• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permintaan Energi

Dalam dokumen MODUL PELATIHAN PERENCANAAN ENERGI (Halaman 38-63)

Pada Latihan 2 kita akan lebih lanjut mengembangkan analisis permintaan yang telah dibahas pada Latihan 1. Selain sektor rumah tangga, terdapat tiga sektor pemakai energi yang ditam-bahkan di latihan ini, yakni industri, transportasi, dan bangunan komersial. Gunakan informasi yang ada pada bagian 2 untuk melengkapi struktur Tree, Current Accounts dan skenario Reference pada sektor-sektor tersebut.

2.1 Industri

2.1.1 Current Accounts

Di Freedonia, terdapat dua jenis industri penting yang memiliki intensitas energi tinggi, yakni industri Besi Baja (Iron & Steel) dan industri Kertas (Pulp & Paper). Sedangkan industri

lainnya dapat dikelompokkan dalam satu kategori (Other Industries). Tabel di samping menunjukkan hasil dari setiap subsektor. Analisis energi industri dilakukan baik dari sisi ekonomi (misalnya nilai tambah) maupun sisi produksi (misalnya hasil per ton). Metode analisis terkait industri tersebut biasanya bergantung pada ketersediaan data dan keragaman produk dalam subsektor. Latihan 2 ini menggunakan kedua metode tersebut.

Petunjuk: Ketika menambah cabang “Industry” atur level aktivitas menjadi

“No data” karena pada sektor ini anda menentukan satuan level aktivitas yang berbeda untuk setiap subsektor.

Penggunaan energi pada industri besi baja dan industri kertas terbagi dalam dua proses, yakni pemanasan (heat) dan penggerakan motor (motive power).

Industri Besi dan Baja

• Proses pemanasan membutuhkan energi rata-rata 24,0 GJ per ton dan boiler menggunakan batubara jenis bituminous.

• Setiap ton baja yang dihasilkan membutuhkan energi listrik rata-rata sebesar 2,5 GJ.

Industri Kertas

• Boiler dengan bahan bakar kayu membutuhkan energi sebesar 40,0 GJ per ton untuk memproduksi kertas.

• Setiap ton kertas membutuhkan pasokan energi sebesar 3 Megawatt-hours. Hasil Industri (2010)

Besi dan Baja 600,000 Ton Kertas 400,000 Ton Industri Lainnya 1.8 Milyar US$

Industri Lainnya

• Industri lainnya di Freedonia mengkonsumsi energi total sebesar 36 Juta GJ pada tahun 2010.

• 40% energi tersebut berasal dari tenaga listrik dan sisanya dari bahan bakar minyak residu (oil fuel).

Petunjuk: Ketika menambah cabang “Other Industry” gunakan tipe cabang

dengan ikon , kategori berwarna hijau. Hal ini mengindikasikan bahwa anda ingin memasukkan sebuah intensitas energi agregat pada cabang tersebut. Di bawah cabang tersebut, anda dapat menambahkan dua cabang baru, yakni cabang listrik (electricity) dan cabang bahan bakar minyak (fuel oil). Cabang anakan ini hanya terdiri atas pembagian bahan bakar (fuel shares) dan bukan intensitas energi (energy intensities). Hal yang juga harus diingat adalah bahwa harus menghitung intensitas energi dalam GJ/Dollar AS dengan menggunakan total nilai tambah untuk subsektor “Other” (lihat di atas).

2.1.2 Skenario Reference

Industri Besi Baja

• Total hasil produksi diharapkan tidak berubah: semua pembangkit listrik beroperasi pada kapasitas maksimum dan tidak ada pembangkit listrik baru yang didirikan dalam periode analisis.

• Gas alam diharapkan dapat memenuhi 10% bahan bakar untuk proses pemanasan pada tahun 2040.

• Boiler berbahan bakar gas alam 10% lebih efisien dari boiler berbahan bakar batubara.

