• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Permainan Flash Card

1. Pengertian Permainan

Banyak para ahli mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Dalam kehidupan anak bermain mempunyai arti yang sangat penting. Menurut Hurlock (Musfiroh, 2008:1), bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir, kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar.

Manurut solehuddin (Musfiroh, 2008:29), bermain adalah dunia sekaligus sarana belajar anak. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain berarti memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dengan cara-cara yang dapat dikategorikan sebagai bermain berarti telah berusaha membuat pengalaman belajar itu dirasakan dan dipersepsikan secara alami oleh anak yang bersangkutan sehingga menjadi bermakna baginya.

30

Montolalu (2007:7) mengatakan bahwa di Taman Kanak-kanak terdapat dua kategori bermain, yaitu bermain bebas dan bermain terpimpin. Bermain bebas adalah bentuk permainan aktif baik dengan alat maupun tanpa alat yang dilakukan didalam maupun luar ruangan, pada saat bermain anak bebas memilih dan menggunakan alat yang ingin digunakannya. Bermain terpimpin anak tidak bebas, melainkan terikat pada peraturan permainan atau kegiatan tertentu, biasanya alat permainan diciptakan oleh guru sendiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa permainan merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak yang mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Permainan bagi anak yaitu permainan yang mengandung nilai pendidikan karena melalui permainan tersebut anak belajar mengembangkan segenap aspek.

2. Pengeertian Media Flash Card

Flash card adalah media pembelajaran berbentuk kartu bergambar yang berukuran 25cm x 30cm. Gambar yang ditampilkan adalah gambar tangan, foto, atau, gambar yang sudah ada yang ditempelkan pada lembar kartu-kartu tersebut. Kelebihan dari media flash card adalah bersifat portabel, praktis pembuatan dan penggunaanya, gampang diingat karena gambar-gamabar berwarna sangat menarik perhatian, menyenangkan sebagai media pembelajaran bahkan bisa digunakan dalam bentuk permainan (indriana, 2011:68-69)

Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata yang diperkenalkan oleh glenn doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania (dalam Domba, 2009). Gambar-gambar pada flash card dikelompokkan-kelompokkan dalam beberapa seri: binatang, buah-buah, warna, bentuk, abjad, angka, profesi, dan sebagainya. Kartu-kartu tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu beberapa detik untuk masing-masing kartu. Tujuan dari metode itu adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan

31

kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak dini. Kartu-kartu tersebut biasanya ditampilkan dengan berbagai warna yang menarik karena anak-anak lebih menyukai benda. (http://domba-bunting.blogspot.com/2009/04/kartu-bergambar-flashcard.html )

Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992:30) “Media kartu atau flash card biasanya berisi kata-kata, gambar atau kombinasi dan dapat digunakan mengembangkan perbendaharaan kata pada umumnya dan pada bahasa asing pada khususnya” flash card dapat digunakan untuk melatih anak menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, di kemudian hari maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya. Inilah yang disebut “membaca”. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tak dapat mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Flash Card merupakan kartu yang berisikan kata atau gambar. Media Flash Card dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata pada aspek perkembangan bahasa. Kartu ini dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat. Ukuran dari Flash Card dapat disesuaikan dengan kebutuhan kelas, maksudnya ukuran media Flash Card untuk kelas sempit akan berbeda dengan ukuran media Flash Card pada kelas yang luas dan anak didiknya banyak.

3. Kelebihan Media Flash Card

Dina Indriana (2011: 69) menyebutkan beberapa kelebihan media flash card yaitu mudah dibawa karena ukurannya dan praktis dalam pembuatan dan penggunaan. Selain itu, media flash card mudah diingat karena gambar yang disajikan berwarna-warni serta berisikan huruf atau angka yang mudah dan menarik sehingga merangsang otak untuk lebih lama mengingat pesan yang ada dalam media tersebut. Kelebihan media flash card lainnya adalah menyenangkan karena dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan dapat digunakan dalam bentuk permainan

Flash card berisikan kata atau rangkaian huruf pada halaman belakang yang merupakan keterangan dari gambar yang terdapat pada

32

halaman depan. Flash card ini dapat digunakan untuk mengenalkan kata pada anak melalui proses mengenalkan bunyi-bunyi huruf. Misalnya, pada halaman depan terdapat gambar buku dan pada halaman belakang terdapat kata ”buku”.

Pada mulanya anak diajak untuk melihat gambar pada halaman depan kemudian baru mengenalkan bunyi-bunyi huruf pada halaman belakang yang merupakan keterangan gambar. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian anak karena anak kerap bosan dan tidak tertarik pada media yang hanya menjadikan huruf-huruf saja. Setelah anak diajak untuk mengenal bunyi-bunyi huruf, baru kemudian anak diajak untuk menggabungkan bunyi-bunyi huruf tersebut menjadi suku kata atau kata.

Pengajaran membaca menggunakan media flash card akan menggunakan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan kartu bergambar. Anak akan diperlihatkan dan dibacakan media flash card secara satu persatu dengan cepat dengan rentang waktu 1-5 detik. Hal ini akan membuat anak tidak terlalu lama memperhatikan gambar sehingga anak tidak bosan dalam memperhatikan media flash card yang sedang dijelaskan oleh oleh guru.

