• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Dalam dokumen PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (Halaman 26-33)

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan berdasarka hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti dan diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya. tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Malang, …(tanggal)………. Mahasiswa, Materai Rp 6.000,-1 Tanda tangan Nama Mahasiswa NIM...

Lampiran 5. 1. Contoh Lembar Abstrak....Untuk Seminar/Makalah

ABSTRAK

Riswanto Ayunadi , Program Studi Teknik Industri S-1 , Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang, Januari 2017, Analisis Beban Kerja Karyawan Pada UD. TOSA BEVERAGEST Dengan Metode Workload Analysis (WLA). Dosen Pembimbing : Nelly Budiharti dan Sumanto

Untuk dapat mencapai produktivitas yang optimal UD. Tosa, yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), memiliki masalah dalam pencapaian target distribusi. Dimana target distribusi mingguan dari tanggal 30 April sampai dengan tanggal 2 Juli 2016 tidak ada yang tercapai, yaitu dengan target distribusi sebesar 7200 galon dan yang tercapai hanya 80,26% dari target, yaitu sebesar 5779 galon. Dalam hal ini UD. Tosa harus memperhatikan beban kerja masing-masing karyawannya, sehingga dapat dijadikan langkah penyelesaiaan masalah dalam distribusi sehingga target bia tercapai.

Penelitian ini menggunakan metode Work Load Analysisis (pengukuran beban kerja). Penelitian dilakukan dengan mengukur rata-rata presentase produktif karyawan. Dilakukan penentuan performance rating serta allowance dari tip-tiap karyawannya. Dilanjutkan pengukuran beban kerja untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal tiap-tiap stasiun kerja.

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata beban kerja pada bagian gudang/loading dengan 3 orang karyawan adalah 113,72% dengan usulan penambahan jumlah karyawan menjadi 4 orang dengan rata-rata beban kerja yang akan diterima sebesar 85,29%. Pada bagian pengiriman rata-rata beban kerja dengan 3 orang karyawan adalah 111,83% dengan usulan penambahan jumlah karyawan menjadi 4 orang dengan rata-rata beban kerja yang akan diterima sebesar 83,87%.

Lampiran 5.2. ABSTRACT

Abstrak ditulis dalam bahasa inggris

ABSTRAK

Nelly Budiharti, Jurusan Teknik Mesin, Minat Teknik Industri Manufaktur, Fakultas Teknik Universits Brawijaya, Januari 2016, Alternatif Model Strategi Persediaan Kedelai Produksi Negeri Guna Mencapai Swasembada, Dosen Pembimbing : Pratikto, Sudjito Soeparman dan Purnomo Budi Santoso.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Menemukan model dan strategi yang dapat mencukupi persediaan kedelai produksi dalam negeri sehingga dapat mengurangi defisit dan pada akhirnya dapat mencapai swasembada.

Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi (Survey, wawancara dan Questioner), dilakukan dengan instansi terkait yaitu pada Dinas Pertanian tanaman pangan, Gabungan kelompok petani ( Gapoktan ), Kelompok Usaha Tani (Kapoktan ) dan individu petani Kedelai nasional Kabupaten Jember dan Banyuwangi berupa data primer, data sekunder diperoleh dari road map penelitian terdahulu dan dokumen dokumen yang terkait antara lain dari Biro Pusat Statistik dan Kementrian pertanian bidang tanaman pangan baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional serta web masing-masing instansi terkait dan web umum. Penelitian menggunakan 9 Variabel ( 7 variabel bebas dan 2 variabel terikat ) dengan 37 indikator.

Analisa data dilakukan dengan menghitung distribusi frekwensi kumulatif dan nilai rata-rata (Mean) , kemudian dilakukan Uji Validasi dan Realibility, selanjutnya dilakukan Uji asumsi linearitas menggunakan sofware SPSS17 for windows, Uji Pengukuran Model, Kesahihan Model dan Hipotesa menggunakan software Smart PLS versi 2,0. Masing-masing faktor dan indikator yang berpengaruh dilakukan analisa SWOT untuk menentukan strategi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Model dinyatakan sahi dengan nilai R sebesar 0,987 artinya model ini dapat diterangkan oleh faktor dan indikator yang digunakan sebesar 98,7 % dan hanya 1,3 % diterangkan oleh faktor dan indikator lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil uji hipotesa dengan tingkat kepercayaan 85 % menyimpulkan yaitu : Harga Penjualan Petani ( X1 ), Produktivitas yang tinggi ( X6 ) dan Produksi yang tinggi ( Y1 ) berpengaruh 89 %, 100 % dan 88 % terhadap Persediaan kedelai produksi dalam negeri (Y2). Untuk memenuhi persediaan kedelai produksi dalam negeri perlu dilakukan strategi agresif yaitu bertahap menyetop impor kedelai produksi luar negeri dengan melakukan tindakan perbaikan pada 8 kelemahan yang ada dan mewujudkan 16 peluang yang tersedia dengan tetap mempertahankan 14 kekuatan yang dimiliki serta meniadakan 2 ancaman dari intern.