Petunjuk: Kembali ke Current Accounts untuk menambah cabang baru untuk

Natural Gas. Anda dapat menggunakan ekspresi sederhana berikut ini untuk mengkalkulasi intensitas energi gas alam sebagai fungsi intensitas energi batubara:

Coal * 90%

Petunjuk:Ingatlah untuk menggunakan fungsi “Interp” dan “Remainder”

Industri Kertas

• Dua pabrik ketas baru akan beroperasi pada tahun 2015 dan 2020. Setiap pabrik akan menambah kapasitas produk-si keseluruhan sebesar 100 ribu ton per tahun

Petunjuk: Gunakanlah Step

Function pada Time Series

Wizard untuk merinci

peru-bahan khusus pada level akti-fitas atau variabel lainnya (lihat gambar di samping).

Industri Lainnya

• Hasil produksi industri lain diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,5% per tahun. • Persentase penggunaan energi listrik diperkirakan akan naik 55% pada tahun 2040.

2.1.3 Menampilkan Hasil Latihan

Sekarang, tinjau kembali hasil analisis anda dan bandingkan dengan lembar jawaban yang tertera di bawah ini.

Permintaan Energi Sektor Industri di Freedonia: Skenario Reference (Juta Gigajoule)

Bahan Bakar 2010 2040 Subsektor 2010 2040

Batubara (bituminous) 14.4 13.0 Industri Besi Baja 15.9 15.8 Listrik 20.2 63.6 Industri Lainnya 36.0 101.0 Gas Alam - 1.3 Industri Kertas 20.3 30.5 Bahan Bakar Minyak Residu 21.6 45.5

Kayu 16.0 24.0

2.2 Transportasi 2.2.1 Current Accounts

Passenger Transport

• Yang dimaksud dengan numpang di sini adalah pe-numpang kendaraan darat se-perti mobil dan bus, namun Anda dapat mengabaikan transportasi air dan udara.

• Pada tahun 2010, mobil pri-badi diperkirakan telah me-nempuh perjalanan sekitar 8 miliar km, sedangkan bus telah menempuh perjalanan sekitar 1 miliar km.

• Dari hasil survei diperkirakan mobil pribadi memiliki jumlah penumpang (load factor) rata-rata 2,5 orang, sedangkan bis rata-rata 40 orang.

• Penelitian juga menemukan

bahwa mobil pribadi mengkonsumsi 1 liter bahan bakar untuk perjalanan sejauh 12 km (perhitungan kasarnya 28 m.p.g – mil per galon.), sedangkan bis mengkonsumsi 1 liter bahan bakar untuk perjalanan sejauh 3 km.

• Perusahaan Kereta Api nasional melaporkan sebanyak 15 milyar penumpang-km telah melakukan perjalanan pada tahun 2010.

Petunjuk:

o Anda dapat memasukkan populasi keseluruhan (total population) sebagai

level aktivitas pada tingkat sektor (lihat bagian 1.3 data populasi).

o Gunakan informasi di atas untuk mengkalkulasi jumlah total

penumpang-km, persentase untuk setiap moda, dan intensitas energi rata-rata (per penumpang-km). Isilah formulir di atas untuk mempermudah analisis.

o Untuk perhitungan emisi, diasumsikan bahwa semua mobil pribadi

menggunakan bahan bakar bensin dan bis menggunakan bahan bakar solar.

Cara Menghitung Penumpang-Km

A Penggunaan Mobil Pribadi (miliar-km)

B Load Factor (penumpang-km/kend-km) 2,5

C=A*B = Jumlah penumpang mobil pribadi-km D Penggunaan Bus (miliar-km)

E Load Factor (penumpang-km/kend-km) 40.0

F=D*E Jumlah Penumpang Bis-km

G=F+C Penumpang Angkutan Darat (mobil)-km H Penumpang Kereta Api-km

I=G+H Jumlah Penumpang-km

Cara Menghitung Intensitas Energi

J Konsumsi bahan bakar mobil pribadi (kend-km/lt) 12.0

K Load Factor (pass-km/veh-km) 2.5

L=1/(J*K) Intensitas Energi (liter/penumpang-km)

M Konsumsi bahan bakar bis (kend-km/lt) 3.0

N Load Factor Bis (penumpang-km/kend-km) 40.0

Satuan Pembatalan dalam LEAP Ketika menentukan aktivitas transportasi barang, LEAP secara otomatis mem-batalkan satuan numerator dan deno-minator data pada saat anda mengurangi cabang-cabang pada Tree.