Dari pendapat yang telah disebutkan di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa flash card memiliki beberapa kelebihan. Beberapa kelebihan tersebut antara lain mudah dibawa, praktis dalam pembuatan dan penggunaan, mudah diingat, dapat digunakan untuk mengenalkan kata pada anak melalui proses mengenalkan bunyi-bunyi huruf, serta menyenangkan karena dapat digunakan sebagai media pembelajaran sekaligus dapat digunakan dalam bentuk permainan.

4. Penggunaan Media Flash Card dalam Pembelajaran

Proses pembuatan media flash card menurut Dina Indriana (2011: 135- 137) yaitu menyiapkan kertas tebal sebagai penampang gambar, kemudian menandai dengan menggunakan pensil dan penggaris ukuran 25 cm x 30 cm. setelah itu, memotong kertas sesuai tanda lalu tempelkan

33

gambar. Terakhir memberikan tulisan atau pesan pada bagian belakang kartu tersebut sesuai dengan objek yang ada di bagian depannya.

Menurut Dina Indriana (2011: 137-138) langkah-langkah persiapan untuk menggunakan media flash card antara lain mempersiapkan media flash card, mempersiapkan tempat, dan mengkondisikan anak. Proses persiapan yang harus dilakukan oleh guru adalah menguasai materi pembelajaran dengan baik dan memiliki keterampilan untuk menggunakan media flash card. Guru juga perlu mempersiapkan bahan dan alat pendukung yang diperlukan.

Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan media flash card. Guru perlu menyiapkan jumlah flash card yang sesuai dengan urutan, susunan, dan kebutuhan. Pada proses mempersiapkan tempat, berkaitan dengan posisi guru sebagai penyampai pesan yang sesuai dengan kondisi dan posisi duduk anak. Proses terakhir adalah mengkondisikan anak. Anak harus dikondisikan sekaligus diperkenalkan pada posisi duduk yang memungkinkan anak dapat melihat media dengan jelas. Posisi yang baik adalah dengan membentuk lingkaran dengan guru menerangkan dengan memutar pada poros lingkaran.

Proses penggunaan media flash card dalam pembelajaran (Dina Indriana, 2011: 138-139) antara lain:

a. Flash card yang telah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke siswa.

b. Cabut flash card satu per satu setelah guru selesai menerangkan. c. Berikan flash card yang telah diterangkan tersebut kepada anak

yang dekat dengan guru. Mintalah anak untuk mengamati kartu tersebut, selanjutnya diteruskan kepada anak lain hingga semua anak mengamati.

d. Jika sajian menggunakan cara permainan, letakkan flash card secara acak pada sebuah kotak yang berada jauh dari anak. Kemudian siapkan anak yang akan berlomba. Setelah itu, guru memerintahkan anak untuk mencari kartu yang berisi gambar, teks,

34

atau lambang sesuai perintah. Setelah mendapatkan kartu tersebut anak kembali ke tempat semula. Terakhir, anak menjelaskan isi kartu tersebut.

Penggunaan media flash card dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru menyusun media flash card kemudian dipegang setinggi dada dan menghadap ke anak.

2. Guru menerangkan dan membacakan satu per satu flash card tersebut secara cepat dalam waktu 1-5 detik.

3. Kemudian anak diberikan tugas sebagai berikut: a. Membacakan media flash card satu persatu

b. Menunjukkan media flash card yang mempunyai huruf awal yang sama seperti yang ditunjukkan guru.

c. Menunjukkan media yang mempunyai huruf akhir yang sama seperti yang ditunjukkan guru.

d. Menghubungkannya antara gambar dengan kata e. Membuat coretan bermakna pada gambar

5. Peran Guru dalam Pembelajaran Membaca Permulaan Melalui Metode Permainan Flash Card

Penerapan permainan flash card dalam meningkatkan kemampuan membaca dini, tidak lepas dari pengawasan dan bimbingan guru sebagai fasilitator disekolah. Permainan flash card ini merupakan sarana untuk mendekatkan anak dengan anak dan anak dengan guru. Guru sangat berperan dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di TK. Permainan flash card sangat mengasyikkan bagi anak, anak tidak menyadari dirinya sedang menambah perbendaharaan kata karena pembelajaran dilakukan dengan bermain.

Montolalu (2007:12) menjelaskan bahwa peran guru dalam kegiatan bermain di sekolah sangat penting. Guru dapat berperan sebagai perencana, guru harus merencanakan suatu pengalaman yang baru agar

35

anak terdorong untuk mengembangkan minat dan kemampuannya. Guru berperan sebagai fasilitator artinya guru harus mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat kegiatan bermain berlangsung. Guru sebagai pengamat, guru sebagai model, guru sebagai motivator dan guru sebagai teman.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam pembelajaran melalui permainan flash card yaitu sebagai fasilitator, perencana, pengamat, model dan motivator untuk menfasilitasi anak, sehingga kemampuan membaca permulaan dapat ditingkatkan dan distimulasikan sedini mungkin sesuai dengan kemampuan perkembangan anak, sehingga anak bisa mengikuti dengan perasaan riang tanpa beban. Pengembangan kemampuan membaca permulaan akan lebih efektif bila guru membantu anak menentukan dan memecahkan masalah dengan menerapkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

C. Hakikat Anak Usia Dini

Dokumen terkait