• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes in accounting principles

Kelompok Usaha menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 73: Sewa untuk pertama kalinya. Sifat dan dampak perubahan sebagai akibat dari standar akuntansi baru ini dijelaskan di bawah ini.

The Group applied PSAK 71: Financial Instruments, PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, and PSAK 73: Leases for the first time. The nature and effect of the changes as a result of these new accounting standards are describe below.

Beberapa amendemen dan interpretasi lainnya yang berlaku untuk pertama kalinya pada tahun 2020, namun tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Kelompok Usaha belum melakukan penerapan dini atas standar, interpretasi atau amendemen apa pun yang telah diterbitkan tetapi belum efektif pada tanggal 1 Januari 2020.

Several other amendments and interpretations apply for the first time in 2020, but do not have an impact on the consolidated financial statements of the Group. The Group has not early adopted any standards, interpretations or amendments that have been issued but are not yet effective as of January 1, 2020.

PSAK 71: Instrumen Keuangan PSAK 71: Financial Instruments

PSAK 71: Instrumen Keuangan menggantikan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran untuk tahun yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, dimana PSAK

tersebut menggabungkan ketiga aspek

akuntansi untuk instrumen keuangan: klasifikasi dan pengukuran; penurunan nilai; dan akuntansi lindung nilai.

PSAK 71: Financial Instruments replaces PSAK 55: Financial Instruments: Recognition and Measurements for annual periods beginning on or after January 1, 2020, bringing together all three aspects of the accounting for financial instruments: classification and measurement; impairment; and hedge accounting.

a. Klasifikasi dan pengukuran a. Classification and measurements

Berdasarkan PSAK 71, instrumen utang selanjutnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (“FVTPL”), biaya diamortisasi, atau nilai wajar melalui PKL (“FVTOCI”). Klasifikasi tersebut didasarkan pada dua kriteria: model bisnis Kelompok Usaha untuk mengelola aset; dan apakah arus kas kontraktual instrumen mewakili “pembayaran pokok dan bunga semata-mata (SPPI)” dari jumlah pokok terutang.

Under PSAK 71, debt instruments are subsequently measured at fair value through profit or loss (“FVTPL”), amortized costs, or fair value through Other Comprehensinve Income (“FVTOCI”), provided that. The classification is based on two criteria: the Group’s business model for managing the assets; and whether the instruments’ contractual cash flows represent “solely payments of principal and interest (SPPI)” on the principal amount outstanding.

Persyaratan klasifikasi dan pengukuran PSAK 71 tidak memiliki pengaruh yang signifikan bagi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha terus mengukur pada nilai wajar semua aset keuangan yang sebelumnya dimiliki pada nilai wajar berdasarkan PSAK 55.

The classification and measurement

requirements of PSAK 71 did not have a significant impact to the Group. The Group continued measuring at fair value all financial assets previously held at fair value under PSAK 55.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

PSAK 71: Instrumen Keuangan (lanjutan) PSAK 71: Financial Instruments (continued)

b. Penurunan b. Impairment

Penerapan PSAK 71 telah secara

fundamental mengubah akuntansi kerugian penurunan nilai Kelompok Usaha untuk aset keuangan dengan mengganti pendekatan kerugian yang terjadi PSAK 55 dengan pendekatan kerugian kredit ekspektasian (ECL) perkiraan masa depan. PSAK 71 mengharuskan Kelompok Usaha untuk mengakui penyisihan ECL untuk semua instrumen utang yang tidak dimiliki pada FVTPL dan aset kontrak.

The adoption of PSAK 71 has fundamentally changed the Group’s accounting for impairment losses for financial assets by replacing PSAK 55’s incurred loss approach with a forward-looking expected credit loss (ECL) approach. PSAK 71 requires the Group to recognize an allowance for ECLs for all debt instruments not held at FVTPL and contract assets.

