• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan dan Solusi

Dalam dokumen LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Halaman 128-134)

BAB IV PENUTUP

4.2 Permasalahan dan Solusi

1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

a.

Kegiatan Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru, Penjaga SekolahPermasalahan : Masih banyak sekolah yang masih belum memliki rumah

dinas yang memadai selain dari rumah dinas yang sudah ada yang dalam kondisi rusak sehingga tidak bisa ditempati. Dari segi anggaran yang masih minim sehingga tidak semua sekolah yang memerlukan mendapatkan bantuan tersebut. Ada juga kendala karena kondisi lingkungan berupa jalan dan jembatan yang rusak akibat sering dilalui oleh kendaraan berat pengangkut material, sehingga mengakibtakan waktu pelaksanaan yang kurang optimal.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai. Juga kondisi prasarana jalan dan jembatan agar diperbaiki terutama diprioritaskan untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

b.

Kegiatan Penambahan Ruang Kelas Sekolah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang ruang kelasnya belum lengkap untuk memenuhi rombongan belajar yang ada. Dari segi anggaran juga masih minim sehingga tidak semua sekolah yang memerlukan mendapatkan bantuan tersebut, walaupun sebenarnya pada tahun ini beberapa sekolah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui dana APBN. Ada beberapa sekolah yang mengalami kendala berupa dari masyarakat yang kurang responsif terhadap pembangunan di wilayahnya. Untuk pengadaan tanah, kendalanya adalah hasil pengukuran dari BPN Kab. Banjar yang agak terlambat dikirimkan, sehingga agak mengganggu jadwal pelaksaan yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan pelaksanaan dapat terlaksana dengan baik.

Solusi : Segi permasalahan dari masyarakat, dilakukan pendekatan dengan mediasi dari pembakal sehingga masyarakat mengerti dan tidak menghalang-halangi pembangunan. Dari segi biaya agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja

yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk pengadaan tanah, kedepannya agar mempercepat proses pengukuran tanah, sehingga hasil perhitungan bisa dilanjutkan dengan penilaian harga tanah oleh Tim Apraisal.

c.

Kegiatan Penambahan Ruang Guru sekolah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang belum memiliki ruang guru maupun ruang kepala sekolah, sehingga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut.

Lokasi sekolah yang tersebar di wilayah Kab. Banjar yang cukup luas sehingga cukup sulit dalam pelaksanaan pekerjaan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

d.

Kegiatan Pembangunan Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang halamannya masih dalam kondisi tidak layak, sehingga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

e.

Kegiatan Pembangunan Ruang Ibadah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang masih belum memiliki tempat ibadah terutama mushalla, sehingga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

f.

Kegiatan Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang masih belum memiliki alat peraga pendidikan atau kondisinya dalam keadaan rusak atau sudah tidak lengkap lagi, sehingga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut.

Lokasi sekolah yang tersebar di wilayah Kab. Banjar yang cukup luas sehingga cukup sulit dalam pelaksanaan pekerjaan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Lokasi sekolah sasaran dipilih yang dekat atau mudah terjangkau dan sangat memerlukan alat peraga pendidikan.

g.

Kegiatan Pengadaan Meubeler Sekolah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang masih belum memiliki meubeler berupa meja dan kursi siswa atau kondisinya dalam keadaan rusak atau sudah tidak lengkap lagi, sehingga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

h.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang kondisi Rumah Dinasnya dalam keadaan rusak parah, sehingga tidak dapat ditempati, dan juga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut.

Lokasi sekolah yang tersebar di wilayah Kab. Banjar yang cukup luas sehingga cukup sulit dalam pelaksanaan pekerjaan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

i.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perpustakaan Sekolah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang kondisi perpustakaannya dalam keadaan rusak parah, sehingga tidak dapat dipergunakan, dan juga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut karena cukup banyak sekolah yang memerlukan rehab perpustakaan.

Lokasi sekolah yang tersebar di wilayah Kab. Banjar yang cukup luas sehingga cukup sulit dalam pelaksanaan pekerjaan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

j.

Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang kondisi ruang kelasnya dalam keadaan rusak, baik rusak ringan, sedang, berat maupun total. Juga tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut karena cukup banyak sekolah yang memerlukan rehab ruang kelas .

Lokasi sekolah yang tersebar di wilayah Kab. Banjar yang cukup luas sehingga cukup sulit dalam pelaksanaan pekerjaan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai.

k.

