• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persamaan Antara Abdur Rauf Singkel dengan Muhammad Arsyad al-Banjari

Dalam dokumen SKI IX MTs BUKU GURU 2013A (Halaman 67-88)

 Persiapan

1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

5. Untuk menguasai kompetensi ini, salah satu model pembelajaran yang cocok di antaranya:

a. Model Examples Non Examples (Contoh non contoh)

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus/ LCD

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya 6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai 7. Kesimpulan

 Pelaksanaan

Kegiatan memahami persamaan Antara Abdur Rauf Singkel dengan Muhammad Arsyad al-Banjari, antara lain:

1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan persamaan Antara Abdur Rauf Singkel dengan Muhammad Arsyad al-Banjari

2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.

3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.

4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.

5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.

Pengamatanku

a

a

Gbr. Abdur Rauf Singkel

Sumberhttp://muhammadreyza.wordpress.com

Abdur Rauf Singkel Ulama’produktif dari Aceh yang gigih dalam menuntut ilmu sampai ke Mekkah

Gbr. Muhammad Arsyad al-Banjari Sumberhttp://id.wikipedia.org/wiki

Muhammad Arsyad al-Banjari Ulama’produktif dari Kalimantan Selatan yang gigih dalam menuntut ilmu sampai ke Mekkah

Gbr. Masidil Haram Makkah

Sumberhttp://antiquemaniacworld.blogspot.com

Mekkah merupakan tempat menuntut ilmu Abdur Rouf Singkel dan Muhammad Arsyad al-Banjari

Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temanya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya

dengan persamaan antara Abdur Rouf Singkel dengan Muhammad Arsyad al-Banjari. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.

No Pertanyaan

1 Apa yang di maksud dengan Walisongo, dai, mubaligh, dan ulama? 2 Mengapa kita perlu memahami siapa pembawa Islam di Nusantara?

3 Apa tujuan dan manfaat mengenal lebih dekat dengan para pembawa Islamdi Nusantara?

4

Mengapa masyarakat di Nusantara memberikan penghargaan yang tinggi terhadap para pembawa Islam, misalnya selalu menyebut namanya, banyak yang berziarah ke makam serta mendoákannya?

5 Sebutkan contoh bentuk dakwah para pembawa Islam di Nusantara! 6 Bagaimana cara meneruskan dakwah para pembawa Islam di Nusantara? 7 Bagaimana pengaruh para pembawa Islam di Nusantara terhadappenyebaran Islam dekarang?

8 Bagaimana jika kita selaku ummat Islam tidak mengenal dan memahamiserta meneruskan dakwahnya? dst ...

Sumber: hajami atmaja.blogspot

Salah satu kitab karya Muhammad Arsyad al-Banjari

Pertanyaanku

b

Catatan:

a. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.

b. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan. c. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua

pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. d. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta

melakukan kegiatan selanjutnya.

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di “wawasanku”

2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelangah “wawasanku”

3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan “wawasanku”

4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:

Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap kelompoknya.

2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya

a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing menghafalkan nomornya.

b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.

c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.

3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok.

4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.

b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau melihat sumber lain

c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).

d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.

e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.

Wawasanku

c

c

Aktifitasku

d

d

6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan

dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana

yang paling baik hasil diskusinya.

10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik. 11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan

menghargai semua usaha peserta didik.

1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya 5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas (guru bisa

mengembangkan dengan kertas ukuran besar)

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

1. Guru meminta peserta didik mencari kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan persamaan antara Abdur Rouf Singkel dengan Muhammad Arsyad al-Banjari

2. Sebelum masing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas.

3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian.

Analisaku

e

e

Ceritaku

f

f

4. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata

bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, madrasah, masyarakat, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan dampaknya.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (nilai-nilai karakter)

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu (nilai yang ditanamkan: Peduli, gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta ulama dan ilmu pengetahuan).

Refleksi Pemahamanku

g

g

Refleksi Perilakuku

h

h

i.Rencana Aksiku

Pertemuan VII: Persamaan Antara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári

 Persiapan

1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

5. Untuk menguasai kompetensi ini, salah satu model pembelajaran yang cocok di antaranya:

a. Model Examples Non Examples (Contoh non contoh)

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus/ LCD

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya 6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai 7. Kesimpulan

 Pelaksanaan

Kegiatan memahami persamaan antara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári antara lain:

1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan persamaan antara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári

2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.

3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.

4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.

5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.

Pengamatanku

a

a

Gbr. KH. Ahmad Dahlan Sumber http://poetra-indonesia.blogspot.com

KH. Ahmad Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah Gbr. Logo Muhammadiyah Sumber: news.detik.com news.detik.com ah Logo Muhammadiyah

Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temanya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya

dengan persamaan antara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári.. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.

No Pertanyaan

1 Apa yang di maksud dengan Walisongo, dai, mubaligh, dan ulama? 2 Mengapa kita perlu memahami siapa pembawa Islam di Nusantara?

