• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.3 Verbatim Wawancara Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota

4.3.4 Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap

Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan

Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 Tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusun kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Pengawas kawasan tanpa rokok telah ditentukan yaitu guru yang piket setiap harinya. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok, namun setiap senin ada briefing untuk guru dan staf juga sebagai evaluasi.

Informan 2 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok ditentukan yaitu pengawas lingkungan atau guru biologi (ada 3 orang). Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan memantau kegiatan para siswa. Informan 3 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yang ditentukan yaitu

ada perwakilan siswa, guru BP dan satpam. Sepengetahuan saya tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan razia tas pada siswa. Informan 4 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yang ditentukan yaitu

guru bagian kesiswaan. Yang saya tahu tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan razia.

Informan 5 Saya tidak tahu tentang pengawas penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Saya kurang tau ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok, sepertinya tidak. Pengawasan dilakukan dengan memantau siswa.

Informan 6 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yang ditentukan yaitu satpam. Menurut saya tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan mengawasi siswa.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa pada SMA Negeri 1 Medan tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusunan kebijakan kawasan tanpa rokok. Dalam penerapannya dibentuk pengawas kawasan tanpa

rokok, namun hanya informan 1 yang mengetahui pasti siapa yang menjadi pengawas. Bagi pengawas kawasan tanpa rokok tidak ada dilakukan pelatihan tapi mendapatkan briefing pada rapat rutin guru dan staf. Proses pengawasan kawasan tanpa rokok juga tidak ada ditentukan secara khusus yaitu mengawasi siswa dan juga tindakan razia pada siswa. Kegiatan evaluasi kawasan tanpa rokok dilakukan pada briefing pada rapat rutin guru dan staf.

4.4 Verbatim Wawancara Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

4.4.1 Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 SMP Negeri 7 Medan belum mendapatkan sosialisasi dari Pemerintah Daerah tentang Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok hanya mendapatkan surat edaran. Di sekolah ini ada dilakukan sosialisasi kepada pelaksana kebijakan pada upacara sekolah, dilakukan oleh dewan guru. Informan 2 Saya tahu ada peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa

rokok di Kota Medan, tapi di sekolah ini sudah sejak awal diterapkan kawasan bebas rokok. Pernah ada sosialisasi kawasan tanpa rokok kepada dewan guru. Kawasan tanpa rokok adalah tempat dilarangnya merokok. Tujuannya supaya siswa bebas rokok. Manfaatnya agar semua tidak merokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu adalah semua tempat.

Informan 3 Saya kurang tahu peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Pernah ada sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini namun saat saya tidak hadir. Saya

kurang tau apa itu kawasan tanpa rokok dan tujuannya. Manfaatnya mencegah siswa-siswa untuk tidak merokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok adalah tempat umum dan sekolah.

Informan 4 Saya tidak tahu peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya tidak tau pernah atau tidak dilakukan sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Saya tidak tahu apa itu kawasan tanpa rokok, tujuan, manfaat dan tempat-tempat kawasan tanpa rokok.

Informan 5 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum tau pernah atau tidak dilakukan sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Kawasan tanpa rokok adalah kawasan bebas asap rokok. Tujuannya supaya udara sekitar bersih dari asap rokok. Manfaatnya untuk kesehatan. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok adalah sekolah, rumah sakit dan tempat umum.

Informan 6 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Sepengetahuan saya tidak pernah ada sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Kawasan tanpa rokok adalah kawasan tidak ada asap rokok. Tujuannya supaya asap tidak kena ke siswa. Manfaatnya untuk menjaga kesehatan. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok adalah sekolah, rumah sakit, mobil.

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Pemerintah Daerah ke SMP Negeri 7 Medan belum berjalan sebagaimana mestinya. Pada sekolah ini telah diterapkan kawasan tanpa rokok sejak lama sebelum diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR, dan masih ada informan yang belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah. Dapat dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok kurang dimengerti oleh informan (siswa), dan hanya beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa rokok yang ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan.

4.4.2 Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 Sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua warga di lingkungan sekolah. Tidak ada pedoman tentang kawasan tanpa rokok karena itu peraturan di sekolah ini. Infrastruktur kawasan tanpa rokok misalnya ruang khusus untuk merokok tidak ada, bagi yang merokok harus di tempat-tempat yang terhindar dari siswa atau di luar sekolah.