Penerapan atas PSAK 71 tersebut tidak

memiliki dampak terhadap laporan

keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The adoption of PSAK 71 has no impact on the Group’s consolidated financial statements.

c. Akuntansi lindung nilai c. Hedge accounting

Pada tanggal penerapan awal, semua hubungan lindung nilai Kelompok Usaha

yang ada memenuhi syarat untuk

diperlakukan sebagai hubungan lindung nilai

berkelanjutan. Sebelum penerapan

PSAK 71, Kelompok Usaha menetapkan perubahan nilai wajar seluruh kontrak forward dalam hubungan lindung nilai arus kas. Setelah penerapan ketentuan akuntansi lindung nilai PSAK 71, Kelompok Usaha hanya menetapkan elemen spot kontrak forward sebagai instrumen lindung nilai. Unsur forward diakui di PKL dan diakumulasi sebagai komponen ekuitas terpisah di bawah lindung nilai arus kas.

At the date of initial application, all of the Group’s existing hedging relationships were eligible to be treated as continuing hedging relationships. Before the adoption of PSAK 71, the Group designated the change in fair value of the entire forward contracts in its cash flow hedge relationships. Upon adoption of the hedge accounting requirements of PSAK 71, the Group designates only the spot element of forward contracts as hedging instrument. The forward element is recognized in OCI and accumulated as a separate component of equity under cash flow hedge.

Penerapan atas PSAK 71 tersebut tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The adoption of PSAK 71 has no impact on the in the Group’s consolidated financial statements.

Kelompok Usaha tidak menetapkan liabilitas keuangan apa pun yang diukur pada FVTPL. Tidak ada perubahan dalam klasifikasi dan pengukuran untuk liabilitas keuangan Kelompok Usaha.

The Group has not designated any financial liabilities as at FVTPL. There are no changes in classification and measurement for the Group’s financial liabilities.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan

PSAK 72: Revenues from Contracts with Customers

PSAK 72 menggantikan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, PSAK 23: Pendapatan dan Interpretasi terkait dan berlaku, dengan

pengecualian terbatas, untuk semua

pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. PSAK 72 menetapkan model lima langkah untuk memperhitungkan pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan dan mensyaratkan bahwa pendapatan diakui pada jumlah yang mencerminkan imbalan yang diharapkan entitas berhak sebagai imbalan atas transfer barang atau jasa kepada pelanggan.

PSAK 72 supersedes PSAK 34: Construction Contracts, PSAK 23: Revenue and related Interpretations and it applies, with limited exceptions, to all revenue arising from contracts with customers. PSAK 72 establishes a five-step model to account for revenue arising from contracts with customers and requires that revenue be recognized at an amount that reflects the consideration to which an entity expects to be entitled in exchange for transferring goods or services to a customer.

PSAK 72 mengharuskan entitas untuk

melakukan pertimbangan, dengan

mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan ketika menerapkan setiap langkah

model untuk membuat kontrak dengan

pelanggan mereka. Selain itu, standar tersebut membutuhkan pengungkapan yang luas.

PSAK 72 requires entities to exercise judgment, taking into consideration all of the relevant facts and circumstances when applying each step of the model to contracts with their customers. In addition, the standard requires extensive disclosures.

Penerapan PSAK ini mempengaruhi

pengakuan pendapatan Kelompok Usaha dari penjualan unit apartemen dan ruang kantor (high-rise) yang diakui saat Kelompok Usaha telah memenuhi kewajiban pelaksanaan pada suatu waktu tertentu yang diindikasikan melalui serah terima unit kepada pelanggan, dimana sebelumnya telah diakui sesuai dengan metode persentase penyelesaian.

The adoption of this PSAK affect the Group’s revenues recognition from sales of apartments and offices (high-rise), by which revenues is recognized when the Group has fulfilled the performance obligation at a point in time which indicated by the hand over of the unit to the customer, while previously recognized based on the percentage of completion method.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan (lanjutan)

PSAK 72: Revenues from Contracts with Customers (continued)

Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 72, Kelompok Usaha memilih penerapan PSAK tersebut secara retrospektif dengan dampak kumulatif pada awal penerapan sebagai penyesuaian terhadap saldo laba tanggal 1 Januari 2020, hanya terhadap kontrak yang bukan merupakan kontrak selesaian pada tanggal 1 Januari 2020, dengan ringkasan dampak sebagai berikut:

