perusahaan tetap menggunakan Irevocable sight Letter of Credit karena L/C merupakan cara yang paling aman dan sangat minim resiko dan tetap berdasar pada UCP 500 agar semua pihak sama-sama diuntungkan.

(16)

ABSTRACT

TEXTILE EXPORT PAYMENT SYSTEM USING THE LETTER OF CREDIT IN PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN KARANGANYAR

DHIAN BUDI ASIH F3109021

The purpose of this final project was to determine how the payment system on the International Export Company, what are the disadvantages and advantages of the payment system, the using of the payment system is protect the parties involved in it or not. The study was conducted at PT. Santosa Kusumahadi which is one of the Textile Exports Companies in Jaten, Karanganyar.

This study uses interviews and observations that describe a state that is the object of study. The data used in this study is the Primary and Secondary Data. Primary data obtained by Field Work Practice (PKL) in PT. Kusumahadi Santosa, especially in the export division. While the secondary data obtained from the books relating to the subject being taken.

Based on the research results can be concluded that the international payment system on PT. Santosa Kusumahadi is two systems, that is by using Telegrapic Transfer and Letter of Credit. By using Irrevocable sight Letter of Credit because L/C is considered the safest way for the company and the risk is also less when using the L / C type. If using Telegrapic Transfer only for routine buyers who already have a long working relationship with the company. Expected either by using the L/C or TT, the payment can be mutually beneficial for exporters

Suggestions that the author gave at PT. Kusumahadi Santosa, the company should continue to use Irrevocable sight Letter of Credit because L / C is the most secure and very minimal risk and remain based on the UCP 500 that all parties are equally benefited.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdagangan Global dewasa ini semakin berkembang dan dinamis yang

ditandai oleh semakin kerasnya persaingan dalam menembus pasar baik skala

tingkat nasional maupun internasional. Dalam era globalisasi seperti sekarang

ini, suatu negara tidak akan lepas dari suatu Perdagangan Internasional.

Perdagangan Internasional memegang peranan penting dalam perekonomian

suatu negara karenanya masalah impor maupun ekspor tidak lagi terbatas

menjadi masalah importir maupun eksportir tapi telah menjadi masalah

pemerintah dan masyarakat umum. ( Amir, MS, 1989 : 66 )

Bagi perkembangan perekonomian Indonesia, transaksi ekspor impor ini

merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Dalam situasi

perekonomian dunia yang masih belum menggembirakan saat ini berbagai

uasaha telah dilakukan pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat

meningkatkan transaksi-transaksi ekspor dan menekan

pengeluaran-pengeluaran devisa dengan cara membatasi aktifitas-aktifitas impor. Harga,

mutu atau kwalitas produk ekspor harus benar-benar diperhatikan dan

terjamin agar mampu bersaing di Pasar Internasional.

Adanya kegiatan ekspor impor mempunyai manfaat antara lain dapat

memberikan devisa bagi negara melalui pengembangan potensi ekspor

Indonesia, dengan membuat berbagai Instumen kebijakan di bidang Ekonomi

(18)

membuka lapangan kerja baru sehingga memberikan peluang kerja bagi

pengangguran. Hal ini dapat mendorong negara yang melakukan Perdagangan

Internasional untuk meningkatkan produktifitas dan transaksi keluar negeri

yang berguna bagi pertumbuhan ekonomi dan menambah penghasilan

pendapatan disuatu negara.

Untuk melancarkan transaksi ekspor, perusahaan ekspor harus mampu

mendapatkan sebanyak mungkin buyer, yang nantinya akan terjalin suatu

hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara dua negara yang

berbeda. Diperlukan Sistem Pembayaran Internasional guna memperlancar

proses transaksi ekspor, dimana terjadinya kesepakatan antara kedua belah

pihak yang sangat dibutuhkan. Namun sering juga terjadi pelanggaran di

dalam transaksi ekspor yang dapat merugikan sehingga mengurangi

kepercayaan antara kedua belah pihak. Perdagangan Internasional berkaitan

erat dengan transaksi pembayaran, sebagai akibat dari adanya

bermacam-macam transaksi ekonomi yang akan meningkatkan intensitas lalu lintas

pembayaran ekspor impor antara negara di dunia.

PT. KUSUMAHADI SANTOSA adalah salah satu perusahaan ekspor

(19)

PT. KUSUMAHADI SANTOSA berguna untuk memperlancar proses

transaksi ekspor, dimana terjadinya kesepakatan antara kedua belah pihak

sangat dibutuhkan. Namun di dalam transaksi ekspor sering terjadi berbagai

masalah pelanggaran yang disebabkan karena setiap negara mempunyai

peraturan serta sistem perdagangan yang berbeda-beda yang dapat merugikan

dan mengurangi kepercayaan antara kedua belah pihak, membuat buyer

kehilangan kepercayaan untuk melakukan kerjasama lagi dengan eksportir.

Mereka yang terlibat dalam transaksi ekspor, baik eksportir pada PT.

Kusumahadi Santosa maupun buyer, sangat perlu mengikuti

perkembangan-perkembangan peraturan serta sistem perdagangan luar negeri, baik yang

berlaku di Indonesia maupun diberbagai negara lain.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui dan mempelajari

Sistem Pembayaran Ekspor Tekstil Dengan Menggunakan Letter of Credit

pada PT. Kusumahadi Santosa di Jaten Karanganyar dan mengetahui

(20)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas adalah :

1 Apa saja Kelemahan dan Kelebihan system pembayaran dengan

menggunakan Letter Of Credit pada PT. Kusumahadi Santosa di Jaten

Karanganyar ?

2 Apakah sistem pembayaran yang telah dipergunakan sudah melindungi

kepentingan para pihak di dalam transaksi ekspor Pada PT. Kusumahadi

Santosa di Jaten Karanganyar ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kelemahan dan Keunggulan system pembayaran

dengan letter of credit pada PT. Kusumahadi Santosa di Jaten

Karanganyar.

2. Untuk mengetahui system pembayaran yang di gunakan sudah melindungi

kepentingan para pihak di dalam transaksi ekspor Pada PT. Kusumahadi

Santosa di Jaten Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sistem

pembayaran ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa dan dapat dijadikan

(21)

pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktifitas dalam

pengembangan usaha.

2. Bagi Almamater

Dapat memberi manfaat tambahan refrensi bacaan dan informasi bagi

mahasiswa khususnya yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dengan

pokok bahasan yang sama.

3. Bagi Pembaca

Memberikan tambahan referensi pada pembaca yang ingin tau bagaimana

system Pembayaran Internasional kususnya bagi yang menggunakan

Letter of Credit.

E. Metode Penelitian

Penelitian adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk dilakukan

penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian yang hasilnya dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Dalam metode penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup penelitian ini adalah studi kasus karena mengambil suatu

karena mengambil suatu obyek tertentu untuk di analisa secara mendalam

dan memfokuskan pada suatu pokok masalah yaitu mempelajari tentang

sistem pembayaran ekspor dengan menggunakan Letter Of Credit pada

PT. Kusumahadi Santosa di Jaten Karanganyar.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data

(22)

1) Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya berdasarkan

pada obyek penelitian yang diteliti dengan melakukan magang

kerja selama kurang lebih satu bulan dengan cara wawancara

langsung dengan staf karyawan pada devisi pemasaran pada PT.