Sebagai contoh, mulai dengan menentukan populasi pada level sektor dan lanjutkan dengan menentukan satuan ton-km/orang. Dengan kata lain, LEAP membatalkan satuan tersebut.

[Penduduk] x [ton-km] [orang]

• Sejumlah 20% angkutan kereta api berupa kereta listrik, sedangkan sisanya adalah kereta diesel. Intensitas energi kereta listrik sebesar 0,1 kilowatt-jam per penumpang-km. Sedangkan intensitas energi kereta diesel 25% lebih tinggi dari kereta listrik.

Transportasi Barang

• Rata-rata 250 ton-km per kapita barang telah diangkut.

• 85% transportasi barang diangkut melalui jalur jalan, sisanya melalui jalur kereta api. • Transportasi darat mengkonsumsi rata-rata

4 MJ bahan bakar diesel per ton-km.

• Kereta barang berbahan bakar diesel memiliki intensitas energi sebesar 3 MJ/ton-km.

2.2.2 Skenario Reference

Transportasi Penumpang

• Permintaan akan perjalanan (penumpang-km/orang) diperkirakan naik sedikit lebih cepat dari rata-rata tingkat pendapatan (elastisitas permintaan perjalanan terkait dengan pendapatan adalah 1,1).

• Pada saat yang sama, pertumbuhan penduduk naik 2,5% per tahun.

• Pendapatan rata-rata per kapita diperkirakan naik dari nilai sekarang $3000, pada kisaran 3,5% per tahun hingga tahun 2040.

• Pada tahun 2040, dari keseluruhan jumlah angkutan darat, 75% adalah mobil pribadi.

Petunjuk: Buat variabel dengan nama “Income” dan “Population” di bawah Key

Assumptions pada Tree, kemudian hitung permintaan transportasi mendatang sebagai fungsi dari variabel tersebut. Gunakan ekspresi berikut untuk permintaan transportasi per kapita:

GrowthAs(Key\Income, 1.1)

Transportasi Barang

• Permintaan sektor transportasi barang per kapita diperkirakan naik rata-rata 2% per tahun pada periode analisis.

• Efisiensi energi semua moda transportasi (penumpang maupun barang) diperkirakan akan naik sebesar 0,5% per tahun hingga 2040, kecuali untuk mobil pribadi yang

2.2.3 Menampilkan Hasil Latihan

Tampilkan Results View dan bandingkan hasil analisis anda dengan tabel di bawah ini.

Permintaan Energi Sektor Transportasi di Freedonia: Skenario Reference (Juta Gigajoule)

Cabang 2010 2040 bahan Bakar 2010 2040

Barang 38,5 125,9 Diesel 56,5 182,6 Kereta Api 4,5 14,7 Listrik 1,1 6,1 Mobil 34,0 111,1 Bensin 22,1 240,1 Penumpang 41,1 303,0 Kereta Api 6,5 36,4 Diesel 5,4 30,3 Listrik 1,1 6,1 Kendaraan 34,7 266,6 Bis Bermesin Diesel 12,6 26,5 Mobil (Bensin) 22,1 240,1

Jumlah Transportasi 79,6 428,8 Jumlah Transportasi 79,6 428,8

2.3 Sektor Bangunan Komersial: Analisis Pemanfaatan Energi

Pada latihan ini akan dipertimbangkan tentang penggunaan pemanas ruangan pada bangunan komersial, dan tentang pengenalan aplikasi teknik analisis energi terpakai (useful energy analysis techniques). Analisis energi terpakai sangatlah membantu dalam berbagai hal dimana kombinasi dari beragam bahan bakar dan teknologi dapat memenuhi permintaan energi pada sektor layanan umum (misalnya sistem pemanas ruangan) atau ketika anda ingin membuat model efisiensi peralatan secara bebas, dan semua pelayanan pemenuhan energi.

2.3.1 Current Accounts

• Bangunan komersial di Freedonia memiliki total luas lantai sebesar 100 juta meter persegi pada tahun 2010.

• Jumlah total konsumsi energi untuk pemanas ruangan adalah sebesar 20 juta GJ pada tahun 2010. Bahan bakar minyak residu dan listrik masing-masing memasok setengah dari total energi untuk pemanas ruangan. Gas alam diperkirakan akan digunakan pada masa mendatang.