In accordance with the transition requirement in PSAK 72, the Group elected to apply retrospectively with the cumulative effect of the initial implementation recognized as an adjustment to the retained earnings balance as of January 1, 2020, only for contracts with customers that are not represent the completed contracts as of January 1, 2020, with the summary of effects as follows:

Sebelum Setelah

penyesuaian/ Penyesuaian/ penyesuaian/

Before adjustment Adjustments After adjustment

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT OF

KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION

ASET ASSETS

Piutang usaha dari Trade receivables from

pihak ketiga - neto 1.172.621 (226.613) 946.008 third parties - net

Persediaan 10.660.623 1.529.274 12.189.897 Inventories

Pajak dibayar dimuka 456.013 69.629 524.746 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka 33.314 1.238 34.552 Prepaid expenses

LIABILITAS LIABILITIES

Utang usaha 777.515 (7.173) 770.342 Trade payables

Utang pajak 143.123 (5.453) 137.670 Taxes payable

Liabilitas kontrak 6.898.703 2.888.476 9.787.179 Contract liabilities

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to

kepada pemilik entitas induk owners of the parent entity

Saldo laba Retained earnings

Belum ditentukan penggunaannya 7.145.315 (1.183.099) 5.962.216 Unappropriated

Kepentingan nonpengendali 2.409.092 (319.223) 2.089.869 Non-controlling interests

Di bawah ini, adalah jumlah di mana setiap item baris laporan keuangan yang terpengaruh pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 sebagai akibat dari penerapan PSAK 72. Penerapan PSAK 72 tidak berdampak material pada PKL atau arus kas operasi, investasi dan pendanaan Kelompok Usaha. Kolom pertama menunjukkan jumlah yang disiapkan berdasarkan PSAK 72 dan kolom kedua menunjukkan jumlah yang seandainya PSAK 72 tidak diterapkan:

Set out below, are the amounts by which each financial statement line item is affected as of and for the year ended December 31, 2020 as a result of the adoption of PSAK 72. The adoption of PSAK 72 did not have a material impact on OCI or the Group’s operating, investing and financing cash flows. The first column shows amounts prepared under PSAK 72 and the second column shows what the amounts would have been had PSAK 72 not been adopted:

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2020

Consolidated Statement of Financial Position as of December 31, 2020

Jumlah disiapkan di bawah

Amounts prepared under

Meningkat

PSAK sebelumnya / (mengurangi) /

PSAK 72 Previous PSAK Increase (decrease)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan (lanjutan)

PSAK 72: Revenues from Contracts with Customers (continued)

Di bawah ini, adalah jumlah di mana setiap item baris laporan keuangan terpengaruh pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 sebagai akibat dari penerapan PSAK 72. Penerapan PSAK 72 tidak berdampak material pada PKL atau arus kas operasi, investasi dan pendanaan Kelompok Usaha. Kolom pertama menunjukkan jumlah yang disiapkan berdasarkan PSAK 72 dan kolom kedua menunjukkan jumlah yang seandainya PSAK 72 tidak diterapkan: (lanjutan)

Set out below, are the amounts by which each financial statement line item is affected as of and for the year ended December 31, 2020 as a result of the adoption of PSAK 72. The adoption of PSAK 72 did not have a material impact on OCI or the Group’s operating, investing and financing cash flows. The first column shows amounts prepared under PSAK 72 and the second column shows what the amounts would have been had PSAK 72 not been adopted: (continued)

Laporan Laba Rugi dan Komprehensif Lain Konsolidasian untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020

Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income For the Year Ended December 31, 2020

Jumlah disiapkan di bawah

Amounts prepared under

Meningkat

PSAK sebelumnya / (mengurangi) /

PSAK 72 Previous PSAK Increase (decrease)

