• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

C. Perolehan Aktiva Tetap

Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan

Menurut Hadibroto (2000; 245) ada beberapa cara untuk memperoleh aktiva tetap dalam sebuah entitas usaha. Diantaranya adalah:

1. Dengan pembelian tunai, 2. Dengan pembelian angsuran, 3. Dengan pertukaran aktiva lain, 4. Dengan membuat sendiri, 5. Sewa guna usaha,

6. Pertukaran sekuritas, dan 7. Dari pemberian atau hadiah.

Cara perolehan aktiva tetap ini akan mempengaruhi akuntansi daripada aktiva tetap, khususnya mengenai masalah biaya perolehannya sampai dengan aktiva tetap ditetapkan dan siap dipergunakan. Berikut akan diuraikan tiap cara dari perolehan aktiva tetap ini.

1. Pembelian Tunai

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara pembelian tunai akan memerlukan uang kas. Pengeluaran yang menjadi biaya perolehan aktiva tetap tersebut adalah harga aktiva itu sendiri ditambah dengan segala biaya yang menyangkut padanya, seperti pajak penjualan, biaya pengangkutan, asuransi dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya uji coba, dan biaya lain- lain. Biaya- biaya di atas merupakan biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan dalam proses produksi.

Biaya yang dibebankan pada pembelian tanah sebagai contoh, selain daripada harga dasar tanah itu sendiri termasuk juga biaya- biaya seperti: komisi bagi perantara, pengukuran tanah, pematangan tanah, penelitian, sertifikat tanah, dan biaya lain- lain yang menyangkut pembeliannya.

Biaya yang dimaksudkan dalam pembelian aktiva tetap lainnya, seperti bangunan, kendaraan, dan lain-lain akan sama dengan aktiva yang disebutkan di atas yaitu biaya- biaya yang memungkinkan aktiva tersebut siap untuk dipergunakan. Jika aktiva yang dibeli merupakan barang bekas, selalu dibebankan pula biaya onderdil yang baru yang diperlukan, biaya perbaikan, jika perlu biaya pengecatan dan biaya lain-lain, yang dinilai

30

dapat menambah nilai guna dan umur manfaat aktiva tetap tersebut sehingga dapat dipergunakan secara maksimal.

2. Pembelian Angsuran

Apabila aktiva diperoleh dengan pembelian angsuran untuk beberapa jangka waktu yang cukup lama, maka perhitungan biaya perolehannya bergantung pada kontrak jual- belinya. Pada pembelian yang demikian selalu dikenakan bunga, dan bunga atas pembelian angsuran tersebut dibebankan pada biaya bunga, tidak termasuk dalam biaya perolehan aktiva. Dengan kata lain perolehan aktiva tetap ini sama dengan cara perolehan aktiva tetap melalui pembelian tunai.

3. Pertukaran Dengan Aktiva Lain

Selain dengan pembelian tunai dan angsuran, aktiva tetap juga dapat diperoleh dengan mempertukarkan aktiva tetap dengan suatu aktiva tetap lainnya baik yang sejenis ataupun tidak. Suatu aktiva yang diperoleh degan tukar-tambah, harga aktiva yang baru (pengertian baru disini, tidak senantiasa barang yang belum pernah dipakai) dinilai dengan harga pasarnya. Perbedaan harga antara aktiva yang baru dan nilai buku aktiva yang lama akan merupakan keuntungan atau kerugian dalam pertukaran kedua aktiva ini. Apabila aktiva yang baru ini dibeli dengan tunai, maka biaya perolehan dari aktiva ini adalah jumlah uang tunai yang dikeluarkan, sedangkan selisih harga aktiva baru dan nilai buku aktiva lama akan merupakan keuntungan ataupun kerugian.

4. Membuat Sendiri

Adakalanya aktiva dalam perusahaan diperoleh dengan cara membuat sendiri. Ini selalu dilakukan karena biaya perolehannya akan lebih rendah atau kualitas yang lebih baik daripada membeli. Dalam hal ini, ada bermacam-macam biaya yang ditimbulkan dalam proses pembuatan sendiri aktiva tetap, hingga aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan perusahaan dalam proses produksi.

Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan dalam menjalankan operasi bisnisnya:

a. Mamanfaatkan fasilitas yang menganggur, b. Menghemat biaya konstruksi,

c. Mencapai standard kualitas konstruksi yang lebih tinggi, d. Agar dapat segera dioperasikan.

Dalam hal ini, biaya perolehan aktiva tetap merupakan seluruh biaya- biaya pembuatannya, bahan baku, tenaga kerja dan biaya tidak langsung lainnya yang merupakan biaya- biaya di luar daripada biaya operasi perusahaan sehari-hari. 5. Sewa Guna Usaha

Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang- barang modal untuk digunakan oleh suatu entitas usaha dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran- pembayaran secara berkala disertai hak pilih (option) bagi perusahaan tersebut untuk

32

membeli barang- barang modal bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha setelah berakhirnya masa sewa guna.

