NO URAIAN VOLUME SATUAN EXISTING PROYEKSI KET.
4.5.4. Permasalahan Yang Dihadapi 1 Sasaran Air Minum
Sasaran air minum berdasarkan RPJMD Kota Bima 2009-2014 sampai dengan tahun 2014 seluruh rumah tangga dapat menjangkau pelayanan air minum baik melalui sistem perpipaan maupun non perpipaan. Pelayanan air minum melalui perpipaan direncanakan melayani 50% dari total kebutuhan air minum penduduk
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Bima
Tahun 2013-2017 IV - 70
dicapai dengan peningkatan kualitas air minum dan peningkatan jumlah pemakai air minum, sedangkan sisanya sebesar 20% menggunakan fasilitas non perpipaan baik melalui sumur perorangan maupun sumber lainnya 30%.
4.5.4.2. Rumusan Masalah
Menguraikan besaran masalah yang dihadapi dengan membandingkan antara kondisi yang ada dengan sasaran yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) dan kebutuhan pengembangan (development need) yang ditinjau dari aspek teknis, keuangan dan kelembagaan. Selain itu, dilakukan inventarisasi persoalan setiap masalah yang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta parameter-parameter teknis yang ada di kawasan tersebut. Sehingga dari kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahan yang akan dikelompokan sebagai berikut :
• Tingkat layanan yang ada dari sasaran yang diinginkan
• Prediksi kebutuhan di masa yang akan datang dan perkembangannya • Permasalahan teknis
• Permasalahan tentang pengalihan status Perusahaan Daerah Air Minum Tabel 4.22. Rumusan Masalah Penyediaan Air Minum Kota Bima
Sumber: Analisis
No Kawasan Uraian Cakupan Pelayanan Persoalan
Perpipaan Non Perpipaan Total
1
Intensifikasi Perdagangan, Perkantoran dan permukiman
Penyediaan Air Minum Perpipaan dan Non Perpipaan
23,02% 40,00% 63,02%
•Penurunan kualitas air minum •Kebocoran sistem jaringan
2 Intensifikasi Perdagangandan Jasa, permukiman dan Pendidikan
Penyediaan Air Minum Perpipaan dan Non Perpipaan
25 % 29,88% 54,88% ••Penurunan kualitas air minumKebocoran sistem jaringan
3
Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perdagangan dan permukiman
Penyediaan Air Minum Perpipaan dan Non Perpipaan
35,22% 23,24% 58,46% •
Penurunan kualitas air minum •Kebocoran sistem jaringan
4
Pengembangan perdagangan agro dan pertanian:
Penyediaan Air Minum Perpipaan dan Non Perpipaan
24,14% 42,06% 66,20%
•Penurunan kualitas air minum •Kebocoran sistem jaringan
5 Pengembangan pariwisatadan cagar budaya
Penyediaan Air Minum Perpipaan dan Non
Perpipaan 15,18% 48,50% 62,58%
•Penurunan kualitas air minum •Kebocoran sistem jaringan
6
Ekstensifikasi Permukiman, Intensifikasi perdagangan, pelayanan transportasi:
Penyediaan Air Minum Perpipaan dan Non Perpipaan
33,14% 37,20% 70,34% •
Penurunan kualitas air minum •Kebocoran sistem jaringan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Bima
Tahun 2013-2017 IV - 71
4.5.4.3 Analisis Permasalahan dan Rekomendasi 4.5.4.3.1. Analisis Kondisi Pelayanan
Sistem penyediaan air minum di kota Bima saat ini disuplai dari sumber-sumber air permukaan (80%), mata air (2,5%), dan sumur dalam (17,5%) dengan kapasitas produksi total 62,5 liter/detik. Jumlah produksi air lebih kurang 1.800.000 m3/tahun, sedang yang didistribusikan lebih kurang 1.154 101,00 m3/tahun, serta tingkat kehilangan air sebesar 28,26%. Sistem penyediaan air minum yang dikelola oleh PDAM Bima ini, saat ini melayani hanya 17,02% masyarakat kota Bima . Jumlah pelanggan total adalah 5030 unit SR dimana (93,65%) adalah pelanggan rumah tangga, sedang selebihnya berturut-turut adalah kelompok sosial (1,52%), instansi pemerintah (1,14%), niaga (2,73%), industri (0,04%), budaya (0,94%) dan selebihnya adalah kelompok umum.
4.5.4.3.2. Analisis Kebutuhan Air
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa kebutuhan prasarana adalah hasil survey nyata. Proyeksi kebutuhan penduduk, skenario pembangunan perkotaan dan tingkat penyediaan prasarana yang ada saat ini serta persoalan yang telah diidentifikasikan. Analisis yang dilakukan harus dapat memperlihatkan besarnya kebutuhan dasar serta kebutuhan pengembangan (development need) dengan memperhatiakan teknologi yang siap pakai, standar-standar yang ada, serta perencanaan yang menggunakan teknologi non standar.