Kusumahadi Santosa di Jaten Karanganyar.

2) Data Sekunder

Data pendukung yang diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai

sumber seperti buku-buku yang berkaitan dengan pokok

permasalahan pada Tugas Akhir.

b. Alat Pengumpul Data

1) Wawancara

Teknik pengumpulan Data dengan cara melakukan Tanya jawab

secara langsung dengan pihak staf karyawan devisi pemasaran PT.

Kusumahadi Santosa.

2) Observasi

Metode pengumpulan data di dapat secara langsung mengenai

sistem pembayaran ekspor yang dilakukan, mengetahui kondisi

perusahaan dalam melakukan sistem pembayaran ekspor PT.

Kusumahadi Santosa.

(23)

Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari

buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

4) Dokumentasi

Dengan mempelajari Dokumen yang berhubungan dengan sistem

Pembayaran Ekspor pada perusahaan yang bersangkutan.

F. Sumbe r Data

1. Sumber Data Primer

Sejumlah Data dan Fakta yang diperoleh secara langsung maupun dari

sumbernya melalui suatu penelitian dengan mengadakan wawancara

langsung kepada staf bagian pemasaran di PT. Kusumahadi Santosa di

Karanganyar.

Contoh : Struktur Organisasi PT.Kusumahadi Santosa, volume penjualan

PT.Kusumahadi Santosa, Jenis-jenis kain PT. Kusumahadi Santosa.

2. Sumber Data Sekunder

Sejumlah data dan fakta yang diperoleh secara langsung maupun tidak

langsung dari sumber bacaan lain yaitu buku Teknik Perdagangan Luar

Negeri, Buku Transaksi Ekspor Impor, Strategi Pemasaran Ekspor,

Prosedur Ekspor yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Contoh : Teori tentang prosedur dalam Ekspor Impor, teori tentang

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Umum Ekspor

1.Pengertian Ekspor

Transakasi perdagangan luar negeri atau yang lebih dikenal dengan istilah

ekspor impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak

lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang

bertempat di negara-negara yang berbeda. Pertukaran barang dan jasa yang

menyeberangi laut dan darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang

kompleks antara pengusaha-pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan,

adat istiadat, cara yang berbeda-beda. ( Roselyne Hutabarat, 1992;1 )

Kegiatan ekspor dari kegiatan yang tidak disengaja atau tanpa diduga, dari

bisnis kecil-kecilan bisa membuahkan kegiatan bisnis ekspor besar-besaran. Hal

ini disebabkan oleh adanya peluang ekspor yang menarik minat perusahaan untuk

melakukan investasi dibidang ekspor, dahulu kegiatan ekspor hanya dilakukan

apabila pasar domestik mengalami kejenuhan atau bila ekspor akan mendatangkan

keuntungan besar. Hal yang menarik bagi perusahaan adalah perusahaan tidak

akan lagi tergantung pada penjualan-penjualan di satu negara saja dan ekspor juga

mengalami dampak penurunan penjualan dalam negeri yang disebabkan daur

hidup komoditas dipasar ekspor berjalan lebih lambat di banding pasar dalam

negeri, pada saat pasar domestik lesu, pasar ekspor sering kali menguat.

(25)

Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean

Indonesia yang meliputi daratan, perairan dan ruang udara diatasnya serta

tempat-tempat tertentu di zona ekonomi ekslusif dan landasan kontinen yang berlaku.

( PPEI, 2011 )

2. Metode Pembayaran Internasional

a. Open account ( pembayaran dengan perhitungan kemudian ) adalah cara

pembayaran dalam transaksi luar negeri dimana eksportir memperbolehkan

importir membarayar barang yang mereka beli dengan tenggang beberapa

waktu setelah pengiriman barang. Pembayaran dengan open account terdiri

dari :

1) Bank Draft yaitu pembayaran melalui Bank yang ditunjuk akan

mendebit rekening Koran importir dengan menyerahkan bank draft

kepada importir sebesar nilai transaksi, untuk mengirimkan draft kepada

eksportir, eksportir yang telah menerima draft mendapatkan pembayaran

melalui Bank yang ditunjuk negaranya.

2) Mail Transfer yaitu pembayaran melalui bank yang ditunjuk importir

meminta untuk mendebit rekening Koran sebesar jumlah pembayaran

dan komisi serta biaya lainnya, bank yang ditunjuk Importir akan

mengkredit laporan Nostro Account mereka di Bank eksportir, kemudian

mengirimkan surat perintah bayar ke Bank di negara eksportir. Bank

koresponden eksportir akan segera melakukan pembayaran dan sekaligus

mendebit rekening Koran bank yang ditunjuk importir / bank pengirim

(26)

3) Telegraphic Transfer yaitu pengiriman dana dengan Telex atau

pembayaran melalui bank yang ditunjuk Importir di negaranya yang

akan mendebit rekening Koran importir sejumlah nilai transaksi

ditambah komisi untuk bank, kemudian membuatkan bank draft yang

dutujukan penyelesaian pelunasan transaksi tersebut jika syarat dan

kondisinya telah terpenuhi.

b. Advance payment (pembayaran dimuka) adalah memungkinkan pembeli

(importir) membayar dimuka kepada penjual. Dengan demikian importir

memberikan kredit kepada eksportir untuk mempersiapkan

barang-barangnya.

c. Collection draft (Wesel Inkaso) sistem pembayaran ini lebih besar

kekuatannya dari open account sebab eksportir mempunyai hak dalam

pengawasan barang-barang sampai draft / weselnya dibayar.

d. Consignment (konsinyasi) adalah pengiriman barang-barang ekspor pada

Importir diluar negeri dimana barang-barang tersebut dikirim oleh

eksportir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang

telah ditetapkan oleh eksportir.

e. Letter of Credit (Dokumentary Credit) merupakan cara yang paling aman

bagi eksportir untuk memperoleh hasil penjualan barangnya dari Importir

asalkan eksportir tersebut dapat menyerahkan dokumen-dokumen sesuai

dengan yang disyaratkan dalam L/C tersebut. ( Roselyn Hutabarat, 1992 ;

(27)

3. Tata Niaga Ekspor.

Dalam Tata Niaga ekspor diatur oleh peraturan pemerintah negara yang

bersangkutan antara lain terdiri dari ( PPEI, 2011 ) :

a. Barang yang diatur :

1) Produk intan kasar, timah batangan.

2) Kopi, Maniok (ke Uni Eropa)

3) Kayu, Produk Kayu dan Rotan

4) Prekusor (narkoba)

Ekspor ini hanya dapat dilakukan oleh eksportir yang sudah terdaftar dan

atas persetujuan dari menteri perdagangan dengan persyaratan khusus

sesuai dengan barang yang diatur.

b. Barang yang di awasi :

1) Bibit sapi, Sapi, Kerbau, anak Ikan Napoleon Wrase dan Ikan

Napoleon, benih ikan Bandeng / nener, labi-labi.

2) Inti kelapa Sawit, Minyak dan Gas Bum, pupuk Urea.

3) Kulit Buaya dalam bentuk wet blue.