• Pemanas listrik memiliki efisiensi hampir 100%. Boiler berbahan bakar minyak memiliki efisiensi rata-rata sebesar 65%, sedangkan boiler berbahan bakar gas alam memiliki efisiensi sebesar 80%.

Petunjuk: Pada latihan ini, anda perlu

untuk set-up cabang dengan ikon yang merupakan kategori dengan in-tensitas energi agregat (Category with

aggregate energy intensity) untuk

pe-manas ruangan. Beri tanda centang pada kotak untuk mengindikasikan bahwa anda akan melakukan analisis energi terpakai (useful energy

ana-lysis) dan memasukkan intensitas

ener-gi final pada Current Accounts (final

energy intensities in Current

Accounts). Gunakan cabang Properties untuk set-up kategori ini, seperti pada gambar. 2.3.2 Skenario Reference

• Luas lantai pada bangunan komersial diperkirakan akan tumbuh 3% per tahun.

• Terkait dengan perbaikan standar penyekatan bangunan komersial maka intensitas energi terpakai (misalnya, jumlah panas yang dihantarkan per meter persegi1) diperkirakan akan turun sebesar 1% per tahun hingga 2040.

• Sampai dengan tahun 2040, penetrasi pasar boiler berbahan bakar gas alam diperkirakan akan mencapai 25%, sedangkan boiler berbahan bakar minyak diperkirakan hanya turun sebesar 10%, sisanya adalah pemanas ruangan dengan menggunakan listrik. (Ingat bahwa pembagian aktifitas ini berbeda dengan pembagian bahan bakar yang dimasukkan dalam Current Accounts).

• Pada akhirnya, standar efisiensi energi untuk boiler sektor komersial yang meningkat secara bertahap diharapkan mampu menjadi pedoman perbaikan rata-rata efisiensi boiler berbahan bakar minyak dan gas alam. Sistem bahan bakar minyak diperkirakan mencapai angka efisiensi sebesar 75% pada tahun 2040, sedangkan gas alam sebesar 85%.

2.3.3 Menampilkan Hasil Latihan

Setelah memasukkan data di atas, lihat Results View dan bandingkan hasil analisis anda dengan tabel di bawah ini.

Permintaan Energi Pemanas Ruangan Bangunan Komersial: Skenario Reference (Juta Gigajoule)

Fuels 2010 2040

Electricity 10.0 19.3 Natural Gas - 8.7 Residual Fuel Oil 10.0 3.9

2.4 Total Permintaan Energi

Sebelum melanjutkan ke latihan Transformation, periksa hasil permintaan energi anda secara keseluruhan dan bandingkan dengan grafik di bawah ini.

Total Permintaan Energi per Sektor Pelanggan: Skenario Reference

Total Permintaan Energi per Jenis Bahan Bakar: Skenario Reference

Petunjuk: Untuk melihat permintaan energi per jenis bahan bakar, pilih menu Show: Demand: Energy Demand Final Units, kemudian pilih bahan bakar

Exercise 3: Transformasi

Pada Latihan 3 anda akan mengembangkan analisis transformasi energi yang lebih detail dari data yang telah ada pada Latihan 1. Pada latihan ini anda akan membuat modul baru untuk menguji pembuatan arang kayu, penyulingan minyak (oil refining) dan penambangan batubara.

3.1 Pembuatan Arang Kayu

Freedonia tidak mengimpor maupun mengekspor arang kayu. Semua arang kayu diproduksi di dalam negeri melalui proses tradisional, yakni pembakaran kayu bakar. Cara tradisional ini memiliki efisiensi konversi dari kayu bakar menjadi arang kayu sebesar 20%. Di masa mendatang, diharapkan ada proses pembuatan arang kayu dengan cara yang lebih efisien. Cara tersebut memiliki efisiensi konversi sebesar 47%. Produksi arang kayu diharapkan akan dapat memenuhi 5% dari total permintaan di tahun 2020 dan 20% di tahun 2030.

