• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPAJAKAN (lanjutan) TAXATION (continued) Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember

2010, TPN mempunyai rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar masing-masing USD 56.295 dan USD 54.641, yang akan kedaluwarsa dalam berbagai jumlah di antara 2011 sampai dengan 2015. Realisasi aset pajak tangguhan dari rugi fiskal yang dapat dikompensasi ini tergantung dari kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba kena pajak yang cukup sebelum kedaluwarsa rugi fiskal tersebut. Walaupun realisasi tidak dapat dipastikan, Perusahaan yakin bahwa kemungkinan besar aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi melalui kompensasi laba kena pajak di

masa depan. Bagaimanapun, aset pajak

tangguhan yang sebelumnya ditaksir dapat

terealisasi bisa dikurangi jika laba kena pajak masa depan yang aktual lebih rendah dari yang diperkirakan.

As of June 30, 2011 and of December 31, 2010, TPN had tax loss carryforwards of approximately USD 56,295 and USD 54,641, respectively, which will expire in varying amounts between 2011 and 2015. Realization of deferred tax assets from this tax loss carryforwards is dependent on the Company‟s ability to generate sufficient taxable income prior to expiration of the tax loss carryforwards. Although realization is not assured, the Company believes that it is probable that the deferred tax assets will be realized through the reduction of future taxable income. However, the amount of deferred tax assets considered realizable could be reduced if actual future taxable income is lower than estimated.

Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (PP No. 81/2007) tentang ―Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka‖ mengatur bahwa perusahaan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perusahaan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya sedikitnya 40% dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, dimana masing-masing pihak memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh perusahaan terbuka sekurang-kurangnya selama 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak.

The Government Regulation No. 81/2007 (Gov. Reg. No. 81/2007) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies” stipulates that publicly-listed companies in Indonesia can obtain a reduction in the reduced income tax rate, by 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided that they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesian Stock Exchange, where shares owned by the public are at least 40% of the total paid up shares and such shares are owned by at least 300 parties, where each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of 6 months in one tax year.

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates up to a maximum of 30% to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

Obligasi dan sukuk ijarah Bonds and sukuk ijarah

Obligasi dan sukuk ijarah terdiri dari: Bonds and sukuk ijarah consist of:

30.06.2011 31.12.2010

Nilai nominal Nominal value

Obligasi TPN I 2010 8,491 8,119 TPN I 2010 Bond

Sukuk Ijarah TPN I 2010 23,264 22,244 Sukuk Ijarah TPN I 2010

Diskonto yang belum diamortisasi (496) (546) Unamortized discount

Jumlah 31,259 29,817 Total

Obligasi TPN I 2010 TPN I 2010 Bond

Pada tanggal 2 Juni 2010 TPN menerbitkan obligasi Rupiah (―Obligasi‖) sebesar Rp 73 milyar (setara US$8,49 juta per tanggal 30 Juni 2011) (satuan penuh) dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,35% per tahun yang dibayar setiap 3 bulan. Obligasi tersebut dijamin dengan aset tetap TPN, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juni 2015. Hak pemegang obligasi adalah pari-passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur lain yang kreditnya dijamin oleh aset tetap TPN. Setiap saat setelah lewat satu tahun sejak tanggal emisi, TPN dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali sesuai dengan nilai pasar yang berlaku. Seluruh Obligasi dijual sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan P.T. Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

On June 2, 2010, TPN issued Rupiah Bonds (the ”Bonds”) amounting to Rp73 billion (equivalent to US$8.49 million as at June 30, 2011) (full amount) with fixed interest rate of 12.35% per annum, payable quarterly. The Bonds are secured with the TPN‟s fixed assets and have a term of 5 years, due on June 2, 2015. Bondholders‟ right is pari-passu without preferential rights with other creditors whose credit is secured byTPN‟s fixed assets. At anytime after the first anniversary of the Bond, TPN may buyback the Bonds at prevailing market price. All the Bonds were sold at nominal value and were listed on the Indonesian Stock Exchange with P.T. Bank CIMB Niaga Tbk as trustee.