4) Emas bukan tempa dalam bentuk bubuk, serbuk, bentuk gumpalan,

dll.

5) Limbah dan Skrap dari Baju Stainless, tembaga, kuningan, dan

alumunium tuangan.

Ekpor produk ini hanya dapat dilakukan oleh eksportir khusus atas

(28)

pertimbangan untuk menjaga keseimbangan pasokan didalam negeri /

tidak mengganggu konsumsi didalam negeri.

c. Barang yang dilarang :

1) Produk perikanan dan binatang / tumbuhan liar : Benih Ikan, Ikan

Arwana, Benih Ikan Sidat, Ikan Hias, Ikan Jenis Botia, udang galah

ukuran 8 cm, udang panaedae kulit mentah, pickled, dan wet blue dari

binatang melata binatang atau tumbuhan liar alam yang dilindungi.

2) Produk kehutanan : kayu bulat, bahan baku serpih, bantalan kereta api

atau trem dari kayu dan kayu gergajian, karet bongkah.

3) Produk pasir ( laut, darat, tanah, tanah oil )

4) Produk pertambangan : biji timah, biji timah hitam dan pekatannya,

batu mulia, skrap besi, baja.

5) Barang kuno yang bernilai kebudayaan / sejarah.

Barang yang dilarang untuk di ekspor ini bertujuan antara lain agar

komoditas dapat diproses menjadi barang setengah jadi atau barang

jadi untuk meningkatkan nilai tambah / nilai jual dari suatu barang

tersebut, menjaga pengadaan Bahan baku, melindungi kelestarian

alam / hutan, melindungi tanaman dan binatang langka.

d. Barang yang bebas untuk di ekspor :

Yaitu barang dari produk-produk yang tidak tercantum pada daftar yang

(29)

4.Resiko Pada Perdagangan Internasional.

a. Resiko Produk :

1) Hilangnya atau Rusaknya komoditas yang di ekspor selama dalam

perjalanan.

2) Eksportir mengirimkan komoditas yang mutu, desain, bentuk,

ukuran,dan warna yang tidak sesuai denganyang disetujui oleh kedua

belah pihak.

3) Jadwal komoditas tidak dipenuhi sehingga dapat mengganggu

rencanaproduksi atau penjualan produk.

4) Karena berbagai sebab, klaim Asuransi kehilanggan atau kerusakan

komoditas ditolak perusahaan Asuransi.

b. Resiko Pembayaran :

1) Tidak dibayar

2) Keterlambatan Pembayaran

3) Tidakmenerima pembayaran karena terjadinya Perang,tidak

tersedianya devisa dinegara Importir, bank yang harus melakukan

pembayaran Bangkrut.

4) Resiko penurunan Kurs nilai tukar Mata Uang

Penurunan nilai tukar mata uang negara Importir maupun Eksportir

terhadap mata uang asing yang dipergunakan dalam transaksi

(30)

B.Tinjauan Khusus Letter of Credit

1.Pengertian Letter of Credit

Letter of Credit atau biasa disingkat dengan L/C adalah suatu Surat

yang dikeluarkan oleh suatu Bank atas permintaan Importir langganan Bank

tersebut yang ditujukan kepada eksportir diluar negeri yang menjadi relasi

Importir itu, yang memberi hak atas kepada eksportir itu untuk menarik

wesel-wesel atas Importir yang bersangkutan untuk sejumlah uang yang

disebutkan dalam surat itu. ( Amir M.S, 1989, 85 )

Letter of Credit diterjemahkan sebagai Surat Hutang atau Surat Piutang

atau Surat Tagihan, tetapi sebenarnya L/C lebih merupakan Surat Janji akan

dilakukannya pembayaran, apabila dan setelah terpenuhinya syarat-syarat

tertentu. ( Ramlan, Ginting. 2000 ; 15 )

Documentary Credit atau lebih populer dikenal dengan nama L/C

merupakan metode pembayaran yang dapat memenuhi salah satu keinginan

eksportir maupun Importir. Eksportir menginginkan kepastian barangnya

mendapatkan pembayaran sebelum hak kepemilikan barang diserahkan,

sedangkan Importir menginginkan barang yang dibeli dapat diterima dalam

jumlah, kondisi, dan yang jadwal yang sesuai salles contract. ( modul

sistem pembayaran Internasional )

2.Pihak-pihak yang terlibat dalam L/C

Yang terlibat secara langsung yaitu :

a. Pembeli atau bisa dikenal dengan applicant/Buyer/Importir/Account

(31)

pembayaran atas penerimaan dokumen yang telah sesuai dengan syarat

L/C itu sendiri.

b. Penjual atau bisa dikenal dengan Beneficiar/Penjual/Seller/Eksportir/

Shipper/Vendor yaitu merupakan pihak yang menerima L/C dan pihak

yang memperoleh Pembayaran atas penyerahan dokumen yang sesuai

dengan syarat L/C itu sendiri.

c. Bank Pembuka L/C atau bisa dikenal dengan opening Bank/Issuing

Bank/Importer’s Bank merupakan Bank yang membuka/menerbitkan L/C

kepada Beneficiary, biasanya melalui perantaraan Bank di negara

Beneficiary.

d. Bank Penerus L/C atau bisa dikenal dengan Advising Bank/Seller’s

Bank/ Foreign correspondent Bank merupakan Bank yang

memberitahukan/mengadviskan/meneruskan L/C dan menegaskan

kebenaran/Otentikasi dari L/C tersebut kepada Eksportir tanpa disertai

kewajiban lain. Bank ini juga dimungkinkan sebagai paying bank atau

confirming bank, bahkan sebagai Issuing Bank dalam hal berbeda dengan

opening Bank.

e. Bank penjamin L/C atau bisa dikenal dengan Confirming Bank/Foreign

Correspondent Bank merupakan Bank kedua, biasanya Advising Bank

yang bertindak atas Confirming Bank yakni menegaskan kepada

beneficiary atau Eksportir bahwa L/C tersebut Otentik dan bilamana

(32)

kedua ini akan membayar. Jadi confirming Bank ini menambahkan

kewajibannya terhadap kewajiban opening Bank.

f. Bank Pembayar L/C atau bisa dikenal dengan Paying Bank, bank yang

namanya yang disebutkan dalam L/C sebagai pihak yang melakukan

pembayaran kepada Beneficiary / eksportir asalkan dokumen-dokumen

sudah sesuai dengan syarat-syarat L/C.

g. Bank Negosiasi/Negotiating Bank, bank yang namanya tidak disebutkan

dalam L/C, yang menyetujui untuk membeli wesel/draft dari

Benefiary/eksportir. (eksportir dapat menegosier weselnya kepada bank

lain yang berbeda dari Paying Bank yang tercantum dalam L/C,

walaupun kekuatan Hukum dari Bank lain tersebut agak berbeda

bilamana kelak ada masalah di pengadilan).

h. Bank yang diminta untuk mengganti Pembayaran / Reimbursing Bank,

bilamana antar bank eksportir dan Bank Importir tidak ada hubungan

rekening maka untuk penyelesaian pembayaran biasanya ditunjuk bank

ketiga yang disebut “ Reimbursing Bank” .