Lampiran 6. Contoh Lembar Ringkasan ....Untuk Laporan Skripsi

RINGKASAN

Nelly Budiharti, Jurusan Teknik Mesin, Minat Teknik Industri Manufaktur, Fakultas Teknik Universits Brawijaya, April 2017, Alternatif Model Strategi Persediaan Kedelai Produksi Dalam Negeri Guna Mencapai Swasembada, Dosen Pembimbing : Pratikto, Sudjito Soeparman dan Purnomo Budi Santoso.

Di Indonesia, kedelai merupakan komoditas pangan yang strategis, urutan ketiga setelah padi dan jagung, karena setiap hari dikonsumsi oleh hampir semua masyarakat. Di satu sisi saat ini Indonesia merupakan negara produsen kedelai urutan ke 6 terbesar di dunia, namun di sisi lain Indonesia merupakan negara importir kedelai tingkat dunia urutan ke 9, sampai tahun 2019 diperkirakan masih defisit 226 %. Maka perlu meningkatkan produksi kedelai bukan dengan jalan impor melainkan menemukan Model Strategi yang tepat sehingga persediaan kedelai prodksi dalam negeri tercukupi. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Menemukan Model Strategi Persediaan Kedelai produksi dalam negri dan mengusulkan untuk menerapkannya agar persediaan kedelai produksi dalam negeri dapat tercukupi sehingga mengurangi import dan selanjutnya mencapai swasembada

Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi (Survey, wawancara dan Questioner), dilakukan dengan instansi terkait yaitu pada Dinas Pertanian tanaman pangan, Gabungan kelompok petani ( Gapoktan ), Kelompok Usaha Tani (Kapoktan ) dan individu petani Kedelai nasional Kabupaten Jember dan Banyuwangi berupa data primer, data sekunder diperoleh dari road map penelitian terdahulu dan dokumen dokumen yang terkait antara lain dari Biro Pusat Statistik dan Kementrian pertanian bidang tanaman pangan baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional serta web masing-masing instansi terkait dan web umum. Penelitian menggunakan 9 variabel dengan 37 indikator. Analisa data dilakukan dengan menghitung distribusi frekwensi kumulatif dan nilai rata-rata (Mean) , kemudian dilakukan Uji Validasi dan Realibility, selanjutnya dilakukan Uji asumsi linearitas menggunakan sofware SPSS17 for windows, Uji Pengukuran Model, Kesahihan Model dan Hipotesa menggunakan software Smart PLS versi 2,0. Masing-masing variabel dan indikator yang berpengaruh dilakukan analisa SWOT untuk menentukan strategi.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Nilai Mean di atas 4 ( setuju ) dari skala likert 5, data valid dan reliabel, hubungan antara varibel dan indikator mempunyai korelasi yang kuat yaitu 0,96, mengikuti pola Cuadratic dan Cubic, Hasil uji pengukuran model untuk masing masing variabel dan indikator mempunyai nilai rata rata 0,891 artinya masing masing variabel dan indikatornya memberi kontribusi sebesar 89,1 % terhadap model dengan nilai AVE rata rata di atas 0,5 yaitu 0,823 yang artinya model dinyatakan bagus. Hasil test kesahihan model diperoleh kesimpulan bahwa Model dinyatakan sahi dengan nilai R sebesar 0,987 artinya model ini dapat diterangkan oleh varibel dan indikator yang digunakan sebesar 98,7 % dan hanya 1,3 % diterangkan oleh varibel dan indikator lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil uji hipotesa dengan tingkat kepercayaan 85 % diperoleh model strategi persediaan kedelai produksi dalam neger yang terbentuk dari Modal yang cukup ( X2