Pada tanggal 17 Maret 2011, Fitch Ratings memberikan peringkat ‗A+(idn) dengan prospek stabil‘ Nasional jangka panjang kepada TPN dan ‗A+(idn)‘ terkait Obligasi Rupiah.

On March 17, 2011, Fitch Ratings has assigned a „A+(idn) with prospect stable‟ National Long-Term rating to TPN and „A+(idn)‟ to the Rupiah Bond.

Sukuk Ijarah TPN I 2010 Sukuk Ijarah TPN I 2010.

Pada tanggal 2 Juni 2010, TPN menerbitkan Sukuk Ijarah (―Sukuk) senilai Rp 200 milyar (setara US$23,26 juta per tanggal 30 Juni 2011) (satuan penuh). Sukuk Ijarah tersebut dijamin dengan aset tetap TPN, berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juni 2015. Sukuk ini ditawarkan dengan ketentuan yang mewajibkan TPN untuk membayar kepada Pemegang Sukuk sejumlah Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp123,5 juta per Rp1.000 milyar per tahun (satuan penuh). Para pemegang Sukuk Ijarah mempunyai hak pari-passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur lain yang kreditnya dijamin oleh aset tetap TPN.

On June 2, 2010, TPN issued Sukuk Ijarah (“Sukuk”) amounting to Rp 200 billion (equivalent to US$23.26 million as at June 30, 2011) (full amount). The Sukuk are secured with the TPNs fixed assets and have a term of 5 years, due on June 2, 2015. These Sukuk were offered under the condition that the TPN shall pay to Sukuk holders a sum of Ijarah Benefit Installment amounting to Rp123.5 per Rp1,000 per annum. The Sukuk holders‟ right is pari-passu without preferential rights with other creditors whose credit is secured byTPN‟s fixed asset.

Setiap saat setelah lewat satu tahun sejak tanggal emisi, TPN dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali sesuai dengan nilai pasar yang berlaku. Seluruh Sukuk dijual sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan P.T. Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

At anytime after the first anniversary of the Sukuk, TPN may buyback the Sukuk at prevailing market price. All Sukuk was sold at nominal value and was listed on the Indonesia Stock Exchange with P.T. Bank CIMB Niaga Tbk as trustee.

Pada tanggal 17 Maret 2011, Fitch Ratings memberikan peringkat ‗A+(idn) dengan prospek stabil‘ Nasional jangka panjang kepada TPN dan ‗A+(idn)‘ terkait Sukuk Ijarah Rupiah.

On March 17, 2011, Fitch Ratings has assigned a „A+(idn) with prospect stable‟ National Long-Term rating to TPN and „A+(idn)‟ to the Rupiah Sukuk Ijarah.

Obligasi dan Sukuk dijamin dengan empat bidang tanah milik TPN di Merak, Cilegon, Indonesia beserta juga bangunan, mesin dan peralatan pabrik di atasnya.

The Bonds and Sukuk are secured by four plots of lands owned by TPN located at Merak, Cilegon, Indonesia as well as building, plant machineries and equipment thereon.

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Pemegang saham dan kepemilikan sahamnya masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, berdasarkan pencatatan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo, adalah sebagai berikut:

The shareholders and their respective share ownership as of June 30, 2011 and December 31, 2010, based on records by Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo, are as follows:

30.06.2011

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh/ Number of Shares

Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount (USD)

Titan International Corp. Sdn. Bhd. 5,305,434,715 95.31% 156,157

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)/

Public (less than 5% ownership each) 260,979,285 4.69% 7,681

Jumlah/Total 5,566,414,000 100.00% 163,838

Pemegang Saham/ shareholders

31.12.2010

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh/ Number of Shares

Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount (USD)

Titan International Corp. Sdn. Bhd. 5,305,434,715 95.31% 156,157

Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)/

Public (less than 5% ownership each) 260,979,285 4.69% 7,681

Jumlah/Total 5,566,414,000 100.00% 163,838

Pemegang Saham/ shareholders

16. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) 16. BONDS PAYABLE (continued)

Dokumen terkait