Yang terlibat Tidak Langsung yaitu :

a. Kantor Bea dan Cukai yaitu pihak Instansi yang telah memberikan ijin

untuk memasukan dan mengeluarkan barang ke/dari wilayah pabean

Indonesia. Bagi Importir bertindak sebagai agen dan akan memberikan

ijin untuk pelepasan barang-barang bilamana dokumen B/L atau di

(33)

Bagi Eksportir, pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran Pajak

dan memberikan ijin barang untuk dimuat di kapal.

b. Maskapai Pelayaran/Shipping Company yaitu pihak yang menerbitkan

Bill of Lading (B/L) atau surat bukti muat Barang.

c. Perusahaan Asuransi adalah pihak yang mengasuransikan barang-barang

yang dikapalkan sesuai nilai yang di syaratkan. Dan mengeluarkan juga

Polis/sertifikat untuk menutup resiko yang dikehendaki.

d. Badan Pemeriksa/Surveyor yaitu pihak yang berwenang melakukan

pemeriksaan atas barang Ekspor Impor.

e. Badan Penelitian/Laboratorium yaitu pihak yang meneliti kebenaran

terhadap barang-barang ekspor Impor.

3.Jenis-jenis Letter of Credit

Jenis dari alat pembayaran menggunakan Letter of credit dapat

dibedakan menjadi dua yaitu jenis L/C secara umum dan adapun jenis L/C

secara khusus, dengan sifat-sifat L/C, dan jangka waktu pembayaran L/C

sebagai berikut penjelasannya (Roselyn, Hutabarat 1992 ; 29)

a. Jenis L/C secara umum antara lain :

1) Revocable L/C adalah suatu L/C yang dapat diubah, dibatalkan secara

sepihak, dapat ditarik kembali (revocable) dan tidak mengikat oleh

pihak manapun. Oleh karena itu, L/C ini mengandung resiko sebab

sewaktu-waktu pada saat barang dalam perjalanan atau sebelum

(34)

diadakan pembayaran, dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak

tanpa pengetahuan pihak lain.

2) Irrevocable L/C adalah suatu L/C yang tidak dapat diubah, tidak dapat

dibatalkan secara sepihak, dan menyatakan janji yang tidak dapat

ditarik kembali untuk membayar atau mengaksep wesel yang diajukan

dengan dokumen-dokumen yang telah sesuai dengan syarat-syarat

L/C. L/C ini dapat diubah/dibatalkan hanya dengan persetujuan

pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Jenis L/C secara khusus antara lain :

1) Revolving L/C adalah suatu L/C yang dapat digunakan untuk

beberapa kali/berulang-ulang secara otomatis dengan jadwal yang

ditentukan dalam jangka waktu tertentu selama berlakunya L/C tanpa

memerlukan perubahan khusus pada L/C terrsebut.

2) Red clause L/C merupakan suatu jenis L/C yang dimana pembeli

memberikan sejumlah pembayaran dimuka atas suatu L/C kepada

Beneficiary (Eksportir) sebelum diajukannya dokumen-dokumen.

3) Transferable L/C adalah suatu jenis L/C yang dapat/boleh dipindah

tanggankan kepada pihak lain baik sebagian maupun seluruh nilai

L/C. Namun pemindahan hanya boleh dilakukan untuk satu kali saja.

4) Stanby L/C adalah suatu L/C yang menjamin bahwa bank pembuka

L/C akan melaksanakan pembayaran jika terjadi wan prestasi oleh

Applicant. Dengan demikian L/C tersebut baru dapat direalisasikan

(35)

5) Back to back L/C adalah suatu L/C yang dibuka atas dasar L/C lain /

pembukaan L/C atas atau dengan Jaminan L/C.

c. Sifat-sifat Letter of Credit dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Restricted Letter of Credit adalah suatu L/C yang dapat

dinegosiasikan/diambil alih oleh bank yang namanya tercantum dalam

L/C tersebut (bersifat terbatas)

2) Unrestricted Letter of Credit adalah suatu L/C yang dapat

dinegosiasikan/diambil alih oleh bank manapun juga yang

dikehendaki oleh Beneficiary selama masih ada korespondensi.

d. Dari jangka waktu pembayaran L/C dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Sight Letter of Credit adalah suatu L/C yang pembayarannya

didasarkan atas wesel unjuk (sight draft), dan pembayaran dapat

diterima dalam kurun waktu yang relatif singkat setelah dokumen

financial lengkap dan diterima oleh Bank.

2) Usance Letter of Credit adalah suatu L/C yang pembayarannya

didasarkan atas wesel berjangka (usance draft) dan pembayaran dapat

diterima dalam kurun waktu tertentu.

4. Jenis Dokume n dalam Letter of Credit

a.Bill of Lading (B/L) adalah suatu dokumen yang diterbitkan

oleh maskapai pelayaran/shipping company yang merupakan tanda

terima penyerahan barang, tanda bukti pengangkutan barang, tanda

bukti/hak kepemilikan barang (Document of Title). Dan untuk

(36)

digunakan adalah Airway Bill ( AWB ) berbeda dengan B/L, Airway

Bill bukan merupakan Dokumen kepemilikan.

b.Invoice / Faktur adalah dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir

mengenai keadaan barang, jumlah barang, kualitas barang, harga

barang, syarat-syarat pembayaran. Invoice biasanya disebut dengan

Commercial Invoice untuk membedakan dengan jenis Invoice lain

yang ada dalam perdagangan adalah sebagai berikut :

1) Proforma Invoice yaitu dikeluarkan oleh Eksportir dalam rangka

penawaran barang. Seandainya disini Pembeli / Importir setuju,

Proforma Invoice cukup ditanda tangani dan ini sudah menjadi

Salles Contract (Kontrak Jual Beli).

2) Consular Invoice yaitu Commercial Invoice yang diterbitkan oleh

Consul atau perwakilan Dagang Negara pembeli (Importir) yang

berkedudukan di negara penjual (eksportir).

3)Visaed Invoice yaitu Comercial Invoice yang di

tandaskan/perwakilan dagang negara pembeli (importir) yang

berkedudukan di negara penjual (eksportir).

c. Packing List adalah suatu daftar barang yang dibuat dan ditanda

tangani oleh Eksportir dengan menyebut perincian baranganya (

pallet, bale, roll, dll ) tanpa mencantumkan harga. Biasanya

disebutkan juga berat kotor dan berat bersih, tergantung jenis

(37)

d.Certificate adalah dokumen yang dikeluarkan oleh orang, Instansi,

Lembaga / Laboratorium yang berwenang menjelaskan spesifikasi

tertentu dari suatu barang. Beberapa certificate yang biasa digunakan

antara lain sebagai berikut:

1) Certificate of Origin, suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan

tertentu yang menjelaskan mengenai negara asal barang. Dan di

Indonesia sertifikat ini diterbitkan oleh Deperindag.

2) Certificate of Analysis, suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh

lembaga / Laboratorium yang menjelaskan tentang uraian kimiawi

dari suatu barang.

3) Certificate of Quality, suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh

badan/Laboratorium tertentu yang menjelaskan mengenai kwalitas

dan mutu barang.

4) Certificate of Inspection, suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh

orang tertentu/badan tertentu (pemeriksa barang) yang menjelaskan

mengenai hasil pemeriksaan barang pada saat pemuatan.