Ada dua kemungkinan yang sering digunakan:

a. Sewa guna usaha dianggap sebagai persetujuan sewa- menyewa (operating lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha tidak memiliki hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha.

b. Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembelian/ penjualan (finance lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama 6. Pertukaran Dengan Sekuritas

Perusahaan bisa mendapatkan aktiva tetapnya melalui pertukaran dengan surat- surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan, baik berupa sekuritas hutang maupun sekuritas saham. Pada dasarnya, nilai perolehan aktiva yang didapat melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas harus diukur berdasarkan:

a. Harga pasar dari sekuritas yang diserahkan dalam transaksi, b. Harga pasar yang didapat.

Aktiva tetap yang diperoleh melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas biasanya terjadi dalam rangka merger atau akuisisi.

7. Pemberian atau Hadiah

Aktiva yang diperoleh sebagai pemberian atau hadiah dari pihak lain, sebenarnya tidak memiliki pengeluaran biaya. Kalaupun ada biaya yang dikeluarkan, biaya tesebut merupakan biaya yang muncul dalam rangka memperolehnya dan jumlah biaya tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan nilai daripada aktiva itu sendiri.

Meskipun demikian, karena aktiva ini dipergunakan dalam operasi bisnis perusahaan, maka aktiva ini harus mempunyai biaya perolehan dalam rangka pembebanan penyusutannya (depreciation). Pada umumnya dalam hal ini, aktiva tetap harus dinilai biaya perolehannya dan dibukukan sebagai aktiva tetap dengan nilai buku. Penilaian biaya perolehan ini merupakan penambahan kekayaan perusahaan, atau menjadi sumber penambahan modal. Dalam pembukuan, hal ini diseimbangkan dengan perkiraan modal donasi (donation capital account) pada sisi kredit.

Sebagai contoh, asumsikan sebuah perusahaan mendapatkan sebuah kendaraan hasil donasi yang nilai bukunya ditaksir sekitar Rp. 17.000.000,-. Ayat jurnal untuk mencatat pemberian tersebut adalah:

Kendaraan Rp. 17.000.000,-

Modal Donasi - Kendaraan Rp. 17.000.000,-

Dalam hal ini, dari beberapa cara perolehan aktiva tetap yang telah disebutkan di atas, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian tunai dan

34

donasi/ sumbangan dari pihak lain. Hal tersebut akan diuraikan pada penjelasan dibawah ini.

1. Pembelian tunai

Aktiva tetap yang dibeli dan dimiliki dengan cara tunai, dicatat sebesar harga yang dikeluarkan untuk pembelian itu ditambah dengan biaya-biaya lain sehubungan dengan pembelian/ perolehan aktiva tetap tersebut hingga dapat digunakan dalam proses produksi secara maksimal. Biaya- biaya tersebut dikurangi dengan potongan harga yang diperoleh dalam transaksi, baik karena pembelian dalam jumlah besar maupun karena pembayaran yang dipercepat.

Aktiva tetap yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi USU yang cara perolehannya dengan cara pembelian tunai, yaitu: computer, kipas angin, meja dan peralatan kantor, dll. Pengadaan atau pembelian aktva tetap yang kategori harganya antara 50 - 100 juta dilakukan melalui prosedur. Dalam hal ini, pembelian aktiva tetap tersebut harus dilakukan melalui persetujuan Pembantu Dekan II, yang kemudian daftar barang- barang yang dibutuhkan tersebut diteruskan ke Biro Rektor untuk disetujui. Setelah pengadaan barang tersebut dilakukan, maka barang diserah-terimakan ke bagian perlengkapan Fakultas Ekonomi USU untuk ditandatangani kemudian didistribusikan ke sub bagian yang membutuhkan.

Jurnal Pembelian peralatan Peralatan Kantor ………… xxx

Setelah semua prosedur dilalui, aktiva tetap yang baru tersebut harus diberi penomoran inventaris. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan internal Fakultas Ekonomi USU atas seluruh aktiva tetap yang dimiliki. 2. Donasi atau sumbangan

Aktiva tetap yang dimiliki atau diperoleh melalui sumbangan/ donasi disebut dengan nonreciprocal transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan balik. Aktiva ini wajib dicatat di sebelah debet sebesar harga pasar yang wajar atau sebesar penilaian yang wajar yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai (appraisal company) yang independent. Sedangkan penyeimbang pada sisi kredit dicatat sebagai modal donasi (donation capital).

Ikatan Akuntan Indonesia, (2009 : 162) berpendapat bahwa, “Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkredit akun modal donasi”.

Aktiva tetap yang diperoleh atau dimiliki melalu sumbangan atau donasi dicatat sebagai aktiva apabila hak yang melekat atas aktiva tetap tersebut telah diterima. Apabila ada biaya-biaya dalam rangka perolehan ini, maka biaya-biaya tersebut dicatat sebagai resume expenditure. Sebagai contoh bagian dari resume expenditure adalah biaya surat-surat, biaya akte, dan lain sebagainya.

Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Aktiva tetap……… xxx Modal donasi……….. xxx

36

Dokumen terkait