) dan Lahan dan Intensifikasi ( X5 ) yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Produksi yang tinggi ( Y1 ) sebesar 100 % dan 95%, variabel Persediaan Kedelai produksi dalam negeri ( Y2 ) dipengaruhi oleh variabel Produksi yang tinggi ( Y1 ) sebesar 88 %, , variabel Harga Pokok Petani ( X1 ) sebesar 89 % dan variabel Produktivitas yang tinggi ( X6 ) sebesar 100%. Untuk memenuhi persediaan kedelai produksi dalam negeri perlu dilakukan strategi agresif yaitu bertahap menyetop impor kedelai dengan melakukan tindakan perbaikan pada 8 kelemahan yang ada dan mewujudkan 16 peluang yang tersedia dengan tetap mempertahankan 14 kekuatan yang dimiliki dan meniadakan 2 ancaman dari intern. Dari masing masing Variabel dan Indikator yang berpengaruh diusulkan strategi sebagai berikut :

1. Tetap mempertahankan kekuatan yang dimiliki antara lain : 1) memberikan penyuluhan, 2) menggunakan input sesuai dengan anjuran, 3) menggunakan teknik produksi sesuai dengan anjuran, 4) ada peminjaman tanpa bunga, 5) menanam monokultur, 6) memberi subsidi input, 7) memberi subsidi sarana, 8) Tersedia Penangkar benih dan bibit unggul,9) Keuntungan yang tinggi , rata 300-400%, 10) Banyak manfaat untuk kebutuhan industri, 11) Produktivitas yang tinggi, sekitar 15 ku/ha, 12) Tersedia lahan yang masih luas dan prospek, 13) Banyak peneliti yang berminat meneliti, 14) Permintaan yang sangat tinggi

2. Perlu memperbaiki kelemahan yang ada baik dipihak petani maupun pemerintah dan masyarakat agar persediaan kedelai tercukupi antara lain : 1) menambah tenaga penyuluh, 2) menambah ketersediaan penangkar benih, 3) persentase subsidi input ditingkatkan, 4) subsidi sarana ditingkatkan, 5) menyediakan lembaga peminjaman dengan jangka panjang bunga rendah, 6) mau menanam kedelai dengan cara tumpang sari, 7) segera mendirikan koperasi dan 8) memperbanyak waktu tanam

3. Perlu mewujudkan peluang yang ada antara lain: 1) pemberlakukan tarif impor 25%, 2) pembatasan impor (Maksimum 10%), 3) pemanfaatan : lahan terlantar, 4) lahan perhutani, 5) lahan perkebunan, 6) lahan gambut, 7) lahan tegal, 8) lahan dataran tinggi, 9) lahan dataran rendah, 10) lahan kebun, 11) lahan hutan, 12) lahan pasang surut, 13) lahan halaman rumah, 14) Menanam dengan tumpang sari, 15) mendirikan koperasi dan 16) menanam sepanjang tahun

4. Mengurangi atau meniadakan ancaman dengan jalan: 1) meningkatkan harga jual petani menjadi Rp. 8500,-/kg dan 2) menjaga stabilitas harga

Model Strategi dapat dilakukan jika semua pihak terutama yang terkait , dengan sungguh sungguh melaksanakanya karena semua kelemahan dapat diatasi karena sudah dilakukan penelitian oleh peneliti sebelumnya. Untuk peluang harus berani/mau mencoba/menerapkan begitu juga untuk ancaman berusaha diatasi dan berusaha mempertahankan kekuatan yang telah dimiliki bila perlu meningkatkanya.

Kata Kunci : Alternatif, Model, Strategi, Persediaan, Swasembada, Kedelai produksi dalam negeri

SUMMARY

Nelly Budiharti, Department of Mechanical Engineering, Industrial Engineering Interests, Brawijaya University, Faculty of Engineering, April 2017, Alternative Strategic Model For Domestic Soybean Production Inventory To Achieve Self-Sufficiency, Supervisor: Pratikto, Sudjito Soeparman and Purnomo Budi Santoso.

In Indonesia, soybean is a strategic food commodities. Third after rice and maize, because every day is consumed by almost all communities. On one hand Indonesia is currently the soybean producing countries rank sixth in the world. On the other hand Indonesia is the world's importer of soybean sequence level to 9 Until 2019 deficit is estimated 226%. It is necessary to increase the production of soybean not by imports, but by finding the right strategy model that supplies the domestic soybean production.

