• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPAJAKAN (lanjutan) TAXATION (continued) g. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

18. PERPAJAKAN (lanjutan) TAXATION (continued) g. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan

yang dihitung dengan mengalikan laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Perusahaan dengan tarif pajak 20% (Catatan 18h) dan beban pajak penghasilan pada laba rugi adalah sebagai berikut:

g. A reconciliation between income tax expense computed by multiplying the income before final and income tax attributable to the Company by 20% (Note 18h) and net income tax expense as shown in the profit or loss is as follows:

Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember/

For Year Ended December 31,

2020 2019

Laba sebelum pajak final dan Profit before final and income tax

pajak penghasilan menurut laporan per consolidated statement

laba rugi dan penghasilan of profit or loss and other

komprehensif lain konsolidasian 1.659.121 1.555.103 comprehensive income

Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan Loss (profit) before income tax

unit yang menghitung sendiri of units who do tax

pajaknya 2.606 (2.682) self-assessment

Laba Entitas Anak sebelum Profit before income tax of

pajak penghasilan dan Subsidiaries and reversal of

dampak dari eliminasi intercompany consolidation

konsolidasi antar perusahaan (1.419.713) (1.392.365) eliminations

Laba Perusahaan sebelum Profit before income tax

pajak penghasilan 242.014 160.056 attributable to the Company

Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense at

tarif pajak yang berlaku 45.983 32.011 the applicable tax rate

Perbedaan tetap dan temporer neto Net permanent and temporary

dengan tarif pajak yang berlaku (70.560) (54.641) differences at the applicable tax rate

Pajak tangguhan yang tidak diakui Unrecognized deferred tax assets

atas estimasi rugi fiskal 24.577 22.630 arising from estimated tax loss

Beban pajak penghasilan Current income

Perusahaan tahun berjalan - - tax expense - Company

Manfaat (beban) pajak penghasilan Income tax benefit (expense)

Perusahaan - - Company

Non-final - - Non-final

Tangguhan Deferred

Entitas anak Subsidiaries

Non-final (28.608) (39.048) Non-final

Tangguhan (28.331) 5.471 Deferred

Beban pajak

penghasilan - neto (56.939) (33.577) Income tax expense - net

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

h. Lain-lain h. Others

Pada tahun 2016, Perusahaan dan entitas anak tertentu telah berpartisipasi dalam program pengampunan pajak (Catatan 26).

In 2016, the Company and certain subsidiaries were participated in the tax amnesty program (Note 26).

Pendapatan yang berasal dari transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak final dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan.

Income from transfer of ownership of land and/or buildings is subject to final tax which is computed from the gross value of the transfer of land and/or buildings.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 81/2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.

Based on Government Regulation No. 81/2007 on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly Listed Companies”, the resident publicly listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate of 5% lower than the highest income tax rate under Article 17, paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria. i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesian Stock Exchange. those whose shares owned by the public are 40% or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares.

Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

On March 31, 2020, the Government issued a Government Regulation in lieu of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2020 which stipulates, among others, reduction to the tax rates for corporate income tax payers and permanent establishments entities from previously 25% to become 22% for fiscal years 2020 and 2021 and 20% starting fiscal year 2022 and onwards, and further reduction of 3% for corporate income tax payers that fulfill certain criteria.

i. Hasil pemeriksaan pajak i. Tax assessments

Perusahaan Company

Pada bulan April 2019, Perusahaan menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun pajak 2017. Berdasarkan SKP tersebut, rugi fiskal Perusahaan tahun 2017 sebesar

Rp101.529 dikoreksi menjadi sebesar

Rp11.689, dan terdapat kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 21, 4(2), 23, 26 dan PPN, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.612. Perusahaan telah membayar tagihan pajak tersebut pada bulan Mei 2019.

In April 2019, the Company received several Tax Assessment Letter (SKP) for the fiscal year 2017. Based on the SKP, the Company’s tax loss for year 2017 amounting to Rp101,529 was adjusted to become Rp11,689, and there was underpayment for income tax articles 21, 4(2), 23, 26 and VAT totaling Rp2,612. The Company has paid these assessments in May 2019.

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

i. Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) i. Tax assessments (continued)

Perusahaan (lanjutan) Company (continued)

Pada tahun 2019, CTRS (saat ini telah menggabungkan diri ke Perusahaan) menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk pajak penghasilan pasal 4(2), 21, 23 dan 29 dan PPN untuk tahun pajak 2016 dan 2017, dengan jumlah keseluruhan Rp8.494. Perusahaan telah membayar seluruh tagihan pajak tersebut pada tahun 2019.