Adapun kebutuhan Air Minum secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan domestik
2. Kriteria yang digunakan
• Lihat hasil survey kebutuhan prasarana • Pemakaian air untuk SR= 120 lt/org/hr
• Pemakaian untuk HU/TA = 60 lt/org/hr (standar pelayanan minimum) 3. Kebutuhan non-domestik
4. Kebutuhan industri dengan kriteria pemakaian air = 0,1 – 0,3 l/ha/hr
5. Kebutuhan niaga dengan kriteria pemakaian air = 900 l/niaga/hr (niaga kecil) dan 5000 l/niaga/hr (niaga besar)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Bima
Tahun 2013-2017 IV - 72
6. Kebutuhan fasilatas umum (Pendidikan, kantor pemerintahan dsb) dengan kriteria pemakaian air = 10% -15 % dari kebutuhan domestik
7. Prediksi dilakukan 15 – 20 tahun ke depan sesuai dengan Rencana Induk SPAM 8. Kriteria pemakaian di untuk hari maksimum = 1,15 pemakaian hari rata-rata 9. Pemakaian air untuk jam puncak = 1,5 – 1,7 pemakaian hari maksimum 10. Kebutuhan hotel = 2 m3/kamar/hr
Analisis kebutuhan air minum dapat disertai dengan analisis kesenjangan yaitu suatu metoda yang membandingkan antara kebutuhan analisis dan kapasitas pengelolaan yang tersedia. Pertumbuhan kebutuhan penanganan air minum sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Dari analisis kesenjangan di bawah terlihat jika dalam lima tahun kedepan tidak ada peningkatan investasi prasarana pengelolaan air minum maka akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan kapasitas tersedia. Perhitungan analisis kesenjangan pengelolaan air minum berbasis fungsi kawasan Kota Bima disajikan dalam tabel dan grafik berikut ini.
Gambar 4.1. Analisis Kesenjangan Perbandingan Antara Proyeksi Kebutuhan dan Kapasitas Eksisting (Tanpa Investasi) Kota Bima
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 2009 2010 2011 2012 2013 2014 T a hun V o lu m e A ir M in u m ( lt /d e t) P royeks i K ebutuhan A ir Minum A ir Minum Terlayani Tanpa Inves tas i (K ondis i E ks is ting)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Bima
Tahun 2013-2017 IV - 73
Tabel 4.23. Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kota Bima
Eksisting
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
A. Pelayanan Penduduk
1 Jumlah Penduduk jiwa 127,373 128,255 129,125 131,211 132,255 141,215
B. Domestik
1 Sambungan Rumah
- Tingkat Pelayanan (% ) 17.02% 25 50 75 75 75 - Penduduk Terlayani jiwa 26,530 32,064 64,563 98,408 99,191 105,911 - Pemakaian Air lt/ or/ hr 120 120 120 120 120 120 - Kebutuhan Air lt/ dt 36.85 44.53 89.67 136.68 137.77 147.10
2 Hidran Umum
- Tingkat Pelayanan (% ) 82.93 75 50 25 25 25 - Penduduk Terlayani jiwa 102,120 96,191 64,563 32,803 13,226 14,122 - Pemakaian Air lt/ or/ hr 60 60 60 60 60 60 - Kebutuhan Air lt/ dt 70.92 66.80 44.84 22.78 9.18 9.81
3 Total Kebutuhan Domestik lt/ dt 107.76 111.33 134.51 159.46 146.95 156.91
C. Non Domestik ( 1 0 % ) lt/ dt 10.78 11.13 13.45 15.95 14.70 15.69
D. Kebutuhan Rata-Rata lt/ dt 118.54 122.47 147.96 175.40 161.65 172.60
E. Kebutuhan Maksimum ( 1 ,1 5 ) lt/ dt 136.32 140.84 170.15 201.71 185.89 198.49
F. Kebutuhan Puncak ( 1 ,5 ) lt/ dt 177.81 183.70 221.93 263.11 242.47 258.89
G. Ketersediaan Air Minum Eksisting ( Tanpa Melakukan I nvestasi)
- Ketersediaan Perpipaan lt/ dt 80.55 80.55 80.55 80.55 80.55 80.55
- Ketersediaan Non Perpipaan lt/ dt 70.59 70.59 70.59 70.59 70.59 70.59
- Ketersediaan Total lt/ dt 151.14 151.14 151.14 151.14 151.14 151.14
H. Kesenjangan lt/ dt 26.67 32.56 70.79 111.97 91.33 107.76
I . Target I nvestasi Air Minum 1 Alternatif 1 ( Pesimis)
- Target Cakupan Pelayanan % 85.00% 82.45% 79.90% 77.35% 74.80% 72.25%