Informan 2 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada tulisan-tulisan dilarang merokok. Semua warga sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 3 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Saya kurang tau apa saja infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Semua warga sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 4 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini pernah ada poster larangan merokok, tapi sebagian sudah lepas. Semua warga sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 5 Di sekolah ini belum ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini belum ada, hanya ada infrastruktur tentang kebersihan. Semua warga sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 6 Saya tidak mengetahui apakah di sekolah ini ada/tidak tersedia tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini tidak ada. Semua warga sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua warga di lingkungan SMP Negeri 7 Medan, dan tidak ada pedoman khusus bagi pelaksana kebijakan. Sarana dan prasarana atau infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini ada tulisan ataupun poster larangan merokok namun sudah ada yang lepas dan tidak ada tempat khusus untuk merokok.

4.4.3 Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 Menurut saya, penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini sudah berjalan bagus. Saya pernah melihat beberapa guru masih merokok bahkan saya sendiri merokok namun tidak di lingkungan siswa. Sanksi telah diterapkan di sekolah ini terhadap pelanggar yaitu peringatan, surat panggilan orangtua, surat pernyataan sampai dirumahkan.

Informan 2 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah menerimanya sebagai peraturan sekolah. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu guru tapi jarang terjadi. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut belum ada tindakan yang diberikan terhadap guru yang melanggar, dan apabila terjadi pelanggaran oleh siswa, tindakan yang diberikan adalah teguran, pembinaan, surat panggilan orangtua, namun tidak ada pemecatan.

Informan 3 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah mematuhinya. Belum pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok.

Informan 4 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah mematuhi penetapan KTR tersebut. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok pada

tahun lalu yang dilakukan oleh siswa. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah penyampaian surat panggilan orangtua.

Informan 5 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah menerima dengan baik. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu guru. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tidak ada tindakan yang diberikan.

Informan 6 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah menerima penetapan KTR tersebut. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu guru namun tidak di lingkungan siswa. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tidak ada tindakan yang diberikan.

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di SMP Negeri 7 Medan sudah bagus dan tanggapan pelaksana kebijakan adalah mematuhinya, akan tetapi masih pernah ada pelanggaran seperti merokok di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh guru walaupun diusahakan tidak di lingkungan siswa. Tindakan yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah teguran ataupun peringatan, surat panggilan orangtua sampai dengan dirumahkan.

4.4.4 Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 Ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusun kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini yaitu guru dan staf. Tidak ada pengawas khusus untuk kawasan tanpa rokok telah ditentukan, pengawasan dilakukan oleh PKS kesiswaan dan PMR siswa. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok.

Informan 2 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yaitu semua guru. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan mengawasi aktivitas para siswa.

Informan 3 Saya tidak mengetahui siapa yang menjadi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok tapi sepertinya guru. Saya tidak mengetahui ada/tidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan memeriksa saat razia. Informan 4 Saya tidak mengetahui pasti siapa saja pengawas penerapan

kawasan tanpa rokok, mungkin guru BK. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan razia.

Informan 5 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok adalah kepala sekolah dan guru. Saya kurang tahu ada/tidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Saya tidak tahu bagaimana pengawasan yang dilakukan.

Informan 6 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok adalah guru BP. Saya kurang tau ada/tidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan mengawasi siswa tiap harinya.

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa pada SMP Negeri 7 Medan tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusunan kebijakan kawasan tanpa rokok. Dalam penerapannya tidak ada dibentuk pengawas khusus

kawasan tanpa rokok. Bagi pengawas kawasan tanpa rokok tidak ada dilakukan pelatihan. Proses pengawasan kawasan tanpa rokok juga tidak ada ditentukan secara khusus yaitu mengawasi siswa sehari-hari dan juga tindakan razia pada siswa. Kegiatan evaluasi kawasan tanpa rokok dilakukan insidensial atau apabila terjadi pelanggaran.

4.5 Verbatim Wawancara Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

4.5.1 Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 SD Negeri 060919 Medan belum mendapatkan sosialisasi dari Pemerintah Daerah tentang Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok. Di sekolah ini tidak ada dilakukan sosialisasi kepada pelaksana kebijakan sebelum menerapkan kawasan tanpa rokok, hanya dapat penyuluhan dari mahasiswa FKM USU.