5) Certificate of Fumigation, suatu sertifikat yang dikeluarkan badan

tertentu yang menjelaskan mengenai tindakan anti hama atas

ruangan kapal/tumpukan barang tertentu sudah memenuuhi standart

ekspor atau belum.

6) Certificate of Health/Sanitari, suatu sertifikat yang dikeluarkan

oleh Badan/Instansi kesehatan yang menjelaskan mengenai

(38)

e. Wesel (Bill of Exchange/draft) suatu perintah tertulis tanpa syarat

yang ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah kepada orang lain

untuk melakukan pembayaran pada waktu surat itu ditujukan

kepadanya / pada tanggal tertentu.

f. Dokumen Asuransi, dalam transaksi ekpor impor, dokumen asuransi

juga sangat penting karena membuktikan bahwa barang-barang yang

disebut didalamnya telah di asuransikan. Dokumen asuransi

menyatakan pihak mana yang meminta asuransi dan kepada siapa

klaim ( permintaan ganti rugi ) di bayarkan asuransi atas barang

ekspor impor biasanya lebih tergantung pada kepentingan pembeli.

5. Aplikasi Pe mbukaan Letter of Credit

Skema Proses Pembukaan L/C

Opening / 2 Advising /

Isuing B C Negotiating

1 3

O p e n e r Beneficiary

A D

Dalam Negeri Luar Negeri

( Bagan 2.1, Sumber : Amir, M., 1989, 86).

Bank Bank

(39)

Keterangan :

a. Importir minta kepada Banknya (Bank Devisa) unntuk membuka

suatu L/C untuk dan atas nama Eksportir. Importir dalam hal ini

bertindak sebagai Opener. (A – B).

b. Bilamana Importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk

Impor seperti keharusan adanya Surat Ijin Impor, maka Bank

melakukan penutupan Kontrak Valuta (KV) dengan Importir dan

melakukan pembukaan L/C atas nama Importir. Bank dalam hal ini

bertindak sebagai Opening / Isuing Bank. Pembukaan L/C ini

dilakukan melalui salah satu koresponden Bank diluar negeri.

Koresponden Bank yang bertindak sebagai Perantara kedua ini

disebut sebagai Advising Bank atau Negotiating Bank. (B – C)

c. Advising Bank memberitahukan kepada Eksportir mengenai

pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut

Beneficiary (C – D). Didalam hal ini Advising Bank juga

dikuasakan untuk memnbeli wesel-wesel yang ditarik oleh

Eksportir atas L/C itu, maka Advising Bank ini juga dapat disebut

(40)

BAB III

DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B.Diskripsi Obyek Penelitian

1.Sejarah Perusahaan dan Perke mbangan Perusahaan

Di daerah Jawa Tengah terdapat salah satu Perusahaan tekstil yang

sudah sangat terkenal yaitu perusahaan keluarga yang memproduksi Tekstil

bercorak batik. Perusahaan tersebut adalah PT. Danarhadi Santosa. Pendiri

perusahaan ini adalah Bapak R.H Santosa berdasarkan atas akta Notaris

Miriam, SH. Pada tanggal 21 Maret 1975 No. 22/PPA/1975, PT. Danarhadi

Santosa mulai mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke

tahun.

Tahun 1980 PT. Danarhadi Santosa mendirikan anak perusahaan yaitu

PT. Kusumahadi Santosa berdasarkan Akta Notaris Meria Theresia Budi

Santosa, SH. Pada Tanggal 14 Mei 1980 No. 11/11/1980, perusahaan ini

merupakan sebuah perusahaan bertaraf ekspor yang bergerak di bidang

produksi Tekstil dan didalam produksinya terdiri dari weaving, finishing,

Printing, dan Dyeing. Dalam hal ini produk yang dihasilkan adalah kain

jenis Grey ( kain mentah ), jenis Cabric ( kain putih ), dan kain Printing. PT.

Kusumahadi Santosa telah diresmikan oleh Menteri Tenaga Kerja RI Bapak

Soedomo pada tanggal 21 September 1983, yang beralamat di Jalan Raya

(41)

Dari tahun 1985-1992 PT. Kusumahadi Santosa mengadakan berbagai

perluasan antara lain :

a. Menambah Kapasitas Produksi kain Tenun.

b. Mengadakan perluasan dibidang Printing dengan Penambahan mesin

Produksi.

c. Mengadakan perluasan dibidang Dyeing di daerah Tasikmadu

Berdasarkan Surat Keputusan No. 11/11/PMPN/1989, Pada tanggal 1

Desember 1987.

d. Mengadakan perluasan dibidang Finishing di Mojolaban Karanganyar,

Berdasarkan Surat Keputusan No.27/IV/PMPN/1987, Tanggal 1

Desember 1987.

e. Mengadakan perluasan Produksi dengan mendirikan anak perusahaan

yaitu PT. Kusumaputra Santosa yang bergerak dibidang pembuatan

Kapas menjadi Benang ( spinning ). Perusahaan ini didirikan dengan

tujuan memenuhi kebutuhan Benang terutama untuk bagian Produksi di

PT. Kusumahadi Santosa, kapas diproduksi di departemen spinning,

gudang pemasaran menampumg atas permintaan dri langganan untuk

dipasarkan ke beberapa daerah lokal dan sebagian di ekspor ke luar

negeri. PT. Kusumaputra Santosa telah diresmikan pada tanggal 9 juli

1990, perusahaan in mampu mengoperasikan Unit Produksi permintaan

(42)

Beberapa Fasilitas yang dimiliki oleh PT. Kusumahadi Santosa antara lain

adalah sebagai berikut :

a. Bangunan Pabrik, Bangunan Kantor beserta Peralatannya, dan

bangunan Perumahan Karyawan beserta Fasilitasnya.

b. Sarana dan tempat Olah Raga serta banguna lain yang tersedia pada

perusahaan.

c. Mesin produksi pada departemen weaving I dan weaving II.

2.Aspek Strategis Perusahaan

PT. Kusumahadi Santosa terletak di Jalan Raya Jaten km 9.4 Jaten

Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan luas Tanah 47.140 m2 terdiri dari tanah

untuk bangunan Pabrik, Kantor, Perumahan, Kantin, Koperasi, Poliklinik,

Tempat Parkir, dan Masjid. PT. Kusumahadi Santosa mempunyau lokasi

yang sangat strattegis dan sangat menguntungkan bila dilihat dari.

a. Faktor Geografis, yaitu :

1) Faktor Pengadaan Bahan Baku

Dilihat dari lokasi PT. Kusumahadi Santosa dan PT. Kusumaputra

Santosa yang berdekatan sehingga kebutuhan akan bahan baku akan

dapat terpenuhi dengan mudah dan cepat.

2) Faktor Tenaga Kerja

Dalam memperoleh Tenaga Kerja tidak mengalami kesulitan karena

(43)

3) Faktor Lingkungan Masyarakat

Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar dengan adanya

kesempatan kerja yang terbuka dan dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

b. Faktor Ekonomis

Terdapat beberapa factor Ekonomis yang mempengaruhi :

1) Faktor Sumber Daya Alam

Dengan area tanah yang luas disekitar perusahaan dapat dimanfaatkan

perusahaan dalam memperluas pabrik, sehingga dalam perolehan

bahan baku seperti Listrik, Air, dan kebutuhan lainnya mengalami

kemudahan didalam perijinan.