3 Apa tujuan dan manfaat mengenal lebih dekat dengan para pembawa Islamdi Nusantara?

Gbr. KH. Hasyim Asy'ari Sumberhttp://www.lazuardibirru.org

KH. Hasyim Asy'ari pendiri NU

Gbr. Logo NU Sumber: maroebeni.wordpress.com Logo NU

Pertanyaanku

b

b

4

Mengapa masyarakat di Nusantara memberikan penghargaan yang tinggi terhadap para pembawa Islam, misalnya selalu menyebut namanya, banyak yang berziarah ke makam serta mendoákannya?

5 Sebutkan contoh bentuk dakwah para pembawa Islam di Nusantara! 6 Bagaimana cara meneruskan dakwah para pembawa Islam di Nusantara? 7 Bagaimana pengaruh para pembawa Islam di Nusantara terhadap

penyebaran Islam dekarang?

8 Bagaimana jika kita selaku ummat Islam tidak mengenal dan memahami serta meneruskan dakwahnya?

Catatan:

a. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.

b. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.

c. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. d. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta

melakukan kegiatan selanjutnya.

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di “wawasanku”

2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelangah “wawasanku” 3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban

berdasarkan “wawasanku”

4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:

Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap kelompoknya.

2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya

a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing menghafalkan nomornya.

b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.

c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.

3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok.

4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.

b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau melihat sumber lain

c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).

d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.

e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.

Wawasanku

c

c

Aktifitasku

d

d

6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan

dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana

yang paling baik hasil diskusinya.

10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik. 11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan

menghargai semua usaha peserta didik.

1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya 5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas (guru bisa

mengembangkan dengan kertas ukuran besar)

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

1. Guru meminta peserta didik mencari kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan persamaan antara Kh. A. Dahlan dengan Kh. Hasyim Asyári

2. Sebelum masing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas.

3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian.

Analisaku

e

e

Ceritaku

f

f

4. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, madrasah, masyarakat, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan dampaknya.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (nilai-nilai karakter)

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu (nilai yang ditanamkan: Peduli, gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta ulama dan ilmu pengetahuan)

Refleksi Pemahamanku

g

g

Refleksi Perilakuku

h

h

i.Rencana Aksiku

F. Penilaian

1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu

N o Nama Siswa Aktifitas Skor Kerjasam

a Keaktifan Partisipasi Inisiatif 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor

1 Kerjasama

Belum memperlihatkan kerjasamanya 1 Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2

Mulai berkembang kerjasamanya 3

Mulai membudayakan kerjasamanya 4

2 Keaktifan

Belum memperlihatkan keaktifannya 1 Mulai memperlihatkan keaktifannya 2

Mulai berkembang keaktifannya 3

Mulai membudayakan keaktifannya 4

3 Partisipasi

Belum memperlihatkan Partisipasinya 1 Mulai memperlihatkan partisipasinya 2 Mulai berkembang partisipasinya 3

Mulai partisipasinya 4

4 Inisiatif

belum memperlihatkan Inisiatifnya 1 mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2

mulai berkembang Inisiatifnya 3

mulai membudayakan Inisiatifnya 4

Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x 100

2. Format Penilaian “Aktifitasku” a. Format Penilaian Kelompok

No. Nama siswa Aspek yang dinilai Skor Maks. Nilai

Ketuntasan TindakLanjut

1 2 3 T TT R P

1 2 3

b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok: N

o

Indikator Penilaian Skor

1 Kejelasan dan kedalaman informasi.

Memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna

30

Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna

20

Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang

lengkap 10

2 Keaktifan dalam diskusi

berperan sangat aktif dalam diskusi 30 berperan aktif dalam diskusi 20

kurang aktif dalam diskusi 10

3 Kejelasan dan kerapian presentasi.

mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi

40

mempresentasikan dengan jelas dan rapi,

30

mempresentasikan dengan sangat

jelas dan kurang rapi 20

mempresentasikan dengan kurang

jelas dan tidak rapi 10

c. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100 Jumlah Skor maksimal 3. Penilaian “Cerïtaku”

a. Format penilaian No

.

Hal yang dinilai Skor

1. Ketepatan isi fenomena/kisah 4

2. Kepercayaan diri penampil 4

3 Keruntutan penyampaian 4

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah

disepakati 4

5. Kreativitas menyajikan 4

b. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100 Jumlah Skor maksimal

5. Penilaian “Rencana Aksiku” Skor penilaian sebagai berikut:

a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.

b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90. c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang

ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Untuk menambah wawasan kalian tentang ketulusan para Walisongo dalam menyebarkan Islam di Nusantara, coba jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Buatlah pohon silsilah Walisongo!

2. Buatlah peta konsep singkat tentang strategi dakwah Walisongo!

3. Diantara strategi dakwah para Walisongo, manakah strategi dakwah yang paling efektif ? Berilah buktinya!

4. Carilah keterkaitan media dakwah para Walisongo dengan konteks dakwah sekarang!

5. Bagaimana cara kita selaku penerus Sunan Ampel dalam memberantas pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat sekitar kita?