Pendapatan dari kontrak Revenue from contracts

dengan pelanggan 8.070.737 7.722.729 348.008 with customers

Beban keuangan (1.235.029) (777.801) 457.228 Finance costs

Sebelum penerapan PSAK 72, Kelompok Usaha menyajikan liabilitas kontrak sebagai Uang muka pelanggan di laporan posisi keuangan konsolidasian dan tidak ada bunga yang diakui atas uang muka jangka panjang yang diterima. Berdasarkan PSAK 72,

Kelompok Usaha menyimpulkan bahwa

terdapat komponen pembiayaan yang

signifikan untuk kontrak-kontrak tersebut di mana pelanggan memilih untuk membayar

harga transaksi pada saat kontrak

ditandatangani. Jumlah yang diterima untuk kontrak tersebut dianggap sebagai harga transaksi yang didiskontokan dengan mempertimbangkan komponen pembiayaan yang signifikan.

Before the adoption of PSAK 72, the Group presented contract liabilities as Advances from customers in the consolidated statement of financial position and no interest was accrued on the long-term advances received. Under PSAK 72, the Group concluded that there was a significant financing component for those contracts where the customer elected to pay the transaction price when the contract was signed. The amount received for such contracts was considered the discounted transaction price that take into consideration the significant financing component.

Oleh karena itu, dengan penerapan PSAK 72, Uang muka pelanggan telah direklasifikasi ke Liabilitas kontrak pada tanggal 1 Januari 2020. Saldo uang muka pelanggan pada tanggal 31 Desember 2019 telah direklasifikasi menjadi liabilitas kontrak untuk memungkinkan daya banding akun tersebut pada tanggal 31 Desember 2020 (Catatan 42).

Therefore, upon the adoption of PSAK 72, Advances from customers was reclassified to Contract liabilities as of January 1, 2020. As of December 31, 2019, the balance of advance from customer was reclassified to contract liabilities to allow its comparison with the account as of December 31, 2020 (Note 42).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

PSAK 73: Sewa PSAK 73: Leases

PSAK 73 menggantikan PSAK 30: Sewa, ISAK 8: Penentuan apakah suatu Perjanjian mengandung suatu Sewa, ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif dan ISAK 24: Evaluasi

Substansi Beberapa Transaksi yang

Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. Standar tersebut menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa dan mengharuskan penyewa untuk mengakui sebagian besar sewa di laporan posisi keuangan.

PSAK 73 supersedes PSAK 30: Leases, ISAK 8: Determining whether an Arrangement contains a Lease, ISAK 23: Operating Leases-Incentives and ISAK 24: Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease. The standard sets out the principles for the recognition, measurement, presentation and disclosure of leases and requires lessees to recognize most leases on the statement of financial position.

Akuntansi lessor berdasarkan PSAK 73 secara substansial tidak berubah dari PSAK 30. Lessor akan terus mengklasifikasikan sewa sebagai

sewa operasi atau keuangan dengan

menggunakan prinsip yang sama seperti dalam PSAK 30. Oleh karena itu, PSAK 73 tidak berdampak pada sewa di mana Kelompok Usaha adalah lessor.

Lessor accounting under PSAK 73 is substantially unchanged from PSAK 30. Lessors will continue to classify leases as either operating or finance leases using similar principles as in PSAK 30. Therefore, PSAK 73 did not have an impact for leases where the Group is the lessor.

Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka pendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah.

There are 2 optional exclusions in the recognition of the lease assets and liabilities, namely (i) short-term lease and (ii) lease with low-value underlying assets.

Penerapan PSAK ini tidak berdampak signifikan terhadap Kelompok Usaha mengingat sebagai lessee, sewa yang dilakukan Kelompok Usaha adalah sewa jangka pendek dan sewa untuk aset pendasar bernilai rendah.

The adoption of this PSAK doesn’t significantly affect the Group since as lessee, the Group only has short-term lease and lease with low-value underlying assets.

Standar berikut ini juga berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2020, tetapi tidak mempengaruhi pelaporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha:

The following standards were also effective for the period beginning on January 1, 2020, but did not affect the consolidated financial reporting of the Group:

Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif

Amendments to PSAK 71: Prepayment Features with Negative Compensation

Berdasarkan PSAK 71, instrumen utang dapat diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada FVTOCI, asalkan arus kas kontraktual adalah 'hanya pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang' (kriteria SPPI) dan instrumen tersebut diadakan dalam model bisnis yang sesuai untuk klasifikasi tersebut.