In 2019, CTRS (currently has merged into the Company) received several Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for income tax articles 21, 4(2), 23, 26 and VAT for fiscal years 2016 and 2017 totaling Rp8,494. The Company has paid these assessments in full during 2019.

Entitas Anak Subsidiaries

Pada bulan Februari 2020, CAG menerima SKPKB dan STP untuk PPN dan pajak penghasilan pasal 4(2), 21, 23, dan 26 untuk tahun pajak 2016 dengan jumlah keseluruhan Rp11.617. CAG telah menyetujui sebagian dan telah membayarkan tagihan pajak sebesar Rp2.012 dan dicatat sebagai beban pajak. Pada bulan Mei 2020, CAG telah mengajukan keberatan atas sebagian tagihan pajak sebesar Rp9.605, dimana telah dibayarkan sebagian oleh CAG sebesar Rp4.452 dan dicatat sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya..

In February 2020, CAG received several SKPKBs and STPs for the 2016 VAT, income taxes article 4(2), 21, 23, and 26 totaling Rp11,617. CAG partially agreed and has paid the SKPKB amounting Rp2,012 and recorded as tax expense.

In May 2020, CAG has filed objection letters regarding these assessment results amounted to Rp9,605, which CAG has partially paid amounting to Rp4,452 and recorded as part of Other Non-Current Assets.

Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses keberatan masih berlangsung

As of the completion date of the consolidated financial statements, the objection is still ongoing.

Pada bulan Januari 2019, CSY menerima SKPKB dan STP untuk PPN dan pajak penghasilan pasal 4(2) dan 29 untuk tahun pajak 2016 dengan jumlah keseluruhan Rp6.501. Pada bulan Maret 2019, CSY telah mengajukan keberatan atas sebagian tagihan pajak sebesar Rp5.272, sementara sisanya disetujui dan telah dibayarkan CSY, yang dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Pada bulan Maret 2020, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menolak pengajuan keberatan CSY tersebut, dan selanjutnya CSY telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.

In January 2019, CSY received several SKPKBs and STPs for the 2016 VAT and income tax articles 4(2) and 29 totaling to Rp6,501. In March 2019, CSY has filed objection letters regarding these assessment results amounted to Rp5,272, while the remaining was agreed and paid by CSY, which was charged to the current year profit or loss. In March 2020, the Tax Office has rejected CSY’s objection, and subsequently, CSY has filed an appeal to the Tax Court regarding such rejection.

Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian, proses banding masih

berlangsung.

As of the completion date of the consolidated financial statements, the appeal is still ongoing

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

i. Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) i. Tax assessments (continued)

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Pada bulan Desember 2017, JO Ciputra Karya Pancasakti Nugraha (JO CKSPN), kerjasama operasi di bawah CBS, menerima SKPKB dan STP untuk PPN tahun pajak 2013 dan 2014

dengan jumlah keseluruhan Rp30.559,

termasuk sanksi bunga dan kenaikan. Pada bulan Februari 2018, JO CKPSN telah mengajukan keberatan atas tagihan pajak tersebut. Pada bulan Februari 2019, DJP mengabulkan sebagian keberatan sehingga total tagihan pajak menjadi sebesar Rp28.994. Pada bulan April 2019, JO CKPSN mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas keputusan DJP tersebut, yang telah ditolak oleh Pengadilan Pajak pada bulan November 2020.

In December 2017, JO Ciputra Karya Pancasakti Nugraha (JO CKPSN), a joint operation entity under CBS, received several SKPKBs and STPs for VAT for fiscal years 2013 and 2014 totaling Rp30,559, including interest and fines. In February 2018, JO CKPSN has filed objection letters regarding these assessment results. In February 2019, the Tax Office has partially granted the objection, therefore changed the total tax assessments to become Rp28,994. In April 2019, JO CKPSN has filed an appeal to the Tax Court regarding the Tax Office’s objection result, which was rejected by the Tax Court in November 2020.

Selanjutnya, pada tanggal 1 Maret 2021, JO CKPSN telah mengajukan peninjauan kembali

ke Mahkamah Agung atas keputusan

Pengadilan Pajak tersebut, yang hasilnya masih belum diketahui sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini.

Subsequently, on March 1, 2021, JO CKPSN has submitted a request for reconsideration (“Peninjauan Kembali”) to the Supreme Court concerning the Tax Court decision, of which the result still not yet decided until the completion date of the consolidated financial statements.