- Target Penyediaan Air Minum lt/ det 151.14 151.46 177.33 203.52 181.37 187.06
2 Alternatif 2 ( Moderat)
- Target Cakupan Pelayanan % 85.00% 85.23% 85.45% 85.68% 85.90% 86.13%
- Target Penyediaan Air Minum lt/ det 151.14 156.56 189.64 225.42 208.28 222.98
3 Alternatif 3 ( Optimis)
- Target Cakupan Pelayanan % 85.0% 88.0% 91.0% 94.0% 97.0% 100.0%
- Target Penyediaan Air Minum lt/ det 151.14 161.65 201.96 247.32 235.19 258.89
No. Uraian Satuan
Proyeksi
Tabel 4.24. Permasalahan dan Upaya Penanganan Pengelolaan Air Minum Kota Bima
No. Aspek Pengelolaan Air Minum Permasalah YangDihadapi Lokasi Teknis Alternatif 1Manfaat Biaya Teknis Alternatif 2Manfaat Biaya Teknis Alternatif 3Manfaat Biaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A. Kelembagaan:
1 Institusi Aset Institusi (PDAM) belum diserahkan ke Kota Bima Kota Bima Upaya Pengalihan Aset / Pola Kerja Sama Aset/aset diserahkan ke Kota Bima
Kota Bima Dapat Mengoptimalkan Cakupan Pelayanan Air PDAM di wilyahnya
Rendah Upaya Pengalihan Aset / Pola Kerja Sama Aset/aset diserahkan ke Kota Bima
Kota Bima Dapat Mengoptimalkan Cakupan Pelayanan Air PDAM di wilyahnya
Sedang Upaya Pengalihan Aset / Pola Kerja Sama Aset/aset diserahkan ke Kota Bima
Kota Bima Dapat Mengoptimalkan Cakupan Pelayanan Air PDAM di wilyahnya Tinggi 2 SDM Kualitas dan kuantitas SDM rendah Kota Bima Pelatihan SDM Peningkatan kinerja pengelolaan
Rendah Pelatihan dan Rotasi SDM
Peningkatan kinerja pengelolaan
Sedang Pelatihan dan penambahan jumlah SDM Peningkatan kinerja pengelolaan Tinggi B. Teknis Operasional:
1. Cakupan pelayanan Air Minum Air Minumtertangani 17.02% Kota Bima Peningkatan cakupan layanan hingga 35 % Peningkatan jumlah penduduk terlayani Rendah Peningkatan cakupan layanan hingga 75 % Peningkatan jumlah penduduk terlayani
Sedang Peningkatan cakupan layanan hingga 100%
Peningkatan jumlah penduduk terlayani
Tinggi
2. Sumber Air Kapasitas terbatas dan penurunan debit
Kota Bima Pemeliharaan sumber air Sumber air terjaga Rendah Peningkatan kapasitas sumber air Kapasitas meningkat
Sedang Pencarian alternatif sumber air baru
Kapasitas meningkat
Tinggi
3. Unit Transmisi Jaringan terbatas dan permasalahan kebocoran Kota Bima Pemeliharaan jaringan Tingkat kebocoran berkurang
Rendah Pemeliharaan dan pembenahan jaringan
Cakupan pelayanan meningkat
Sedang Pergantian dan peningkatan jaringan
Cakupan pelayanan meningkat
Tinggi
4. Unit Distribusi Jaringan terbatas dan permasalahan kebocoran Kota Bima Pemeliharaan jaringan Tingkat kebocoran berkurang
Rendah Pemeliharaan dan pembenahan jaringan
Cakupan pelayanan meningkat
Sedang Pergantian dan perluasan jaringan
Cakupan pelayanan meningkat
Tinggi
5. Unit Pelayanan Kapasitas dan permasalahan kebocoran Kota Bima Pemeliharaan unit pelayanan Tingkat kebocoran berkurang
Rendah Pemeliharaan dan penambahan unit pelayanan
Cakupan pelayanan meningkat
Sedang Pergantian dan penambahan unit pelayanan Cakupan pelayanan meningkat Tinggi C. Pembiayaan:
1. Sumber-sumber pembiayaan Sumber pembiayaan terbatas
Kota Bima
Peningkatan kinerja Optimalisasi anggaran
Rendah Peningkatan peran masyarakat dan swasta
Peningkatan pembiayaan
Sedang Pendirian Pusat Kerjasama Pemerintah, Swasta & Masyarakat Peningkatan pembiayaan Tinggi
2. Tarif Retribusi Tarif restribusi rendah Kota Bima Peningkatan tarif restribusi Peningkatan pembiayaan pengelolaan
Rendah Peningkatan tarif restribusi
Peningkatan pembiayaan pengelolaan
Rendah Peningkatan tarif restribusi
Peningkatan pembiayaan pengelolaan
Rendah
D. Peraturan/Perundangan: Perda tidak sesuai