• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis dengan judul : Uji Efikasi Ekstrak Tanaman Suren (Toona sinensis Merr.) Sebagai Insektisida Nabati Dalam Pengendalian Hama Daun

(Eurema spp dan Spodoptera litura F.) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009

Wida Darwiati NIM E451070134

ABSTRACT

WIDA DARWIATI. Efficacy test on suren (Toona sinensis Merr.) extract as control agents of leaf pests (Eurema spp. aGnd Spodoptera litura F.) Under direction of I.G.K.TAPA DARMA and KASNO.

Efficacy study of suren extract as control agents to leaf pest firstly to test the potential

of three fractions of compounds (methanol, n-hexane dan ethyl acetate) extracted from leaves, branches, barks and seeds to effect the mortality of leaf pests Eurema spp and S. litura , secondly to determine the lethal level of concentrations for each type extraction and thirdly to identify the type of compound of each extract fraction of the plant parts. The level of concentrations are : 0,3,5,10,15 and 20 percent (w/v) other than seeds. For seed extracts we use concentration 0,1,3,5,7,and 10 percent (w/v) with 5 replications and 10 larvaes second instars. Mortality data obtainded after 3 days are analysed by using Probit method (Finney, 1971) and Polo Plus Programmes (Robertson et al.2003) in order to measure the lethal level of concentration expected at 95% confidence interval.

Result show that the highest level of larvae mortality of Eurema spp is 98% at 1 days after treatment and the lowest level is 2% at 3 days after treatment. For S. litura the highest mortality is 42% at 1 days after treatment and the lowest is 2% at 3 days after treatment. The ethyl acetate fraction is the most effective one for killing the larva and the seeds extrascts are the most toxic followed by barks, branches and leaves extracts. LC50 seeds

extracts of ethyl acetate fractionation for Eurema spp treatments has the lowest level is 0,05 (0,36 – 1,18%) and for S. litura LC50 the mortality of larvae caused by the some extracts

are 7,62 (3,97 – 19, 06%). GCMS product an active compound is obtained largerly from leaves, barks, branches and seeds parts of the plant species.

WIDA DARWIATI. Uji Efikasi Ekstrak Tanaman Suren (Toona sinensis Merr.) Sebagai Insektisida Nabati Dalam Pengendalian Hama Daun (Eurema spp. dan

Spodoptera litura F.) Dibimbing oleh I.G.K. TAPA DARMA dan KASNO.

Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati (biodiversity) termasuk jenis tumbuhan yang mengandung bahan aktif pestisida, bahkan terdapat lebih dari 1.100 jenis tumbuhan yang mengandung bahan insektisida. Salah satu tumbuhan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan insektisida nabati dalam pengendalian hama daun adalah genus Toona (suren) yang termasuk famili Meliaceae dan belum banyak dimanfaatkan. Penggunaan insektisida sintetik dalam pengendalian hama memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dapat mengendalikan hama sasaran dengan cepat. Selain memiliki keuntungan, penggunaan insektisida sintetik juga dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya dapat menyebabkan resistensi dan resurjensi hama, terbunuhnya musuh alami dll. Dampak negatif insektisida sintetik memicu reaksi balik masyarakat yang pada akhirnya memunculkan sikap keraguan terhadap insektisida sintetik. Keraguan tersebut menyebabkan orang mencari cara atau sarana pengendalian alternatif yang lebih aman.

Penelitian uji efikasi ekstrak tanaman suren (Toona sinensis Merr.) sebagai insektisida nabati dalam pengendalian hama daun (Eurema spp dan Spodoptera litura F) dilakukan dilaboratorium hama dan penyakit Kelti Perlindungan Hutan Puslitbang Hutan Tanaman Bogor serta laboratorium Hasil Hutan Fahutan IPB pada bulan Januari – Mei 2009 dengan beberapa tahapan diantaranya persiapan serbuk dari bagian daun, ranting, kulit batang dan biji tanaman suren dikering anginkan hingga mencapai kadar air sekitar 15%, kemudian dipotong-potong sebesar batang korek api kemudian diblender hingga halus dan didapat serbuk dengan ukuran yang seragam, kemudian dilakukan ekstraksi yang umum untuk mengekstrak bahan insektisida botani dengan metode sokslet kemudian dilakukan fraksinasi dengan pelarut methanol, n-heksan dan etyl asetat. Tujuan penelitian ini adalah menguji bioaktivitas dari ketiga fraksinasi (methanol, n-heksan dan etyl asetat) dari ekstrak daun, ranting, kulit batang dan biji tanaman suren terhadap mortalitas hama daun (Eurema

spp. dan S.litura), menentukan konsentrasi dan lethal concentration (LC) dari ketiga fraksi tersebut, serta menganalisa kandungan bahan aktif yang terdapat dalam ekstrak daun, ranting, kulit batang dan biji tanaman tsb. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0, 3, 5, 10, 15 dan 20 % (w/v) untuk perlakuan ekstrak dari daun, ranting dan kulit batang, sedangkan untuk ekstrak biji digunakan konsentrasi 0, 1, 3, 5, 7 dan 10% (w/v) dengan 5 kali ulangan dan 10 larva instar dua yang digunakan sehingga total larva yang digunakan dalam uji efikasi ekstrak suren sebanyak 300 larva untuk tiap ekstrak per fraksi. Data kematian dari serangga uji tersebut sampai pada hari ke tiga diolah dengan Analisis Probit (Finney 1971) dengan menggunakan Program Polo Plus (Robertson et al 2003). Selain dalam rangka memberdayakan tumbuhan lokal, secara umum tujuan penelitian ini adalah mencari kandidat tumbuhan sebagai sumber insektisida botani baru yang dapat dimanfaatkan oleh para pengelola hutan sebagai alternatif pengendalian hama.

42% sedangkan untuk mortalitas terendah dicapai 2% pada 3 HSP (Hari Setelah Perlakuan) untuk kedua serangga uji. Dari hasil fraksinasi perlakuan fraksi etyl asetat paling efektif dibanding fraksi yang lain dan ekstrak biji paling toksik dari ekstrak suren dibanding bagian yang lain. Hasil LC50 ekstrak biji pada perlakuan Eurema spp sebesar 0,05 dengan

SK (Selang Kepercayaan 95%) (0,36 – 1,18) sedangkan pada S. litura LC50 sebesar 7,62

dengan SK (Selang Kepercayaan 95%) (3,97 – 19,06). Hasil analisa dari Gas Chromatografi Mass Spectrofotometer (GCMS) kandungan bahan aktif dari tanaman suren ini banyak didapat dari bagian daun kemudian diikuti dari perlakuan dari bagian kulit batang, ranting dan biji.

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2009

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

UJI EFIKASI EKSTRAK TANAMAN SUREN (Toona sinensis Merr)

Dokumen terkait