2) Faktor Pasar / Distribusi

Didalam mendistribusikan hasil produknya yang berupa Tekstil, PT.

Kusumahadi Santosa melakukan dengan sangat baik secara efektif dan

efisien Karena ditunjang dengan letak perusahaan yang sangat

strategis.

3) Faktor Transprotasi

Letak Perusahaan yang berada didekat Jalan Raya memudahkan dalam

pengankutan Bahan Baku maupun Hasil produksi lainnya sehingga

dapat dijangkau dengan alat transprotasi yang diperlukan dan

(44)

3. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Kusumahadi Santosa didalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan selalu memperhatikan pelayanan, mutu / kwalitas

hasil produksi serta daya saing dengan Produk lain agar produk yang

dihasilkan tetap lebih unggul dibandingkan dengan produk lain. Visi, Misi

serta sasaran Mutu pada PT.Kusumahadi Santosa, yaitu :

a. Visi Perusahaan

1) Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Menjamin pemenuhan pesanan

pelanggan sebaik mungkin agar merasa senang.

2) Produk yang dihasilkan oleh PT. Kusumahadi Santosa bertujuan

untuk mendapatkan keuntungan.

3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Disiplin Tinggi, mampu

bekerja keras dan mampu bersaing dengan produk Tekstil dari

perusahaan lain.

b. Misi Perusahaan

1) Menjaga kwalitas dan kwantitas hasil produksi agar dapat memenuhi

selera dan permintaan Konsumen, diutamakan kepuaskan

Konsumen.

2) Melestarikan Batik dan Pengadaan bahan baku yang dibutuhkan

dalam pembuatan kain batik agar tetap berkembang dan berjalan

(45)

3) Membantu Pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru,

mengurangi pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat,

serta menunjang pembangunan.

c. Sasaran Mutu Perusahaan

1) Meningkatkan Produktifitas.

2) Mencari Pelanggan sebanyak mungkin.

3) Memperhatikan Pelayanan kepada Pelanggan.

4) Mengurangi jumlah keluhan dari Pelanggan.

(46)

4) Struktur Organisasi.

(47)

Struktur organisasi pada PT. Kusumahadi Santosa diuraikan sebagai berikut:

a. Direktur Utama

Tugas dari Direktur Utama antara lain:

1) Memimpin perusahaan.

2) Mengawasi jalannya operasional perusahaan.

3) Menilai hasil dan tujuan perusahaan yang dibantu oleh staff ahli

operasional, keuangan, pemasaran, produksi, staff ahli pengawasan

dan audit internal.

Selain ketiga tugas tersebut Direktur Utama juga bertugas mengawasi

jalannya kegiatan beberapa manager, yaitu:

a) Manager Logistik

Dalam tugasnya dibantu oleh Kasie Gudang, Kasie Pengadaan 1

dan 2.

b) Manager Keuangan

Mengawasi serta mengevaluasi segala macam laporan keuangan

dan dibantu oleh Kasie Keuangan, Kasie Akuntansi, Kasie Pajak.

c) Manager Umum dan Personalia

Mangawasi seluruh kegiatan yang menyangkut kegiatan umum dan

ketenaga kerjaan, dibantu oleh Kasie Personalia, dan Kasie MTC

(48)

b. Wakil Direktur Utama

Adalah pemimpin dalam hal koordinasi dan pengembangan kepentingan

kekuasaan serta membawahi beberapa kepala bagian, antara lain:

1) Direktur Pemasaran

Bertugas mengawasi jalannya operasional perusahaan mengenai

jalannya proses penjualan dan pengiriman. pada jabatan ini juga

membawahi kepala bagian, yaitu:

a) Kepala Divisi Pemasaran I

Pada divisi ini semua tugas dibantu oleh Manager Pengiriman,

Manager Penjualan I serta staff-staff penjualan I.

b) Kepala Divisi Pemasaran II

Dalam menjalankan tugas di Divisi Pemasaran II, tugasnya dibantu

oleh Manager Penjulan II dan staff-staff penjualan I

2) Kepala Divisi Produksi

Dalam tugasnya dibantu oleh:

a) Manager Weaving

Melakukan pengawasan pada saat memproduksi benang untuk

dijadikan kain. Serta dibantu oleh Kasie Produksi 1, Kasie Produksi

(49)

b) Manager Utility

Bertugas memelihara dan menyiapkan pangadaan disel, listrik yang

digunakan bagi kepentingan operasional perusahaan. Dalam

melakukan tugasnya, manager utility diabntu oleh Kasie Utility 1

dan 2.

c) Manager PPC

Sebagai jembatan antara departemen produksi dengan departemen

pemasaran dan bertanggung jawab untuk mengoleh,

mengkomunikasikan dan mendistribusikan data, order, perhitungan

biaya.

d) Manager Persiapan Printing

Mempersiapkan bahan-bahan kain dan obat sampai dengan

pengevaluasian terhadapa hasil produksi, serta dibantu oleh Kasie

Making Up, Kasie Maintenance, Kasie ADM Dan Lab.

e) Manager Printing

Mangawasi dan mengevaluasi proses dari pelaksanaan kegiatan

produksi Printing, dibantu oleh Kasie Produksi.

f) Manager Design

Merancang mode kain cetak sesuai dengan pesanan pelanggan,

(50)

g) Manager Finishing

Mengevaluasi jalannya hasil akhir proses produksi, dibantu oelh

Kasie ADM dan Lab, Kasie Produksi, dan Kasie Maintenance.

3) Kepala Divisi Rendal

Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan harian perusahaan,

kegiatannya meliputi monitoring pelaksanaan produksi harian

perusahaan terhadap biaya-biaya yang timbul dari operasional tersebut,

seperti overhead cost, biaya bahan baku, biaya produksi, perhitungan

efisiensi mesin. Untuk Divisi ini dibantu oleh, Kasie Rendal dan Staff

Rendal.

c. Personalia

1) Tenaga Kerja

Berdasarkan data yang terahkir, jumlah tenaga kerja yang telah

bekerja pada PT. KUSUMAHADI SANTOSA terdiri dari karyawan

didepartement weaving, printing, pemasaran, dan staff. Tenaga kerja

disana cenderung susah untuk melakukan perekrutan karyawan baru

dengan terbukti kebanyakan karyawan bekerja disana sudah

berpuluh-puluh tahun.

2) Kesejahteraan Karyawan dan Personalia PT. KUSUMAHADI

SANTOSA.

Kesejahteraan Karyawan perlu diperhatikan oleh perusahaan karena

(51)

produkksi. Dengan demikian diharapkan terus meningkatkan

kesejahteraan karyawannya sehingga produktifitas kerja dapat terus

meningkat. Kesejahteraan tersebut dapat berupa gaji bulanan dan

bonus serta fasilitas lainnya.

Usaha-usaha yang sudah dilakukan oleh PT. KUSUMAHADI

SANTOSA yaitu :

a) Penggajian Kapitulasi bulan dan Bonus.

b) Upah Lembur.

c) Transprotasi antar jamput Karyawan gratis.

d) Asurannsi Tenaga Kerja.

e) Cuty ( 12*

dalam 1 tahun, untuk ibu hamil 3 bulan )

f) Koperasi untuk umum dan karyawan.

g) Tempat Ibadah.