Petunjuk: Bualtlah modul standar (bukan modul sederhana) dan pilih opsi

untuk memasukkan data efisiensi sebagai efisiensi untuk mencocokkan data di atas.

3.2 Pembangkitan Listrik

Dengan bertambahnya sektor-sektor permintaan energi pada Latihan 2, maka permintaan energi terhadap pembangkitan listrik meningkat tiga kali lipat hingg menjadi sekitar 16.200 GWh. Karena itu, anda perlu untuk menentukan sistem pembangkitan listrik yang lebih besar dan lebih realistis agar dapat memenuhi permintaan energi tambahan. Ubah data yang telah dimasukkan di Latihan 1 pada Current Accounts untuk modul Electricity Generation agar sesuai degan data di bawah ini:

Jenis Pembangkit Listrik Tahun 2010 Kapasitas (MW)

Hasil Tahun Dasar (% GWh)

PLT-Air 1,000 34%

PLT-Uap Batubara 2,500 44%

PLT-Oil Combustion Turbine 2,000 22%

Total 5,500 100% (16,200 GWj)

Di masa yang akan datang, PLT-Angin akan menjadi pilihan mitigasi. Tambahkan teknologi baru untuk PLT-Angin pada Current Accounts namun jangan masukkan data apapun terlebih dahulu.

3.3 Penyulingan Minyak (Oil Refining)

Penyulingan minyak di Freedonia telah menghasilkan kurang lebih 4,16 juta ton minyak mentah pada tahun 2010 yang dihasilkan dari kapasitas maksimum pengolahan minyak sebesar 6 juta ton2 dengan efisiensi penyulingan minyak sekitar 95,0%. Tidak ada rencana untuk membangun penyulingan minyak baru di masa mendatang.

Penyulingan minyak hanya menggunakan satu bahan dasar, yakni minyak mentah, dan menghasilkan tujuh jenis produk, yakni: bensin (gasoline), avtur (aviation gas), minyak tanah (kerosene), diesel, minyak residu (residual/fuel oil), LPG dan pelumas (lubricant). Peyulingan minyak dapat dioperasikan dengan fleksibel dan menghasilkan produk dengan kualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Produk minyak yang tidak mampu dihasilkan oleh penyulingan minyak di Freedonia akan didatangkan melalui mekanisme impor.

Petunjuk: Atur modul transformasi penyulingan minyak ke modul standar

dengan kapasitas data.

Petunjuk: Atur pengaturan dispatch menjadi ter-dispatch oleh proses

pembagian. Ingatlah untuk mengatur proses pembagian minyak mentah menjadi 100.

3.4 Penambangan Batubara

Semua batubara yang ditambang di Freedonia adalah jenis bituminous. Pada tahun dasar (base year), tambang batubara memproduksi 3,4 juta ton batubara dari kapasitas maksimum 6 juta ton. Efisiensi dari pertambangan batubara termasuk pabrik pencucian batubara adalah 80%.

Dalam skenario Reference, diasumsikan bahwa kapasitas penambangan batubara akan meng-alami peningkatan sebesar 14 juta ton pada tahun 2020 dan 23 juta ton pada tahun 2040. Hal ini berarti kapasitas penambangan batubara juga akan meningkat secara linear antara tahun 2020 sampai 2040. Setelah tahun 2030, impor batubara diperkirakan terpaksa menjadi pilihan dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat. Impor menjadi pilihan bukan karena keterbatasan sumber daya, namun karena kapasitas penambangan batubara yang tidak mampu menyesuaikan pertumbuhan permintaan yang sangat cepat.

2

Catatan: Ada batasan dalam memasukkan data kapasitas pada unit energi dasar (ekuivalen minyak dalam ton atau ekuivalen batubara dalam ton per tahun). Pada Latihan 3, anggap 1 ton batubara = 1 TCE, sedangkan 1 ton

Petunjuk: Kapasitas yang diketahui harus dimasukkan pada variabel

Exogenous Capacity. Impor batubara tidak boleh dimasukkan sebagai

kapasitas, namun sebagai variabel Output Properties pada cabang Coal Mining\Output Properties. Pastikan bahwa Peraturan Kerugian (Shortfall

Rule) diatur pada “Impor bahan bakar agar sesuai dengan kerugian”

(Import fuel to meet shortfall) agar sesuai dengan contoh permintaan di atas.