Under PSAK 71, a debt instrument can be measured at amortized cost or at FVTOCI, provided that the contractual cash flows are ‘solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding’ (the SPPI criterion) and the instrument is held within the appropriate business model for that classification.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

Standar berikut ini juga berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2020, tetapi tidak mempengaruhi pelaporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha: (lanjutan)

The following standards were also effective for the period beginning on January 1, 2020, but did not affect the consolidated financial reporting of the Group: (continued)

Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif (lanjutan)

Amendments to PSAK 71: Prepayment Features with Negative Compensation (continued)

Amendemen PSAK 71 mengklarifikasi bahwa aset keuangan memenuhi kriteria SPPI terlepas dari peristiwa atau keadaan yang menyebabkan penghentian kontrak lebih awal dan terlepas dari pihak mana yang membayar atau menerima kompensasi yang wajar untuk penghentian kontrak lebih awal.

The amendments to PSAK 71 clarify that a financial asset passes the SPPI criterion regardless of an event or circumstance that causes the early termination of the contract and irrespective of which party pays or receives reasonable compensation for the early termination of the contract.

Amendemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

Amendments to PSAK 15: Long-term interests in associates and joint ventures

Amendemen tersebut mengklarifikasi bahwa

entitas menerapkan PSAK 71 untuk

kepentingan jangka panjang dalam entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan tetapi, secara substansi, merupakan bagian dari investasi neto pada entitas asosiasi atau ventura bersama (jangka panjang minat). Klarifikasi ini relevan karena mengimplikasikan bahwa model ECL dalam PSAK 71 berlaku untuk kepentingan jangka panjang tersebut.

The amendments clarify that an entity applies PSAK 71 to long-term interests in an associate or joint venture to which the equity method is not applied but that, in substance, form part of the net investment in the associate or joint venture (long-term interests). This clarification is relevant because it implies that the ECL model in PSAK 71 applies to such long-term interests.

Amendemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa, dalam menerapkan PSAK 71, entitas tidak memperhitungkan kerugian entitas asosiasi atau ventura bersama, atau setiap kerugian penurunan nilai atas investasi neto, yang diakui sebagai penyesuaian atas investasi neto pada entitas asosiasi atau ventura bersama yang timbul dari penerapan PSAK 15: Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama.

The amendments also clarified that, in applying PSAK 71, an entity does not take account of any losses of the associate or joint venture, or any impairment losses on the net investment, recognized as adjustments to the net investment in the associate or joint venture that arise from applying PSAK 15: Investments in Associates and Joint Ventures.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)

Standar berikut ini juga berlaku efektif untuk

periode yang dimulai pada tanggal

1 Januari 2020, tetapi tidak mempengaruhi pelaporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha: (lanjutan)

The following standards were also effective for the period beginning on January 1, 2020, but did not affect the consolidated financial reporting of the Group: (continued)

Amendemen PSAK 60, PSAK 71, dan PSAK 55: Reformasi Acuan Suku Bunga

Amendments to PSAK 60, PSAK 71, and PSAK 55: Interest Rate Benchmark Reform

Amendemen PSAK 71 dan PSAK 55 Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

memberikan sejumlah keringanan, yang berlaku untuk semua hubungan lindung nilai yang secara langsung dipengaruhi oleh reformasi acuan suku bunga. Hubungan lindung nilai akan terpengaruh jika reformasi tersebut menimbulkan ketidakpastian tentang waktu dan/atau jumlah arus kas berbasis acuan dari item lindung nilai atau instrumen lindung nilai.

The amendments to PSAK 71 and PSAK 55 Financial Instruments: Recognition and Measurement provide a number of reliefs, which apply to all hedging relationships that are directly affected by interest rate benchmark reform. A hedging relationship is affected if the reform gives rise to uncertainty about the timing and/or amount of benchmark-based cash flows of the