Kegiatan Penambahan Ruang Kelas Sekolah (DAK Reguler)

Permasalahan : Pada awalnya kegiatan ini direncanakan untuk fisik saja, baik pembangunan baru maupun rehabilitasi. Karena pada saat rencana penganggaran dibuat, juknis atau petunjuk teknis dan juklak atau petunjuk pelaksanaan untuk DAK Tahun 2016 belum diterbitkan. Oleh karena juknis terbit pada akhir Desember 2015, maka rencana penganggaran tersebut tidak sesuai peruntukannya. Karena berdasarkan Juknis DAK melalui Permendikbud Nomor 81 tahun 2015, maka dana tersebut diperuntukkan Kegiatan Fisik dan Peningkatan Mutu Kependidikan dengan porsi 60% s.d 40%. Mutu Kependikan meliputi pengadaan barang untuk Koleksi Perpustakaan, Media Pendidikan dan Peralatan Pendidikan dengan porsi 50%, 30% dan 20%. Berdasarkan hal tersebut dan menimbang skala prioritas untuk kegiatan, maka diputuskan untuk menghapus kegiatan ini dan diganti dengan usulan kegiatan yang sesuai pada Anggaran Perubahan tahun 2016. Akan tetapi pada kenyataannya, anggaran perubahan tidak mengakomodir usulan tersebut sehingga kegiatan peningkatan mutu kependidikan tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada dalam Anggaran Perubahan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya Juknis DAK diterbitkan sebelum rencana penganggaran sehingga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, dan agar

perubahan anggaran selalu diperhatikan dan tetap diawasi agar sesuai dengan rencana usulan.

l.

Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah(DAK Reguler)

Permasalahan : Masih banyak sekolah yang kondisi ruang kelasnya dalam keadaan rusak, baik rusak ringan, sedang, berat maupun total. Tidak semua sekolah mendapatkan bantuan tersebut karena cukup banyak sekolah yang memerlukan rehab ruang kelas, juga karena dilakukan dengan swakelola, maka banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah calon penerima bantuan.

Lokasi sekolah yang tersebar di wilayah Kab. Banjar yang cukup luas sehingga cukup sulit dalam pelaksanaan pekerjaan.

Solusi : Agar pada tahun berikutnya anggaran untuk kegiatan ini dapat ditingkatkan sehingga pencapaian target dan kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai. Kedepannya agar persyaratan untuk mendapatkan bantuan lebih dipermudah, sehingga kesempatan untuk menerima bantuan dapat terbuka.

m.

Kegiatan Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Dasar

Permasalahan : Kegiatan Program PKP (Peningkatan Kapasitas Penerapan) SPM (Standar Pelayanan Minimal) Dikdas yang indikator pencapaiannya masih bernilai rendah atau dengan kata lain indikator pencapaian belum tercapai, yakni untuk peralatan praktek IPA di SMP/MTs (IP 3.2) dikarenakan minimnya pengawasan dan pemeliharaan terhadap peralatan IPA, jika satu item saja rusak, maka satu set peralatan IPA dianggap tidak ada. Selain indikator pencapaian alat praktek IPA di SMP/MTs, yang masih belum tercapai adalah indikator kesesuaian (linearitas) ijazah pendidik yang dimiliki dengan sertifikat pendidikan dan bidang tugas yang diampu (IP 6)

Solusi : Agar pencapaian indikator PKP-SPM Dikdas bisa mencapai target mendekati 100 % diperlukan upaya dan kerjasama antara pemerintah daerah dan satuan pendidikan untuk memberikan pelayanan dasar bidang pendidikan.

Permasalahan : Program kegiatan Pendidikan Non Formal Tahun 2016 yang tidak terlaksana yaitu program keaksaraan lanjutan, sesuai instruksi tentang pengurangan anggaran pada usulan APBD perubahan 2016. Kegiatan Penyaluran Dana Operasional PAUD swasta, terdapat kesalahan kode rekening dan diusulkan pada APBD Perubahan untuk kegiatan program guru pembelajar namun kode rekening tidak berubah sehingga kegiatan tidak bisa terlaksana.

Solusi : Dilakukan pemilihan rekening belanja yang tepat dalam Dokumen Pelaksana Anggaran agar target kegiatan dapat tercapai sesuai harapan.

3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Permasalahan : Kegiatan penerbitan jurnal ilmiah pendidikan tahun 2016 belum terlaksana karena tidak adanya guru atau tenaga pendidik yang mengajukan dan mengumpulkan karya tulis ilmiahnya ke Dinas Pendidikan Kab. Banjar.

Solusi : Perlu adanya sosialisasi yang lebih mengenai kegiatan ini dan pelatihan penulisan karya ilmiah yang berkelanjutan untuk guru, serta memberikan apresiasi bagi mereka yang telah menulis karya ilmiah dan memenuhi kriteria untuk dipublikasi dalam jurnal pendidikan.

Dalam dokumen LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Halaman 128-134)

Dokumen terkait