Kenaikan gaji pada PT. KUSUMAHADI SANTOSA secara berkala

dilakukan berdasarkan :

a) Prestasi kerja didasarkan pada absensi dan kontribusi yang

diberikan pada perusahaan.

b) Lama kerja atau Pengabdian.

c) Jenjang Pendidikan.

d) Sewaktu-waktu jika ada peraturan pemerintah tentang kenaikan

(52)

Kebijaksanaan yang diberikan oleh PT. Kusumahadi Santosa apabila

karyawan tidak masuk kerja dengan cara sebagai berikut :

a) Apabila karyawan tidak masuk kerja sampai enam hari

berturu-turut tanpa keterangan yang jelas akan mendapat peringatan

pertama.

b) Apabila pemberian peringatan pertama tidak dihiraukan sama

sekali maka karyawan akan mendapatkan peringatan kedua.

c) Sampai pada peringatan ketiga apabila tidak ada perubahan dari

yang bersangkutan, maka karyawan tersebut dianggap telah

mengundurkan diri.

3) Sistem Kerja pada PT. KUSUMAHADI SANTOSA dibagi menjadi

tiga yaitu :

Tenaga Kerja Produksi

Bertugas menangani bagian produksi maintenance dan energy.

Dibedakan menurut jam kerjanya

a) Normal untuk bagian Administrasi.

( Tabel 3.2, sumber : PT. Kusumahadi Santosa )

No Hari Jam Kerja Istirahat

1. Senin – Kamis 08.00 – 16.30 12.00 – 13.00

2. Jum’at 08.00 – 16.30 11.30 – 13.00

3. Sabtu 08.00 – 11.00 -

(53)

b) Shift kerja sehari semalam untuk bagian produksi.

( Tabel 3.3, sumber : PT. Kusumahadi Santosa )

No Macam Shift Jam Kerja

1. Shift I 06.00 – 14.00

2. Shift II 14.00 – 22.00

3. Shift III

22.0 –

06.00

c) Normal untuk bagian gudang pengiriman,

( Tabel 3.4, sumber : PT. Kusumahadi Santosa )

No. Hari Jam Kerja Isitirahat

1. Senin – Kamis 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00

2. Jum’at 08.00 – 16.00 11.30 – 13.00

3. Sabtu 08.00 – 13.00 -

5. Produksi

PT. Kusumahadi Santosa memproduksi kain Grey ( kain mentah ) dari

department weaving, cambric ( kain putih ) dari department Finishing dan

kain berwarna atau bermotif dari department Printing. Untuk hasil dari

weaving I dipasarkan kedaerah lokal yaitu Surabaya, Jakarta, Bandung, dan

Bali.

Department weaving II hasil produksinya akan di ekspor ke Negara

(54)

negara Eropa lainnya. Hasil produksi sebagian juga digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan produksi pada PT. Danarhadi Santosa.

Hasil produksi Tekstil di PT. Kusumahadi Santosa ada berbagai jenis,

Rayon maupun Katun yang di ekspor antara lain :

- Kain GREY Micro Tancel,

dengan cara mengikuti Pameran Dagang baik yang diadakan didalam

negeri maupun ada diluar negeri bertujuan agar produknya dapat di kenal

ataupun diminati para calon-calon Buyer. Biasanya pameran didalam

negeri dilaksanakan di Jakarta, sedangkan diluar negeri yaitu diadakan di

Paris. Cara lain untuk mempromosikan produk yang ada PT. Kusumahadi

Santosa yaitu menggunakan catalog, dengan cara ini akan lebih

memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan mereka pesan.

Gambar volume penjualan

( gambar 3.5 , sumber : PT. Kusumahadi Santosa )

Tahun Jenis Kain Total

2010 Kain Grey Micro Tencel, Kain

Grey 100% Rayon, Kain Grey

(55)

100% Catton,Kain Cetak

100%Catton.

2011 Kain Grey Micro Tencel, Kain

Grey 100% Rayon, Kain Grey

100% Catton,Kain Cetak

100%Catton.

12.2 2.4 14.1

Keterangan :

Dilihat dari tahun 2010 ke tahun 2011 volume penjualan ekspor pada

PT. Kusumahadi Santosa mengalami kenaikan yang sangat signifikan

hampir sampai dengan 50% , itu terbukti bahwa PT. Kusumahadi Santosa

mampu atau dapat bersaing dipasar Internasional. Dan dapat menjalin

kerja sama yang baik dengan para Buyer diluar Negeri dengan terbukti

kebanyakan mereka menjadi Buyer Rutin dan Memesan kembali pada

Perusahaan.

B. Pembahasan

1. Kelemahan dan Kelebihan system pembayaran dengan me nggunakan

L/C pada PT. Kusumahadi Santosa.

a. Kelemahan menggunakan Letter of Credit

Untuk saat ini L/C masih tetap merupakan salah satu pilihan terbaik bagi

para pelaku Ekspor-Impor dalam hal ini PT. KUSUMAHADI

(56)

paling aman dan melindungi para pelaku ekspor, tetapi L/C juga

mempunyai beberapa kelemahan. Antara lain sebagai berikut :

1) Pengurusan dokumen rumit karena melalui Bank

Proses pengurusan dokumen yang melalui Bank membutuhkan

waktu yang cukup lama dan dibutuhkan biaya yang lebih tinggi

untuk komisi Bank. Pihak Bank memeriksa terlebih dahulu semua

dokumen apabila ada kesalahan, pihak eksportir harus membetulkan

dokumen tersebut jika tidak maka pihak eksportir akan terkena

denda.

2) Jika terjadi kesalahan dalam dokumen eksportir terkena denda

Saat pengurusan dokumen harus dilakukan oleh tenaga professional

karena jika ada kesalahan (discrepancy) dalam tulisan dokumen

maka pihak eksportir akan terkena denda dan biaya tersebut cukup

mahal.

3) Beberapa Bank dalam transaksi ini hanya menjamin atas

pembayarannya saja dan bukan pada pengiriman barang-barang yang

akan diekspor.

4) Biaya lebih tinggi jika Issuing Bank dan Advising Bank tidak ada

korespodensi. Jika Bank eksportir dan bank importir tidak ada

korespodensi maka diperlukan jasa bank pihak ketiga yang

(57)

memberikan komisi kepada ketiga bank tersebut. Biaya akan lebih

mahal lagi jika Bank Koresponden berada diluar Negara Importir.