3.5 Sumber Daya (Resources)

Langkah terakhir dalam memasukkan data ialah menentukan mana sumber daya primer mana yang diproduksi di dalam negeri dan mana yang perlu diimpor. Dalam LEAP, anda dapat menyebutkan secara spesifik tahun dasar dari cadangan bahan bakar minyak dan juga produksi maksimum tahunan dari berbagai bentuk energi terbarukan, seperti tenaga air dan tenaga angin. Apabila anda tidak menyebutkan sumber daya apa saja yang tersedia, maka LEAP secara otomatis akan mengidentifikasi sumber daya tersebut sebagai hasil impor.

Data sumber daya disimpan di bawah cabang Resource. Perhatikan bahwa satu cabang terdiri dari sumber daya primer (Primary) dan sekunder (Secondary). Cabang-cabang tersebut terbaharui secara otomatis ketika anda mengedit struktur Tree pada LEAP. Anda tidak dapat menambah atau menghapus bagian dari sumber daya yang ada pada Tree.

Di Freedonia hanya terdapat beberapa sumber daya energi

yang tersedia di dalam negeri. Sumber daya tersebut ialah batubara, air, biomasa (kayu) dan angin. Sedangkan sumber daya energi seperti gas alam dan minyak haruslah diimpor. Tidak ada data yang lengkap mengenai ketersediaan cadangan batubara, air, biomasa dan angin, sehingga pada latihan ini diasumsikan bahwa semua sumber daya tersebut tidak terbatas.

Untuk menggambarkan keadaan tersebut ke dalam LEAP, masuk ke cabang Resource dan masukkan cadangan tahun dasar (base year reserves) untuk batubara dan hasil (yields) untuk kayu, air dan angin, masing-masing sebesar 1 Trilyun GJ. Masukkan nilai nol untuk cadangan minyak mentah dan gas alam. Ingat bahwa dengan definisi tersebut anda tidak perlu memasukkan data ketersediaan sumber daya pada bahan bakar sekunder.

3.6 Menampilkan Hasil Latihan

Sebelum menampilkan hasil latihan, anda sebaiknya meninjau kembali diagram sistem energi, kemudian periksa apakah sudah nampak sama dengan diagram di bawah ini:

Sekarang tukar tampilan ke Tampilan Neraca Energi (Energy Balance View). Periksa base year dan end year dari neraca tersebut dan bandingkan dengan tabel berikut ini:

Neraca Energi Freedonia Tahun 2010 (Juta GJ)

Petunjuk: Jika neraca energi tidak sesuai dengan tabel di atas, maka periksa kembali

permintaan dan Current Accounts (pada tahun 2010) sebelum menujukan kesalahan pada skenario. Berikut adalah beberapa pemecahan masalah terkait dengan neraca energi:

1. Jika persyaratan nilai energi (baik yang diimpor/diekspor/diproduksi di dalam negeri) tidak sesuai dengan hasil (result), maka sebaiknya telusuri hasil untuk melihat jikalau anda dapat membatasi cabang permintaan, transformasi dan sumber daya manakah yang tidak berfungsi seperti yang diharapkan.

2. Apabila persyaratan energi sudah tepat namun produksi impor, ekspor dan/atau domestik tidak tepat, maka ada kemungkinan nilai-nilai tersebut tidak dimasukkan secara benar. Cabang properti juga tidak diatur secara tepat. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperiksa:

o Periksa properti hasil dari setiap modul transformasi yang dapat

ditemukan pada tampilan analisis, pada folder “Output Fuels” pada setiap modul transformasi (misalnya Transformation\Oil Refining\Output Fuels). Periksa variable “Output Properties”, “Import Target”, dan “Export Target” untuk memastikan kesesuaian di antara ketiga variabel tersebut.

o Periksa variabel “Base Year Reserve” dan “Yield” pada cabang

Resources untuk memastikan bahwa telah terdapat cukup sumber daya primer dan sekunder untuk memproduksi sumber daya dan energi di dalam negeri.

o Periksa variabel target impor dan ekspor pada cabang Primary and

Secondary Resources. Variabel tersebut menambah sumber impor dan ekspor tambahan yang sebelumnya tidak ditentukan sebagai hasil dari satu atau lebih modul Transformation.