Tugas Portopolio

1. Buatlah skenario drama sederhana dengan tema: cara santun dan simpatik dalam berdakwah di komunitas masyarakat yang beragam agamanya atau masyarakat yang masih kental dengan keyakinan animisme dan dinamisme! 2. Buatlah Surban prestasi dakwah Abdurrouf Singkel dan M. Arsyad Al

Banjari!

3. Buatlah kliping tentang kiprah Kh. Ahmad Dahlan dan Kh. Hasyim Asyári dalam membangun negeri!

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

Latihan Soal

Untuk menguji pemahaman kalian tentang isi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dan benar !

1. Salah seorang walisongo yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Demak adalah ….

a. Sunan Ampel c. Raden Patah

b. Sunan Giri d. Sunan Gunungjati

2. Abdurrauf Singkel merupakan keturunan dari ….

a. Syeikh Hamzah

c. Syeikh Ali

b. Al Fansuri d. Syeikh Maliki

3. Muhammad Arsyad merupakan putera dari ….

a. Abdullah b. Abdur Rahman c. Al Fansuri d. As Singkel 4. Di antara tempat Muhammad Arsyad al-Banjari menuntut ilmu adalah ….

a. Bagdad b. Mekkah c. Persia

d. Mesir

5. Salah satu karya Abdurrauf Singkel adalah ….

a. Bidâyah al-Bâligah c.

Sabilal muhtadin

b. Aqidatul awwam d. Fiqih sunnah

6. Di antara kitab karangan Muhammad Arsyad Al Banjari adalah ….

a. Sabilal muhtadin

c. Sabilarrosyad

b. Sabilal muttaqiin d. Sabilal huda

7. Di bawah ini termasuk teladan yang dapat diambil dari Abdurrauf Singkel adalah ….

a. menempuh pendidikan tinggi

b. semangat tinggi dalam menuntut ilmu c. mensyiarkan Islam melalui perdagangan

d. memprakarsai berdirinya Nadhlatul Ulama (NU)

8. Di bawah ini termasuk teladan yang dapat diambil dari Muhammad Arsyad al-Banjari adalah ….

a. semangat tinggi dalam melawan penjajah b. mensyiarkan Islam melalui pesantren c. menyadarkan nasib sebagai bangsa terjajah

d. tegas dalam menghadapi rintangan meskipun dengan perang

9. Di bawah ini yang bukan termasuk pemikiran Muhammad Arsyad al-Banjari yang tertulis pada kitabnya adalah ….

a. Kitab Ushuluddin c. Kitab Tuhfatur Raghibin

b. Kitab Nuqtatul Ajlan d. Kitabul bahasa arab

10. Kesesuaian antara nama tokoh dengan organisasi yang didirikannya adalah ….

a. Sunan Ampel: IAIN c. Kh. Hasyim Asyári: NU

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar ! 1. Sebutkan 3 modal keberhasilan Walisongo dalam penyebaran Islam di

Nusantara?

2. Sebutkan 3 modal keberhasilan Abdurrauf Singkel dalam penyebaran Islam di Indonesia ?

3. Sebutkan 3 modal keberhasilan Muhammad Arsyad al-Banjari dalam penyebaran Islam di Indonesia!

4. Identifikasi 3 persamaan Kh. Ahmad Dahlan dan Kh. Hasyim Asyári !

5. Bagaimana menurut pendapatmu: jika ada sekelompok masyarakat yang sangat fanatik terhadap satu golongan (Muhammadiyah, NU atau yang lainnya)? Sebutkan dampak positif dan negatifnya !

Kunci Jawaban I. a. Pilihan Ganda 1 C 6 A 2 B 7 B 3 B 8 B 4 B 9 D 5 A 1 0 C b. Pedoman pen-skoran

Jumlah jawaban benar x 1 = nilai (maksimal 10 x 1=10) II. Essay

1. Tiga modal keberhasilan Walisongo dalam penyebaran Islam di Nusantara, antara lain:

a. Kesungguhan dalam berdakwah, b. Kebersamaan dalam berdakwah c. Menggunakan pendekatan budaya dalam berdakwah

2. Tiga modal keberhasilan Abdurrauf Singkel dalam penyebaran Islam di Indonesia, antara lain:

a. Kesungguhan dalam berdakwah, b. Ketekunannya dalam menuntut ilmu, c. Keistiqomaannya dalam berdakwah

3. Tiga modal keberhasilan Muhammad Arsyad al-Banjari dalam penyebaran Islam di Indonesia, antara lain:

a. Kesungguhan dalam berdakwah, b. Ketekunannya dalam menuntut ilmu c. Keistiqomaannya dalam berdakwah

Dalam dokumen SKI IX MTs BUKU GURU 2013A (Halaman 67-88)

Dokumen terkait