Informan 2 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini. Kawasan tanpa rokok adalah daerah yang tidak boleh merokok. Tujuannya untuk kesehatan. Manfaatnya agar tidak mencemari lingkungan dari asap rokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu sekolah, plaza, tampat lain yang memakai AC.

Informan 3 Saya tidak mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya tidak pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini, hanya dapat penyuluhan dari mahasiswa. Kawasan tanpa rokok

adalah tidak boleh merokok. Tujuannya untuk menyehatkan. Manfaatnya asap rokok tidak masuk ke dalam tubuh karena akan menyebabkan kanker. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu rumah sakit, kantor, SPBU.

Informan 4 Saya tidak mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya tidak pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini, hanya dapat penyuluhan dari mahasiswa. Kawasan tanpa rokok adalah dilarang merokok. Tujuannya karena asap rokok tidak bagus untuk tubuh. Manfaatnya agar tubuh tetap sehat. Tempat- tempat kawasan tanpa rokok itu rumah sakit, medan mall, kampus, kantor, SPBU.

Informan 5 Saya mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini. Kawasan tanpa rokok adalah kawasan bebas asap rokok. Tujuannya saya kurang tau. Manfaatnya agar tidak tercemar asap rokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu rumah sakit, sekolah.

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Pemerintah Daerah ke SD Negeri 060919 Medan belum berjalan sebagaimana mestinya. Pada sekolah ini telah diterapkan kawasan tanpa rokok sejak lama sebelum diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR, dan menurut keterangan dari informan masih belum ada sosialisasi juga dari pihak sekolah terhadap kawasan tanpa rokok di sekolah tersebut. Dapat dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok belum sepenuhnya dimengerti oleh informan, dan hanya beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa rokok yang ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan.

4.5.2 Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 Sasaran kawasan tanpa rokok/pelaksana kebijakan adalah semua warga di lingkungan sekolah. Tidak ada pedoman tentang kawasan tanpa rokok karena itu peraturan di sekolah ini. Tidak ada infrastruktur kawasan tanpa di sekolah ini, termasuk tidak ada tempat khusus untuk merokok.

Informan 2 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Tidak ada infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 3 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada spanduk dari mahasiswa. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 4 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada spanduk dari mahasiswa. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Informan 5 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok. Tidak ada infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaran/pelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua warga di lingkungan SD Negeri 060919 Medan, dan tidak ada pedoman khusus bagi pelaksana kebijakan. Sarana dan prasarana atau infrastruktur kawasan tanpa rokok

di sekolah ini ada spanduk kawasan tanpa rokok tapi tidak ada tempat khusus untuk merokok.

4.5.3 Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan

Informan Pernyataan

Informan 1 Menurut saya, penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini sudah baik, tidak ada yang merokok selama ini. Saya tidak pernah melihat warga sekolah merokok di lingkungan sekolah. Sanksi diterapkan di sekolah ini terhadap pelanggar yaitu peringatan, surat panggilan orangtua.

Informan 2 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah baik, karena akan menghindarkan asap terhadap orang lain di lingkungan sekolah. Sepengetahuan saya jarang ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah teguran, dan dilarang untuk dilakukan lagi.

Informan 3 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah bagus. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu orangtua/wali murid. Pelanggaran tersebut yaitu merokok dan membuang puntung rokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah teguran.

Informan 4 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah bagus, karena dapat mencegah anak laki-laki merokok sejak kecil. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu orangtua/wali murid. Pelanggaran tersebut yaitu merokok dan membuang bungkus rokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah teguran.

Informan 5 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah bagus, menerima. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu orangtua murid. Pelanggaran tersebut yaitu merokok dan

membuang sampah rokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut belum ada tindakan yang diberikan.

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di SD Negeri 060919 Medan sudah berjalan baik dan tanggapan pelaksana kebijakan adalah menerima dengan baik, akan tetapi masih pernah ada pelanggaran seperti merokok di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh orangtua/wali murid. Tindakan yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah diberi teguran.

4.5.4 Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis

Dokumen terkait