5) Waktu pengiriman barang harus sesuai L/C

Sebelum L/C diterbitkan eksportir harus mengetahui jadwal kapal y

yang akan berangkat bulan tersebut. Eksportir juga harus

mempersiapkan pengiriman barang, memesan container, boking

space kapal sehingga pengiriman tepat waktu sebelum jatuh tempo

L/C.. Kelemahan salah satu nya terjadi pada pihak ketiga yaitu jasa

pelayaran (EMKL), karena kondisi alam yang tidak menentu tidak

jarang juga pengiriman terjadi keterlambatan karena kapal tidak bisa

berlabuh. Tanggung jawab atas barang dari keterlambatan itu

tergantung dari jenis Incoterms yang mereka gunakan yang sudah

disepakati dalam L/C.

b. Kelebihan menggunakan Letter of Credit

Ada juga banyak sekali kelebihan-kelebihan dari Letter of Credit, dari

Transaksi Perdagangan Internasional. Secara garis besar adalah sebagai

berikut :

1) Keuntungan yang diperoleh Eksportir dari L/C

a) Kepastian pembayaran dan menghindari Resiko

Sekalipun Eksportir tidak mengenal Importir, tetapi dengan

adanya L/C sudah merupakan jaminan untuk Eksportir bahwa

(58)

atau nama baik dari sebuah Bank yang telah membuka L/C

merupakan jaminan pokok, dan jaminan itu akan menjadi ganda

bila Bank devisa yang bertindak sebagai Advising Bank juga

memberikan konfirmasinya. Jadi resiko utnuk tidak dibayar atas

sebuah L/C itu sangat minim. Disini dilihat peranan Bank dalam

memperlanjar perdagangan Internasional.

b) Pencairan Uang dapat langsung dilakukan

Bila barang sudah dikapalkan, maka dengan adanya L/C shipping

documents dapat langsung di uangkan atau di negosiasikan

dengan Advising Bank dan tidak perlu lagi menuggu pembayaran

atau kiriman uang dari Importir. Advising Bank atau Negotiating

Bank tidak ragu untuk melunasi dokumen pengapalan itu karena

pembayarannya sudah dijamin oleh Opening Bank. Sebaliknya,

bila tidak ada L/C maka eksportir tidak mungkin menegosiasikan

shipping Documents sehingga harus menunggu transferan atau

kiriman uang terlebih dahulu dari Importir, atau Dokumen harus

dikiriman dulu untuk Collection.

c) Biaya yang dipungut Bank untuk negoosiasi dokumen relative

kecil jika menggunakan L/C dan tidak terjadi kesalahan dalam

penulisan.

d) Terhindar dari resiko pembatasan transfer valuta

Diberbagai negara terdapat pembatasan Transfer Valuta Asing

(59)

Bank Devisa dinegara Importir sudah mengetahui ketentuan ini

dan mereka baru bersedia membuka L/C bila semua ketentuan

pemerintah sudah dipenuhi oleh Importir. Oleh karena itu, pada

pembukaan L/C Opening Bank sudah menyediakan Valuta Asing

untuk setiap tagihan yang didasarkan pada L/C tersebut. Dengan

demikian Eksportir terhindar dari resiko non-payment yang

mungkin terjadi bila menggunakan cara pembayaran lainnya.

e) Kemungkinan memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga

Bila Importir bersedia membuka L/C dengan syarat “red clause”

, maka Eksportir dapat memperoleh uang muka dari L/C yang

tersedia. Ini berarti Eksportir memperoleh fasilitas kredit tanpa

bunga, atau semacam uang panjar yang biasanya diperlukan

untuk memulai produksi barang yang akan diekspor.

2) Keuntungan mengguanakan L/C bagi Importir

a) Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa Opening Bank

meminjamkan nama baik dan reputasinya kepada Importir

sehingga dapat dipercayai oleh Eksportir yakin bahwa barang yang

akan dikirim pasti dibayar. Dengan pembukaan L/C

memungkinkan Importir mengimpor barang. Tanpa pembukaan

L/C hampir mustahil bagi Importir untuk mendapatkan barang

(60)

b) L/C merupakan jaminan bagi Importir, bahwa dokumen atas barang

yang dipesan akan diterimanya dalam keadaan lengkap dan utuh

karena akan diteliti oleh Bank yang sudah ahli dalam hal itu.

c) Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan

yang pasti akan dipatuhi oleh Eksportir agar dapat menarik uang

L/C yang tersedia.

2. Perlindungan terhadap para pihak pada transaksi ekspor dengan cara

pe mbayaran yang digunakan.

Dalam transaksi perdagangan luar negeri cara pembayaran yang akan

digunakan wajib diperhatikan. Demi terciptanya keamanan antara pelaku

Ekspor – Impor, dengan tetap memperhatikan peraturan-peraturan yang

berlaku di negara mereka masing-masing.

Adapun system pembayaran yang digunakan oleh PT. KUSUMAHADI

SANTOSA, ada dua macam yaitu dengan menggunakan Letter of Credit (

L/C ) dan menggunakan Telegraphic Transfer ( TT ).

Pembayaran dengan menggunakan Letter of Crerdit . Dengan adanya

peraturan UCP ( Uniform Customs and Practice ) yang dapat melindungi

kepentingan antara Eksportir maupun Importir. UCP adalah suatu

keseragaman kebiasaan praktek / berfikir dalam mekanisme Letter of Credit

bagi pihak-pihak yang terlibat langsung di dalam L/C tersebut. Setiap L/C

yang akan diterbitkan oleh Bank harus sesuai dengan “ Uniform Customs

and Pratice for Documentary Credit” ( UCPDC ) 1993 International

(61)

ini sangat diharapkan dapat melindungi kepentingan para pihak / pelaku

pada transaksi perdagangan Internasional dalam hai ini Ekspor – Impor.

Ada juga beberapa perlindungan kepentingan para pihak pada transaksi

ekspor dengan menggunakan Letter of Credit antara lain :

a. Perlindungan kepentingan eksportir untuk mendapatkan pembayaran

dengan penggunaan L/C sebagai alat pembayaran dapat memenuhi salah

satu keinginan Eksportir dan Importir. Eksportir menginginkan kepastian

barangnya mendapat pembayaran sebelum Hak kepemilikan barang

diserahkan. Sedangkan Importir menginginkan agar barang yang dibeli

dapat diterima dalam jumlah, kondisi, dan jadwal sesuai dengan “Salles

Contract”.

Pembayaran yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan

peraturan dalam UCP 500 diharapkan agar dapat melindungi kepentingan

para pihak yang terlibat. Karena Letter of Credit sendiri terdiri dari

berbagai bentuk, jenis, dan macamnya. Maka pemilihan jenis dan cara

pembayaran L/C yang akan digunakan harus tepat, agar mampu

memberikan jaminan dan perlindungan kepentingan eksportir untuk

mendapatkan hak nya yaitu berupa Pembayaran pada transaksi

ekspornya.

PT. KUSUMAHADI SANTOSA, jenis L/C yang digunakan disana

adalah Irrevocable L/C. Irrevocable L/C adalah suatu L/C yang tidak

dapat diubah, dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan /

Gambar

Gambar volume penjualan

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan yang dilakukan sebagai bahan penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana prosedur pembayaran dan pelaporan pajak melalui e-billing, khususnya Wajib

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan anggaran belanja dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan

Berdasarkan rumusan masalah, penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang memengaruhi pembentukan pola organisasi perusahaan kontraktor dan

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang sering timbul dan dapat menyebabkan terjadinya klaim dan metode penyelesaian seperti apa yang

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lebih mendalam mengenai bagaimana cara pemilihan kualitas bahan baku untuk produk ekspor

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode pembayaran tagihan suplier melalui Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) pada

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bentuk kegiatan atau program apa saja yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung

Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk mengetahui apa saja strategi pemasaran produk kebab di masa pandemi Covid-19 di kebab Turki Baba