The objectives of this study are: Finding the Model Strategic Inventory Domestic Soybean production and proposes to implement in order to supply domestic soybean production can be provided, thereby reducing the import and further achieve self-sufficiency. This research was conducted by observation (surveys, interviews and Questionnaire). Data were collected by relevant agencies, namely the Department of Agriculture crop, Combined farmer groups (Gapoktan), Group Farming (Kapoktan) and individual national Soybean farmers Jember and Banyuwangi form of primary data. Secondary data were obtained from previous research road map and related documents, among others from the Central Bureau of Statistics and the Ministry of agriculture field crops at the district, provincial and national levels as well as the web of each relevant agencies and the public web. Research using 9 variables with 37 indicators. Data analysis was done by calculating the average value (Mean), then do Validation Test and Realibility, assuming linearity test is then performed using SPSS17 software for windows. Test Measurement Model, Validity Model and hypotheses using Smart PLS software version 2.0. Variables and indicators that influence will be analysist by SWOT determine. This study concluded that the Mean Values above 4 (agree) on a Likert scale 5. Data are valid and reliable. The relationship between variables and indicators have a strong correlation that are 0.96 with Cuadratic and Cubic pattern, results of measurement models for each variable and the indicator has an average value of 0.891 that mean variable and its indicator of 89.1% contributed to the model , Value AVE average is 0,823 at least 0.5 , which means the model considered to be good. The results of the model test is expressed Sahi with R value of 0.987 that means the model can be explained by variables and indicators used by 98.7% and only 1.3% is explained by other variables and indicators were not examined in this study. The results of hypothesis test with a confidence level of 85% was obtained strategic model inventory of domestic soybean production formed Sufficient capital (X2) and Land and Intensification (X5) that have an influence on the dependent variable High production (Y1) of 100% and 95%, variable Inventory of domestic soybean production (Y2) is influenced by variables High production (Y1) by 88%, the variable sold price (X1) by 89% and high productivity variable (X6) of 100%. To meet the supply of domestic soybean production need to do an aggressive strategy that is gradually stop imports of soybeans by taking corrective action on 8 weaknesses and realize the opportunities available 16 while maintaining a strength of 14, and negates 2 from internal threats.

Of each of the variables and indicators that influence the proposed strategy :

1. Keeping the power that include: 1) providing information, 2) using the input in accordance with the recommendation, 3) using production techniques in accordance with the recommendation, 4) no lending without interest, 5) monoculture planting, 6) provide input subsidies, 7) subsidizing facilities, 8) available breeder seeds and seeds, 9) Gain high, on average 300-400%, 10) Many of the benefits for industry, 11) Productivity is high, about 15 ku / ha, 12 ) There are still vast lands and prospects, 13) Many researchers are interested in conducting research, 14) Demand is very high

2. It should improve the weaknesses that exist both on the part of farmers and the government and society to adequate soybean supplies, among others: 1) add FEA, 2) increase the availability of seed, 3) the percentage increased input subsidies, 4) subsidy improved facilities, 5) presents long-term lending institution with low interest rates, 6) want to plant soybeans in a way intercropping, 7) immediately establish cooperative and 8) reproduce planting

3. It is necessary to realize the opportunities that exist, among others: 1) the imposition of import tariffs of 25%, 2) import restrictions (maximum 10%), 3) utilization: wastelands, 4) land perhutani, 5) plantations, 6) peatlands, 7) dry land, 8) the highlands, 9) of plains, 10) croplands, 11) of forest land, 12) tidal land, 13) land yard, 14) Plant with intercropping, 15) set up a cooperative and 16) grow throughout the year

4. Reduce or eliminate the threat to the road: 1) increase the selling price of

farmers to Rp. 8500, - / kg and 2) to maintain price stability

Model Strategies can be done if all parties, especially related, with earnest to do. For a chance to be brave / want to try / apply as well to strive, overcome the threats and

maintain the forces that have held, increase if necessary.

Keywords: Alternative Model, Strategic, Inventory, Self-sufficiency, Domestic Soybean production

Lampiran 7. Contoh Halaman Pengantar

(Sesuai Keinginan Penulis)

Dalam dokumen PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (Halaman 26-33)

Dokumen terkait