Sekarang tukar tampilan ke dalam Result View dan bandingkan hasil analisis anda dengan tabel di bawah ini.

Pembangkitan Listrik: Skenario Reference

Catatan: base year = 16.200 GWh, 2040 = 62.640 GWh

Permintaan Energi (Biaya penghematan energi, biaya pembelian peralatan, dan biaya non-bahan

bakar lainnya)

Transformasi Energi (Biaya kapital dan biaya operasi dan

pemeliharaan)

Biaya Sumber-daya Utama atau Biaya Transportasi Bahan Bakar

Biaya Eksternal terhadap Lingkungan

Exercise 4: Analisis Biaya-Manfaat

Pada latihan 4 ini, anda akan mengolah data untuk menggambarkan biaya dari berbagai macam sisi teknologi permintaan dan penyediaan energi. Kemudian anda juga akan mengaplikasikan LEAP untuk menganalisis biaya-manfaat dari berbagai skenario Policy yang terintegrasi.

Pastikan anda memiliki seperangkat data yang terdiri dari semua data masukan yang lengkap.

4.1 Pengenalan Analisis Biaya-Manfaat dalam LEAP

LEAP dapat melakukan perhitungan biaya-manfaat dari perspektif masyarakat dengan membandingkan biaya dari dua kebijakan atau lebih. Berikut adalah elemen-elemen biaya yang dapat dimasukkan dalam LEAP:

• Biaya kapital permintaan dan biaya operasi dan pemeliharaan diekspresikan sebagai biaya total, biaya per aktifitas atau biaya dari penghematan energi

• Biaya kapital transformasi

• Biaya operasi dan pemeliharaan trans-formasi, baik yang bersifat tetap maupun yang berubah-ubah

• Biaya sumber-daya asal

• Biaya bakar bakar yang diimpor

• Keuntungan bahan bakar yang diekspor • Biaya luar (externality) dari emisi polutan

• Biaya lain-lain yang didefinisikan oleh anda, misalnya biaya administrasi program efisiensi energi.

Untuk mengatur analisis pembiayaan dalam LEAP, hal pertama yang penting dilakukan adalah menarik batasan yang tetap dari sistem yang akan anda buat, sehingga tidak akan terjadi perhitungan biaya dan keuntungan ganda dalam LEAP. Misalnya, apabila anda akan menghitung biaya bahan bakar untuk pembangkit listrik, maka jangan lagi menghitung biaya listrik di dalam perhitungan biaya-manfaat secara keseluruhan.

Apabila anda belum selesai melakukan perhitungan analisis biaya, tukar pembiayaan dengan masuk ke menu General dan pilih sub-menu Basic Parameters ( ) lalu centang kotak biaya pada tab Scope. Selanjutnya, pilih tab Costing dan tentukan batasan sistem untuk perhitungan biaya. Pada latihan ini, pilih sistem energi lengkap atau “Complete Energy System” sebagai batasan. Hal ini berarti biaya bahan bakar hanya akan dihitung ketika bahan bakar tersebut diimpor atau diekspor atau ketika bahan bakar produksi dalam negeri akan diekstrak sebagai sumberdaya utama. Atur tarif potongan sebesar 5%.

Mulailah dengan membangun rangkaian skenario Policy yang akan dianalisis. Kemudian masukkan data biaya yang sesuai dengan skenario tersebut, seperti biaya permintaan, transformasi, dan sumber daya energi. Pada tahap akhir, uji beberapa hasil perhitungan pembiayaan, termasuk di dalamnya perbandingan keseluruhan biaya-manfaat dari bermacam skenario.

4.2 Membuat Skenario Policy

Masuklah ke Manage Scenario ( ) dan buatlah lima skenario berikut ini:

• Efisiensi Pencahayaan

(Effi-cient Lighting)

• Efisiensi Lemari Pendingin (Efficient Refrigerators) • Peningkatan Bus berbahan

bakar gas (CNG Buses)

Dalam dokumen MODUL PELATIHAN PERENCANAAN ENERGI (Halaman 38-63)

Dokumen terkait