Pada bulan November 2017, CPT menerima SKPKB dan STP PPN tahun pajak 2015 dengan jumlah keseluruhan Rp5.575. CPT telah mengajukan pengurangan dan atau penghapusan sanksi atas tagihan pajak tersebut, yang telah ditolak oleh DJP pada tahun 2018.

In November 2017, CPT received several SKPKBs and STPs for the fiscal year 2015 VAT totaling Rp5,575. CPT has filed fines reduction and or cancellation, which was rejected by the Tax Office in 2018.

Pada bulan Desember 2017, CPT telah membayar seluruh tagihan pajak sebesar Rp5.575, yang dicatat sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya - Lain-lain (Catatan 9).

In December 2017, CPT has fully paid such assessments amounted to Rp5,575, which was recorded as part of Other Non-Current Assets - Others (Note 9).

Selanjutnya, CPT mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak atas penolakan pengurangan dan atau penghapusan sanksi tersebut, yang telah ditolak oleh Pengadilan Pajak pada bulan Juni 2020. Selanjutnya, pada bulan Oktober 2020, CPT telah mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut, yang hasilnya masih belum diketahui sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini.

Subsequently, CPT has filed tax lawsuit to the Tax Court regarding such rejection on the fines reduction and or cancellation, which was rejected by the Tax Court in June 2020. Subsequently, in October 2020, CPT has submitted a request for reconsideration (“Peninjauan Kembali”) to the Supreme Court concerning the Tax Court decision, of which the result still not yet decided until the completion date of the consolidated financial statements.

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

i. Hasil pemeriksaan pajak (lanjutan) i. Tax assessments (continued)

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Pada bulan Agustus 2017, CAP menerima SKPKB dan STP untuk PPN tahun pajak 2016 dengan jumlah keseluruhan Rp7.678, termasuk sanksi bunga dan kenaikan. Pada bulan

Oktober 2017, CAP telah mengajukan

keberatan atas tagihan pajak tersebut dan telah membayar PPN sebesar Rp4.087 tanpa menyetujui SKPKB yang diterima. Pada bulan September 2018, DJP mengabulkan sebagian keberatan sebesar Rp953. Atas putusan ini, CAP telah membayar sebagian STP sebesar Rp189 dan mengajukan banding atas sisanya.

In August 2017, CAP received several SKPKBs and STPs for the 2016 VAT totaling Rp7,678, including interest and fines. In October 2017, CAP has filed objection letters regarding these assessment results and paid the 2016 VAT amounting to Rp4,087 without accepted the SKPKBs result. In September 2018, the Tax Office has partially granted the objection amounted to Rp953. Related to this decision, CAP has paid several STPs totaling Rp189 and filed an appeal of the remaining.

Pada bulan Juli 2020, sebagian banding CAP dikabulkan dan selanjutnya pada bulan Oktober 2020, CAP telah menerima pengembalian atas tagihan yang telah dibayarkan sebesar Rp3.169.

In July 2020, CAP’s appeal has been partially granted, and subsequently, in October 2020, CAP has received the refund from the Tax Office amounting to Rp3,169.

Pada bulan Agustus 2018, CAP menerima STP untuk PPN tahun pajak 2017 dengan jumlah keseluruhan Rp13, yang telah dibayarkan secara penuh oleh CAP. Pada bulan Maret 2019, CAP menerima keputusan pembatalan STP tersebut sebesar Rp13. Pada bulan Juni 2019, CAP menerima pengembalian dana atas keputusan pembatalan tersebut sebesar Rp29, termasuk pengembalian atas sebagian STP tahun 2016 sebesar Rp16.

In August 2018, CAP received several STPs for the 2017 VAT totaling Rp13, which was fully paid. In March 2019, CAP received decree annulling such STPs totaling Rp13. In June 2019, CAP received the refund from the annulment totaling Rp29, including partial refund from the 2016 STP amounted to Rp16.

Sehubungan dengan pengajuan keberatan dan banding, CAP telah melakukan pembayaran atas SKPKB, STP dan sanksi bunga (tidak termasuk sanksi kenaikan) yang dicatat sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya - Lain-lain (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo taksiran tagihan pajak tersebut masing-masing sebesar Rp1.067 dan Rp4.261.

With regard to the objection and the appeal, CAP has paid the SKPKBs, STPs and interest (exclude fines) which was recorded as part of Other Non-Current Assets - Others (Note 9). As of December 31, 2020 and 2019, balance of such claim for tax refund amounted to Rp1,067 and Rp4,261, respectively.